Rangkuman Materi IPAS Kelas 5 Bab 6 Semester 2 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi Pelajaran IPAS Kelas 5 SD BAB 6 “Indonesiaku Kaya Raya” yang akan di pelajari pada semester 2 Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan, pada postingan kali ini admin
akan kembali berbagai seputar ringkasan materi yang tentunya akan sangat di
butuhkan oleh guru dan siswa dalam melakukan aktivitas pembelaajaran di
sekolah. Adapun materi hasil ringkasan yang akan admin sajikan pada postingan
ini yaitu materi yang terdapat pada mata pelajaran IPAS kelas 5 SD Kurikulum
Merdeka khususnya materi tentang “Indonesiaku Kaya Raya” yang akan di pelajari
pada BAB 6 semester 2.
Admin sangaja membuat ringkasan materi ini agar bisa
memudahkan bagi guru dalam mengajar dan juga membantu siswa dalam belajar. Dengan
belajar menggunakan materi yang telah diringkas maka akan membantu siswa dalam
memperoleh inti materi yang sedang dipelajari sebab materi yang ada pada
ringkasan ini merupakan materi penting yang dirasa sangat perlu untuk di
pelajari.
Ada beberapa tujuan pembelajaran yang nantinya diharapkan
untuk di capai pada pembelajaran di BAB 6 BAB 6 Indonesiaku Kaya Raya,
diantaranya yaitu sebagai berikut :
Tujuan
Pembelajaran
1. Menelaah
kondisi geografis wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan/ maritime dan
agraris serta mengidentifikasi kekayaan alam.
2. Mengidentifikasi
dan menunjukan kekayaan alam yang ada disekitarnya dan merefleksikannya terhadap
kekayaan Indonesia.
Baiklah berikut ini sajian ringkasan/rangkuman materi
pelajaran IPAS Kelas 5 SD Bab 6 Semester 2 Kurikulum Merdeka :
BAB 6 BAB 6 Indonesiaku Kaya Raya
Topik A: Bagaimana Bentuk Indonesiaku
Informasi Umum Peta
Judul peta:
Dalam setiap peta perlu ada judul untuk menginformasikan jenis peta.
Arah mata angin:
sebagai alat bantu untuk menentukan arah mata angin dari peta.
Skala:
perbandingan ukuran besarnya gambar dengan keadaan yang sebenarnya.
Simbol: tanda
pada peta untuk mewakili kondisi sesungguhnya. Contoh simbol gunung, sungai,
kota provinsi, kabupaten, dan sebagainya.
Legenda:
menjelaskan keterangan simbol pada suatu peta (atau bisa juga pada gambar
lainnya).
Peta sisipan:
peta yang lebih detail yang disisipkan pada peta utama. Pada contoh peta di
atas disisipkan peta Kota Mataram yang lebih jelas sebagai ibu kota provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tata warna:
penjelasan simbol warna sebagai penggambaran keadaan tempat di sebuah peta.
Seperti warna biru untuk menggambarkan wilayah perairan, hijau untuk dataran
rendah, dan kuning sampai ke coklat untuk dataran tinggi.
Letak Geografis Indonesia
Letak geografis adalah lokasi suatu tempat berdasarkan
keadaannya di atas permukaan Bumi.
Negara Maritim
Negara maritim adalah negara yang sebagian besar
wilayahnya berupa perairan atau memiliki kawasan laut yang luas. Ciri-ciri
negara maritim, yaitu:
1. Memiliki wilayah laut.
2. Memanfaatkan laut untuk kesejahteraan rakyat.
3. Memiliki transportasi laut.
4. Memiliki perdagangan laut.
5. Memiliki armada militer laut untuk menjaga kedaulatan
laut di wilayahnya
Laut Indonesia
Laut Indonesia yang luas memiliki banyak sekali manfaat,
di antaranya:
1. Sumber ikan dan makanan laut lainnya.
2. Tempat wisata laut atau wisata bahari.
3. Energi alternatif, seperti pembangkit listrik tenaga angin.
4. Penghubung antarpulau.
5. Sumber daya lepas pantai, seperti minyak bumi dan gas
bumi
6. Sumber garam.
7. Sumber ilmu dan penelitian di bidang kelautan
Negara Agraris
Negara agraris adalah negara yang sebagian besar
rakyatnya bermata pencaharian dengan bercocok tanam. Dengan wilayah daratan
yang luas, penduduk di negara agraris dapat mengolah tanah untuk dimanfaatkan
menjadi lahan-lahan pertanian dan perkebunan. Hasil bercocok tanaman ini dapat
dijadikan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Ciri-ciri negara agraris di antaranya:
1. Memiliki wilayah daratan yang luas sehingga bisa
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
2. Memiliki sawah, ladang, dan kebun yang luas.
3. Masyarakatnya memenuhi kebutuhan hidupnya dan
berkegiatan ekonomi dari hasil pertanian.
4. Umumnya, negara agraris juga berkaitan dengan bidang
peternakan karena pakan ternak yang baik juga dapat dibuat dari hasil pertanian
Budaya Maritim dan Budaya Agraris
Masyarakat yang tinggal di daerah maritim maupun agraris,
tentunya memiliki budaya yang dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat dan kondisi
alam daerahnya, yaitu budaya maritim dan budaya agraris. Hasil budaya bisa
berupa benda (pakaian, alat-alat pekerjaan, alat permainan, rumah, alat
transportasi), makanan, dan permainan tradisional.
Berikut contoh-contoh budaya dari masyarakat maritim dan
agraris.
Pasar Ikan
Pasar ikan terbentuk dari kebutuhan masyarakat pantai
untuk dapat menjual hasil tangkapan mereka. Dengan adanya pasar ikan,
masyarakat lain juga dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan mereka akan hasil
laut.
Alat pemotong dan
penumbuk padi
Alat ini dibuat untuk mempermudah petani dalam melakukan
panen dan pengolahannya.
Festival laut atau
festival padi
Biasanya, festival ini diselenggarakan sebagai bentuk
rasa syukur masyarakat setempat kepada Sang Maha Pencipta. Selain itu, pesta
ini juga sebagai ungkapan doa agar hasil laut atau hasil panen mereka tetap
melimpah.
MATERI INTI
TOPIK A :
1. Peta
adalah gambaran permukaan Bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala
tertentu.
2. Beberapa
fungsi peta di antaranya:
a. Menunjukkan lokasi suatu
tempat.
b. Memberikan gambaran
mengenai luas dan bentuk penampakan alam di permukaan Bumi.
c. Menentukan arah dan jarak
berbagai tempat.
3. Indonesia
memiliki wilayah laut yang luas sehingga disebut sebagai negara maritim. Sumber
daya laut yang melimpah merupakan potensi dan kekayaan dari negara maritim.
4. Indonesia
juga memiliki wilayah daratan yang luas dan tanah yang subur sehingga disebut
sebagai negara agraris. Kondisi ini merupakan potensi dan kekayaan di bidang
pertanian dan perkebunan.
Topik B: Indonesiaku Kaya Hayatinya
Keanekaragaman hayati menerangkan tentang berbagai macam
kehidupan, bisa keanekaragaman genetik atau sifat, jenis (spesies), dan
ekosistem.
Keanekaragaman Hayati
Macam-macam makhluk hidup yang kalian temukan merupakan
keanekaragaman jenis. Makhluk hidup ini juga bisa hidup di lingkungan yang
bermacam macam. Ini merupakan keanekaragaman ekosistem.
Manusia berbeda-beda. Ada yang berkulit putih, sawo
matang, kuning langsat, atau hitam. Rambutnya pun ada yang lurus, keriting,
atau ikal. Walaupun dalam satu keluarga, perbedaan-perbedaan tersebut bisa
kalian temukan. Inilah yang dinamakan keanekaragaman genetik.
Keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia
Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia bisa dibagi
menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah Indonesia Barat (Asiatis), tengah, dan
Timur (Australis). Wilayah tengah disebut juga dengan wilayah peralihan yang
memiliki ciri khas tersendiri. Wilayah Timur memiliki kemiripan dengan flora
dan fauna di Australia. Adapun wilayah Barat memiliki kemiripan dengan flora
dan fauna di Asia.
Flora di Indonesia
Barat
Wilayah ini memiliki curah hujan yang tinggi sehingga
floranya beraneka ragam. Pada wilayah ini terdapat hutan lebat yang ditumbuhi
tanaman, seperti meranti, keruing, rotan, dan jati yang bisa dijadikan kayu
pertukangan. Selain itu, ada tanaman kemuning, hutan bakau, dan rawa gambut.
Fauna di Indonesia
Barat
Mamalia: umumnya memiliki
karakteristik berbadan besar, seperti gajah, badak, rusa, banteng, kerbau, dan
sebagainya. Terdapat juga berbagai primata, seperti bekantan, owa jawa, dan
orang utan.
Reptil: ular, kadal, biawak, buaya,
dan sebagainya.
Burung: burung hantu, elang, merak,
dan sebagainya.
Ikan: berbagai macam ikan tawar,
seperti pesut mahakam, ikan arwana, dan sebagainya.
Flora di Indonesia
Tengah
Curah hujan yang rendah dan relatif kering membuat flora
di wilayah ini didominasi oleh stepa tropis dan sabana. Contoh flora tipe
peralihan, antara lain anggrek, cengkeh, cendana, pala, dan eboni. Flora di
daerah pantai akan mirip dengan flora di wilayah Timur sedangkan flora di gurun
memiliki kemiripan dengan yang ada di Kalimantan.
Fauna di Indonesia
Tengah
Jumlahnya tidak sebanyak wilayah Barat dan Timur.
Mamalia: anoa, babi rusa, monyet
hitam, kuskus, tarsius, dan sebagainya.
Reptil: komodo, buaya, biawak, ular,
dan sebagainya.
Burung: maleo, kakatua, nuri,
rangkong, dan sebagainya
Flora di Indonesia
Timur
Didominasi oleh hutan hujan tropis, hutan musim, dan
hutan bakau di daerah pesisir. Contohnya, matoa, pohon sagu, ficus, jati,
merbau, dan sebagainya.
Fauna di Indonesia
Timur
Memiliki karakteristik ukuran tubuh yang tidak terlalu
besar dan mamalianya berkantong.
Mamalia: kuskus, kanguru, walabi,
landak irian, dan kelelawar.
Reptil: kadal, buaya, biawak, ular,
dan sebagainya.
Burung: cendrawasih, kasuari, nuri,
maleo, dan sebagainya.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Berikut beberapa pemanfaatan sumber daya alam.
1. Sebagai sumber
bahan pangan.
Kita memiliki banyak bumbu, seperti lada, jahe, bawang,
lengkuas, kunyit, serai, aneka cabe, dan masih banyak lagi. Bumbu ini membuat
olahan masakan nusantara menjadi beragam dan lezat.
2. Sebagai
obat-obatan.
Banyak obat-obatan yang dibuat dari berbagai jenis hewan
atau tumbuhan, di antaranya:
a. Cacing untuk membuat obat tifus.
b. Kulit buah kina untuk obat antimalaria.
c. Kumis kucing untuk mengobati infeksi saluran kencing.
d. Kayu putih sebagai bahan dasar minyak kayu putih.
3. Bahan kosmetik.
Tumbuh-tumbuhan juga bisa dijadikan bahan-bahan kosmetik
dan perawatan tubuh, seperti lidah buaya untuk penyubur rambut. Serai bisa
diolah menjadi lotion atau minyak untuk mengusir nyamuk.
4. Memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Tahukah kalian bahwa selain dari kapas, pakaian juga bisa
dibuat dari serat nanas, serat pisang, dan eceng gondok? Indonesia memiliki
banyak bahan alam yang bisa diolah menjadi bahan untuk membuat pakaian. Selain
itu, perkakas dan bahan bangunan juga bisa diolah dari kayu, rotan, atau bambu.
MATERI INTI
TOPIK B :
1. Keanekaragaman
hayati dibagi menjadi keanekaragaman genetik, jenis, dan ekosistem.
2. Flora
dan fauna Indonesia dapat dibagi dikelompokkan berdasarkan wilayahnya, yaitu
wilayah Indonesia Barat, Indonesia tengah atau peralihan, dan Indonesia Timur.
3. Pemanfaatan
keanekaragaman hayati di bidang ekonomi, seperti dalam bidang perdagangan hasil
pertanian dan peternakan, serta pariwisata.
4. Pemanfaatan
keanekaragaman hayati di bidang IPTEK, seperti penelitian untuk obat-obatan,
untuk kemajuan teknologi pertanian dan peternakan, dan sebagainya.
5. Kebakaran
hutan, penebangan dan perburuan liar, bencana alam, penggunaan bom ikan,
pembuangan limbah beracun merupakan hal hal yang bisa mengurangi keanekaragaman
hayati.
Topik C: Indonesiaku Kaya Alamnya
Selain memiliki sumber daya alam hayati, negara kita juga
memiliki sumber daya alam nonhayati. Bisa juga disebut sumber daya alam
abiotik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati, seperti tanah,
air, dan barang tambang. Minyak bumi, gas alam, besi, emas, perak, dan timah
merupakan sebagian dari barang tambang yang menjadi kekayaan Indonesia.
Jenis Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (SDA) bisa dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu SDA yang bisa diperbarui dan SDA yang tidak bisa diperbarui.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui merupakan kekayaan alam yang masih dapat
dibudidayakan kembali apabila sudah habis dipakai. Contohnya hasil pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan hasil hutan.
Adapun air, tanah, dan udara merupakan sumber daya alam
yang dapat diperbarui dengan cara menjadikannya baru. Air akan langka saat
musim kemarau, namun saat musim hujan air akan melimpah. Udara kotor dapat
diperbarui dengan cara menanam tumbuhan sehingga udara di sekitar akan kembali
bersih dan segar. Adapun tanah yang tidak subur dapat diperbarui melalui
pemberian pupuk alami/kompos.
Sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui merupakan SDA
yang akan habis jika digunakan terus-menerus. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui meliputi seluruh hasil tambang, seperti minyak bumi, gas alam, emas,
dan sebagainya. Karena sulit untuk diperbarui atau membutuhkan waktu yang
sangat lama, maka penggunaannya haruslah bijaksana dan disesuaikan dengan
kebutuhan kita. Mendaur ulang kembali, seperti daur ulang besi dan logam
lainnya serta daur ulang plastik merupakan salah satu cara untuk menjaga SDA
ini.
Dampak Pengambilan Sumber Daya dan Upaya Pelestariannya
Kelestarian sumber daya alam akan terancam jika manusia
tidak memanfaatkannya dengan bijak. Berikut ini dampak dari pengambilan sumber
daya alam dan upaya pelestariannya..
1. Banyaknya hutan
gundul.
Hutan gundul disebabkan adanya penebangan secara
besarbesaran, misalnya untuk keperluan lahan perkebunan atau keperluan
pembangunan. Akibatnya, daerah resapan air hujan berkurang sehingga bisa
menyebabkan:
a. Banjir
b. Tanah longsor
c. Kekeringan
Upaya pelestarian dapat dilakukan dengan cara reboisasi
(penanaman kembali hutan yang gundul), meningkatkan pengawasan oleh polisi
hutan, dan penegakan hukum secara tegas bagi pelanggar undang-undang kehutanan.
2. Rusaknya hutan
bakau.
Fungsi hutan bakau di tepi pantai antara lain untuk
menahan gelombang air laut, tempat hidup berbagai hewan dan tumbuhan, serta
menjaga keanekaragaman hayati.
3. Lingkungan yang
rusak akibat pertambangan.
Kegiatan pertambangan merupakan usaha pengambilan sumber
daya alam yang biasanya berada di dalam perut Bumi. Beberapa dampak yang
ditimbulkan dari kegiatan ini, yaitu:
a. Kerusakan hutan di daerah tambang.
b. Pencemaran udara akibat debu dan asap.
c. Pencemaran air dan tanah akibat limbah buangan
tambang.
4. Terancamnya
populasi jenis hewan dan tumbuhan.
Pemanfaatan flora dan fauna yang tidak diikuti
pelestarian akan berakibat pada punahnya jenis hewan dan tumbuhan tertentu,
misalnya:
a. Ikan
hiu banyak diburu untuk dimanfaatkan siripnya sebagai bahan makanan yang
bernilai tinggi.
b. Orang
utan merupakan hewan asli Indonesia. Saat ini, orang utan terancam punah. Hutan
tempat tinggal hewan ini berkurang karena banyak dijadikan lahan perkebunan
atau karena terjadi kebakaran hutan.
c. Tanaman
cendana hampir punah karena dimanfaatkan terus-menerus, namun pelestariannya
tidak mudah sehingga jumlahnya semakin berkurang.
Upaya pelestarian yang bisa dilakukan di antaranya
menjaga habitat para hewan, menghentikan perburuan liar dengan membuat
peraturan yang ketat dan tegas, serta adanya upaya penanaman kembali atau
budidaya bagi tumbuhan atau hewan yang diperjualbelikan.
MATERI INTI
TOPIK C :
a. SDA
nonhayati merupakan SDA yang berasal dari benda mati, seperti air, Matahari,
tanah, dan barang tambang.
b. SDA
juga dikelompokkan menjadi SDA yang bisa diperbarui (seperti tumbuhan, hewan,
tanah, air) dan SDA yang tidak bisa diperbarui (seperti minyak bumi, gas alam,
dan batu bara).
c. Pemanfaatan
SDA tetap harus bijaksana dan tidak berlebihan agar tidak merusak alam dan
menjadi ancaman untuk kita.
Demikianlah sajian rangkuman materi IPAS kelas 5 SD BAB 6
yang berjudul “Indonesiaku Kaya Raya”. Semoga sajian ringkasan materi tersebut
bisa menjadi referensi pembelajaran yang bermanfaat baik bagi guru yang akan
mengajar maupun bagi siswa sebagai bahan belajardi rumah maupun dii sekolah.
Sekian dan Semoga Bermanfaat !