Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 7 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman/Ringkasan Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 10 Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 7 “ Hakikat Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’, dan Tawakkal Kepada-Nya”.
Halo sahabat kherysuryawan yang berbahagia, selamat
berjumpa kembali di website pendidikan ini. Pada postingan kali ini admin akan
membahas tentang materi yang ada pada mata pelajaran PAI di Kelas 10 khususnya
pada Bab 7 yang berjudul “ Hakikat Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’, dan
Tawakkal Kepada-Nya” yang akan di pelajari pada pembelaajran semester 2 di kurikulum
merdeka.
Disini admin telah menyiapkan ringkasan materinya secara
lengkap, yang mana seluruh materi ini di ambil dan bersumber dari buku siswa
PAI Kelas 10 kurikulum merdeka. Sebagai informasi bahwa pada materi PAI Kelas
10 Bab 7 ada 4 materi inti yang akan di pelajari nantinya, diantaranya yaitu
sebagai berikut :
1. Hakikat
Mencintai Allah Swt.
2. Hakikat Takut
Kepada Allah Swt. (khauf)
3. Hakikat
berharap kepada Allah Swt. (raja’)
4. Hakikat
Tawakkal Kepada Allah Swt.
Baiklah bagi sahabat pendidikan kherysuryawan yang ingin
melihat ringkasan/rangkuman materi PAI Kelas 10 Bab 7 semester 2 kurikulum
merdeka, maka di bawah ini sajian ringkasan materinya :
RANGKUMAN PAI KELAS 10 BAB 7 KURIKULUM MERDEKA
1. Hakikat Mencintai Allah Swt.
Cinta adalah perasaan yang suci dan lembut berupa rasa
kasih sayang. Perasaan cinta ditandai dengan rasa rindu kepada yang dicintai.
Tingkatan cinta tertinggi dan hakiki adalah cinta kepada Allah Swt. Cinta
kepada Allah Swt. (mahabbatullah) berarti menempatkan Allah Swt. dalam hati
sanubari. Cinta merupakan unsur terpenting dalam ibadah, di samping khauf
(takut) dan raja’ (berharap). Ketiganya menjadi perasaan hati yang harus
dimiliki setiap mukmin dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt.
Tanda-Tanda Cinta
kepada Allah Swt.:
a) Mencintai
Rasulullah Saw.
b) Mencintai
Al-Qur`an
c) Menjauhi
perbuatan dosa
d) Mendahulukan
perkara yang dicintai oleh Allah Swt.
e) Tak
gentar menghadapi hinaan
Cara Meningkatkan
Cinta kepada Allah Swt.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan cinta kepada Allah
Swt., di antaranya:
a) Memahami
besarnya cinta Allah Swt. kepada hamba-Nya
b) Senantiasa
membersihkan hati
c) Mempelajari
ilmu agama secara mendalam
2. Hakikat Takut kepada Allah Swt. (Khauf)
Rasa takut merupakan sifat orang bertaqwa, sekaligus
merupakan bukti iman kepada Allah Swt. Rasa takut ini akan semakin meningkat
seiring meningkatnya pengetahuan tentang Rabb-nya. Secara tegas, Allah Swt.
memerintahkan orang beriman agar takut kepada-Nya.
Menurut Imam al-Ghazali, takut kepada Allah Swt. dapat
berupa rasa takut tidak diterimanya taubat, takut tidak mampu istikamah dalam
beramal saleh, takut akan mengikuti hawa nafsu, takut tertipu oleh gemerlap
duniawi, takut terperosok dalam jurang maksiat, takut atas siksa kubur, takut
terjebak pada kesibukan yang melalaikan dari Allah Swt., takut menjadi sombong
karena memperoleh nikmat dari Allah Swt., takut mendapatkan siksaan di dunia
dan takut tidak mendapatkan nikmat surga. Adanya sifat khauf ini akan menjadi
benteng penahan agar manusia tetap rendah hati dan tidak takabbur.
Tanda-Tanda Takut
kepada Allah Swt.
Menurut Abu Laits as-Samarqandi, seseorang yang takut
kepada Allah Swt. akan memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
a) Tampak
dari ketaatannya kepada Allah Swt.
b) Menjaga
lisan dari perkataan dusta
c) Menghindari
iri dan dengki
d) Menjaga
pandangan dari kemaksiatan
e) Menjauhi
makanan haram
f)
Menjaga kaki dan kedua tangan dari sesuatu yang
haram
3. Hakikat berharap kepada Allah Swt. (Raja’)
Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh
rahmat dan karunia Allah Swt. Sifat raja’ ini harus disertai optimis, perasaan
gembira, sikap percaya dan yakin akan kebaikan Allah Swt. Lebih dari itu sifat
raja’ harus dibarengi dengan amal-amal saleh untuk meraih kebahagiaan di
akhirat. Seseorang yang berharap kepada Allah Swt. tanpa diikuti dengan amal,
maka ia hanya berangan-angan belaka.
Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat
Allah Swt. Seseorang yang putus asa atas rahmat Allah Swt. dikategorikan
sebagai orang sesat, sebagaimana irman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hijr/15: 55-56
berikut ini :
Artinya: “(Mereka)
menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka
janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.” (55) Dia (Ibrahim) berkata,
“Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.”
(56). (Q.S. al-Hijr/15: 55-56)
Cara Menumbuhkan
Sifat Raja’
Sifat raja’ akan tumbuh pada diri seseorang dengan
melakukan hal-hal berikut ini:
a) Muhasabah
atas nikmat-nikmat Allah Swt.
b) Mempelajari
dan memahami Al-Qur`an
c) Meyakini
kesempurnaan karunia Allah Swt.
Manfaat Sifat
Raja’
Seseorang yang memiliki sifat raja’ akan memperoleh
banyak manfaat, di antaranya adalah:
a) Semangat
dalam ketaatan kepada Allah Swt.
b) Tenang
dalam menghadapi kesulitan
c) Merasa
nikmat dalam beribadah kepada Allah Swt.
d) Menumbuhkan
sifat optimis
4. Hakikat Tawakal Kepada Allah Swt.
Rasulullah Saw. menganjurkan umatnya untuk selalu
menerapkan sikap tawakal dalam kehidupan sehari-hari. Sikap ini pula yang
diajarkan kepada para sahabat Nabi Saw. Para sahabat Nabi terbiasa bersikap
tawakal dalam menghadapi permasalahan hidup. Ini menjadi bukti keberhasilan
Nabi dalam memberikan contoh perilaku hidup yang dihiasi dengan tawakal.
Rasulullah Saw. selalu pasrah kepada Allah, tidak ada rasa khawatir dan gelisah
dalam menghadapi berbagai macam permasalahan.
Secara bahasa, tawakal berarti memasrahkan, menanggungkan
sesuatu, mewakilkan atau menyerahkan. Secara istilah, tawakal artinya
menyerahkan segala permasalahan kepada Allah Swt. setelah melakukan usaha
sekuat tenaga. Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang mewakilkan atau
menyerahkan hasil usahanya kepada Allah Swt. Sifat Ini merupakan bentuk
kepasrahan kepada-Nya sebagai dzat yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Tidak
ada rasa sedih dan kecewa atas keputusan yang diberikan-Nya.
Manfaat Tawakal
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari penerapan sikap
tawakal dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
a) Tercukupinya
semua keperluan
b) Mudah
untuk bangkit dari keterpurukan
c) Tidak
bisa dikuasai oleh setan
d) Memperoleh
nikmat yang tiada henti
e) Menghargai
hasil usaha
MATERI INTI :
1. Cinta
kepada Allah Swt. (mahabbatullah) berarti menempatkan Allah Swt. Di dalam hati
sanubari, dan merupakan tingkatan cinta tertinggi dan hakiki
2. Cinta
seseorang kepada Allah tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat akibat
berpikir mendalam terhadap kekuasaan-Nya di langit dan bumi
3. Rasa
takut (khauf) merupakan sifat orang bertaqwa, sekaligus merupakan bukti iman kepada
Allah Swt.
4. Takut
kepada Allah Swt. dapat berupa rasa takut tidak diterimanya taubat, takut tidak
mampu istikamah dalam beramal saleh, takut akan mengikuti hawa nafsu, takut
tertipu oleh gemerlap duniawi, takut terperosok dalam jurang maksiat, takut
atas siksa kubur, takut terjebak pada kesibukan yang melalalikan dari Allah
Swt., takut menjadi sombong karena memperoleh nikmat dari Allah Swt., takut
mendapatkan siksaan di dunia dan takut tidak mendapatkan nikmat surga
5. Raja’
berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt.
6. Sifat
khauf dapat mencegah seseorang berbuat dosa, sedangkan raja’ dapat mendorong
untuk taat kepada Allah Swt
7. Tawakal
adalah mewakilkan atau menyerahkan hasil usahanya kepada Allah Swt. setelah
didahului dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh
8. Seseorang
yang menerapkan sikap tawakal akan tumbuh keyakinan bahwa tidak ada satu pun
amal kebaikan yang sia-sia.
Demikianlah sajian ringkasan/rangkuman materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 10 Bab 7 dengan judul “ Hakikat Mencintai
Allah Swt., Khauf, Raja’, dan Tawakkal Kepada-Nya”. Semoga ringkasan materi ini
dapat membantu sahabat pendidikan yang ingin mengetahui isi dari materi PAI Kelas
10 Bab 7 kurikulum merdeka. Sekian dan semoga Bermanfaat.