Rangkuman Materi Seni Rupa Kelas 8 Unit 1 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi Seni Rupa Kelas 8 SMP Unit 1 “MENGGAMBAR” Semester 1 Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan, pada
postingan kali ini admin akan memberikan sebuah ringkasan materi untuk mata pelajaran
seni rupa yang merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran seni budaya. Mata
pelajaran seni rupa nantinya akan di pelajari di jenjang SMP kurikulum merdeka.
Kita ketahui bahwa saat ini sekolah
telah menggunakan kurikulum merdeka sehingga pembelajaran yang akan dipelajari
juga merupakan materi yang bersumber dari buku teks pelajaran kurikulum
merdeka. Bagi anda yang disekolahnya telah menggunakan kurikulum merdeka namun
belum memiliki sarana pembelajaran yang lengkap khususnya dalam hal buku teks
pelajaran untuk mata pelajaran seni rupa Kelas 8 SMP kurikulum merdeka maka
anda tak perlu kuatir sebab melalui postingan ini admin akan memberikan
ringkasan materi seni rupa Kelas 8 SMP kurikulum merdeka secara lengkap.
Perlu untuk di ketahui bahwa pada mata
pelajaran seni rupa Kelas 8 SMP kurikulum merdeka materi yang akan dipelajari
nantinya yaitu berjumlah 4 Unit yang mana dari ke 4 unit tersebut nantinya akan
di pelajari mulai dari semester 1 hingga semester 2. Pada postingan kali ini
admin akan mencoba untuk bisa berbagi materi yang telah diringkas untuk mata
pelajaran seni rupa Kelas 8 SMP kurikulum merdeka yang akan di pelajari pada
semester 1.
Adapun materi yang akan diringkas dan
disajikan pada artikel ini yaitu materi seni rupa Kelas 8 SMP Unit 1 yang
berjudul “MENGGAMBAR”. Materi ini nantinya akan dipelajari di semester 1 Kelas
8 kurikulum merdeka. Semoga dengan admin kherysuryawan memberikan ringkasan
materi ini maka akan memudahkan bagi guru dan siswa dalam memahami jenis materi
yang akan di pelajari di Unit 1 ini.
Selain ringkasan materi seni rupa Kelas
8 SMP kurikulum merdeka Unit 1 “MENGGAMBAR” yang akan admin bagikan pada
artikel ini admin kherysuryawan juga akan memberikan file buku teks pelajaran
seni rupa Kelas 8 SMP kurikulum merdeka dengan tujuan agar bisa membantu rekan
guru dan siswa yang ingin mengetahui susunan materi pelajaran lengkap pada mata
pelajaran seni rupa yang akan dipelajari diKelas 8 SMP kurikulum merdeka.
Baiklah untuk anda yang ingin mengetahui
dan melihat sajian Rangkuman/Ringkasan Materi Seni Rupa Kelas 8 SMP Unit 1 “MENGGAMBAR”
pada pembelajaran kurikulum merdeka, maka silahkan lihat sajian materinya di
bawah ini :
Unit I: Menggambar
Materi yang akan di pelajari pada unit 1
ini Berisi kegiatan-kegiatan pembelajaran tentang pengungkapan ide/gagasan,
perasaan, pengalaman menggunakan alat dan medium seni rupa.
Subunit 1 berisi materi kegiatan menggambar perspektif dengan satu titik
hilang sebagai pengenalan aspek ruang dalam gambar.
Subunit 2 berisi materi kegiatan menggambar perspektif dengan dua titik
hilang, merupakan pendalaman materi perspektif satu titik hilang.
Subunit 3 berisi materi kegiatan menggambar dengan Grid merupakan kegiatan
keterampilan menggambar menggunakan skala.
Subunit 4 berisi materi kegiatan menggambar ilustrasi merupakan kegiatan
membuat gambar yang berfungsi menjelaskan atau menerangkan suatu teks,
kejadian, naskah, dan lain-lain.
Subunit 5 berisi materi kegiatan melukis suasana, yaitu kegiatan yang memberi
pengalaman siswa untuk menuangkan ide/gagasan dalam karya seni rupa dua dimensi
tentang suatu objek kondisi/peristiwa di sekitarnya dengan media yang
dipilihnya
Menggambar (drawing) adalah kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan
dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis dan warna. Menggambar
juga bisa disebut proses mengungkapkan ide, angan-angan, perasaan, pengalaman
dengan menggunakan jenis peralatan menggambar tertentu. Secara luas menggambar
adalah kegiatan berkarya (membuat gambar) yang berwujud dwi matra/dua dimensi,
sebagai perwujudan tiruan yang menyerupai sesuatu (orang, binatang,
tumbuh-tumbuhan dan lainnya), termasuk juga lukisan, karya cetak, foto dan
sejenisnya. Dalam arti sempit, menggambar adalah kegiatan untuk mewujudkan
angan-angan (pikiran, perasaan) berupa hasil goresan benda runcing (seperti
pensil, pena, krayon, kapur pada permukan bidang datar kertas, papan, dinding
dan sebagainya, yang hasilnya lebih mengutamakan unsur garis. (Bandi Sobandi,
2014)
Subunit 1.1: Menggambar Perspektif dengan Satu Titik Hilang
Kata perspektif diambil dari bahasa Itali “Prospettiva” yang berarti
gambar pandangan. Menggambar perspektif disebut pula menggambar proyeksi
sentral. Sementara proyeksi sentral yaitu cara memandang benda berdasarkan
kemampuan jarak pandang mata. Menggambar perspektif proyeksi diwujudkan garis
bantu dan sentral diwujudkan dengan titik hilang. Dengan demikian menggambar
perspektif selalu berhubungan dengan garis bantu (garis proyeksi) dan titik hilang.
Titik hilang merupakan titik batas kemampuan mata melihat. Titik-titik hilang saling
berhimpitan membentuk garis horizon atau garis cakrawala. Di dalam menggambar
perspektif berlaku kaidah-kaidah untuk menentukan kedudukan jauh dekatnya suatu
benda sehingga terlihat proporsional dan realistis (tidak distorsi).
Kaidah perspektif adalah:
a)
gambar perspektif satu titik
hilang digunakan untuk menggambar benda yang bidang datarnya sejajar dengan
garis horizon;
b)
perspektif satu titik hilang
sebagai acuan disebut dengan one poin perspektif atau linear perspektif;
c)
Semua garis yang tidak sejajar
dan tegak lurus dengan garis horizon akan bertemu di satu titik, yaitu titik
hilang;
d)
garis-garis yang tegak lurus
dengan garis horizon digambar tetap tegak lurus.
Materi inti :
1. Perspektif: menggambar berdasarkan
kemampuan jarak pandang mata manusia.
2. Garis horizon: garis mendatar
sebagai tanda batas kemampuan pandang mata manusia.
3. Titik hilang: titik lenyap, titik
batas kemampuan pandang mata manusia yang berfungsi sebagai titik sentral.
4. Garis proyeksi: garis bantu yang
digunakan dalam menggambar perspektif dari objek ke titik sentral.
Subunit 1.2: Menggambar Perspektif dengan Dua Titik Hilang
Perspektif dua titik hilang adalah teknik menggambarkan objek dengan menggunakan dua titik hilang yang
terletak berjauhan di ujung kanan dan kiri garis horizon. Perspektif dengan dua
titik hilang digunakan untuk menggambar perspektif objek yang memiliki kelompok
bidang datar yang tidak sejajar dengan garis horizon. Objek yang bidang
datarnya tidak sejajar dengan garis horizontal selalu membentuk sudut dengan
garis horizon. Gambar perspektif dua titik hilang juga merupakan gambar
perspektif yang paling banyak digunakan karena selain mudah juga hasilnya
terlihat wajar. Hal tersebut disebabkan gambar perspektif dengan dua titik
hilang memiliki bentuk tidak statis dan tidak simetris.
Ada 3 jenis sudut pandang mata dalam
menggambar perspektif, yaitu:
1.
Sudut pandang mata burung, yaitu sudut mata terhadap objek gambar yang berada di bawah garis
horizon. Sehingga seolah[1]olah orang yang
mengamati objek seperti burung yang berada di atas objek.
2.
Sudut pandang mata normal, yaitu sudut mata terhadap gambar yang berada di ketinggian sekitar
garis horizon. Sehingga objek berada pada posisi sama tinggi dengan orang yang
mengamati.
3. Sudut pandang mata katak, yaitu sudut mata terhadap objek yang berada di atas garis horizon. Sehingga orang yang mengamati seakan melihat objek berada di atas, sementara orang yang mengamati seperti seekor katak berada di bawah. Ada beberapa istilah lain digunakan untuk sudut mata katak ini, antara lain sudut mata kucing, sudut mata cacing, dan sebagainya.
Materi inti :
1.
Sudut pandang mata: posisi mata (penglihatan) terhadap objek gambar yang berada di
atas, tengah atau bawah garis horizon
2.
Sudut bidang datar: sudut bidang darat terhadap garis horizon
3.
Bangun majemuk: dua bangun atau lebih dalam satu gambar
Subunit 1.3: Memperbesar Gambar dengan Skala (Grid)
Menurut KBBI skala adalah perbandingan ukuran besarnya gambar dan sebagainya dengan keadaan
yang sebenarnya: peta—1:10.000 (maksudnya 1 cm pada peta itu dalam keadaan yang
sebenarnya 10.000 x 1 cm).
Kadang kala gambar perlu diperbesar atau
diperkecil sesuai kebutuhan. Sebelum alat-alat teknologi untuk memperbesar dan
memperkecil gambar ditemukan, orang melakukannya secara manual. Teknik paling
populer memperbesar dan memperkecil gambar secara manual adalah dengan bantuan
grid. Grid berasal dari bahasa Inggris yang secara harfiah berarti jaringan. Di
dalam materi memperbesar gambar yang dimaksud grid ini adalah jaringan bujur
sangkar atau sejumlah bujur sangkar yang saling berhimpitan sehingga membentuk
suatu jaringan.
Karena bentuknya jejaring yang
beraturan, maka grid juga bisa digunakan untuk menentukan skala perbandingan
pembesaran atau pengecilan gambar; antara gambar asli (asal) dengan ukuran
pembesaran atau pengecilannya. Misalnya suatu gambar bekururan 15 cm X 15 cm
akan dibesarkan 5 kali, maka grid dibuat dengan sekala 1:5. Artinya jika grid
pada gambar asli (asal) terdiri dari bujur sangkar berukuran 1 cm X 1 cm, maka
bujur sangkar pada grid pembesaran berukuran 5 cm X 5 cm. Demikian pula
sebaliknya.
Cara kerja grid dalam proses pembesaran
atau pengecilan gambar ini sangat sederhana, yaitu kita tinggal meniru detail
gambar pada setiap bujur sangkar grid tersebut. Jika setiap bagian gambar pada
seluruh bujur sangkar pada semua bagian jejaring grid terselesaikan, maka selesailah
pembesaran atau pengecilan gambar.
Materi inti:
1.
Grid: jejaring bujur sangkar.
2. Skala: perbandingan ukuran.
Subunit 1.4: Menggambar Ilustrasi untuk Mata Pelajaran Lain
Kata ilustrasi berasal dari bahasa
Latin illustrate, illustrare yang berarti
menerangkan sesuatu. Menggambar ilustrasi adalah kegiatan menggambar yang
hasilnya berfungsi untuk menerangkan sesuatu. Sesuatu yang diterangkan dapat berupa
keadaan, benda, cerita, ide, gagasan, maupun adegan tertentu. Namun biasanya
berbentuk teks, narasi, atau naskah. Penekanan gambar ilustrasi ada pada fungsi
menerangkan.
Soedarso SP. (1990) menjelaskan bahwa
ilustrasi adalah suatu seni melukis atau seni menggambar yang diabadikan untuk
kepentingan hal lain, bisa jadi memberikan penjelasan atau mengiringi suatu
pengertian, misalnya ilustrasi dalam cerpen. Mengikuti pendapat Soedarso ini,
gambar ilustrasi dibuat justru untuk kepentingan di luar seni rupa. Misalnya,
gambar ilustrasi di bidang sains, gambar ilustrasi pada mata pelajaran IPA,
gambar ilustrasi untuk mata pelajaran PJOK, ilustrasi cerpen, ilustrasi berita,
dan sebagainya.
Lalu sejak kapan ilustrasi
digunakan manusia?
Berdasarkan Jurnal Peran dan
Perkembangan Ilustrasi (2012) karya Joneta Wiroba, bahwa jejak awal ilustrasi
terlihat dari catatan visual pada gua, penemuan manuskrip abad pertengahan
hingga buku-buku dan koran abad 15 hingga 18 yang menggunakan teknik cukil
kayu, cetak tinggi, etsa dan litografi. Setelah manusia mengenal tulisan,
mulailah ilustrasi dibuat pada daun lontar menyertai teks yang berisi
ajaran-ajaran tertentu. Di zaman sekarang sangat mudah menemukan gambar
ilustrasi di majalah, koran, buku pelajaran, buku ilmiah, dan sebagainya.
Materi inti:
1. Ilustrasi
naturalis: ilustrasi yang gambar objeknya mirip benda sesungguhnya.
2. lustrasi
dekoratif: ilustrasi yang gambar objeknya disederhanakan seperti gambar hiasan
3. Ilustrasi
kartun: ilustrasi yang gambar objeknya dibuat lucu
4. Ilustrasi
karikatur: ilustrasi yang gambar objeknya dilebih-lebihkan.
5. Ilustrasi
cerita bergambar: ilustrasi yang gambar objeknya serial dan mengandung cerita
6. Ilustrasi
buku: ilustrasi yang terdapat di dalam buku
Subunit 1.5: Melukis Suasana dengan Medium Pilihan
Bandi Sobandi (2014) mendefinisikan
melukis menjadi 2, yaitu:
1.
Melukis pada hakekatnya adalah
kegiatan menggambar yang fungsinya mengarah pada ekspresi seni murni secara bebas
dan individul, tidak terikat pada ketentuan seperti menggambar.
2.
Melukis adalah mengungkapkan
gagasan dan perasaan pada kanvas dengan menggunakan unsur warna.
Dengan demikian yang dimaksud melukis
suasana adalah kegiatan menuangkan gagasan dan perasaan pada kanvas
(atau papan gambar dari bahan lain) tentang suasana tertentu. Lukisan suasana
harus bersifat informatif, artinya jika lukisan memberikan informasi secara
jelas tentang isi yang dikandungnya. Untuk memenuhi kriteria itu lukisan harus
bersifat realistik. Penekanan materi pembelajaran melukis suasana adalah pada
aspek representasi suasana, maka Guru harus memberi penekanan pada hal ini
dalam proses kegiatan pembelajaran.
Visualisasi lukisan suasana bisa
berbagai macam tergantung penekanan temanya. Tema bisa berhubungan dengan
suasana pada waktu tertentu, tempat tertentu, peristiwa tertentu, dan
sebagainya. Untuk memberikan kesan suasana tertentu, maka dimunculkan simbol[1]simbol dalam lukisan.
Contohnya lukisan yang menggambarkan suasana pulau Bali, direpresentasikan
dengan simbol pura dan pakaian adat masyarakat Bali, dan sebagainya.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan
dalam menggambar suasana adalah:
1. Kepadatan
gambar.
2. Perspektif
3. Anatomi
4. Latar
belakang (background)
Itulah Rangkuman/Ringkasan Materi Seni
Rupa Kelas 8 SMP Unit 1 “MENGGAMBAR” yang bisa admin sajikan pada artikel ini,
dan bagi anda yang membutuhkan buku teks pelajaran seni rupa Kelas 8 SMP kurikulum
merdeka maka silahkan dapatkan filenya di bawah ini :
- Buku Guru & Siswa Seni Rupa Kelas 8 SMP Kurikulum Merdeka (DISINI)
Demikianlah informasi mengenai
Rangkuman/Ringkasan Materi Seni Rupa Kelas 8 SMP Unit 1 “MENGGAMBAR” yang akan
dipelajari pada kurikulum merdeka. Semoga apa yang telah admin sajikan dan
bagikan pada kesempatan ini bisa membantu para guru dan siswa dalam mempelajari
materi pada mata pelajaran seni rupa di Kelas 8 SMP Kurikulum merdeka.
Sekian dan Selamat Belajar !