Rangkuman Materi IPS Tema 04 Semester 2 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Tema 04 “Pembangunan Perekonomian Indonesia” pada pembelajaran di Kurikulum Merdeka.

Halo sahabat kherysuryawan yang berbahagia, selamat berjumpa kembali di website pendidikan ini. Pada postingan kali ini admin akan memberikan ringkasan/rangkuman materi yang ada pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka Tema 04 yang berjudul “Pembangunan Perekonomian Indonesia”.

 


Adapun materi inti yang akan di pelajari di mata pelajaran IPS Kelas 8 Tema 04 kurikulum merdeka diantaranya adalah sebagai berikut :

A.      Kondisi Perekonomian pada Masa Kemerdekaan

B.      Perdagangan Internasional

C.      Dinamika Penduduk

 

Pada materi IPS di tema 04 “Pembangunan Perekonomian Indonesia” nantinya peserta didik akan belajar untuk menemukan pembangunan perekonomian Indonesia dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat, akan membandingkan kondisi perekonomian masyarakat Indonesia pada masa awal kemerdekaan, Orde Baru dan Reformasi. Selanjutnya akan menemukan kerja sama ekonomi antarbangsa dan menganalisis kegiatan ekspor impor dalam perekonomian internasional. Proses kerja sama ekonomi antarnegara tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi. Bagian selanjutnya peserta didik juga akan melakukan analisis perkembangan penduduk Indonesia.

 

Seluruh hasil rangkuman materi ini admin buat berdasarkan buku teks pelajaran IPS Terpadu yang ada di kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka Khususnya materi yang terdapat pada Tema 04 dengan judul “Pembangunan Perekonomian Indonesia” yang mana materi tersebut nantinya akan di pelajari pada pembelajaran di semester 2 kurikulum merdeka.

 

Baiklah dibawah ini uraian hasil ringkasan materi IPS kelas 8 Tema 04 dengan judul “Pembangunan Perekonomian Indonesia” yang telah admin buat dengan bersumber dari buku teks pelajaran IPS kelas 8 kurikulum merdeka :


TEMA 04 PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Kondisi Perekonomian pada Masa Kemerdekaan

Gambar di atas menggambarkan kondisi utang luar negeri Indonesia pada tahun 2015-2019. Berapa triliun hutang Indonesia apabila 1 US dollar senilai Rp15.000? Siapa yang dapat melakukan utang luar negeri? Pihak negara maupun swasta dapat melakukan utang luar negeri. Utang tersebut digunakan untuk investasi maupun modal pembangunan.

Sejak kapan Indonesia melakukan utang luar negeri? Sejak awal kemerdekaan, utang luar negeri sudah dilakukan. Hal tesebut terjadi karena kondisi perekonomian Indonesia terus mengalami pasang surut. Indonesia memiliki warisan utang pemerintah kolonial sebesar US$1,13 miliar usai mendapat pengakuan kemerdekaan oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949. Utang itu berasal dari kekayaan yang rusak akibat perang serta seluruh investasi sebelumnya yang dibekukan oleh pemerintah Belanda.

 

1. Bagaimana Kehidupan Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan?

a. Bangkit Setelah Dijajah

Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Pascaproklamasi, pemerintah mulai melakukan penataan perekonomian. Permasalahan perekonomian pada masa awal kemerdekaan terjadi karena inflasi yang terlalu tinggi (hiperinflasi) dan blokade laut yang dilakukan pemerintah Belanda. Kondisi politik awal kemerdekaan menjadi salah satu penyebab utama lemahnya perekonomian negara.

 

Upaya yang dilakukan pemerintahan Indonesia pada awal kemerdekaan untuk memperbaiki perekonomian diantaranya adalah:

  • Melaksanakan Program Pinjaman Nasional
  • Melakukan Diplomasi ke India
  • Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri

 

Setelah proklamasi kemerdekaan, kondisi bangsa Indonesia belum sepenuhnya bebas. Belanda masih berusaha menguasai Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan instabilitas dalam berbagai bidang di Indonesia. Salah satu bentuk instabilitas tersebut yaitu di bidang ekonomi. Perekonomian merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketika Republik Indonesia terbentuk, kondisi perekonomian Indonesia masih kacau. Berbagai permasalahan seperti hiperinflasi, blokade ekonomi, dan kekosongan kas negara.

 

b. Bagaimana Perkembangan Ekonomi pada Masa Demokrasi Parlementer?

Pada 2 November 1949, tercapailah persetujuan Konferensi Meja Bundar antara Indonesia dan Belanda. Beberapa kesepakatan penting yang dicapai di antaranya adalah pertama, Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949. Kedua, akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda, dan dalam uni itu, Indonesia dan Belanda akan bekerja sama. Kedudukan Indonesia dan Belanda sederajat, dan Indonesia akan mengembalikan semua milik Belanda dan membayar utang-utang Hindia Belanda sebelum tahun 1949.

 

Mulai tahun 1950 bangsa Indonesia memasuki masa Demokrasi Parlementer. Permasalahan ekonomi yang dihadapi pemerintah Indonesia pada saat itu mencakup permasalahan jangka pendek dan permasalahan jangka panjang. Permasalahan jangka pendek yang dihadapi pemerintah Indonesia saat itu adalah tingginya jumlah mata uang yang beredar dan meningkatnya biaya hidup. Permasalahan jangka panjang yang dihadapi pemerintah adalah pertambahan jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan yang rendah.

 

Untuk memperbaiki kondisi ekonomi, pemerintah melakukan berbagai upaya, antara lain adalah sebagai berikut:

  • Gunting Syafruddin
  • Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
  • Finansial Ekonomi (Finek)
  • Nasionalisasi Perusahan Asing

 

c. Bagaimana kondisi perekonomian pada masa Demokrasi Terpimpin?

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 juga menandai bangsa Indonesia memasuki masa Demokrasi Terpimpin.

Pemerintah berupaya mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi sejak masa Demokrasi Parlementer. Kondisi tersebut diperburuk oleh karena dinamika politik yang terjadi, diantaranya konfrontasi dengan Malaysia, pembebasan Irian Barat, dan Peristiwa G30S. Presiden Sukarno mempraktikkan sistem ekonomi terpimpin dengan terjun langsung mengatur perekonomian. Alat-alat produksi dan distribusi vital dikuasai oleh negara.

 

Langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi antara lain adalah sebagai berikut:

  • Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas)
  • Devaluasi Mata Uang Rupiah
  • Deklarasi Ekonomi

 

Kondisi ekonomi memburuk karena anggaran belanja negara setiap tahunnya terus meningkat tanpa diimbangi dengan pendapatan negara yang memadai. Salah satu penyebab membengkaknya anggaran belanja tersebut adalah pembangunan proyek-proyek Mercusuar yang lebih bersifat politis. Akibatnya, ekonomi semakin terpuruk. Harga barang barang naik mencapai 200-300% pada tahun 1965 sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa pecahan mata uang Rp1000 (uang lama) diganti dengan Rp1 (uang baru). Penggantian uang lama dengan uang baru diikuti dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar. Hal ini menyebabkan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).

 

2. Kehidupan Ekonomi Masa Orde Baru

Setelah Indonesia mengalami inflasi sebelum Orde Baru, maka pada masa ini, fokus program ekonomi pemerintahan lebih banyak pada upaya penyelamatan ekonomi nasional, terutama inflasi, keuangan negara, dan kebutuhan pokok rakyat. Program pemerintah masa Orde Baru yaitu kebijakan jangka pendek dan jangka panjang. Salah satu kebijakan yang terkenal pada masa itu yaitu kebijakan transmigrasi.

 

Program jangka pendek

Program jangka pendek dalam rangka penyelamatan ekonomi nasional diwujudkan dengan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi.

Stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi membuahkan hasil. Tingkat inflasi dapat ditekan menjadi 120% pada tahun 1967. Keadaan ekonomi mulai membaik hingga tahun 1969 pemerintah siap melaksanakan program jangka panjang.

 

Program Jangka Panjang

Program jangka panjang diwujudkan dengan perencanaan pembangunan selama 25 tahun. Program jangka panjang dilaksanakan secara periodik lima tahunan atau sering disebut Pelita (Pembangunan Lima Tahun). Pelita pada masa Orde Baru dilaksanakan selama enam periode.

 

3. Bagaimana Kehidupan Ekonomi pada Masa Reformasi?

Setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru yang dinilai sudah tidak sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, masyarakat menghendaki adanya perubahan dan peningkatan kualitas demokrasi seiring dengan kemajuan prosedur demokrasi. Reformasi yang terjadi di Indonesia pada 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum. Gerakan ini muncul karena keadaan keadaan masyarakat Indonesia sejak terjadinya krisis moneter sangat terpuruk.

 

Krisis keuangan yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 terus berlanjut. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah yang semula Rp2.500 pada tahun 1997 menjadi Rp15.000 pada bulan Juni 1998. Melemahnya nilai tukar rupiah memicu terjadinya krisis ekonomi. Banyak perusahaan dalam negeri yang melakukan pinjaman luar negeri dalam kurs dolar Amerika kesulitan membayar pinjaman, karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika lemah. Angka pemutusan kerja meningkat disebabkan banyak perusahaan yang melakukan penghematan atau menghentikan kegiatan usaha (bangkrut). Angka kemiskinan bertambah, harga-harga kebutuhan pokok naik tidak terkendali, dan biaya hidup makin tinggi.

Upaya pemulihan ekonomi negara terus dilakukan oleh pemerintah. Masing-masing periode pemerintahan memiliki cara yang berbeda untuk memulihkan perekonomian negara.

 

B. Perdagangan Internasional

1.  Bagaimana Proses Kegiatan Ekspor dan Impor?

a.  Pengertian Ekspor dan Impor

Kegitan pokok dalam perdagangan Internasional disebut dengan ekspor dan Impor. Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri. Ekspor dapat dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha. Pelaku ekspor disebut eksportir.

Tujuan utama kegiatan ekspor adalah untuk memperoleh keuntungan. Barang yang diekspor dibayar oleh pihak pembeli dengan alat pembayaran berupa mata uang asing atau mata uang luar negeri, seperti dollar. Mata uang asing ini selanjutnya ditukarkan menjadi rupiah pada bank dalam negeri. Mata uang asing ini ditampung oleh pemerintah dan disebut sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai impor.

 

Kegiatan impor dapat diartikan sebagai kegiatan membeli barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang melakukan impor disebut importir. Seorang importir membayar barang yang dibeli dengan mata uang asing. Importir dapat menukarkan uang rupiah mereka dengan mata uang asing di bank dalam negeri. Selanjutnya, digunakan untuk membayar barang yang diimpor. Barang-barang yang diimpor oleh Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu migas dan non-migas. Barang barang yang termasuk dalam kelompok migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk dalam kelompok non-migas antara lain adalah karet, kopi, ikan, kayu lapis, kelapa sawit, serta barang tambang nonmigas seperti nikel dan batubara.

 

b. Bagaimana Cara Transaksi Perdagangan Internasional?

Untuk melakukan transaksi perdagangan internasional ada beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan pembayaran.

a.     Surat Wesel Bank Atas Tunjuk

Surat wesel bank atas tunjuk adalah surat perintah yang dibuat bank domestik (dalam negeri) yang ditujukan kepada bank korespondensi di luar negeri.

b.     Commercial Bills of Exchange

Commercial bills of exchange adalah surat yang ditulis oleh eksportir yang berisi perintah kepada importir untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu, dan apabila importir menandatangani berarti ia telah menyetujuinya.

c.     Letter of Credit (L/C)

Letter of credit yaitu suatu cara pembayaran dalam perdagangan luar negeri dengan penarikan suatu wesel dalam jumlah yang telah ditentukan

 

Devisa

adalah semua alat pembayaran yang diterima sebagai alat pembayaran luar negeri/internasional.

 

Fungsi Devisa

Alat pembayaran luar negeri; membayar impor barang; membayar jasa dari luar negeri; membiayai kunjungan pejabat ke luar negeri; membiayai pengiriman mahasiswa misi kesenian dan misi-misi lain ke luar negeri seperti kedutaan dan konsulat; mengatasi kesulitan ekonomi dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri.

 

Jenis Devisa

Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari kegiatan ekspor barang, penyelenggaraan jasa atau ekspor jasa dan bunga modal.

Devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman atau kredit luar negeri.

 

Valuta Asing merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional (mata uang asing).

 

c. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Kondisi suatu negara dengan negara lainnya tentu akan sangat berbeda. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor terjadinya perdagangan internasional.

Berikut ini Faktor Pendorong Perdagangan Internasional :

1.       Perbedaan Sumber Daya Alam

2.       Penghematan Biaya Produksi

3.       Pemenuhan Kebutuhan Nasional

4.       Perbedaan Penguasaan Teknologi

 

d. Hambatan Perdagangan Internasional

Ada beberapa hambatan yang memengaruhi kegiatan perdagangan internasional. Berikut adalah hambatan dalam perdagangan internasional, diantaranya perbedaan mata uang, kebijakan tiap negara yang berbeda-beda, dan adanya konflik serta peperangan.

 

e. Kebijakan Perdagangan Internasional

Berikut ini Kebijakan-kebijakan yang diambil untuk melindungi perekonomian negara :

1. Tarif

Tarif adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang yang melewati batas suatu negara. Tujuannya untuk mengisi kas negara dan melindungi industri dalam negeri.

 

2. Kuota Impor

Kebijakan untuk membatasi jumlah barang impor yang masuk ke dalam negeri.

 

3. Larangan Ekspor dan Impor

Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa dijual keluar melewati batas negara karena alasan-alasan tertentu.

 

4. Subsidi

Bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dalam negeri agar dapat menjual barang lebih murah sehingga dapat bersaing dengan barang impor.

 

5. Premi

Pemberian dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi seperti yang ditentukan oleh pemerintah.

 

2. Mengapa Negara Melakukan Kerja Sama Ekonomi Antarnegara?

Kerja sama ekonomi antarnegara merupakan kerja sama yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dengan melibatkan negara lain. Kerja sama ekonomi antarnegara dapat berlangsung pada beberapa bidang, yaitu bidang perdagangan, bidang teknis, dan bidang keuangan. Kerja sama di bidang perdagangan contohnya kegiatan ekspor dan impor.

 

a. Tujuan Kerja Sama Ekonomi Antarnegara

Tujuan kerja sama ekonomi antarnegara yaitu:

  • Memperluas Pemasaran
  • Mendorong Produktivitas Produksi Dalam Negeri
  • Mencukupi Kebutuhan Dalam Negeri
  • Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
  • Membebaskan Negara dari Keterbelakangan Ekonomi
  • Mendukung Ketertiban dan Perdamaian Dunia.

 

b. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara

Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia juga memiliki peran penting bagi berlangsungnya kerja sama, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Indonesia sebagai pelopor dan pendiri organisasi kerja sama ekonomi antarnegara
  • Indonesia sebagai anggota aktif berbagai organisasi kerja sama ekonomi antarnegara
  • Indonesia sebagai pelaku dalam kerja sama ekonomi antarnegara

 

c. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Regional

Kerja sama antarnegara dapat dilakukan antarnegara, atau beberapa negara sekaligus dalam wilayah yang sama. Kerja sama antarnegara pada wilayah yang sama disebut dengan kerja sama regional.

 

Lembaga yang menaungi kerja sama ekonomi regional, diantaranya yaitu :

  • ASEAN
  • APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
  • ADB (Asian Development Bank)

 

d. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional

Lembaga kerja sama ekonomi internasional ada yang berada dalam naungan PBB ada pula yang di luar naungan PBB.

Lembaga-lembaga tersebut adalah sebagai berikut:

  • Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional dalam Naungan PBB ( IMF, World Bank, WTO, FAO, ILO, UNDP )
  • Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional di Luar Naungan PBB OPEC ( OPEC, OECD, IGGI dan CGI)

 

e. Manfaat Kerja Sama Bidang Ekonomi

Banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh negara dalam melakukan kerja sama di bidang ekonomi.

Manfaat tersebut dapat berupa:

  • Meningkatkan Investasi
  • Menciptakan Lapangan Pekerjaan
  • Meningkatkan Kualitas Produk Dalam Negeri

 

f. Dampak Negatif Kerja Sama Bidang Ekonomi

Dampak negatif yang muncul karena kerja sama antar negara di bidang ekonomi yaitu:

  • Produk Dalam Negeri Kalah Bersaing dengan Produk Luar Negeri
  • Masuknya Tenaga Kerja Asing

 

3. Mengapa Perkembangan Iptek Memengaruhi Ekonomi Suatu Negara?

Perkembangan iptek saat ini membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pesatnya perkembangan iptek dapat dilihat dengan semakin bermunculan teknologi canggih yang dapat membantu aktivitas manusia. Perkembangan iptek dapat memfasilitasi kegiatan usaha agar semakin lancar, sehingga dapat menimbulkan kesejahteraan bagi masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Iptek digunakan sebagai sarana bagi manusia mencapai ke sejahteraan. Iptek mampu membantu pemenuhan kebutuhan manusia.

 

Pengaruh Iptek terhadap Perkembangan Ekonomi.

Berikut ini peran perkembangan iptek bagi kegiatan ekonomi :

  • Produksi
  • Distribusi
  • Konsumsi

 

C. Dinamika Penduduk

1. Bagaimana Dinamika Kependudukan Indonesia?

Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu, kelahiran (natalitas), kematan (mortalitas), dan perpindahan (migrasi).

 

a. Faktor yang Memengaruhi Dinamika Penduduk

  • Angka kelahiran (natalitas) merupakan angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi bisa dibagi menjadi 3 jenis:

  1. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran berkisar > 30 per tahun
  2. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran berkisar 20-30 per tahun
  3. Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran berkisar kurang dari 20 per tahun.

 

  • Angka kematian (mortalitas) merupakan angka yang menunjukkan jumlah kematian dari setiap 1000 penduduk per tahun. Mortalitas dibagi menjadi tiga jenis:

  1. Mortalitas dikatakan tinggi jika angka kematian berkisar >18 per tahun
  2. Mortalitas dikatakan sedang jika angka kematian berkisar 14-18 per tahun
  3. Mortalitas dikatakan rendah jika angka kematian berkisar 9-13 per tahun.

 

  • Migrasi yakni suatu perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Pada ranah negara, migrasi terbagi dua, yaitu imigrasi (penduduk dari luar masuk) dan emigrasi (penduduk dari dalam pindah ke luar). Migrasi dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:

  1. Imigrasi adalah masuknya sejumlah penduduk ke suatu negara dari negara lain dengan tujuan menetap di negara yang didatangi.
  2. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap di negara yang dituju.
  3. Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah airnya (negara asalnya).
  4. Urbanisasi (Urbanization), yaitu perpindahan penduduk dari pedesaan ke daerah perkotaan.
  5. Transmigrasi (Transmigration) adalah salah satu bagian dari migrasi yang direncanakan oleh pemerintah maupun oleh sekelompok penduduk yang baenrgkat bermigarsi bersama-sama.

 

b. Piramida Penduduk

Berdasarkan umur, jenis kelamin, dan karakteristik penduduk suatu daerah atau negara, terdapat 3 jenis piramida penduduk, yaitu piramida penduduk muda (ekspansif), piramida penduduk dewasa (stasioner), dan piramida penduduk tua (konstruktif).

 

2. Bagaimana Dampak Dinamika Penduduk bagi Suatu Negara?

a. Dampak positif

  1. Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
  2. Bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang jumlah dan jenis usaha lokal.
  3. Meningkatnya investasi atau penanaman modal karena makin banyak kebutuhan manusia.
  4. Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk me menuhi kebutuhannya.

 

b. Dampak Negatif

  1. Tingginya Angka Pengangguran
  2. Persebaran Penduduk Tidak Merata
  3. Penduduk Usia Muda yang Belum Produktif Menjadi Beban
  4. Arus Urbanisasi Tinggi
  5. Berkembangnya Permukiman Tidak Layak Huni
  6. Peningkatan Limbah dan Polusi
  7. Penurunan Kualitas dan Tingkat Kesejahteraan Penduduk

 

3. Bagaimana Cara Mengatasi Permasalahan Dinamika Pen duduk?

Berikut beberapa kebijakan agar dapat mengatasi permasalahan dinamika penduduk :

  1. Pemerataan Pembangunan di Seluruh Daerah
  2. Program Keluarga Berencana
  3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

 

Demikianlah informasi mengenai ringkasan/rangkuman mata pelajaran IPS Terpadu kelas 8 Tema 04 yang berjudul “Pembangunan Perekonomian Indonesia”. Semoga hasil ringkasan materi tersebut dapat membantu guru maupun siswa dalam memudahkan dalam belajar materi IPS yang ada di kelas 8 SMP khususnya pada materi “Pembangunan Perekonomian Indonesia” yang ada di Tema 04 kurikulum merdeka.

Sekian dan semoga bermanfaat.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel