Rangkuman Materi IPA Kelas 8 Bab 4 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi IPA Kelas 8 Bab 4 “Getaran, Gelombang, dan Cahaya” Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan yang berbahgia, selamat
berjumpa kembali di website pendidikan ini. Pada postingan kali ini admin akan
memberikan ringkasan/rangkuman materi yang ada pada mata pelajaran IPA Terpadu
kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka Bab 4 yang berjudul “Getaran, Gelombang, dan
Cahaya”.
Adapun materi inti yang akan di pelajari di mata pelajaran
IPA Kelas 8 Bab 4 kurikulum merdeka diantaranya adalah sebagai berikut :
A. Getaran
B. Gelombang
C. Cahaya dan Alat
Optik
Baiklah dibawah ini uraian hasil ringkasan materi IPA
kelas 8 bab 4 dengan judul “Getaran, Gelombang, dan Cahaya” yang telah admin
buat dengan bersumber dari buku teks pelajaran IPA kelas 8 kurikulum merdeka :
RANGKUMAN/RINGKASAN MATERI IPA KELAS 8 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA
A. Getaran
1. Benda yang Bergetar
Berbicara atau berteriak adalah akibat dari fenomena pita
suara yang bergetar. Semua benda akan bergetar apabila diberi gangguan/usikan. Benda
yang bergetar dapat juga disebut sebagai benda yang berosilasi.
Benda yang bergetar ada yang dapat dilihat dengan mata
telanjang karena simpangan yang besar, ada pula yang tidak dapat dilihat karena
simpangannya terlalu kecil. Benda dikatakan bergetar/berosilasi jika benda
tersebut bergerak bolak-balik secara teratur melalui titik seimbangnya.
2. Apa saja Variabel Getaran itu?
Gambar dibawah ini menunjukkan gambar bandul yang
bergetar/berosilasi yang merupakan penyederhanaan dari bandul jam dinding.
Bandul dibuat mula-mula dalam keadaan diam pada kedudukan
O. Pada posisi ini disebut sebagai posisi/kedudukan seimbang. Bandul tersebut
kemudian ditarik pada kedudukan A dengan sudut simpangan kecil (sekitar 100º).
Pada saat bandul dilepaskan dari kedudukan A, bandul akan bergerak teratur
melalui titik A-O-B-O-A dan gerakan itu disebut gerak bolak balik dalam 1 kali
getaran. Salah satu ciri dari getaran adalah adanya amplitudo atau simpangan
terbesar (O – A atau O – B).
Waktu yang diperlukan suatu benda menempuh 1 kali getaran
penuh disebut sebagai periode. Dilambangkan dengan huruf T dalam satuan detik.
Sedangkan banyaknya getaran suatu benda yang terjadi selama satu detik disebut
sebagai frekuensi. Dilambangkan dengan huruf f dan satuannya adalah Hertz.
Periode dan frekuensi adalah parameter gelombang yang penting untuk diketahui
dan dipahami.
B. Gelombang
1. Kenapa Muncul Gelombang?
Peristiwa ikut bergeraknya dedaunan pada tepian kolam
adalah contoh fenomena perambatan getaran atau yang disebut juga sebagai
gelombang. Lebih tepatnya adalah gelombang pada permukaan air. Getaran
permukaan air di sekitar yang ditimbukan oleh batu yang tercemplung ke dalam
kolam merambat atau menjalar melalui media air hingga mencapai posisi dedaunan.
2. Jenis-Jenis Gelombang
Jika kita meninjau berdasarkan bentuknya maka gelombang
dapat dibagi menjadi dua jenis. Gelombang yang berbentuk transversal seperti
pada gelombang tali dan gelombang longitudinal seperti pada gelombang
slinki/pegas dan gelombang suara.
Gambar (a) merupakan Gelombang transversal dan gambar (b)
merupakan Gelombang longitudinal.
Pada Gambar 4.3(a), jika kita menjumlahkan jarak bukit
(titik a – c) dan jarak lembah (titik c – e) kita akan mendapatkan satu panjang
gelombang transversal, atau yang disebut sebagai lambda (λ). Bisa pula 1 lambda
dinyatakan dengan jarak sejauh titik b ke titik f (b – c – d – e – f) atau
jarak dua puncak terdekat. Sedangkan puncak titik b atau titik f disebut juga
amplitudo atau simpangan tertinggi dari getaran yang merambat.
Seperti halnya getaran, gelombang memiliki periode dan frekeunsi (dengan besaran yang sama pula). Periode (T) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk menciptakan 1 panjang gelombang penuh. Sedangkan frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam satu detik.
Pada Gambar 4.5(b) cara untuk menentukan satu panjang
gelombang. Pada gelombang longitudinal, satu lambda adalah penjumlahan jarak
rapatan ditambah dengan jarak regangan.
Contoh gelombang banyak sekali di dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah gelombang yang dapat dilihat jelas
oleh mata manusia yaitu gelombang laut berupa ombak, gelombang pada tali,
gelombang udara, gelombang gempa, dan banyak lagi lainnya. Gelombang –
gelombang tersebut disebut juga gelombang mekanik, karena perambatan getarannya
memerlukan medium.
Kemudian gelombang yang tak kasat mata seperti gelombang
radio, gelombang microwave, gelombang televisi, dan banyak lainya yang kita
kenal sebagai gelombang elektromagnetik (GEM). GEM adalah gelombang yang muncul
sebagai akibat getaran medan listrik dan medan magnetik. GEM juga dalam perambatannya
tidak memerlukan medium. Apa buktinya? Sinar matahari termasuk GEM yang dapat
sampai ke bumi meski melewati ruang angkasa yang hampa udara.
3. Gelombang Bunyi
Bunyi Bagi Mahkluk Hidup
Apakah semua bunyi dapat terdengar oleh telinga manusia?
Apakah kamu dapat mendengar suara daun yang membentur tanah saat jatuh? Apakah
mengeluarkan bunyi? Jika tidak, maka benturan antara daun dengan permukaan
tanah tersebut memiliki getaran kurang dari 20 getaran per sekon atau
frekuensinya kurang dari 20 hertz. Pada frekeunsi tersebut manusia tidak dapat
mendengar bunyi. Kita baru dapat mendengarkan bunyi ketika benda menghasilkan
20 getaran per sekon (20 hertz) atau lebih.
Berdasarkan terdengar atau tidaknya, bunyi dibagi menjadi
tiga rentang frekeunsi, yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. Bunyi
infrasonik memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik hanya mampu
didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti jangkrik dan anjing. Kemudian, bunyi
yang memiliki frekuensi dalam rentang 20-20.000 Hz termasuk bunyi audiosonik.
Pada frekuensi audiosonik inilah manusia dapat mendengar bunyi. Selanjutnya,
bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz disebut sebagai bunyi ultrasonik.
Kelelawar, lumba-lumba, dan anjing adalah contoh hewan yang dapat mendengar
bunyi ultrasonik.
C. Cahaya dan Alat Optik
1. Sifat-sifat Cahaya
Berdasarkan sumber cahaya, semua benda dapat dibagi
menjadi dua; Benda yang mampu memancarkan cahaya sediri. Kedua, yang tidak
dapat memancarkan cahaya sendiri atau akibat proses pemantulan cahaya.
Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus. Contohnya
adalah cahaya yang dipancarkan bintang merambat lurus hingga mencapai mata saat
melihatnya. Meski kamu berubah posisi dalam melihat, kerlip bintang akan tetap
terlihat sama terang dengan frekuensi kerlip yang sama, selama tidak ada yang
menghalangi sinarnya.
Sifat cahaya lainnya yaitu cahaya dapat dipantulkan jika
menumbuk suatu permukaan bidang benda. Pemantulan cahaya yang terjadi dapat
berupa pemantulan baur/tidak teratur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur
dapat terjadi jika cahaya yang dipantulkan oleh bidang yang tidak rata/tidak
halus, seperti kertas, aspal, dan tembok. Sedangkan, pemantulan teratur terjadi
jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata dan licin seperti cermin datar
yang kamu gunakan saat melihat bintang.
Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut
pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut dari mana datangnya cahaya
(perhatikan Gambar dibawah ini).
Sifat cahanya berikutnya adalah cahaya dapat dibiaskan.
Dibiaskan bermakna bahwa perambatan cahaya dapat dibelokkan dari arah sumber
awal. Sifat pembiasan dapat terjadi ketika cahaya melalui dua medium yang
memiliki kerapatan optik (atau biasa juga yang dikenal dengan istilah ‘indeks
bias’) yang berbeda.
2. Indera Penglihatan
Secara prinsip kita dapat melihat benda yang
berwarna-warni karena ada cahaya tampak yang diterima oleh mata kita. Cahaya
tampak tersebut mengenai benda dan terpantul hinggal menuju mata. Warna-warna
yang diterima oleh mata itulah yang memberikan kesan warna hijau, biru, dan
seterusnya. Jika tidak ada sumber cahaya (gelap) yang memantul ke mata kita,
maka kita tidak dapat melihat apa pun.
Warna-warna cahaya yang dapat dilihat oleh mata sangat
bergantung pada panjang gelombang dari gelombang cahaya yang masuk ke mata.
Misalkan seperti cahaya hijau yang memiliki panjang gelombang sekitar 500 nm
(nanometer) akan dapat terlihat apabila benda-benda yang berwarna hijau
menyerap semua spektrum cahaya selain panjang gelombang 500 nm. Jadi, kita
dapat menyimpulkan bahwa sebuah benda hanya akan memantulkan spektrum cahaya
yang warnanya sama persis dengan warna permukaan benda yang datang kepadanya,
sehingga kita dapat melihat sesuai warna-warna benda tersebut.
Mata kita dibalut oleh tiga lapis jaringan yang memiliki
fungsi dan ketebalan berbeda. Lapisan luar adalah lapisan sklera. lapisan
sklera membentuk kornea. Kemudian, lapisan tengah disebut sebagai lapisan
koroid, lapisan tersebut membentuk iris mata. Terakhir adalah lapisan ketiga
yang disebut lapisan dalam atau retina mata.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :
3. Alat Optik
Mata manusia memiliki keterbatasan, untuk kemas lahatan
kehidupannya maka manusia menciptakan alat-alat yang membantu dalam
penglihatan. Alat bantu penglihatan atau yang dikenal sebagai alat optik untuk
melihat benda-benda jauh seperti bintang, dikenal sebagai teleskop. Teleskop
adalah alat optik yang dapat membuat benda-benda yang berada pada tempat yang
sangat jauh menjadi lebih jelas terlihat.
Kita memerlukan teknologi optik yang lain, yaitu kamera.
Pada prinsipnya, kamera bekerja seperti halnya mata kita. Kamera membutuhkan
pantulan cahaya yang masuk ke dalam sistem lensanya. Gambar yang ditangkap
kemudian direkam dalam medium yang sensitif terhadap cahaya.
Kalau dahulu kita mengenalnya roll fim, namun saat ini
gambar-gambar yang ditangkap lensa kamera telah dapat dikonversi menjadi data
digital sehingga dapat langsung di tampilkan pada layar LCD yang ditempelkan
pada kamera tersebut. Untuk dapat merekam gambar Galaksi Andromeda, kamera
digital memerlukan bantuan teropong sebagai alat untuk menangkap pantulan
cahaya yang berjarak jauh. Jadi kamera perlu dikombinasikan dengan teropong
yang memiliki lensa dengan perbesaran yang cukup.
Demikianlah informasi mengenai ringkasan/rangkuman mata
pelajaran IPA Terpadu kelas 8 Bab 4 yang berjudul “Getaran, Gelombang, dan
Cahaya”. Semoga hasil ringkasan materi tersebut dapat membantu guru maupun
siswa dalam memudahkan dalam belajar materi IPA yang ada di kelas 8 SMP
khususnya pada materi “Getaran, Gelombang, dan Cahaya” yang ada di Bab 4
kurikulum merdeka.
Sekian dan semoga bermanfaat.