Materi Biologi Kelas 11 Bab 3 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi Biologi Kelas 11 Bab 3 “Proses Pengaturan pada Tumbuhan” Semester 1 Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan, berjumpa
kembali pada blog pendidikan. Pada kesempatan kali ini admin akan membahas
materi pelajaran yang ada pada mata pelajaran Biologi yang akan di pelajari di
kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka.
Adapun materi yang akan di bahas disini
yaitu materi Biologi Kelas 11 SMA Bab 3 yang berjudul “Proses Pengaturan pada
Tumbuhan”. Materi ini akan dipelajari di semester 1 pada pembelajaran kurikulum
merdeka. Bagi anda yang di sekolahnya telah menerapkan pembelajaran kurikulum
merdeka maka anda tentunya akan sangat membutuhkan informasi ini.
Melalui postingan ini admin
kherysuryawan akan menyajikan rangkuman/ringkasan materi Biologi kelas 11 Bab 3
“Proses Pengaturan pada Tumbuhan”. Rangkuman ini admin sengaja buat untuk bisa
membantu rekan pendidikan yang sedang membutuhkan ringkasan materi biologi
kelas 11 khususnya pada materi yang ada di Bab 3 tentang “Proses Pengaturan
pada Tumbuhan” dan akan dipelajari di semester 1 kurikulum merdeka.
Dengan mempelajari materi hasil
ringkasan maka akan lebih memudahkan bagi murid dalam mempelajarinya. Untuk di
ketahui bahwa seluruh ringkasan materi biologi kelas 11 Bab 3 “Proses
Pengaturan pada Tumbuhan” ini semua materinya bersumber dari buku teks
pelajaran biologi kelas 11 kurikulum merdeka. Selain admin memberikan ringkasan
materi, disini admin juga akan menyiapkan buku teks pelajaran biologi kelas 11
bagi anda yang membutuhkannya.
Sebagai informasi bahwa pada mata
pelajaran biologi kelas 11 khususnya pada Bab 3 “Proses Pengaturan pada
Tumbuhan” ada beberapa materi pokok yang akan di pelajari di dalamnya,
diantaranya adalah sebagai berikut :
A. Jaringan,
Organ, dan Sistem Organ
B. Transpor
pada Tumbuhan
C. Reproduksi
pada Tumbuhan
D.
Iritabilitas pada Tumbuhan
Baiklah bagi anda yang ingin melihat
ringkasan/rangkuman materi pelajaran Biologi Kelas 11 Bab 3 semester 1 tentang “Proses Pengaturan pada Tumbuhan” pada
pembelajaran kurikulum merdeka, maka silahkan lihat sajian materinya di bawah
ini :
Bab 3 Proses Pengaturan pada Tumbuhan
A. Jaringan, Organ, dan Sistem Organ
Organ-organ tumbuhan tersusun oleh
jaringan-jaringan yang berbeda. Misalnya, daun tersusun oleh jaringan mesofil,
spons, dan pengangkut. Ketiga jaringan tersebut tersusun oleh sel-sel yang
memiliki bentuk yang berbeda antara satu dengan yang lain sesuai dengan
fungsinya.
Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan
meristem, epidermis, parenkim, xilem, floem, kolenkim, dan sklerenkim.
1. Jaringan meristem adalah kumpulan-kumpulan sel muda yang selalu melaksanakan pembelahan atau
bersifat embrional (meristematis). Sel-sel tersebut membelah secara tidak
terbatas untuk menambah jumlahnya. Pembentukan sel-sel baru dari permulaan
diferensiasi pada tumbuhan terjadi di jaringan meristem. Jaringan meristem
hanya terdapat di bagian-bagian tertentu dari tubuh tumbuhan.
2. Epidermis adalah lapisan sel terluar yang menutupi permukaan organ tubuh tumbuhan
baik pada akar, batang, maupun daun. Bentuk dan fungsinya pada setiap organ
berbeda. Epidermis pada batang dan akar berbeda, untuk akar disebut
epiblem/rhizoderm.
3. Jaringan parenkim terbentuk dari jaringan meristem dasar. Jaringan parenkim terdiri
atas sel-sel hidup yang tidak cukup terspesialisasi, jadi dapat berubah lagi
menjadi sel meristem. Dengan demikian, jaringan parenkim masih dapat membelah.
Kondisi demikian menjadi penting karena dapat memperbaiki bagian-bagian
tumbuhan yang rusak.
4. Kolenkim adalah jaringan hidup yang memiliki banyak sifat parenkim, berfungsi
sebagai penguat pada organ muda maupun tua. Kolenkim terdapat pada bagian
batang, bagian bunga, daun, buah, dan akar. Pada monokotil tidak terdapat
kolenkim.
5. Sklerenkim berperan
sebagai jaringan penunjang yang tumbuh aktif
pada bagian tumbuhan yang dewasa. Bentuk sel jaringannya bermacam-macam
disebabkan oleh perkembangannya yang berbeda-beda. Sklerenkim dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu serabut dan sel batu (sklereid).
6. Setiap tumbuhan yang
mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan vaskuler. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem dan bersama-sama
disebut sebagai barkas vaskuler (berkas pembuluh pengangkut). Xilem dan floem
merupakan jaringan yang kompleks dengan ciri-ciri khusus.
B. Transpor pada Tumbuhan
Ketika mentransportasikan zat makanan
yang dihasilkan di daun menuju sel-sel tumbuhan lainnya melalui floem. Sel-sel
floem akan saling berkomunikasi. Begitu juga saat proses pengangkutan air dari
sel-sel di akar menuju sel-sel tumbuhan lainnya.
Pernahkah Kalian melihat lebah secara
langsung hinggap di bunga?
Interaksi antara lebah dan bunga ini
merupakan salah satu fenomena awal yang akan menghantarkan struktur bunga
menjalankan fungsinya dalam proses reproduksi tumbuhan.
1. Siklus Hidup Tumbuhan
Pada siklus hidupnya, ada dua fase yang
selalu dialami tumbuhan secara bergantian, fase sporofit yang bersifat diploid
dan fase gametofit yang bersifat haploid.
Pergiliran siklus ini memberikan tanaman
untuk kesempatan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Spora berkembang
menjadi gametofit haploid. Gametofit memiliki organ reproduksi jantan atau
betina yang mengalami mitosis untuk membentuk gamet haploid (sperma atau
telur). Fertilisasi gamet menghasilkan zigot diploid. Zigot kemudian tumbuh dan
berkembang menjadi sporofit dewasa. Siklus tersebut kemudian akan berulang.
Gambar diatas menunjukkan Strobilus yang
ada pada gambar berasal dari dua tumbuhan berbeda. Strobilus pohon pinus (Pinus
mercusii) yang berwarna cokelat dan strobilus pohon melinjo (Gnetum gnemon L.)
yang berwarna kuning kehijauan. Pinus dan berbagai tanaman dari kelompok
Gymnospermae tidak menghasilkan bunga. Sebagai gantinya, Gymnospermae memiliki
struktur yang bernama strobilus.
Bagaimana strobilus berperan dalam
siklus hidup tanaman Gymnospermae?
Secara umum, siklus hidup Gymnospermae
memiliki beberapa kemiripan dengan siklus hidup tanaman secara umum. Strobilus
dihasilkan oleh sporofit pinus. Ada dua jenis strobilus pada pinus, yaitu
strobilus jantan yang menghasilkan sel polen dan strobilus betina yang
menghasilkan sel ovum. Proses ovulasi terjadi ketika polen berpindah dari
strobilus jantan ke strobilus betina. Proses tersebut akan menghasilkan zigot
diploid. Zigot kemudian akan berkembang menjadi embrio dengan biji di dalam
strobilus betina.
2. Pembuahan dan Penyebaran Biji
Berbeda dengan hewan dan manusia,
tumbuhan tidak dapat bergerak aktif untuk memindahkan tubuhnya. Oleh karena
itu, kemampuan tumbuhan untuk menyebarkan bijinya berperan penting dalam
menjaga kelestariannya.
Proses penyerbukan diawali dengan
berpindahnya polen dari benang sari ke putik. Pada tanaman Angiospermae, proses
ini disebut juga fertilisasi ganda karena adanya peleburan dua gamet jantan.
Setelah melalui proses fertilisasi,
zigot kemudian akan berkembang menjadi biji. Pada beberapa tanaman, biji dapat
ditutupi oleh daging buah. Sebagian tanaman lainnya hanya menutupi biji dengan
selaput atau kulit.
D. Iritabilitas pada Tumbuhan
Saat diberikan rangsangan (baik secara
internal maupun eksternal), tumbuhan akan memberikan respons. Kemampuan
tumbuhan untuk memberikan respons dikenal sebagai kemampuan iritabilitas.
Respons yang diberikan oleh tumbuhan bergantung kepada jenis rangsangannya.
1. Respons Tumbuhan terhadap Perubahan
Internal
Ternyata selain memberikan respons
terhadap perubahan musim, tumbuhan juga memberikan respons terhadap perubahan
jumlah nutrisi di tanah. Seiring berjalannya waktu, jumlah nutrisi di tanah
akan berkurang sehingga nutrisi yang ada di tanah harus ditambahkan. Salah satu
caranya adalah dengan memberikan pupuk pada tanah.
Akan tetapi, jumlah pupuk yang terlalu
banyak akan memberikan pengaruh buruk pada tanaman. Salah satu bentuk respons
yang diberikan oleh tanaman apabila kekurangan atau kelebihan pupuk adalah daun
yang menguning dan tanaman yang mati.
2. Respons Tumbuhan terhadap
Perubahan Eksternal
Berikut ini Respons Tumbuhan terhadap
Faktor-Faktor Eksternal
Factor-faktor
1.
respons tanaman dewasa terhadap
cahaya
2.
respons bibit tanaman terhadap
cahaya
3.
respon tumbuhan terhadap
sentuhan
4.
respon tumbuhan mencari tiang
untuk sulur tumbuh
5.
respon tumbuhan terhadap suhu
6.
respon tumbuhan terhadap
panjang siang-malam
Deskripsi Respon Tumbuhan
1. Tumbuhan mengarahkan daunnya ke
arah datangnya sinar matahari.
2. Benih tumbuhan tumbuh lebih pelan ketika ada cahaya.
3. Tumbuhan tersebut bergerak
menutup ketika disentuh.
4. Tumbuhan menggerakkan sulurnya
untuk mencari tiang tempat tumbuh. Jika menemukan sentuhan atau tiang, maka
sulur akan melilit dan kemudian tumbuh.
5. Tumbuhan yang berada di suhu
ekstrem (dingin di musim dingin dan panas di musim kemarau) mengalami dormansi
dengan cara menggugurkan daunnya.
6. Tumbuhan tertentu membutuhkan
panjang siang-malam yang berbeda untuk hidup dan mengembangkan bunganya.
Itulah ringkasan/rangkuman materi Biologi Kelas 11 SMA Semester 1 Bab 3 “Proses
Pengaturan pada Tumbuhan” yang akan dipelajari pada kurikulum merdeka.
Bagi anda yang ingin mengetahui materi
keseluruhan secara lengkap, maka anda bisa mendapatkannya pada buku teks
pelajaran Biologi Kelas 11 SMA Kurikulum
merdeka, yang akan admin bagikan filenya pada judul di bawah ini :
- Buku Guru & Siswa Biologi Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka – (DISINI)
Demikianlah informasi yang bisa admin
kherysuryawan bagikan melalui artikel ini, semoga ringkasan/rangkuman materi Biologi Kelas 11 SMA Bab 3 Semester 1 dengan
judul “Proses Pengaturan pada Tumbuhan” yang akan dipelajari pada pembelajaran
dikurikulum merdeka ini dapat menjadi bahan belajar yang bermanfaat bagi rekan-rekan
pendidikan dimanapun berada.