Rangkuman Materi PAI Kelas 11 Bab 10 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman/Ringkasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 11 Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 10 “ Peradaban Islam pada Masa Modern”.
Halo sahabat kherysuryawan yang berbahagia, selamat
berjumpa kembali di website pendidikan ini. Pada postingan kali ini admin akan
membahas tentang materi yang ada pada mata pelajaran PAI di kelas 11 khususnya
pada Bab 10 yang berjudul “ Peradaban Islam pada Masa Modern” yang akan di
pelajari di semester 2 kurikulum merdeka.
Disini admin telah menyiapkan ringkasan materinya secara
lengkap, yang mana seluruh materi ini di ambil dan bersumber dari buku siswa
PAI kelas 11 Bab 10 kurikulum merdeka. Sebagai informasi bahwa pada materi PAI
kelas 11 Bab 10 ada 4 materi inti yang akan di pelajari nantinya, diantaranya
yaitu sebagai berikut :
1. Kondisi Islam
pada Masa Modern
2. Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern
3. Pengaruh Islam
Masa Modern bagi Indonesia
4. Hikmah Belajar
Peradaban Islam pada Masa Modern
Baiklah bagi sahabat pendidikan yang ingin melihat
ringkasan/rangkuman materi PAI kelas 11 Bab 10 semester 2 kurikulum merdeka,
maka di bawah ini sajiannya :
RANGKUMAN PAI KELAS 11 BAB 10 KURIKULUM MERDEKA
1. Kondisi Islam pada Masa Modern
Sebagaimana pendapat pakar studi Islam, Prof. Dr. H.
Harun Nasution bahwa Islam pada masa modern dimulai dari tahun 1800– sekarang.
Di awal periode ini kondisi dunia Islam secara politis
berada di bawah kendali kolonial. Pada saat itu di Eropa mengalami kemajuan
dalam ilmu pengetahuan.
Di antara kemajuannya adalah dengan adanya penemuan mesin
uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa semakin memantapkan
kemajuannya. Teknologi perkapalan dan militer berkembang pesat. Sehingga Eropa
menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan
dari dan ke seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-lawan
mereka. Bahkan satu demi satu negeri Islam jatuh kekuasaannya sebagai negeri
jajahan.
Baru pada abad ke-20 M, dunia Islam bangkit memerdekakan
negerinya dari penjajah Barat. Padahal pada periode klasik (650-1200M), Islam
mengalami masa keemasan. Kondisi ini sangat kontras dengan negara negara Barat
pada masa itu masih berada pada masa kegelapan. Karenanya, pada masa modern ini
muncul kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan
untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Usaha untuk memulihkan kembali kekuatan Islam dikenal
dengan gerakan modernisasi atau pembaruan yang didorong, setidaknya ada tiga
faktor. Apa saja faktornya? Silahkan disimak tabel berikut ini.
2. Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern
a. Muhammad Ali
Pasya (1765 – 1849 M)
Nama lengkapnya adalah Muhammad Ali Pasya atau dikenal
dengan Pasya atau Muhammad Ali. Pasya adalah pelopor kebangkitan Islam di Mesir
yang lahir pada bulan Januari 1765 M di Kawalla (bagian utara Yunani). Ayahnya
bernama Ibrahim Agha, dari Turki, termasuk keluarga yang tidak mampu. Karena
kondisi tersebut, sejak kecil Pasya bekerja membantu perekonomian keluarganya
dan tidak bisa mengenyam pendidikan sebagaimana anak anak kebanyakan.
Inovasi yang dilakukan Pasya adalah memasukkan ilmu
modern ke dalam kurikulum pendidikan. Pasya mengelompokkan ilmu pengetahuan
menjadi lima, yaitu:
1) Ilmu
pengetahuan bahasa terdiri dari: bahasa Italia, Perancis, Turki, dan Persia;
2) Ilmu
pengetahuan sosial terdiri dari: sejarah, geografi, ekonomi, antropologi,
administrasi negara, pendidikan negara, pendidikan kemasyarakatan, filsafat,
militer, dan hukum;
3) Ilmu
pengetahuan alam terdiri dari: fisika, farmasi, ilmu alam, ilmu kedokteran,
ilmu teknik, aristek, dan kimia;
4) Matematika
dengan pelajaran utama: aritmatika dan matematika;
5) Pengetahuan
keterampilan yang terdiri dari: keterampilan umum dan pendidikan kesejahteraan
keluarga.
b. Rifa’ah Baidawi
Rafi’at at-Tahtawi (1801 - 1873)
Nama lengkapnya adalah Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi. Nama panggilannya adalah At-Tahtawi. Saat umur 16 tahun, At-Tahtawi
telah menyelesaikan belajarnya di Universitas Al-Azhar Kairo. Setelah itu, At
Tahtawi melanjutkan pendidikan masternya di Egyptian Army Mesir. Kemudian, ia
belajar selama lima tahun di Perancis. Selama di Perancis, At Tahtawi
menerjemahkan 12 buku dan risalah.
Pokok-pokok pemikiran at-Tahtawi dibagi menjadi beberapa
bidang, yaitu.
a) Bidang
pendidikan meliputi dua hal, yaitu: pendidikan harus universal dan emansipasi
wanita.
b) Bidang
ekonomi, yaitu orang Mesir dahulu terkenal kaya lantaran tergantung pada tanah
yang subur.
c) Bidang
kesejahteraan. At-Tahtawi berpandangan bahwa, kesejahteraan masyarakat atau
negara dapat tercapai dengan dua jalan, yaitu: berpegang teguh pada ajaran
agama (Islam), dan berbudi pekerti yang baik sehingga mampu melahirkan generasi
yang memajukan perekonomian;
d) Bidang
pemerintahan. Menurutnya, contoh pemerintahan yang paling ideal adalah
pemerintahan pada masa Rasulullah Saw. dan para sahabat.
e) Dalam
cinta tanah air atau patriotisme, At-Tahtawi berpandangan bahwa tanah air
adalah tanah tumpah darah seseorang, bukan seluruh dunia Islam.
f)
Dalam berijtihad, menurut At-Tahtawi bahwa,
ijtihad masih terbuka bagi umat Islam. Ijtihad harus dilakukan oleh para ulama
yang memenuhi syarat. Konsep ijtihadnya ditulis dalam kitabnya al-Qaul al-Sadid
fi al Ijtihad wa taqlid;
g) Bidang
sains modern, menurutnya antara sains dan pemikiran rasional tidak bertentangan
dengan syariat Islam.
Di antara Kitab yang ditulis At-Tahtawi adalah:
1. Manahijul
Albab al-Misriyah fi Manahijil Adab al-Asriyyah (Jalan bagi Orang Mesir untuk
Mengetahui Literatur Modern);
2. Al-Mursyidul
Amin lil Banati wal Banin (Petunjuk Pendidikan bagi laki-laki dan perempuan);
3. Al-Qaul
as-Sadid fi al-Ijtihad wa taqlid (Perkataan yang benar tentang Ijtihad dan
taklid)
4. Al-Madzahib
al-Arba’ fi al-Fiqih (Madzhab Empat dalam Fiqih)
c. Jamaludin
Al-Afghani (1838 – 1897 M)
Jamaludin al-Afghani lahir di Kabul Afghanistan pada
tahun 1838 M dan meninggal dunia di Istanbul pada tahun 1897 M. Jamaludin
adalah pemimpin pembaharuan Islam yang tempat tinggal dan aktivitasnya
berpindah pindah dari satu negara ke negara yang lain. Pengaruh pemikiran dan
pembaharuannya yang paling besar dan nyata ialah di Mesir.
Adapun pokok-pokok pemikiran Jamaludin al-Afghani adalah:
a) Penyebab
kemunduran Islam disebabkan beberapa hal, yaitu: akhlak yang buruk dan acuh
terhadap ilmu pengetahuan, kelemahan umat Islam dalam segala sektor, dan
kurangnya usaha dalam mencerdaskan umat, baik untuk menekuni dasar-dasar ilmu
agama maupun upaya transformasi ilmu pengetahuan.
b) Menggagas
ide pan-Islamisme, yaitu paham yang bertujuan mempersatukan seluruh umat Islam
di dunia.
c) Antara
laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama. Keduanya memiliki akal
untuk berpikir. Ide pembaruannya tentang kesetaraan gender ini pun berdampak
pada emansipasi wanita;
d) Berusaha
mengubah sistem pemerintahan autokrasi menjadi demokrasi.
Di antara Kitab yang ditulis Jamaludin al-Afghani adalah:
1. Ar-Raddu
’alad dahriyyin tentang jawaban kepada kaum Ateis;
2. Al-Qadha
wa al-Qadar tentang Qadha dan Qadar;
3. Risalah
Raddi Nahuriyah tentang jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Muhammad
Wasil, Guru Madrasah Muizzah;
4. Falsafah
Syahadat hadhrat sayyid al-Syuhda tentang filsafat;
5. Mubahasat
al-Ernest Renan Dar Tawafuq Islam tentang kumpulan percakapan antara Jamaludin
al-Afghani dengan Renan tentang Islam.
d. Muhammad Abduh
(1849 - 1905 M)
Nama lengkapnya adalah Muhammad Abduh Hasan Khairullah.
Abduh dilahirkan di Mahallat Nasr, Syubra Khit, al-Bahirah Mesir tahun 1849 M
dan masih keturunan Umar bin Khatab dari garis ibunya. Abduh belajar agama ke
Syekh Ahmad pada tahun 1862. Kemudian melanjutkan ke Universitas Al-Azhar Kairo
pada tahun 1866.
ide pokok pikiran Muhammad Abduh adalah sebagai berikut.
a) Dalam
bidang pendidikan, yaitu: menawarkan agar dilakukan lintas disiplin ilmu, yakni
antara kurikulum madrasah dan sekolah.
b) Pintu
ijtihad masih terbuka lebar bagi umat Islam. Ijtihad merupakan dasar penting
dalam menafsirkan kembali ajaran Islam;
c) Islam
adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal. Dengan akal, maka ilmu
pengetahuan menjadi maju;
d) Kekuasanaan
negara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh negara yang
bersangkutan.
Di antara Kitab yang ditulis Muhammad Abduh adalah:
1. Tafsir
al-Manar (penulisan kitab diselesaikan oleh muridnya, yaitu Rasyid Ridha)
2. Risalah
tauhid
3. Syarh
Nahjil Balaghah
4. Ishlahu
al-Mahakim al-Syar’iyyah
5. Al-Islam
ar al-Radd ‘ala Muntaqidihi
e. Rasyid Ridha
(1865 - 1935 M)
Nama lengkapnya adalah Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin
Syamsudin bin Baha’uddin al-Qalmuni al-Husaini. Nama populernya adalah Rasyid
Ridha. Ia dilahirkan di Qalamun, yang tidak jauh dari Kota Tripoli Lebanon pada
tanggal 23 September 1865 M.
Adapun pokok-pokok pemikiran Rasyid Ridha adalah sebagai
berikut.
a) Kemunduran
umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan adalah karena umat Islam yang
berpaling dari ajaran-ajaran Islam, karenanya umat Islam dalam mengejar
ketertinggalan dari bangsa Eropa dengan satu syarat, yaitu harus kembali kepada
ajaran Islam sebenarnya yang diajarkan Rasulullah Saw. dan dipraktikkan oleh
para sahabat;
b) Penyebab
lain kemunduran umat Islam adalah merebaknya paham fatalisme di dunia Islam.
c) Ilmu
pengetahuan modern tidak bertentangan dengan agama Islam.
d) Hukum-hukum
fiqih yang berkenaan dengan kemasyarakatan tidak boleh dianggap absolut.
e) Apabila
umat Islam ingin maju, maka umat Islam harus terlebih dahulu mewujudkan
persatuan dan kesatuan.
Di antara Kitab yang ditulis Rasyid Rida adalah adalah
1. Tarikh
al-Ustadz al-Imam al-Syekh Muhammad Abduh (Biografi Imam Muhammad Abduh
2. Nida’
li jins al-latif (panggilan terhadap kaum wanita)
3. Al-Wahyu
Muhammad (Wahyu Nabi Muhammad)
4. Yusr
al-Islam wa ushul al-Tasyri’ al ‘am (Kemudahan Islam dan Prinsip-prinsip umum
dalam syariat)
5. Huquq
al-Mar’ah al-Shalihah (Hak-Hak Wanita Muslim)
f. Muhammad Iqbal
(1877 - 1938 M)
Muhammad Iqbal lahir di Kota Sialkot di Punjab pada
tanggal 9 Nopember 1877 M. Iqbal berasal dari keluarga kelas menengah yang
sederhana.
pokok-pokok pikirannya adalah sebagai berikut.
a) Bercita-cita
membangun sebuah peradaban baru yang anggun, yaitu perpaduan antara peradaban
Barat dan Timur.
b) Al-Qur’an
merupakan kitab yang lebih mengutamakan amal daripada cita-cita.
c) Pintu
ijtihad masih terbuka. Ijtihad bagi Iqbal merupakan dasar pergerakan dalam
Islam. Ijtihad dibutuhkan pada setiap zaman untuk menyesuaikan ajaran Islam
dengan tuntutan zaman;
d) Mencita-citakan
kebangkitan kembali umat Islam dari ”tidur panjangnya” dan berharap agar umat
Islam dapat menerima kehidupan yang dinamis.
e) Tujuan
pendidikan adalah memperkokoh dan memperkuat individualitasi dari peserta didik
sehingga mereka menyadari segala kemungkinan menimpa dirinya.
Di antara karya Muhammad Iqbal adalah sebagai berikut.
1. The
Development of Metaphysic in Persia Tahun 1908
2. Asraai
Khudi Tahun 1916
3. The
Reconstruction or Religious Thought in Islam Tahun 1934
4. Musafir
Tahun 1936
5. Zarbi
Kalim Tahun 1937
g. KH. Ahmad
Dahlan (1868 – 1923 M)
KH. Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal
1 Agustus 1868 dari pasangan KH. Abu Bakar bin Haji Sulaiman dengan Siti Aminah
binti KH. Ibrahim.
Adapun di antara pokok-pokok pemikiran KH. Ahmad Dahlan
adalah.
a) Tujuan
utama pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berbudi luhur, alim dalam
agama, memiliki pandangan luas, dan paham tentang masalah ilmu keduniaan.
b) Pendidikan
harus mencetak manusia-manusia yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme,
sehingga bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat;
c) Materi
pendidikan harus meliputi: pendidikan moral dan akhlak, pendidikan individu, dan
pendidikan kemasyarakatan;
d) Model
pendidikan memadukan dua jenis pendidikan, yaitu pesantren dan sekolah umum.
h. KH. Hasyim
Asy’ari (1871–1947)
Kiai Hasyim dilahirkan di Gedang Jombang Jawa Timur pada
hari Selasa Kliwon, 24 Dzulqa’dah 1287 H, bertepatan dengan 14 Februari 1871 M.
Kiai Hasyim lahir dari pasangan Kiai Asy’ari dan Nyai Halimah dan masih
keturunan Sunan Giri.
Di antara pemikiran KH. Hasyim Asy’ari adalah:
a) Dalam
bidang tasawuf, Kiai Hasyim banyak dipengaruhi oleh al-Ghazali. Menurutnya,
tasawuf bertujuan memperbaiki perilaku umat Islam yang sesuai dengan prinsip
ajaran Islam;
b) Dalam
melawan penjajah Belanda, Kiai Hasyim menginisasi resolusi Jihad yang
dicetuskan pada tanggal 22 Oktober 1945 yang sekarang diperingati menjadi Hari
Santri Nasional.
c) Dalam
bidang politik, Kiai Hasyim mengajak kepada umat Islam untuk membangun dan
menjaga persatuan.
d) Dalam
bidang pendidikan, tujuan pendidikan menurut Kiai Hasyim selain pemahaman
terhadap pengetahuan adalah pembentukan karakter yang baik yang penuh dengan
pemahaman secara benar dan sempurna terhadap ajaran-ajaran Islam serta mampu
mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten.
3. Pengaruh Islam Masa Modern bagi Indonesia
Adanya gerakan pembaruan dalam Islam, khususnya pada masa
modern adalah wujud kesadaran umat Islam dari ketertinggalan dari Barat.
Padahal, pada masa klasik, Islam mengalami zaman keemasan. Di antara gagasan
cendekiawan muslim pada masa tersebut adalah Pan-Islamisme yang digaungkan
Jamaludin al-Afghani merupakan cikal bakal dari gerakan kesatuan untuk
menentang penjajah.
Banyak para haji dan ulama yang melakukan perlawanan
terhadap penjajah. Selama di Makkah, menurut Deliar Noer, mereka memperoleh
bacaan-bacaan di tempat-tempat pendidikan agama dan turut serta dalam kehidupan
dan usaha-usaha Pan-Islamisme. Di antara perang yang dimotori ulama melawan
penjajah Belanda adalah Perang Padri di Minangkbau (1821-1837 M.), Perang
Diponegoro di Jawa (1825-1830 M.), Perang Banjar di Kalimantan (1854-1864 M.),
Perang Jambi (1858-1907 M.), Perang Aceh di Aceh (1873-1904 M.), pemberontakan
rakyat di Cilegon Banten (1888 M.), dan lain-lain.
Selain itu, pengaruh yang lain adalah berdirinya beberapa
organisasi masyarakat yang berbasis Islam. Di antaranya: Nahdlatul Ulama,
Muhammadiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Al-Jam’iyyah Al-Washliyyah, Persatuan
Islam, Mathlaul Anwar, Pergerakan Tarbiyah, Nahdlatul Wathan, Al-Khairat, dan
organisasi Islam lainnya.
4. Hikmah Belajar Peradaban Islam pada Masa Modern
Setelah mempelajari materi Peradaban Islam pada masa
modern, hikmah yang dapat diperoleh adalah:
a) Dalam
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilandasi dengan agama yang
kokoh akan mengantarkan kemajuan umat Islam di masa yang akan datang;
b) Mengkaji
Al-Qur’an, hadis, dan ijtihad para ulama sebagai fondasi untuk membangun
peradaban umat Islam yang rahmatan lil aalamiin di masa yang akan datang;
c) Mengkaji
ilmu-ilmu keislaman (nahwu, sharaf, fiqih, ushul fiqih, mantiq, bahasa arab,
ulum al-Quran, ulum al-Hadits dan sebagainya) sebagai fondasi untuk memahami
Islam dengan komprehensif;
d) Belajar
sejarah pada masa modern, kalian akan mengetahui kelebihan dan kelemahan pada
masa lalu. Hal ini menjadi bahan introspeksi untuk menatap masa depan umat
Islam;
e) Berpikir
dinamis sesuai dengan perkembangan zaman baik sekarang maupun pada masa yang
akan datang. Umat Islam seharusnya menjadi pelopor perubahan sebagaimana
termaktub dalam Q.S. al-Ra’du/13: 11;
f)
Memperkuat semangat ukhuwah Islamiyah
(persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga
negara), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan dengan sesama manusia);
g) Semangat
untuk berkarya, baik melalui kebijakan yang progresif maupun kitab atau buku
atau majalah untuk menebarkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk perubahan yang
lebih baik di masa yang akan datang.
MATERI INTI :
1. Islam
pada masa modern ini ditandai dengan adanya kesadaran umat Islam dari
ketertinggalan, karena adanya penjajahan dari Eropa. Selain itu adanya dorongan
untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi;
2. Di
antara tokoh-tokoh pembaharu Islam pada masa modern adalah Muhamammad Ali
Pasya, Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani, Muhammad
Abduh, Rasyid Ridha, Sayyid Ahmad Khan, Muhammad Iqbal, K.H. Ahmad Dahlan, dan
K.H. Hasyim Asy’ari;
3. Di
antara pengaruh Islam pada Masa Modern bagi Indonesia adalah: menjadi inspirasi
agar dapat terlepas dari penjajahan, berdirinya organisasi masyarakat yang
berbasis Islam yang sangat berkontribusi bagi kemerdekaan dan pembangunan
bangsa Indonesia sampai sekarang, berdirinya perguruan tinggi Islam yang
membuka program studi keagamaan maupun umum;
4. Di
antara hikmah belajar peradaban Islam pada masa modern adalah: untuk menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilandasi dengan agama yang kokoh;
Mengkaji Al-Qur’an, hadis, dan ijtihad para ulama sebagai fondasi untuk
membangun peradaban umat Islam yang rahmatan lil aalamiin di masa yang akan
datang;
Demikianlah sajian ringkasan/rangkuman materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 11 Bab 10 dengan judul “ Peradaban Islam pada
Masa Modern”. Semoga ringkasan materi ini dapat membantu sahabat pendidikan
yang ingin mengetahui isi dari materi PAI kelas 11 Bab 10 kurikulum merdeka.
Sekian dan semoga Bermanfaat.