Rangkuman PPKN Kelas 10 Unit 4 Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan
Kherysuryawan.id – Ringkasan/Rangkuman Materi PPKN Kelas 10 SMA/SMK Bagian 1 Unit 4 “Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan” yang akan di pelajari pada semester 1 Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan yang berbahagia, pada
kesempatan kali ini admin akan memberikan sebuah ringkasan dan rangkuman materi
untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) yang akan
di pelajari di kelas X SMA/SMK Kurikulum Merdeka.
Adapun materi yang akan di Bahas dan disajikan pada artikel
ini yakni materi PPKN kelas 10 Unit 4 dengan judul “Proyek Gotong Royong
Kewarganegaraan”. Materi ini nantinya akan dipelajari pada bagian 1 semester 1.
Perlu untuk di ketahui bahwa materi PPKN yang akan di pelajari di bagian 1
semester 1 terdiri atas 4 unit yaitu :
- Unit 1 Menggali Ide Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara
- Unit 2 Penerapan Pancasila dalam Konteks Berbangsa
- Unit 3 Peluang dan Tantangan Penerapan Pancasila
- Unit 4 Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan
Apabila disekolah anda telah menerapkan pembelajaran
kurikulum merdeka dan anda membutuhkan sajian materi PPKN untuk kelas 10
SMA/SMK maka tenang saja sebab disini admin kherysuryawan akan memberikan
secara lengkap sajian ringkasan materi PPKN kelas 10 SMA/SMK khususnya materi
yang ada di Unit 4 tentang “Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan”. Materi ini
merupakan materi yang ada pada Bagian 1 semester 1 dan akan di pelajari pada
kurikulum merdeka.
Admin kherysuryawan sengaja membuat rangkuman materi PPKN
kelas 10 SMA/SMK Unit 4 “Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan” ini dengan
harapan dapat memudahkan bagi para pelajar dalam mempelajari materi PPKN
dikelas 10. Perlu juga untuk di ketahui bahwa seluruh hasil ringkasan/rangkuman
yang telah admin buat ini semuanya bersumber dari buku teks pelajaran PPKN
Kelas 10 SMA/SMK Kurikulum Merdeka.
Adapun tujuan pembelajaran yang di harapkan dapat
tercapai pada pembelajaran di Unit 4 “Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan”
yaitu sebagai berikut :
Tujuan Pembelajaran
Baiklah untuk anda yang ingin melihat sajian rangkuman
materi PPKN kelas 10 SMA/SMK Unit 4 dengan judul “Proyek Gotong Royong
Kewarganegaraan” yang akan di pelajari di semester 1 ini maka silahkan lihat
selengkapnya di bawah ini:
Unit 4 Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan
Konsep Gotong Royong
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata gotong
royong bermakna bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). Kata
gotong royong sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu gotong dan royong. Gotong
artinya pikul atau angkat. Sedangkan royong artinya bersama-sama. Dengan
demikian, secara hariah gotong royong dapat diartikan mengangkat beban secara
bersama-sama agar beban menjadi ringan.
Koentjaraningrat membagi dua jenis gotong royong yang
dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu gotong royong tolong-menolong dan
gotong royong kerja bakti. Kegiatan gotong royong tolong-menolong bersifat
individual, misalnya menolong tetangga kita yang sedang mengadakan pesta
pernikahan, upacara kematian, membangun rumah, dan sebagainya. Sedangkan
kegiatan gotong royong kerja bakti biasanya dilakukan untuk mengerjakan suatu
hal yang sifatnya untuk kepentingan umum, seperti bersih-bersih desa/kampung,
memperbaiki jalan, membuat tanggul, dan lain-lain.
Lebih lanjut, Koentjaraningrat membagi gotong royong yang
terdapat pada masyarakat pedesaan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
1. Tolong-menolong dalam aktivitas pertanian;
2. Tolong-menolong dalam aktivitas sekitar rumah tangga;
3. Tolong-menolong dalam aktivitas persiapan pesta dan
upacara;
4. Tolong-menolong dalam peristiwa kecelakaan, bencana,
dan kematian.
Bintarto menyatakan bahwa gotong royong merupakan
perilaku sosial dan juga tata nilai kehidupan sosial yang ada sejak lama dalam
kehidupan di desa-desa Indonesia. Secara sosio-historis, tradisi gotong royong
tumbuh subur di pedesaan Indonesia lantaran kehidupan pertanian memerlukan
kerja sama yang besar untuk mengolah tanah, menanam, memelihara hingga memetik
hasil panen.
Makna Penting Gotong Royong
Sebagai identitas budaya bangsa Indonesia, tradisi gotong
royong yang sarat dengan nilai-nilai luhur harus kita lestarikan. Terlebih lagi
Indonesia merupakan negara yang majemuk, baik dari sisi agama, budaya, suku
maupun bahasa. Gotong royong dapat merekatkan dan menguatkan solidaritas
sosial. Ia melahirkan sikap kebersamaan, saling tolong-menolong, dan menghargai
perbedaan.
Secara historis, spirit gotong royong berkontribusi besar
dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini antara lain dapat kita
lihat dalam penyebaran informasi kemerdekaan ke pelosok negeri dan dunia.
Spirit gotong royong terus ditanamkan dan dipraktikkan
oleh para tokoh bangsa lintas agama dan etnis, baik dari kalangan sipil maupun
dari kalangan militer, selama revolusi kemerdekaan di Yogyakarta. Di kota
bersejarah ini, berkumpul tokoh-tokoh bangsa dari beragam latar agama, etnis,
dan pandangan politik.
Contoh Praktik Gotong Royong
Budaya gotong royong di Indonesia dapat dilihat dalam
berbagai macam bentuk dan istilah yang berbeda sesuai dengan daerah
masing-masing. Misalnya di Jawa dikenal dengan istilah sambatan. Sambatan
merupakan tradisi untuk meminta pertolongan kepada warga masyarakat untuk
membantu keluarga yang sedang membutuhkan bantuan seperti membangun dan
memperbaiki rumah, membantu hajatan perkawinan, upacara kematian dan
kepentingan-kepentingan lain yang membutuhkan bantuan orang banyak. Uniknya,
tanpa diminta untuk membantu, masyarakat akan nyengkuyung (bekerja bersama-sama
membantu tetangganya yang memiliki hajat). Mereka tidak berharap mendapatkan
keuntungan material atau berpikir untung-rugi. Mereka memiliki prinsip “loss
sathak, bathi sanak” yang kurang lebih artinya: “lebih baik kehilangan materi
daripada kehilangan saudara”
Di Toraja, Sulawesi Selatan, tradisi gotong royong
disebut dengan arisan tenaga, yaitu kerja bakti bergilir untuk menggarap sawah
atau ladang milik warga. Suku Dayak di Kalimantan juga melakukan tradisi yang
kurang lebih sama yang disebut dengan tradisi sa’aelant.
MATERI INTI :
a. Gotong
royong artinya adalah mengangkat beban secara bersama-sama agar beban menjadi
ringan.
b. Ada
dua jenis gotong royong, yaitu:
1) Gotong
royong tolong-menolong. Kegiatan gotong royong tolong-menolong bersifat
individual; dan
2) Gotong
royong kerja bakti. Kegiatan gotong royong kerja bakti biasanya dilakukan untuk
mengerjakan suatu hal yang sifatnya untuk kepentingan umum.
c. Gotong
royong memiliki makna penting, di antaranaya adalah:
1) Gotong
royong dapat merekatkan dan menguatkan solidaritas sosial;
2) Gotong
royong dapat melahirkan sikap kebersamaan, saling tolong-menolong, dan
menghargai perbedaan;
3) Gotong
royong dapat meringankan beban orang lain;
4) Gotong
royong mampu mengurangi kesalahpahaman;
5) Gotong
royong dapat mencegah terjadinya berbagai konlik; dan
6) Gotong
royong dapat meningkatkan rasa kerja sama dan persatuan warga.
d. Gotong royong tidak hanya sebatas pada kegiatan bersama yang bersifat isik saja, tetapi dapat berupa kerja bersama non-isik seperti mencari solusi bersama atas sebuah persoalan, memberikan gagasan/ide, memberikan bantuan, dan lain-lain.
Jika anda ingin melihat secara lengkap materi yang ada di
Unit 4 “Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan” maka anda bisa mengeceknya pada
buku teks pelajaran PPKN kelas 10 SMA/SMK Kurikulum Merdeka yang telah admin
bagikan di bawah ini :
- BUKU SISWA & GURU PPKN KELAS 10 SMA/SMK KURIKULUM MERDEKA (DISINI)
Demikianlah informasi mengenai rangkuman/ringkasan materi
pelajaran PPKN kelas 10 SMA/SMK Unit 4 “Proyek Gotong Royong Kewarganegaraan”
yang bisa admin kherysuryawan bagikan di kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat
dan dapat menjadi bahan belajar yang dapat di gunakan oleh guru maupun oleh
siswa dalam melakukan pembelajaran di kurikulum merdeka.