Rangkuman PPKN Kelas 7 Bab 4 Kebinekaan Indonesia Semester 2 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id - Rangkuman Materi Pelajaran PPKN Kelas 7 SMP Bab 4 “Kebinekaan Indonesia” Semester 2 Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan yang berbahagia, bagaimana
kabar anda hari ini ? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat. Senang
rasanya di kesempatan ini admin bisa kembali menulis dan melalui postingan ini
admin akan berbagi materi pelalajaran yang telah di ringkas/rangkum sehingga
dapat memudahkan bagi guru maupun siswa yang akan menggunakannya untuk belajar.
Pada artikel ini admin telah membuat dan menyiapkan
rangkuman materi pelajaran PPKN kelas 7 Semester 2 khususnya materi yang ada di
Bab 4 “Kebinekaan Indonesia”. Admin sengaja membuat ringkasan/rangkuman materi
ini dengan harapan dapat membantu siswa agar lebih mudah memahami materi yang
akan di pelajari pada mata pelajaran PPKN.
Perlu untuk di ketahui, bahwa pada mata pelajaran PPKN
kelas 7 semester 2 Bab 4 “Kebinekaan Indonesia” maka aka nada beberapa materi
inti yang akan di pelajari didalamnya, diantaranya yaitu sebagai berikut :
A. Keragaman Gender
B. Keragaman Suku
C. Keragaman Budaya
D. Keragaman Agama
E. Keragaman Ras dan Antargolongan
F. Menjaga Nilai Penting Kebinekaan
Pada Materi PPKN Bab 4 “Kebinekaan Indonesia” kelas 7
semester 2 kurikulum merdeka ada beberapa tujuan pembelajaran yang diharapkan
untuk dapat dicapai oleh peserta didik, diantaranya yaitu sebagai berikut :
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menghargai dan menjelaskan
keragaman gender, suku dan budaya di Indonesia.
2. Peserta didik mampu menghargai dan menjelaskan
keragaman agama, ras dan antargolongan di Indonesia.
3. Peserta didik berkontribusi menjaga nilai kebinekaan
Indonesia sesuai tingkatnya.
Baiklah bagi anda yang ingin melihat sajian
rangkuman/ringkasan materi pelajaran PPKN kelas 7 SMP Bab 4 “Kebinekaan
Indonesia” maka dibawah ini rangkuman materinya :
Bab IV Kebinekaan Indonesia
A. Keragaman Gender
Salah satu keragaman yang perlu diperhatikan adalah
gender, atau ke ragaman berdasar jenis kelamin yakni perempuan dan laki-laki.
Keragaman ini tentu bersifat universal atau berlaku bagi seluruh umat manusia
di dunia. Untuk mewujudkan keadilan di masyarakat dan membangun kemajuan
bersama, keragaman berdasar gender ini perlu diperhatikan.
1. Pengertian
Gender
Pengertian atau deinisi gender adalah “jenis kelamin”.
Hal tersebut tercantum pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan demikian
keragaman gender adalah keragaman jenis kelamin, yakni perempuan dan laki-laki.
Pembedaan kedua kelompok gender ini berdasarkan aspek
isiologi. Yakni per bedaan secara isik berdasarkan ciri isik biologis
masing-masing, serta hormonnya yang meng atur fungsi biologis masing-masing.
Perempuan memiliki fungsi reproduksi un tuk mengan dung dan melahirkan anak
sebagai penerus generasi.
2. Kesetaraan
Gender
Walaupun ada perbedaan nyata secara isiologis, hak
perempuan dan laki-laki sebagai anggota masyarakat maupun warga negara sama.
Tidak boleh dibeda-bedakan satu dengan lainnya. Hal tersebut berlaku di rumah
tangga, di lingkungan sosial bertetangga, maupun di masyarakat secara luas.
Perempuan dan laki-laki punya hak yang sama di dalam bekerja dalam kegiatan
perekonomian, untuk menjalankan tugas-tugas sosial, berpolitik, serta kegiatan
keagamaan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing. Itulah yang dimaksudkan
sebagai kesetaraan gender.
3. Membangun
Kesadaran Gender
Di Indonesia, pemerintah juga terus berusaha membangun
kesadaran gender di masyarakat. Di antaranya dengan membentuk Kementerian Pem[1]berdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak sejak tahun 1983. Selain itu juga dibentuk Komisi
Nasional Perempuan. Sedangkan untuk kegiatan politik, 30 persen dari wakil
partai di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus perempuan.
B. Keragaman Suku
Berdasarkan survei tahun 2010, Badan Pusat Statistik
(BPS) menyebut bahwa di Indonesia ter[1]dapat sebanyak 1.340
suku. Jika dipandang dari dari bahasa serta budayanya, setidaknya terdapat
sekurang-kurangnya 300 suku bangsa di Indonesia.
Suku adalah masyarakat yang memiliki budaya sendiri,
berbeda dengan masyarakat lainnya. Budaya yang membedakan satu suku dengan suku
lainnya adalah bahasa, adat istiadat, hingga kebiasaannya. Indonesia merupakan
salah satu bangsa yang paling banyak sukunya di dunia. Namun suku-suku yang
berbineka atau beragam ini menjadi satu kesatuan antara lain dengan berbahasa
yang sama, Bahasa Indonesia.
1. Papua dan Maluku
Wilayah Papua dan Maluku memiliki jumlah suku bangsa
paling banyak.
Suku terbesarnya adalah Asmat, Dani, Mee hingga Arfak.
Suku[1]suku pantai Papua
memiliki banyak hubungan dengan suku-suku Maluku seperti Ambon, Kei, Ternate
dan suku-suku di pulau Halmahera.
2. Bali dan Nusa Tenggara
Ada tiga kelompok utama suku di kawasan ini. Di daerah
paling barat adalah suku Bali yang tinggal di Pulau Bali dan Pulau Lombok. Lalu
suku Sasak yang menjadi suku utama di Pulau Lombok. Di Pulau Sumbawa ada suku
Bima dan Sumbawa. Sedangkan di wilayah timur di Nusa Tenggara terdapat puluhan
suku. Suku-suku utama di daerah ini adalah Timor, Alor, Sumba, serta suku-suku
di Flores seperti Ende, Bajawa, hingga Manggarai. Terdapat pula suku yang
berumah di atas laut, yakni Suku Bajo di daerah Komodo.
3. Sulawesi
Suku laut Bajo juga ada di daerah Sulawesi, di wilayah
Selatan, Tenggara, Tengah, hingga Utara. Namun suku-suku utama di daerah ini
adalah Bugis, Makasar, serta Minahasa. Terdapat pula puluhan suku lain di
Sulawesi seperti Tolaki, Buton, Mandar, Toraja, Kaili, Gorontalo hingga Sangir.
4. Kalimantan
Kalimantan memiliki rumpun suku Dayak yang jumlahnya bisa
mencapai ratusan.
Selain suku-suku Dayak, Kalimantan juga memiliki suku
Banjar, Bugis, Melayu dan peranakan Tionghoa yang sudah berabad-abad bermukim
di Kalimantan.
5. Jawa
Empat suku utama di Jawa adalah suku-suku yang paling
banyak warganya di Indonesia. Keempat suku itu adalah Jawa, Sunda, Madura,
serta Banten.
6. Sumatra
Di wilayah timur pulau Sumatra serta kepulauannya
merupakan wilayah utama suku Melayu. Dari suku inilah Bahasa Melayu menyebar
dipakai sebagai bahasa penghubung antarsuku di Indonesia sejak berabad-abad
silam, sehingga dijadikan Bahasa Indonesia.
C. Keragaman Budaya
Kalian tentu tahu keragaman buda[1]ya
berhubungan dengan keragaman suku. Semakin banyak suku di suatu negara, semakin
banyak budaya yang dimilikinya.
1. Lagu Daerah
Salah satu bentuk kesenian daerah yang mudah ditandai
adalah seni suara serta musik.
Beberapa lagu daerah bahkan terkenal secara nasional.
Beberapa lagu daerah dari Sumatra sangat terkenal. Di antaranya adalah Bungong
Jeumpa dari Aceh, Sinanggar Tulo dari Tapanuli, Kampung Nan Jauh di Mato dari
Minang hingga Lancang Kuning dari Melayu. Lagu-lagu daerah dari Pulau Jawa
antara lain adalah lagu Kicir-Kicir dari Betawi, Bubuy Bulan dari Sunda, Lir
Ilir dari Jawa, hingga Tanduk Majeng dari Madura. Dari Kalimantan dikenal lagu
Ampar-Ampar Pisang, dari Bali lagu Janger, dari Nusa Tenggara antara lain lagu
Bolelebo. Sementara itu lagu daerah dari Sulawesi seperti lagu Angin Mamiri
dari daerah Bugis dan lagu O Ina Ni Keke dari Minahasa juga sangat terkenal.
Orang Indonesia umumnya juga mengenal lagu Ambon Manise dari Ambon, serta Yamko
Rambe Yamko dari Papua.
2. Tarian Daerah
Kesenian daerah yang juga banyak ragamnya adalah tarian.
Salah satu tarian daerah di Indonesia yang paling terkenal di dunia adalah tari
Saman dari Aceh.
Masih terdapat ratusan tari daerah lainnya di Indonesia.
Yang terkenal antara lain adalah Tor-tor dari Batak, Serampang Dua Belas dari
Melayu, Tari Piring dari Minang, Jaipong dari Sunda, Serimpi dari Jawa, Pendet
dari Bali, Ajat Temui Datai dari Kalimantan, Pakarena dari Sulawesi, Cakalele
dari Maluku, hingga Tari Cendrawasih dari Papua.
3. Tradisi dan Upacara
Sangat banyak tradisi dan upacara di Indonesia, mulai
dari Papua hingga Aceh. Salah satu upacara yang terkenal di Papua adalah
upacara bakar batu.
Di daerah lain upacara kematian juga mengundang perhatian
masyarakat. Suku Dayak mengenal upacara Tiwah, masyarakat Bali melakukan
upacara pembakaran mayat yang disebut Ngaben. Sedangkan Suku Toraja di Sulawesi
melakukan upacara Rambu Solo untuk mengantarkan jenazah. Jenazah bukan dikubur
tapi disimpan dalam gua di dinding tebing yang tinggi.
4. Rumah dan Kampung Adat
Keragaman rumah serta kampung adat juga menunjukkan
kebinekaan Indonesia. Rumah adat di tiga pulau besar yakni Sumatra, Kalimantan,
dan Sulawesi umumnya merupakan rumah panggung. Lantainya tidak di tanah,
melainkan berupa panggung dari kayu untuk berjaga-jaga dari ancaman banjir dan
kemungkinan serangan binatang buas.
D. Keragaman Agama
Keragaman dalam beragama di Indonesia ditandai dengan
adanya enam agama resmi yang diakui negara.
1. Islam
Sebagian besar penduduk di Indonesia memeluk agama Islam.
Agama ini mulai masuk ke Nusantara pada Abad ke-7 dan berkembang pesat mulai
Abad ke-13 dibawa oleh para pedagang dari Arab, India, dan China. Tuhan dalam
ajaran Islam adalah Allah. Ajarannya disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Umat
Islam wajib beribadah shalat lima kali sehari. Al-Qur’an menjadi kitab sucinya.
2. Kristen Protestan
Agama Kristen Protestan mulai berkembang setelah
kedatangan bangsa-bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris, sekitar Abad
ke-17. Tuhannya adalah Allah (Yesus Kristus). Injil menjadi kitab sucinya. Umat Kristen
Protestan wajib beribadah setiap akhir pekan di gereja masing-masing.
3. Katolik Agama Katolik mulai berkembang bersama dengan
kedatangan bangsa Spanyol dan Portugis di Abad ke-16. Tuhannya sama dengan
Kristen Protestan, yakni Allah (Yesus Kristus). Kitab sucinya juga Injil.
Dengan peribadatan tersendiri berbeda dengan Protestan, umat Katolik wajib
beribadah setiap akhir pekan di gereja Katolik.
4. Hindu
Agama Hindu mulai berkembang sekitar abad ke-5, bersamaan
dengan masuknya pengaruh budaya India yang mengenal dewa-dewa. Ajaran-ajarannya
ditulis dalam Kitab Weda. Di Indonesia, agama ini berkembang sebagai Hindu
Bali. Tuhannya adalah Sang Hyang Widiwasa. Umat Hindu wajib beribadah mengikuti
upacara-upacara keagamaannya.
5. Buddha
Agama Buddha mulai berkembang di abad ke-8 di masa
Kerajaan Sriwijaya di Sumatra, dan Syailendra di Jawa yang membangun Candi
Borobodur. Selanjutnya dikembangkan oleh para biksu Tiongkok. Agama Buddha
didasarkan pada ajaran Sidharta Buddha Gautama, menggunakan Kitab Tripitaka.
Umat Buddha wajib beribadah di vihara masing-masing.
6. Konghucu
Agama Konghucu mulai berkembang sekitar abad ke-13 hingga
abad ke-19 bersama dengan kedatangan bangsa Tiongkok. Agama ini didasarkan pada
ajaran Konfusius dan berkembang pesat di Kawasan Pecinan seperti Sing[1]\kawang Kalimantan,
Bangka Belitung, hingga Lasem di Jawa. Umat Konghucu wajib beribadah di
klenteng masing-masing.
E. Keragaman Ras dan Antargolongan
Keragaman lain yang terdapat di Indonesia adalah
keragaman ras dan antargolongan. Ras disebutkan berasal dari Bahasa Perancis
yang berarti ‘akar’. Dengan demikian, ras dapat disebut sebagai akar dari
populasi atau kumpulan manusia berdasarkan genetika tubuh serta tampilan
isiknya atau fenotipe-nya.
1. Keragaman Ras
Masyarakat Indonesia terdiri atas dua ras besar, yakni
Ras Mongoloid Melayu di wilayah barat serta Melanesoid Papua di timur. Ras
Mongoloid Melayu merupakan ras utama suku-suku besar di Sumatra, Jawa,
Kalimantan, hingga Sulawesi. Ras ini berkulit coklat kekuningan dengan rambut
lurus dengan tubuh agak kecil. Sementara itu Ras Melanesoid Papua menyebar dari
Papua hingga Maluku, terutama di Kepulauan Kei dan Aru. Ras ini berkulit coklat
kehitaman, berambut keriting, dengan tubuh agak gempal. Di wilayah pesisir
Papua hingga Maluku, Ras Mongoloid Melayu dan Melanesoid Papua telah bercampur
selama berabad-abad.
2. Keragaman Antargolongan
Golongan itu dapat menyangkut tingkat ekonomi, pilihan
organisasi dan politik, maupun golongan soal pekerjaan dan kegiatan di
masyarakat. Dalam hal ekonomi, golongan masyarakat juga berbeda-beda. Ada orang
yang sangat mampu secara ekonomi, ada yang biasa-biasa saja, dan ada juga yang
kurang mampu.
Profesi atau jenis pekerjaan juga dapat menjadi golongan
yang membeda[1]bedakan warga. Petani
misalnya lalu bergabung dalam organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
(HKTI), nelayan bergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (NHSI),
wartawan bergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan lain-lain.
F. Menjaga Nilai Penting Kebinekaan
1. Nilai Penting Kebinekaan
Setiap orang maupun kelompok masyarakat selalu memiliki
kelebihan masing-masing.
Karena setiap orang atau kelompok memiliki kelebihan
masing-masing, maka tidak ada orang atau kelompok yang boleh merasa lebih hebat
dari orang atau kelompok lainnya. Sebaliknya, juga tidak boleh ada orang atau
kelompok yang merasa lebih rendah dari yang lain karena semuanya sama di
hadapan hukum.
Setiap orang maupun kelompok juga akan meningkat
kualitasnya bila berhubungan dan bekerja sama dengan orang atau kelompok lain
yang berbe[1]da dengan dirinya.
Masyarakat yang menutup diri dan menolak bekerja sama dengan masyarakat lain
yang berbeda tidak akan dapat maju, dan malah akan menurun.
2. Menjaga Kebinekaan
Menghargai, membangun hubungan, serta bekerja sama dengan
orang atau kelompok yang berbeda itulah yang harus dilakukan dalam menjaga
kebinekaan. Baik pada kelompok gender, suku dan budaya, pemeluk agama, juga
kelompok ras serta golongan. Dengan melakukan tiga hal itu kebinekaan terjaga
dan bangsa Indonesia dapat maju.
INTI MATERI
(RANGKUMAN)
1. Keragaman
yang berlaku secara universal atau seluruh dunia adalah keragaman gender.
Perempuan dan laki-laki setara di hadapan Tuhan YME maupun hukum.
2. Keragaman
suku menjadi salah satu ciri khas Indonesia. Hasil survei Badan Pusat Statistik
menyebut adanya sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia.
3. Bersama
dengan keragaman suku terdapat kebinekaan budaya yang layak disyukuri. Beragam
budaya serta adat istiadat menarik untuk terus dipelajari.
4. Islam,
Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu merupakan agama-agama
resmi di Indonesia. Itulah kebinekaan dalam keagamaan.
5. Ras
dan antargolongan menjadi kebinekaan Indonesia pula. Mongoloid Melayu,
Melanesoid Papua, hingga Weddoid Kaukasoid adalah bagian dari Indonesia.
6. Kebinekaan
melatih untuk menghargai dan siap bekerja sama dengan siapapun yang berlatar
budaya berbeda. Kebinekaan membuat maju, karena itu perlu dijaga.
Demikianlah informasi mengenai ringkasan materi pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Kelas 7 SMP Bab 4 “Kebinekaan Indonesia” yang merupakan materi semester 2 kurikulum merdeka. Semoga sajian materi dan rangkuman diatas bisa membantu sahabat pendidikan yang ingin belajar PPKN di kelas 7 SMP semester 2 kurikulum merdeka.