Rangkuman Kimia Kelas 11 Bab 4 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman/Ringkasan Materi Kimia Kelas 11 Bab 4 “Hidrokarbon” Semester 1 Kurikulum Merdeka.
Sahabat kherysuryawan yang berbahagia,
senan rasanya admin bisa kembali menulis pada kesempatan kali ini. Pada
pembahasan kali ini admin akan berbagi informasi pendidikan yaitu mengenai
materi pelajaran Kimia kelas 11 semester 1 kurikulum merdeka.
Mata pelajaran Kimia merupakan salah
satu mata pelajaran cabang dari IPA yang akan di pelajari di jenjang SMA.
Melalui postingan ini admin kherysuryawan akan menyajikan ringkasan materi
kimia kelas 11 Bab 4 yang berjudul “Hidrokarbon “. Admin sengaja membuat
ringkasan materi ini dengan tujuan agar dapat memudahkan bagi siswa dalam
menggunakannya sebagai bahan belajar. Tentunya dengan mempelajari materi yang
telah diringkas maka akan lebih memudahkan siswa dalam menggunakannya sebagai
bahan belajar baik untuk belajar di sekolah maupun belajar di rumah.
Sebagai informasi bahwa pada mata
pelajaran Kimia Kelas 11 Bab 4 “Hidrokarbon” yang akan di pelajari pada
semester 1 kurikulum merdeka terdapat beberapa materi pokok didalamnya yang
akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut :
A. Kekhasan Atom Karbon
B. Klasiikasi Hidrokarbon
C. Alkana
D. Alkena dan Alkuna
E. Hidrokarbon Aromatik
F. Sifat Fisis dan Kimia Hidrokarbon
G. Isomer pada Hidrokarbon
H. Dampak Pembakaran Hidrokarbon
Adapun tujuan pembelajaran pada materi
kimia kelas 11 Bab 4 ini yaitu sebagai berikut :
Setelah mempelajari bab ini, kalian dapat
memahami tentang kekhasan atom karbon, klasiikasi hidrokarbon, alkana, alkena, alkuna,
dan hidrokarbon aromatik, serta dampak penggunaan bahan bakar hidrokarbon
melalui berbagai aktivitas.
Baiklah bagi anda yang ingin melihat
ringkasan/rangkuman materi pelajaran Kimia Kelas 11 Bab 4 semester 1 yang
berjudul “Hidrokarbon” pada pembelajaran
kurikulum merdeka, maka silahkan lihat sajian materinya di bawah ini :
Bab 4 Hidrokarbon
A. Kekhasan Atom Karbon
Tahukah kalian zat apa yang terkandung
di dalam arang? Zat yang tersusun dalam arang adalah karbon.
Unsur karbon memiliki beberapa kekhasan
yang menyebabkan senyawanya sangat melimpah dan beragam di alam. Kekhasan
tersebut berkaitan dengan sifat dari unsur karbon.
Berikut ini adalah kekhasan atom karbon
yang perlu untuk di ketahui.
1. Membentuk empat ikatan kovalen
Atom karbon memiliki empat elektron
valensi. Untuk mencapai kestabilan, keempat elektron valensi tersebut dapat
membentuk empat ikatan kovalen yang kuat dengan atom nonlogam lainnya. Kuatnya
ikatan kovalen ini terjadi akibat ukuran atom karbon yang kecil. Salah satu
contoh senyawa kovalen tersebut adalah satu atom karbon berikatan dengan empat
atom hidrogen membentuk molekul metana, CH4 .
2. Membentuk rantai karbon
Dengan adanya rantai karbon, atom karbon
dapat dibagi menjadi empat jenis sesuai dengan posisinya dalam rantai. Jenis
atom karbon tersebut adalah:
a.
Atom karbon primer (1°), yaitu
atom karbon yang mengikat satu atom karbon lainnya.
b.
Atom karbon sekunder (2°),
yaitu atom karbon yang mengikat dua atom karbon lainnya.
c.
Atom karbon tersier (3°), yaitu
atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lainnya.
d.
Atom karbon kuartener (4°),
atom karbon yang mengikat empat atom karbon lainnya.
B. Klasiikasi Hidrokarbon
Senyawa karbon yang paling sederhana
adalah hidrokarbon, yaitu senyawa yang terdiri atas atom hidrogen dan karbon
saja. Meskipun hanya terdiri atas dua jenis atom, hidrokarbon di alam sangat
beragam.
Contoh hidrokarbon adalah asetilena (gas
karbit), lilin, styrofoam, karet alam, dan berbagai plastik.
Berikut ini contoh gambar Berbagai
produk berbahan hidrokarbon
Hidrokarbon dapat digolongkan menjadi
hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah
senyawa hidrokarbon rantai terbuka (asiklik) maupun rantai tertutup (siklik)
yang tidak memenuhi aturan aromatisitas, sedangkan hidrokarbon aromatik adalah
senyawa karbon yang memenuhi aturan aromatisitas (akan dibahas di bagian
berikutnya).
Selain itu, senyawa hidrokarbon juga
dapat dikelompokkan berdasarkan jenis ikatan yang terbentuk antaratom karbon,
yaitu hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh terdiri atas
alkana dan sikloalkana, sedangkan senyawa hidrokarbon tidak jenuh terdiri atas
alkena, alkuna, sikloalkena, dan sikloalkuna.
C. Alkana
Pada hidrokarbon alifatik jenuh, atom
karbon dapat mengikat atom hidrogen secara maksimal. Senyawa yang tergolong
alifatik jenuh adalah alkana dan sikloalkana.
1. Struktur alkana
Alkana hanya memiliki ikatan tunggal
antaratom karbonnya. Sisa ikatan yang tidak digunakan dengan atom karbon lain
akan diisi oleh atom hidrogen.
Berikut ini Sepuluh senyawa alkana
paling sederhana
2. Tata nama alkana
Semua nama alkana mempunyai akhiran
“-ana”. Alkana rantai lurus diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbonnya.
Alkana rantai tertutup (siklis) diberi
nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin dengan penambahan awalan
“siklo-”. Jumlah karbon terkecil yang dapat membentuk cincin adalah tiga buah
dan memiliki nama siklopropana. Contoh sikloalkana lainnya adalah siklopentana
dengan lima atom karbon dan sikloheksana yang memiliki enam atom karbon.
Jika alkana memiliki rantai bercabang
maka penamaannya mengikuti aturan berikut.
a. Menentukan rantai utama, yaitu
rantai karbon yang paling panjang dan diberi nama alkana sesuai jumlah atom
karbonnya.
b. Menentukan cabang, yaitu
gugus-gugus yang terikat pada rantai utama dan diberi nama alkil.
c. Rantai utama diberi nomor dari
ujung yang terdekat dengan cabang.
d. Jika ada beberapa cabang yang
sejenis maka jumlah cabang dinyatakan sebagai awalan: di- (2), tri- (3), tetra-
(4), dan seterusnya.
e. Jika ada beberapa jenis cabang
maka nama cabang dituliskan sesuai urutan alfabet. Misalnya, etil disebutkan
sebelum metil.
f. Jika ada beberapa pilihan
rantai utama maka rantai utama dipilih yang mengikat cabang terbanyak.
g. Penyusunan nama alkana ditulis
dengan urutan: posisi cabang + nama cabang + nama rantai utama.
h. Untuk memisahkan angka dengan
angka, digunakan tanda koma (,), sedangkan untuk memisahkan angka dengan huruf
digunakan tanda hubung (-).
D. Alkena dan Alkuna
Alkena dan alkuna merupakan contoh
senyawa alifatik tidak jenuh karena memiliki ikatan rangkap antaratom karbon
dalam senyawanya. Alkena memiliki ikatan rangkap dua, sedangkan alkuna memiliki
ikatan rangkap tiga. Jumlah atom karbon pada alkena dan alkuna minimal dua.
Rumus umum alkena adalah CnH2n , sedangkan alkuna CnH2n-2.
Penamaan alkena dan alkuna mirip dengan
penamaan alkana. Semua nama alkena diberi akhiran “-ena”, sedangkan alkuna
diberi akhiran “-una”.
Beberapa hal penting yang berbeda dari
alkana yang harus diperhatikan adalah pada poin-poin berikut ini.
1. Menentukan rantai utama, yaitu
rantai karbon yang paling panjang dan wajib mengandung ikatan rangkap. Rantai
utama diberi nama alkena untuk rangkap dua dan alkuna untuk rangkap tiga.
2. Menentukan cabang, yaitu
gugus-gugus yang terikat pada rantai utama dan diberi nama alkil.
3. Rantai utama diberi nomor dari
ujung yang terdekat dengan ikatan rangkap.
E. Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon
siklis yang memiiki ikatan rangkap dua berselang-seling dan memenuhi aturan
Huckel. Hidrokarbon yang paling umum dari golongan ini adalah benzena dengan
rumus C6H6 .
F. Sifat Fisis dan Kimia Hidrokarbon
Sifat hidrokarbon meliputi sifat isis
dan sifat kimia.
1. Sifat isis
Sifat isis hidrokarbon yang mudah untuk
dibandingkan adalah wujud zat pada suhu ruang, titik didih, dan titik leleh.
Beberapa ketentuan sifat isis pada hidrokarbon adalah sebagai berikut.
a. Semakin panjang rantai utama,
massa molekul (Mr ) semakin besar, dan gaya antarmolekul semakin kuat, maka
semakin tinggi titik leleh dan titik didih hidrokarbon, semakin menuju ke wujud
padat.
b. Semakin banyak ikatan rangkap,
titik leleh dan titik didih hidrokarbon dengan jumlah atom C yang sama akan
semakin tinggi. Hal ini dikarenakan gaya antarmolekul antarikatan rangkap lebih
kuat daripada antarikatan tunggal.
c. Senyawa hidrokarbon rantai lurus
memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan hidrokarbon rantai
bercabang. Hal ini disebabkan oleh gaya van der Waals yang lebih kuat pada
senyawa hidrokarbon rantai lurus.
2. Sifat kimia
Sifat kimia pada senyawa hidrokarbon
dapat diamati dari reaksi-reaksi kimia berikut ini.
a. Reaksi oksidasi/pembakaran
Reaksi oksidasi adalah reaksi antara
senyawa hidrokarbon dengan oksigen.
b. Reaksi substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi
penggantian atom hidrogen dengan atom lain pada alkana.
c. Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi penambahan
gugus pada ikatan rangkap dengan cara memutuskan ikatan rangkap pada alkena dan
alkuna.
d. Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasi adalah reaksi
pengurangan/eliminasi gugus atau substituen tertentu dari hidrokarbon sehingga
terbentuk ikatan rangkap. Reaksi eliminasi biasanya ditandai dengan terlepasnya
molekul kecil seperti air, amonia, HCl, atau HBr.
G. Isomer pada Hidrokarbon
isomer dapat dinyatakan sebagai dua
senyawa atau lebih yang memiliki rumus kimia yang sama, tetapi struktur atau
penataan ruangnya berbeda.
Isomer pada hidrokarbon dapat dibedakan
menjadi dua jenis isomer utama, yaitu isomer struktur dan isomer ruang.
1. Isomer struktur
Dua senyawa atau lebih dengan rumus
molekul sama, tetapi strukturnya berbeda disebut isomer struktur.
Isomer struktur dapat dibedakan kembali
menjadi :
a.
isomer rantai/rangka,
b.
isomer posisi, dan
c.
isomer gugus fungsi.
2. Isomer ruang
Dua senyawa atau lebih dengan rumus
molekul sama, tetapi dengan penataan ruang yang berbeda, disebut dengan isomer
ruang.
Terdapat dua jenis isomer ruang, yaitu :
a.
isomer geometri dan
b.
isomer optik.
H. Dampak Pembakaran Hidrokarbon
Hidrokarbon menjadi bahan bakar utama
saat ini diiringi oleh masifnya kegiatan penambangan batu bara dan minyak bumi
yang merupakan salah satu penambangan terbesar dan tersebar di seluruh dunia.
Akan tetapi, suatu saat kedua bahan bakar ini akan habis karena sumber keduanya
merupakan fosil yang telah mengendap ratusan juta tahun sehingga sulit untuk
diperbarui. Oleh karena itu, sumber energi alternatif harus segera digunakan.
Pembakaran bahan bakar hidrokarbon, jika
terbakar sempurna akan menghasilkan karbon dioksida, uap air, dan energi.
Semakin banyak pembakaran hidrokarbon,
semakin banyak pula karbon dioksida yang dihasilkan. Kondisi ini akan
menyebabkan polusi udara dan menjadi penyebab terjadinya penumpukan gas rumah
kaca. Pada jumlah yang alami, gas rumah kaca bermanfaat untuk menghangatkan
bumi, tetapi penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan jumlah gas rumah kaca
jauh meningkat sehingga suhu bumi menjadi semakin panas.
Dengan berbagai dampak tersebut, maka
perlu dilakukan berbagai tindakan nyata untuk menyelamatkan bumi kita. Salah
satunya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Itulah ringkasan/rangkuman materi Kimia Kelas 11 SMA Semester 1 Bab 4 “Hidrokarbon”
yang akan dipelajari pada kurikulum merdeka.
Bagi anda yang ingin mengetahui materi
keseluruhan secara lengkap, maka anda bisa mendapatkannya pada buku teks
pelajaran Kimia Kelas 11 SMA Kurikulum
merdeka, yang akan admin bagikan filenya pada judul di bawah ini :
- Buku Guru & Siswa Kimia Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka – (DISINI)
Demikianlah informasi yang bisa admin
kherysuryawan bagikan melalui artikel ini, semoga ringkasan/rangkuman
materi Kimia Kelas 11 SMA Bab 4 Semester
1 dengan judul “Hidrokarbon” yang akan dipelajari pada pembelajaran dikurikulum
merdeka ini dapat menjadi bahan belajar yang bermanfaat bagi rekan-rekan
pendidikan yang membutuhkannya.