Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Tema 03 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi IPS Kelas 8 Tema 03 “Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa” pada pembelajaran di Kurikulum Merdeka.

Halo sahabat kherysuryawan yang berbahgia, selamat berjumpa kembali di website pendidikan ini. Pada postingan kali ini admin akan memberikan ringkasan/rangkuman materi yang ada pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka Tema 03 yang berjudul “Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa”.

 


Adapun materi inti yang akan di pelajari di mata pelajaran IPS Kelas 8 Tema 03 kurikulum merdeka diantaranya adalah sebagai berikut :

A.    Penjelajahan Samudra, Kolonialisme, dan Imperialisme di Indonesia

B.    Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

C.    Pemerataan Pembangunan

D.    Konflik dan Integrasi

 

Seluruh hasil rangkuman materi ini admin buat berdasarkan buku teks pelajaran IPS Terpadu yang ada di kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka Khususnya materi yang terdapat pada Tema 03 dengan judul “Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa” yang mana materi tersebut nantinya akan di pelajari pada pembelajaran di semester 2 kurikulum merdeka.

 

Baiklah dibawah ini uraian hasil ringkasan materi IPS kelas 8 Tema 03 dengan judul “Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa” yang telah admin buat dengan bersumber dari buku teks pelajaran IPS kelas 8 kurikulum merdeka :

 

RANGKUMAN/RINGKASAN MATERI IPS KELAS 8 TEMA 03 KURIKULUM MERDEKA

A. Penjelajahan Samudra, Kolonialisme, dan Imperialis me di Indonesia

1. Bagaimana Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Penjelajahan Samudra?

Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudra yaitu Benua Asia Australia dan Samudra Hindia-Pasifik. Letak geografis Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5° LU dan 23,5° LS.

 

Apa saja yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia?

Berikut beberapa faktor pendorong kedatangan bangsa Barat.

1.       Kekayaan alam (rempah-rempah)

2.       Motivasi 3G (Gold, Gospel, Glory)

3.       Revolusi Industri

 

2. Bagaimana Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonialisme dan Imperialisme?

a. Kedatangan Bangsa Barat di Indonesia

Masa kolonialisme berkaitan dengan munculnya kongsi dagang VOC di Indonesia. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan Belanda pada perjalanan sejarah selanjutnya.

 

Kongsi Dagang/ VOC

Kongsi dagang Belanda ini diberi nama Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC). VOC didirikan di Amsterdam. Tujuan dibentuknya VOC yaitu menghindari persaingan yang tidak sehat sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada dan memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain.

 

Pengaruh Monopoli Perdagangan

Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Belanda mulai melakukan monopoli.

Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.

 

Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa

Pemerintah Belanda menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia sehingga menerapkan kebijakan kerja paksa.

 

Pengaruh sistem Tanam Paksa

Pada tahun 1830, Van Den Bosch menerapkan Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan akibat Perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825 1830) dan Perang Belgia (1830- 1831).

 

b. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang

Lini masa di atas menunjukkan kronologi perlawanan rakyat Indonesia terhadap persekutuan dagang pada masa kolonialisme.

 

c. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda

Abad ke-19 merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah menentang Pemerintah Hindia Belanda.

 

Berikut ini proses perlawanan rakyat Indonesia abad ke-19 :

1.       Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)

2.       Perang Aceh

3.       Perang Diponegoro (1825-1830)

 

Masa Pendudukan Jepang

Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan ekonomi dan politik.

Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer AS di Pearl Harbour. Setelah memborbardir Pearl Harbour, pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang mendaratkan pasukan nya di Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang menduduki kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari. Selanjutnya, Jepang menduduki kota kota lainya di Kalimantan.

 

Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat Indonesia.

Jepang justru lebih kejam dalam menjajah bangsa Indonesia. Jepang melakukan beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut.

  • Membentuk Organisasi Sosial
  • Membentuk Organisasi Militer
  • Romusha
  • Eksploitasi Kekayaan Alam

 

3. Bagaimana Perubahan Masyarakat Akibat Penjajahan Bangsa Barat dan Pendudukan Jepang?

Penjajahan bangsa Barat dan pendudukan Jepang di Indonesia menyebabkan perubahan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang. Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang merugikan bangsa Indonesia. Akibatnya, bangsa Indonesia melakukan perlawanan untuk mengusir penjajah.

 

B. Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

Bangsa Indonesia sadar berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalannya adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan.

Corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang bersifat kedaerahan, menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia telah menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama. Paham kebangsaan atau nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang sangat kuat.

 

1. Bagaimana Perkembangan Organisasi Pergerakan di Indonesia pada Masa Penjajahan?

Proses menuju kemerdekaan Indonesia melalui berbagai tahap, salah satunya dengan kemunculan berbagai perkumpulan masyarakat atau organisasi untuk menghadapi penjajah.

 

a. Faktor Penyebab Pergerakan Nasional

berikut ini Faktor yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia


b. Organisasi Pergerakan Nasional

Gedung bekas STOVIA, sekolah kedokteran khusus pribumi, yang dijadikan Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta menjadi pengingat perjuangan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Tonggak pergerakan nasional yaitu 20 Mei 1908 yang selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional merupakan hari lahir Budi Utomo (BU).

 

c. Pergerakan pada Zaman Pendudukan Jepang

Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menang gapi kebijakan Jepang. Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh perjuangan untuk percaya begitu saja. Bagaimanapun, mereka sadar bahwa Jepang adalah penjajah.

Beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai berikut :

  • Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
  • Gerakan Bawah Tanah
  • Perlawanan Bersenjata

 

2. Bagaimana Proses Pelaksanaan Kemerdekaan Indonesia?

Jepang memanfaatkan rakyat dan tokoh-tokoh Indonesia untuk dapat memberikan dukungan terhadap kekuasaan Jepang di Indonesia. Akibatnya timbul berbagai sikap dan kelompok di lingkungan para tokoh pergerakan nasional. Kelompok pertama adalah kelompok yang masih mau bekerjasama dengan Jepang, tetapi tetap menggelorakan pergerakan nasional. Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang tidak mau bekerjasama dengan pemerintah Jepang, sehingga melakukan gerakan bawah tanah.

 

Pada masa akhir pendudukan Jepang terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya. Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.

 

a. Persiapan Kemerdekaan Indonesia

berikut ini proses kemerdekaan Indonesia :

  • Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
  • Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
  • Peristiwa Rengasdengklok
  • Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

 

b. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan

Upacara proklamasi dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tepat pada pukul 10.00 waktu Jawa, saat ini 10.10 WIB. Bendera pusaka dijahit sendiri oleh Fatmawati, istri Sukarno. Teks proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Pelaksanaan upacara dilakukan di rumah Sukarno di Jl. Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta. Kelompok pemuda yang cukup berperan dalam penyebarluasan berita proklamasi adalah kelompok Sukarni.

 

C. Pemerataan Pembangunan

Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah permasalahan tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan. Karena itu perlu dilakukan upaya pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia dapat dikembangkan optimal. Salah satu cara untuk memeratakan jumlah penduduk di Indonesia adalah dengan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya.

 

1. Kondisi Geografis dan Pemerataan Ekonomi

Kondisi geografis negara Indonesia terdiri dari pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, pantai, dan wilayah yang tandus seperti di Nusa Tenggara. Adanya potensi yang berbeda setiap wilayah menyebabkan Indonesia kaya dan memiliki ciri khas setiap wilayah.

 

2. Lembaga Keuangan untuk Kesejahteraan Rakyat

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar persentase tertentu dari besarnya dana yang disalurkan.

Lembaga keuangan terdiri dari

1.       lembaga keuangan bank, dan

2.       lembaga keuangan bukan bank.

 

3. Manfaat Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggungjawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan ini memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan.

Lembaga keuangan mempunyai peran dalam mengembangkan UMKM yang akan berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat.

 

D. Konflik dan Integrasi

1. Mengapa Dapat Terjadi Konflik Sosial?

a. Pengertian Konflik

Menurut Robert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik terjadi karena benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan budaya) yang relatif terbatas.

 

b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik

Berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

  • Perbedaan Individu
  • Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
  • Perbedaan Kepentingan
  • Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat

 

2. Bagaimana Dampak dan Penanganan Konflik Sosial?

a. Dampak Konflik Sosial

Berikut ini dampak konflik sosial :

  • Meningkatkan Solidaritas Anggota Kelompok
  • Retaknya Hubungan Antarindividu atau Kelompok
  • Terjadinya Perubahan Kepribadian Para Individu
  • Rusaknya Harta Benda dan bahkan Hilangnya Nyawa Manusia
  • Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan Penaklukan Salah Satu Pihak yang Terlibat Pertikaian

 

b. Penanganan Konflik Sosial

Terdapat lima cara yang biasa digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan konflik sosial.

  • Menghindar
  • Memaksakan Kehendak
  • Menyesuaikan Keinginan Orang Lain
  • Tawar-menawar
  • Kolaborasi

 

3. Bagaimana Cara Mewujudkan Integrasi sosial ?

a. Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.

 

Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut. Manusia tidak dapat lepas kebutuhan akan interaksi sosial.

 

b. Syarat Terjadinya Integrasi Sosial

Syarat terjadinya integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, yaitu sebagai berikut:

1)    Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.

2)    Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) ber sama mengenai nilai dan norma.

3)    Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.

 

c. Faktor yang Memengaruhi Cepat atau Lambatnya Proses Integrasi:

1)    Homogenitas kelompok. Pada masyarakat yang homogenitasnya ren dah, integrasi sangat mudah tercapai, demikian juga sebaliknya.

2)    Besar kecilnya kelompok. Jumlah anggota kelompok memengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian di antara anggota.

3)    Mobilitas geografis. Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi, semakin besar pengaruhnya bagi proses integrasi.

4)    Efektivitas komunikasi. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

 

d. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

1)    Integrasi normatif: integrasi yang terjadi akibat adanya norma norma yang berlaku di masyarakat. Contoh: masyarakat Indonesia dipersatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

2)    Integrasi fungsional: integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing: suku Bugis melaut, Jawa bertani, Minang pandai berdagang.

3)    Integrasi koersif: integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini biasanya dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan, atau pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan/ mencerna integrasi.

 

e. Proses Integrasi Sosial

1)    Asimilasi: bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap-tiap kebudayaan.

2)    Akulturasi: proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.

 

f. Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial

  •  Toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
  •  Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
  •  Sikap positif terhadap kebudayaan lain.
  •  Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
  •  Kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
  •  Perkawinan campur (amalgamasi).
  •  Musuh bersama dari luar.

 

Demikianlah informasi mengenai ringkasan/rangkuman mata pelajaran IPS Terpadu kelas 8 Tema 03 yang berjudul “Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa”. Semoga hasil ringkasan materi tersebut dapat membantu guru maupun siswa dalam memudahkan dalam belajar materi IPS yang ada di kelas 8 SMP khususnya pada materi “Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa” yang ada di Tema 03 kurikulum merdeka.

Sekian dan semoga bermanfaat.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel