Rangkuman Materi IPA Kelas 8 Bab 5 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi IPA Kelas 8 Bab 5 “Unsur, Senyawa dan Campuran” yang akan dipelajari di semester 2 pada pembelajaran di Kurikulum Merdeka.

Halo sahabat kherysuryawan yang berbahgia, selamat berjumpa kembali di website pendidikan ini. Pada postingan kali ini admin akan memberikan ringkasan/rangkuman materi yang ada pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka Bab 5 yang berjudul “Unsur, Senyawa dan Campuran”.

 


Adapun materi inti yang akan di pelajari di mata pelajaran IPA Kelas 8 Bab 5 kurikulum merdeka diantaranya adalah sebagai berikut :

 A. Unsur

 B. Senyawa

 C. Campuran

 

Baiklah dibawah ini uraian hasil ringkasan materi IPA kelas 8 Bab 5 dengan judul “Unsur, Senyawa dan Campuran” yang telah admin buat dengan bersumber dari buku teks pelajaran IPA kelas 8 kurikulum merdeka :

 

RANGKUMAN/RINGKASAN MATERI IPA KELAS 8 BAB 5 KURIKULUM MERDEKA

 

Bab 5 Unsur, Unsur, Senyawa, Dan Campuran

A. Unsur

Hidup kita tidak dapat terlepas dari berbagai unsur yang melimpah ruah di sekitar kita. Manusia dan semua makhluk hidup lain bergantung pada keberadaan unsur.

 

1. Berkenalan dengan Unsur

Unsur adalah bagian terkecil dari suatu zat. Semua zat, terlihat ataupun tidak terlihat, terdiri atas unsur. Zat dapat terdiri atas satu unsur, Zat juga dapat terdiri atas beberapa unsur, bentuknya dapat berupa senyawa atau campuran.

 

Penyelidikan tentang unsur sudah dilakukan bahkan sejak ilmuwan belum menemukan teknologi. Dapat kalian bayangkan, ilmuwan dari berbagai penjuru dunia melakukan pengamatan pada zat yang sama, karena unsur memang berada di mana-mana. Ilmuwan perlu memiliki kesepakatan terhadap penyebutan unsur tersebut, agar mudah dimengerti di manapun unsur itu berada. Dibutuhkan bahasa universal agar pengenalan terhadap unsur ini mudah dilakukan. IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) adalah organisasi yang bertugas memastikan bahasa universal ini diwujudkan dalam mengenal unsur-unsur di seluruh dunia.

 

Di dunia ini ada 118 unsur yang sudah diidentifikasi. Betapa membingung kannya jika kita tidak memiliki kesepakatan pada penyebutan unsur-unsur ini. Oleh IUPAC, setiap unsur diberi nama dan simbol untuk membedakan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Nama unsur secara universal menggunakan bahasa Latin.

 

Selain nama, unsur juga memerlukan simbol untuk mempermudah pengenalannya. Simbol menjadi penting, karena tidak semua unsur dapat dilihat dengan mata telanjang. Simbol unsur diambil dari huruf depan nama universalnya. Jika ada unsur dengan huruf depan sama, maka akan ditambahkan dengan huruf kedua. Jadi, simbol unsur terdiri atas paling banyak 2 huruf.

 

Berikut beberapa contoh nama dan simbol unsur.

Ilmuwan telah mengidentifikasi 118 unsur, 94 unsur alami dan 24 unsur sintetis (buatan). Setelah diidentifikasi, unsur-unsur ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu, yang disebut sifat unsur. Sifat unsur ini terbagi dua, yaitu sifat kimia dan sifat fisika. Sifat kimia suatu unsur adalah reaksi yang ditunjukkan unsur tersebut jika bertemu dengan zat kimia lainnya. Sifat fisika suatu unsur berkaitan dengan kondisi fisik unsur tersebut, seperti warna, bentuk zat dalam suhu ruang, kerapatan, titik leleh, titik didih, serta daya hantar listrik atau panas. Selain sifat fisika dan kimia, ada juga sifat atomik unsur, yang berkaitan dengan bentuk konkrit suatu unsur dalam model atom, seperti energi ionisasi, afinitas elektron, konfigurasi elektron, jari-jari atom, dan keelektronegatifan unsur.

 

Setelah mempelajari setiap sifat ini, ilmuwan kemudian mengelompokkan unsur-unsur yang memiliki kesamaan-kesamaan tertentu. Unsur-unsur yang telah dikelompokkan ini lalu dimasukkan ke dalam daftar yang disebut sebagai Sistem Periodik Unsur.

 

Berdasarkan sifat fisika dan kimia suatu unsur, ada 3 kelompok besar yang utama, yaitu logam, nonlogam, dan metaloid. Metaloid adalah unsur unsur yang memiliki sifat antara logam dan non logam.

 

a. Sifat-Sifat Unsur Logam

Unsur-unsur logam dapat berubah bentuk jika diberi perlakuan, seperti yang terjadi pada wujud zat saat mengalami perubahan fisika. Unsur logam dapat kembali padat dan tetap pada bentuk setelah perlakuan dihentikan, karena ikatan antaratom pe nyusunnya yang kuat.

 

Sifat lain yang dimiliki unsur logam adalah memiliki kemampuan menghantarkan listrik yang baik. Oleh karena sifat penghantar listrik inilah, unsur logam sering dimanfaatkan untuk alat-alat industri yang berhubungan dengan listrik. Emas, perak, dan tembaga adalah 3 unsur logam yang memiliki daya hantar listrik terbaik.

Zat yang dapat menghantarkan listrik disebut sebagai konduktor. Kebalikan dari konduktor adalah isolator.

 

b. Sifat-sifat Unsur Nonlogam

Sifat-sifat unsur nonlogam merupakan kebalikan dari sifat-sifat unsur logam. Jumlah unsur nonlogam yang ditemukan dan dikenali di alam semesta ini hanya 17 unsur, yang terdiri atas 11 unsur nonlogam reaktif dan 6 unsur dari golongan gas mulia. Dari 17 unsur tersebut, 5 unsur berwujud padat, 1 unsur berwujud cair, dan sisanya berwujud gas pada suhu ruang.

 

Berikut ini Unsur non-logam beserta simbol dan wujudnya



2. Ada Unsur, Ada Atom

Gambar yang kalian amati ini adalah atom Helium. Pada atom terdapat 3 subpartikel, yaitu proton, neutron, dan elektron. Proton dan neutron membentuk inti atom, sedangkan elektron bergerak dalam lintasan membentuk awan elektron.

Proton bermuatan positif, neutron bermuatan netral, sedangkan elektron bermuatan negatif. Setiap atom memiliki jumlah proton dan elektron yang sama, sehingga muatannya selalu netral.

 

Pada atom terdapat elektron yang disebut elektron valensi. Letak elektron valensi umumnya ada di kulit terluar atom, kecuali untuk unsur-unsur dalam golongan transisi. Elektron valensi inilah yang dapat membentuk ikatan dengan elektron dari atom lain sehingga membuat sebuah atom dapat membentuk molekul. Ikatan ini diperlukan agar atom-atom dalam unsur lebih stabil.

 

3. Mengintip Tabel Periodik Unsur

Berikut ini Tabel Periodik unsur

Tabel periodik unsur adalah tabel yang me muat seluruh unsur yang telah ditemukan di alam semesta, baik unsur alami maupun unsur buatan. Tabel periodik yang digunakan saat ini diinisiasi oleh Dmitri Mendeleev, seorang ilmuwan medio abad ke-19. Mendeleev menyusun tabel tersebut, mengelompokkan unsur-unsur yang memiliki ke miripan sifat, dan membaginya ke dalam golongan golongan. Tidak hanya itu. Ia juga mampu memper kirakan sifat-sifat unsur yang saat itu belum ditemukan dan menempatkan “calon” unsur tersebut dalam kolom yang masih kosong. Bertahun kemudian, begitu banyak perkiraan yang dibuatnya menjadi kenyataan.

 

B. Senyawa

Senyawa dapat terbentuk karena adanya dua unsur atau lebih yang berikatan secara kimia. Contoh yang sudah disebutkan adalah senyawa H20, atau yang sudah sangat dikenal sebagai air.

 

Meskipun senyawa terdiri atas unsur-unsur, saat unsur tersebut berikatan, zat yang terbentuk ini memiliki sifat yang berbeda dengan unsur penyusunnya. Jadi, setelah unsur membentuk senyawa, senyawa tersebut akan membentuk zat baru yang berbeda dengan unsur penyusunnya. Wujud senyawa juga dapat sangat berbeda dari unsur pembentuknya. Contohnya air, yang terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen yang berwujud gas pada suhu ruang.

 

Molekul dalam Senyawa

Jika di dalam unsur terdapat atom penyusunnya, di dalam senyawa terdapat molekul. Molekul terdiri atas 2 atom atau lebih yang saling berikatan. Ikatan antaratom yang membentuk molekul dapat merupakan ikatan kovalen atau ikatan ionik.

 

Berdasarkan atom penyusunnya, molekul dibagi menjadi 2, yaitu molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur adalah molekul yang atom penyusunnya berasal dari unsur yang sama, misalnya Cl2 (klorin), O2(oksigen), dan O3 (ozon). Sebaliknya, molekul senyawa adalah molekul yang atom penyusunnya berasal dari unsur yang berbeda, misalnya H20 (air), HCl (asam klorida), dan C6 H12 O6(glukosa).

 

Senyawa di Sekitar Kita

Berdasarkan komponen penyusunnya, senyawa dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik dibangun oleh atom karbon dan hidrogen sebagai penyusun utamanya. Senyawa organik umumnya berasal dari makhluk hidup, yang dibuat melalui serangkaian proses di laboratorium. Sifatnya mengikuti sifat karbon sebagai atom penyusun utamanya.

 

Adapun senyawa anorganik dibangun oleh atom-atom unsur logam yang berikatan dengan atom logam lainnya atau dengan atom nonlogam.

 

Berikut adalah contoh senyawa-senyawa yang ada di sekitar kita.

1)      Air

2)      Gula

3)      Garam Dapur

4)      Vitamin D

5)      Magnesium Hidroksida

 

C. Campuran

1. Apakah Campuran Itu?

Campuran terdiri atas dua atau lebih zat dan tidak membentuk zat baru. Ini perbedaan antara campuran dan senyawa. Meski secara fisik terlihat berbeda dengan zat penyusunnya, tetapi campuran dapat dipisahkan kembali menjadi zat-zat penyusun dengan metode yang tepat, tanpa harus melakukan perubahan kimia kepada campuran tersebut.

 

Campuran dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan sifat fisiknya, yaitu larutan, suspensi, dan koloid.

a. Larutan

Larutan merupakan jenis campuran yang paling mudah dikenali. Larutan terbentuk dari zat yang dilarutkan ke dalam zat pelarutnya.

Dalam larutan gula, gula dapat larut dalam air, sehingga air disebut sebagai zat pelarut gula.

 

b. Suspensi

Campuran antara air dan pasir tidak disebut sebagai larutan, tetapi suspensi.

Contoh suspensi adalah beberapa jenis obat obatan dan cat minyak. Suspensi dapat dipisahkan dengan metode penyaringan sederhana.

 

c. Koloid

Campuran koloid merupakan jenis campuran di antara larutan dan suspensi. Meski memiliki sifat yang hampir mirip dengan suspensi, saat campuran koloid didiamkan, kemampuannya menahan zat terlarut relatif lebih lama dibandingkan suspensi. Campuran air dan minyak pada adalah salah satu contoh koloid.

 

2. Memisahkan Campuran

Pemisahan campuran dilakukan untuk berbagai tujuan. Beberapa di antaranya adalah untuk me murnikan suatu zat, menghilangkan endapan yang mengganggu, memisahkan zat agar dapat dimanfaatkan kembali, dan sebagainya. Sifat campuran akan mempengaruhi metode pemisahan yang dipilih agar tujuan tercapai.

 

a. Pemisahan Campuran pada Partikel Tidak Larut

Pemisahan campuran pada partikel tidak larut di lakukan pada campuran berjenis suspensi dan koloid, karena partikel zat yang dilarutkan lebih besar di bandingkan partikel zat pelarutnya.

Beberapa metode pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.

1)      Dekantasi

2)      Pengayakan dan Penyaringan

3)      Sentrifugasi

4)      Pemisahan Magnetis

 

b. Pemisahan Campuran pada Partikel Larut

Pemisahan campuran pada partikel larut dilakukan untuk partikel zat yang lebih kecil di bandingkan pemisahan campuran pada partikel tak larut.

Beberapa metode pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.

1)      Evaporasi dan Kristalisasi

2)      Distilasi/Penyulingan

3)      Kromatograf

 

Demikianlah informasi mengenai ringkasan/rangkuman mata pelajaran IPA Terpadu kelas 8 Bab 5 yang berjudul “Unsur, Senyawa dan Campuran”. Semoga hasil ringkasan materi tersebut dapat membantu guru maupun siswa dalam memudahkan dalam belajar materi IPA yang ada di kelas 8 SMP khususnya pada materi “Unsur, Senyawa dan Campuran” yang ada di Bab 5 kurikulum merdeka.

Sekian dan semoga bermanfaat.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel