Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 4 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman materi pelajaran IPS kelas 7 SMP Tema 4 semester 2 kurikulum merdeka.
Sahabat pendidikan yang berbahagia, pada
kesempatan kali ini admin kembali akan memberikan uraian materi pelajaran yang
ada pada mata pelajaran ilmu pengetahun sosial (IPS) kelas 7 SMP kurikulum
meredeka.
Materi ini admin sajikan sebagai salah
satu harapan agar dapat membantu para guru maupun siswa yang akan belajar mata
pelajaran IPS di jenjang SMP khususnya pada kelas 7 SMP. Adapun materi ini di
ambil dari buku teks pelajaran IPS kelas 7 kurikulum merdeka.
Jika di sekolah anda telah menggunakan
kurikulum merdeka dan juga saat ini sudah mulai mempelajari materi tentang
pemberdayaan masyarakat pada kelas 7 Tema 4 semester 2, maka anda bisa
memanfaatkan uraian materi ini sebagai bahan pembelajaran.
Berikut ini beberapa tujuan pembelajaran
yang diharapkan mampu untuk dicapai setelah mempelajari materi IPS kelas 7 bab
5 kurikulum merdeka pada materi pemberdayaan masyarakat ;
• Menjelaskan
keragaman sosial budaya di masyarakat
• Menguraikan
permasalahan dalam kehidupan sosial budaya
•
Mengidentifikasi pemberdayaan masyarakat
•
Menganalisis peranan komunitas kehidupan masyaraka
Baiklah
berikut ini sajian ringkasan/rangkuman materi IPS kelas 7 Tema 5 kurikulum
merdeka
Tema 04 Pemberdayaan Masyarakat
A. Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya
yang tinggi, kita harus bangga karena kekayaan budaya tersebut dapat hidup
rukun dan berdampingan. Konsep keragaman budaya juga mencakup barang-barang
yang dihasilkan oleh kelompok kebudayaan tersebut, seperti busur dan anak
panah, alat bajak sawah, kitab hukum adat, dan rumah adat. Budaya dapat
dianggap sebagai serangkaian rancangan untuk bertahan hidup, alat dari praktik,
pengetahuan, dan simbol yang diperoleh melalui pembelajaran, bukan oleh naluri,
yang memungkinkan orang untuk hidup dalam masyarakat. Dapat disimpulkan,
masyarakat merupakan sekumpulan individu yang saling berbagi serta berinteraksi
dalam sebuah kebudayaan yang sama. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi
keragaman budaya yang akan dijabarkan dalam penjelasan berikut :
1.
Pengaruh Faktor Geografis yang
Memengaruhi Keragaman Budaya.
Lingkungan fisik akan memengaruhi keragaman budaya. Manusia sebagai
individu merupakan sebuah kesatuan antara raga, jiwa, dan perilaku. Di dalam
diri seorang individu terdapat tiga unsur individu yaitu inteligensi, nafsu,
dan semangat. Kombinasi dari unsur tersebut menghasilkan tingkah laku seseorang
yang mencerminkan karakter atau budayanya. Kesatuan dari
kepribadian-kepribadian seseorang pada suatu daerah yang mempunyai pola yang
sama dapat membentuk budaya daerah tersebut yang membedakan dengan tempat lain.
Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Keberagaman budaya di Indonesia
dipengaruhi oleh faktor
a. Pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya
Laut
merupakan isolasi alamiah di antara kelompok-kelompok tersebut, kemudian
menyebabkan mereka tumbuh dan berkembang menjadi satu kesatuan suku bangsa.
Keterbatasan teknologi di bidang nautika (perkapalan) menyebabkan mereka tidak
dapat berpindah atau bertemu dari pulau yang satu ke pulau lain. Akibat dari
hal tersebut, akhirnya kelompok mengembangkan kebudayaan masing-masing sesuai
keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, sesuai kebutuhan mereka untuk
bertahan hidup yang berbeda satu sama lain.
b. Pengaruh Iklim terhadap
Keragaman Budaya
Contoh nyata
dari keragaman regional dapat dilihat pada masyarakat pesisir pantai utara
Jawa, dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan di
pulau yang sama, yaitu Pulau Jawa. Di mana masyarakat pesisir tinggal pada
daerah dengan suhu yang sedikit lebih tinggi, akan berbeda budayanya dengan
mereka yang tinggal di lereng gunung dengan suhu rendah. Begitu pula masyarakat
pesisir utara Pulau Sumatra, pakaian adatnya akan berbeda jika dibandingkan
dengan masyarakat yang tinggal di lereng Pegunungan Bukit Barisan. Indonesia
bagian barat memang didominasi oleh bioma hutan hujan tropis, tetapi tahukah
kalian jika pulau Jawa secara mikro iklim dapat dibagi menjadi dua region.
Region Jawa bagian barat masih merupakan bioma hutan hujan tropis, sedangkan
Jawa bagian timur sudah dipengaruhi oleh bioma hutan musim tropis atau hutan
gugur tropis, zona ini memanjang sampai ke Pulau Bali. Nusa Tenggara Barat
(NTB) berbatasan dengan Selat Bali, tetapi kondisi yang ada di NTB sudah dapat
dikategorikan sebagai sabana. Berbeda pula di Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana
kategori bioma yang tepat untuk menggambarkan kondisi iklim di NTT adalah stepa
tropis.
c. Pengaruh Letak Geografis
terhadap Keragaman Budaya
Berdasakan
latar belakang sejarahnya, budaya Indonesia dipengaruhi oleh ragam kebudayaan
Hindu-Buddha, Islam, Tionghoa, dan Eropa. Interaksi antara warga asing dan
penduduk asli pada masa lalu memberikan pengaruh besar terhadap kebudayaan.
Akulturasi berupa percampuran kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia
dengan tidak menghilangkan unsur kebudayaan asli membuat kebudayaan Indonesia
semakin beragam. Akibat dari akulturasi tersebut menimbulkan terbentuknya ras,
kepercayaan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia.
2. Jenis Keragaman Budaya
Jenis
keragaman budaya dalam masyarakat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik.
Keragaman tersebut dapat dijumpai pada masyarakat yang bermukim di dataran
tinggi dan masyarakat yang bermukim di dataran rendah. Jumlah penduduk dan luas
wilayah akan memengaruhi keberagaman. Masyarakat dengan jumlah yang sedikit
cenderung memiliki budaya yang seragam, tetapi masyarakat yang jumlahnya besar
akan memiliki banyak sub atau bagian keragaman budaya. Misalnya di Pulau
Sumatra, bahasa Batak terbagi menjadi beberapa rumpun.
Dalam sebuah
kebudayaan terdapat unsur-unsur budaya universal. Kluckhon, dalam karyanya
Universal Categories of Culture, membagi sistem budaya universal tersebut ke
dalam tujuh unsur kebudayaan. Istilah budaya universal menurut Koentjaraningrat
mengacu pada unsurunsur kebudayaan yang bersifat universal sehingga dapat
ditemukan pada berbagai kebudayaan bangsa-bangsa. Tujuh unsur kebudayaan
universal tersebut adalah:
a. Bahasa
b. Sistem
pengetahuan
c. Sistem organisasi kemasyarakatan
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi
e. Sistem mata pencarian hidup dan sistem
ekonomi
f. Sistem religi
g. Kesenian
keragaman budaya merupakan kekayaan
bangsa yang perlu kita lestarikan. Tidak hanya untuk kegiatan pariwisata,
tetapi pelestarian budaya juga perlu dilakukan untuk kepentingan generasi
penerus bangsa agar tidak kehilangan jati diri kebudayaannya. Pelestarian
budaya daerah perlu dilakukan karena setiap budaya daerah adalah bagian dari
budaya nasional, kebudayaan nasional Indonesia turut menjadi bagian dari
kebudayaan global.
B. Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya
a. Sejarah Lokal
Sejarah yang
kalian telah pelajari di tema sebelumnya merupakan sejarah nasional Indonesia.
Apakah kalian tahu bahwa terdapat sejarah di tingkat lokal? Apakah kalian tahu
sejarah mengenai Sultan Nuku, Ratu Kalinyamat, Laksamana Malahayati dan Syarif
Abdurrahman? Bagaimana jasa dari tokoh-tokoh tersebut bagi Bangsa Indonesia?
Beliau semua adalah sosok yang hidup di dalam sejarah di tingkat lokal. Mereka
semua memperjuangkan tanah airnya dari serangan bangsa asing di mana ketika itu
sedang gencar menguasai Nusantara
a.
Sultan Nuku: Pembawa Persatuan Multikultur Maluku dan Papua
Pada tahun
1780 seluruh daerah Maluku dan melibatkan Papua mengalami pergolakan dalam
pergantian takhta di Kerajaan Tidore. Tokoh yang mempunyai peran sentral adalah
Nuku bersama Kamaluddin, adiknya. Setelah Sultan Gaizira meninggal pada April
1780, Belanda mempunyai gagasan untuk menjadikan Tidore sebagai salah satu
wilayah kekuasaannya. Pata Alam kemudian diangkat oleh Belanda sebagai Sultan
Tidore. Namun di hati rakyat, Kamaluddin dan Nuku yang paling terkemuka.
Belanda menjadikan Tidore sebagai vasal dan mengangkat Pata Alam sebagai
pemimin dengan tugas menjaga keamanan di wilayahnya pada 17 Juli 1870. Namun,
sebagian dari wilayahnya tidak mengakui dan memilih Nuku sebagai Sultan. Di
tahun yang sama, timbul pergolakan sebagai protes dalam bentuk perampasan dan
pembakaran. Berikutnya Belanda melakukan serangan ke daerah yang mengakui Nuku
menjadi Sultan. Pangeran Kamaludin ditangkap. Namun, Pangeran Nuku yang memiliki
relasi dengan Papua dan Inggris berhasil melarikan diri ke daerah Papua.
Kedudukan Nuku semakin kuat setelah diangkat sebagai sultan oleh bangsa Papua.
Nuku mempunyai basis yang kuat dan menyerang Seram untuk merebut daerah
tersebut dari Ternate. Pada 1783, Pata Alam melancarkan sebuah strategi dalam
rangka memperoleh loyalitas dari raja-raja di Papua, tetapi berujung gagal.
Utusan tersebut justru berbalik arah dengan memihak Nuku. Papua dan Nuku
bersatu untuk bersamasama melawan Belanda Dengan tambahan kekuatan tersebut,
Nuku semakin kuat dan mulai menyerang Ternate dan Tidore. Tidak ada perlawanan
sehingga rakyat TEMA 04: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 217 Tidore kacau balau.
Belanda lalu menangkap Pata Alam karena curiga ia bersekongkol dengan Nuku. Rakyat
Tidore pun dihukum dengan kejam. Peristiwa yang dikenal sebagai Revolusi Tidore
tersebut pada tahun 1783. Lalu Belanda mengangkat Pangeran Kamaluddin sebagai
pengganti Pata Alam. Sementara itu, Nuku memperkuat dukungan dengan menjalin
komunikasi kepada para raja di Tidore, Maba, Weda, dan Patani. Nuku juga
berkomunikasi dengan Inggris di Benggala dan mencari bantuan ke Banjarmasin
serta Mangindanau. Pengaruh Nuku mendesak Belanda untuk mengakui dirinya
sebagai Sultan Seram. Pasang surut mewarnai perjuangan Nuku, ia harus
berpindah- pindah tempat. Namun, Ternate dan Tidore selalu gagal menundukan
Nuku. Pengaruh Nuku mulai merosot pada pertengahan 1790 ketika banyak wilayah
justru bersumpah setia kepada Belanda dan Ternate. Gambar 4.8 Lukisan masjid di
Waru, Seram, markas Sultan Nuku saat perjuangan melawan Belanda Sumber: Public
Domain/Loius Le Bretton/ Atlas pittoresque/Wikimedia Commons (1846) 218 ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMP KELAS VII Tahun 1794 M merupakan tahun keuntungan
bagi Nuku karena mendapatkan dukungan dari Inggris. Banyak rakyat Tidore
memihaknya. Jamaludin, ayahanda Sultan Nuku, yang kembali dari pengasingan di
Sailan turut menggabungkan diri. Angkatan laut Nuku muncul di Tidore pada 12
April 1979 yang terdiri dari 79 kapal angkatan laut Nuku dan sebuah kapal
Inggris. Sebagian besar pembesar kerajaan menyerah. Sultan Kamaluddin melarikan
diri ke Ternate. Nuku yang menduduki Tidore menggempur berkali-kali Ternate.
Akhirnya, Ternate diserahkan oleh Belanda pada 21 Januari 1781. Nuku pun memperoleh
pengakuan resmi dan diangkat sebagai Sultan Tidore setelah melalui perjuangan
panjang dan penuh kegigihan. Nuku memerintah sampai 14 November 1805 dan
meninggal sebagai Sultan Kerajaan Tidore. Sultan Nuku dalam pertempurannya
selalu menang melawan Belanda. Tekadnya kuat untuk mengusir penjajah yang
mengganggu rakyat Maluku dan Papua. Sultan Nuku bersatu dengan para raja di
Papua untuk melawan penjajah. Mereka dengan gigih menghimpun kekuatan dan
menyerang Belanda. Sukses besar ini merupakan perjuangan tanpa lelah dari Nuku
dan para raja di Papua yang tidak mau dijajah Belanda. Pada akhirnya Sultan
Nuku dapat mengamankan dan membawa suasana damai dan tenang di wilayah Maluku
dan Papua dari penjajahan bangsa asing.
b.
Ratu Kalinyamat
Ratu
Kalinyamat ialah puteri ketiga dari Sultan Trenggana. Nama kecil Ratu
Kalinyamat adalah Retna Kencana. Gelar Kalinyamat diberikan setelah ia menikah
dengan Raden Toyib (Sultan Hadlirin) dan memperoleh sebuah tempat bernama
Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus. Kekacauan di pusat Kerajaan
Demak timbul setelah wafatnya Sultan Trenggana dalam ekspedisi di Panarukan.
Arya Penangsang, anak dari Pangeran Seda ing Lepen, cemburu atas pengangkatan
Sunan Prawata. Sunan Prawata pun dibunuh sebagai upaya balas dendam. Sultan
Hadlirin dan Ratu Kalinyamat kemudian pergi ke Kudus dalam rangka
memperjuangkan keadilan kepada Sunan Kudus. Namun dalam perjalanan pulang,
Sultan Hadlirin dibunuh oleh para utusan Arya Penangsang.
Ratu
Kalinyamat kemudian pergi bertapa ke Gunung Danaraja yang berada di sebelah
utara Sungai Jepara. Ia meninggalkan keraton dan semua kemewahannya. Ratu
berjanji akan memberikan seluruh harta dan kekuasaannya pada orang yang
berhasil membunuh Arya Penangsang. Akhirnya, Arya Penangsang berhasil dikalahkan
oleh Sultan Hadiwijaya dengan bantuan Ki Pemanahan, Ki Juru Martani, Ki
Panjawi, dan Danang Sutawijaya. Setelah kekalahan Arya Penangsang, Ratu
Kalinyamat kemudian dikenal sebagai wanita penguasa di Jawa. Sejak pertengahan
abad ke-16 (1549) Ratu Kalinyamat tampil sebagai salah satu tokoh penting yang
berpengaruh di pantai utara Jawa. Kekuasannya meliputi Pati, Juana, Jepara, dan
Rembang. Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara kemudian berkembang
pesat terutama pada bidang pelayaran dan perdagangan. Keberhasilan ini
ditunjang oleh pelabuhan yang aman dan angkatan laut cukup banyak. Ratu
Kalinyamat melakukan kerjasama dengan penguasa di daerah lain melalui Maluku,
Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten. Aspek sosial dan ekonomi tersebut berdampak
kepada keadaan Jepara yang aman dan tentram. Dalam hubungan dagang dan
pelayaran, Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara
pada abad ke-16 M. Dalam sistem ini, para raja (penguasa) wilayah pesisir
memiliki wakil-wakil yang berkedudukan di Malaka. Melalui perwakilannya ini,
para raja tersebut melakukan penanaman modal pada kapal dalam negeri dan luar
negeri yang akan berlayar untuk berdagang dengan wilayah lain. Jepara berhasil
melakukan ekspor beras (terbesar di Jawa), gula, kayu, kelapa, dan berbagai
jenis palawija. Hal tersebut merupakan bukti adanya peningkatan perekonomian di
Jepara. Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan yang luar biasa, banyak
penguasa lain bekerja sama dengan Jepara. Semenjak Malaka jatuh kepada
Portugis, orang Jawa yang menetap di Malaka mendapatkan dampak. Mereka
mendapatkan gangguan dari Portugis untuk berdagang rempah-rempah. Orang-orang
Jawa yang TEMA 04: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 221 merasa dirugikan meminta bantuan
kepada Ratu Kalinyamat, yang terkenal dengan armada lautnya yang kuat, untuk
melawan Portugis di Malaka. Sultan Johor juga ternyata mempunyai niat untuk
mengadakan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Dengan semangat yang tinggi, Ratu
Kalinyamat menurunkan bantuan berupa 4.000 tentara dari Jepara dan 40 kapal
sebagai upaya untuk merebut Malaka dari tangan Portugis.
Ratu
Kalinyamat di sisi lain ingin menunjukkan kekuasaan dan kebesaran pemerintahan.
Utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga meminta bantuan dari Ratu
Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis. Sultan Alauddin Ri’ayat Syah
(Raja Aceh saat itu) berupaya melakukan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Saat
itu, Raja Aceh ingin mempertahankan hegemoni Islam di Malaka sementara Ratu
Kalinyamat ingin mempertahankan eksistensi Jepara sebagai kekuatan besar di
pesisir utara Jawa. Ia pun mengirimkan 300 kapal dan 15.000 orang prajurit di
bawah Ki Demang Laksamana. Kali ini usahanya juga menemui kegagalan karena
pasukan Aceh Darussalam sudah dipukul mundur dan bantuan logistik Jepara
berhasil dihadang Portugis. Di samping itu, Ratu Kalinyamat juga mengirimkan
pasukan untuk membantu Kerajaan Hitu di Maluku pada tahun 1565. Berkat
keberanian dan jiwa kepemimpinannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai
“Rainha de Japara, Senhora Poderosa e Rica de Kranige Dame” yang artinya Ratu
Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani.
c.
Laksamana Malahayati
Kerajaan Aceh punya sosok laksamana wanita
bernama Keumalahayati. Keberadaan Keumalahayati tidak hanya dikenal di
Indonesia tetapi juga di literatur barat (seperti Belanda, Inggris, Portugis,
dan Perancis). Beliau adalah laksamana wanita pertama di dunia modern. Konflik
antara Aceh dan Portugis sudah terus berlanjut hinga akhir seperempat abad
ke-17 dari abad ke-16. Pada konflik antara Aceh dan Portugis muncul tokoh-tokoh
yang mempunyai peran penting untuk mempertahankan eksistensi dari Kerajaan
Aceh. Di antaranya yang paling heroik ialah Keumalahayati. Keumalahayati oleh
warga setempat (orang Aceh) dikenal dengan Malahayati atau Hayati. Jika ditarik
garis silsilah, Keumalahayati masih merupakan keturunan dari kalangan
sultan-sultan Aceh terdahulu. Ayahnya seorang laksamana yang bernama Mahmud
Syah. Kakeknya bernama Muhammad Said Syah, seorang laksamana yang juga
merupakan putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah tahun 1530-1539 M.
Keumalahayati merupakan wanita yang mempunyai pangkat laksamana Kerajaan Aceh.
Beliau memimpin armada laut Kerajaan Aceh pada masa Sultan Alaidin Riayatsyah
Al Mukminul (1589-1604). Sebelum menjabat sebagai laksamana, Keumalahayati
memimpin pasukan wanita. Pasukan ini terdiri dari wanita yang suaminya gugur di
medan perang saat peperangan antara Aceh dan Portugis. Pembentukan pasukan
tersebut merupakan gagasan darinya agar para wanita yang suaminya gugur di medan
perang dapat menuntut balas. Permohonan tersebut disetujui oleh Sultan Aceh.
Pasukan wanita yang disebut Inong Bale ini mendapat pangkalan berupa benteng
Kuta Inong Bale. Keumalahayati memimpin 2.000–3.500 lebih pasukan.
Keumalahayati
menjabat sebagai laksamana yang mengatur sejumlah pasukan laut. Tugas lainnya
adalah mengawasi kapal-kapal perang (galley) milik kerajaan Aceh dan
pelabuhan-pelabuhan yang berada di bawah syahbandar. Semasa Laksamana
Keumalahayati, kapal perang dan pasukan gajah menjadi kekuatannya utama
angkatan perang Kerajaan Aceh. Selain di pusat pemerintahan kerajaan,
kapal-kapal perang tersebut juga disimpan di daerah bawahan-bawahan. Kekuatan
Keumalahayati sebagai seorang laksamana diuji ketika Kerajaan Aceh mendapat
interaksi dari Belanda. Kapal Belanda yang bernama de Leeuw dan Leeuwin pada
tanggal 21 Juni 1599 berlabuh di ibu kota Kerajaan Aceh. Cornelis de Houtman
dan Frederick de Houtman yang merupakan dua bersaudara masing-masing memimpin
kedua kapal tersebut. Kapal Belanda tersebut disambut baik oleh Kerajaan Aceh.
Kerajaan Aceh berharap mendapatkan kerjasama yang baik untuk perdagangan lada.
Namun, rupanya kapal Belanda tersebut hendak mengacau di Kerajaan Aceh.
Laksamana Keumalahayati menggagalkan upaya Belanda tersebut. Menurut cerita,
Cornelis de Houtman tewas dibunuh oleh Keumalahayati dalam duel satu lawan satu
di geladak kapal. Sedangkan Frederick de Houtman menjadi tahanan Kerajaan Aceh.
Di samping sebagai laksamana yang cerdas, Keumalahayati juga memegang jabatan
sebagai troop commander. Jabatan lain yang dipegang adalah diplomat. Ia menjadi
diplomat ulung dan bertanggung jawab atas kendali hubungan luar negeri.
Saat
pembentukan pasukan armada Inong Bale, Keumalahayati pernah bersumpah di
hadapan Sultan atas nama Tuhan. Ia akan berjuang melawan musuh-musuh dari
Kerajaan Aceh sampai titik darah penghabisan. Keumalahayati melaksanakan sumpah
tersebut hingga akhirnya gugur di medan pertempuran yang dimenangkan oleh Aceh.
Darma Wangsa (Iskandar Muda), Keumalahayati, dan pasukannya berhasil melawan
Portugis dan mengusirnya dalam pertempuran di Teluk Krueng Raya. Kuemalahayati
gugur dan dimakamkan di Lereng Bukit Kota Dalam, yaitu pada sebuah bukit
terlarang di Desa Nelayan.
d.
Syarif Abdurrahman
Syarif
Abdurrahman adalah putera dari Syarif Husain dan wanita Dayak yang lahir pada
tahun 1742. Beliau merupakan cucu dari Syekh Abdurrachman. Sebagai anak muda
berparas tampan, Abdurrahman menunjukan ambisi dan bakatnya. Masa mudanya
dihabiskan dengan berpetualang, mulai dari berdagang sampai ke Banjarmasin
hingga merompak kapal asing. Beliau menjadi menantu sultan dengan menikahi Ratu
Sirih Anom dari Banjarmasin. Namun, ambisinya yang tinggi menyebabkan ia
dibenci dan terpaksa kembali ke Mempawah, Kalimantan Barat.
Pada akhir
tahun 1771, Syarif Abdurrahman bersama beberapa pengikutnya berlayar di Sungai
Kapuas hingga pertemuan dengan Sungai Landak. Di sana, ia membuka hutan dan
membangun pemukiman baru yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan.
Konon, berdasar cerita setempat, wilayah tersebut banyak dihuni oleh makhluk
halus. Namun, kesemuanya berhasil ditundukkan dan wilayah tersebut diberi nama
Pontianak. Terbukti dengan nyata pemilihan tempat tersebut membawa keuntungan
dengan banyaknya pedagang yang singgah dari Bugis, Melayu, Tiongkok, Sangau,
Sukadana, Mempawah dan Sambas.
Setelah
berkedudukan kuat, Syarif Abdurrahman melakukan ekspansi ke Sangau yang
merupakan vasal dari Kerajaan Banten. Raja Sangau berupaya memohon bantuan
tetapi saat itu Banten sedang mengalami kemunduran. Banten pun menyerahkan
daerah yang terdapat di Kalimantan itu kepada Belanda. Sadar akan kekuatan
Belanda, Syarif Abdurrahman mengakui supremasi Belanda. Akhirnya, Belanda
mempunyai hak atas monopoli hasil daerah Pontianak berupa emas, berlian, sarang
burung, lada, karet, rotan, lilin, dan sagu. Akibat ekspansi Belanda di Riau,
sebagai raja muda, Raja Ali kemudian lari ke Mempawah. Raja Ali yang hadir
sebagai musuh Belanda di Mempawah, dimanfaatkan oleh Syarif Abdurrahman untuk
membersihkan penghalang bagi kemajuan perdagangan di Pontianak. Perebutan
kekuasaan di wilayah tersebut menjadi makin rumit akibat konflik yang terjadi
antara Sambas dan Mempawah. Konflik tersebut dapat diredam atas bantuan dari
Syarif Abdurrahman, tetapi pertentangan antara Panembahan Mempawah dan
Abdurrahman menjadi meningkat. Abdurrahman bersiasat untuk meyakinkan Belanda
bahwa Panembahan Mempawah adalah musuh besarnya. Faktor lain yang menjadi
penambah konflik tersebut adalah persaingan dan permusuhan antara Pontianak dan
Sukadana. Rivalitas Pontianak dan Sukadana terjadi akibat hasil dari daerah
hulu Sungai Kapuas ke Sukadana merugikan Pontianak. Saat Raja Ali mengungsi ke
Sukadana dan pindah dari Mempawah, Abdurrahman pun menambah kekuatan dan
meminta bantuan dari Belanda. Belanda bersedia membantu karena Sukadana tidak
pernah mengakui kehadirannya di Kalimantan.
Pasukan
Belanda bersama dengan Syarif Kasim (putera dari Syarif Abdurrahman) menyerang
Sukadana. Sultan Ahmad Kaharudin menyelamatkan diri bersama pengikutnya.
Mempawah dan Matan pun menjadi target berikutnya. Persaingan dan pertentangan
di Kalimantan Barat mengundang campur tangan Belanda. Belanda kesulitan untuk
melakukan penaklukan dan hanya membutuhkan pengakuan atas kekuasaan. Kalimantan
Barat berintegrasi akibat adanya jaringan komunikasi melalui perang,
perdagangan, diplomasi, dan perkawinan di akhir abad ke-18.
b.
Permasalahan Sosial Budaya
Akan selalu
ada hubungan antara kehidupan sosial dalam peristiwa sejarah masa lalu dan masa
sekarang. Proses menelaah peristiwa masa lalu dapat menjadi pelajaran berharga
bagi kehidupan saat ini, agar di masa depan kita dapat menyikapi permasalahan
sosial secara lebih bijaksana.
a. Eksploitasi Pembangunan Berlebihan.
Peningkatan
jumlah penduduk bumi setiap tahunnya berada di atas angka 80 juta jiwa. Jika
angka tersebut tidak dapat ditekan maka permukaan bumi ini akan dipenuhi oleh
manusia. Dengan kecepatan pertumbuhan penduduk saat ini, diperkirakan jumlah
penduduk di bumi akan mencapai angka 9,7 milyar jiwa pada tahun 2050 (un.org).
Apa dampaknya? Tentu saja akan terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat
tingginya tekanan terhadap lingkungan. Tabel di bawah menggambarkan laju
deforestasi hutan Indonesia dari tahun 2000-2017 terhadap luas lahan Indonesia
yakni 190.619.696 ha.
b.
Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan
Kesenjangan
sosial di Indonesia muncul sebagai akibat dari adanya perbedaan tingkat
pendapatan individu dan erat kaitannya dengan kemiskinan. Kemiskinan merupakan
kondisi seorang individu yang tidak mampu untuk memenuhi atas kebutuhan dasar
(sandang, pangan, papan). Indikator kemiskinan berbeda-beda, tetapi kemiskinan
merupakan masalah global yang ada di sekitar kita. Tingkat kemiskinan terdiri
dari tingkatan yang bervariasi, bahkan masih sulit untuk mengkategorikan
individu di Indonesia sebagai kelompok penerima bantuan pemerintah atau tidak.
c.
Kesetaraan gender
Kesetaraan
gender di Indonesia telah diinisiasi oleh tokoh-tokoh seperti Ratu Kalinyamat,
Keumalahayati, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Kartini, dan masih banyak lagi
tokoh perjuangan perempuan lainnya sejak sebelum Indonesia merdeka. Namun
hingga saat ini, masih dapat ditemui ketidaksetaraan gender di Indonesia.
Kesetaraan menurut KBBI adalah sederajat, atau berada pada tingkat yang sama, kedudukan
yang sama atau tidak lebih rendah antara satu dengan yang lain. Setaranya
perempuan dan laki-laki dapat tercapai saat keduanya memperoleh kesempatan
untuk parisipasi, akses, manfaat, dan kontrol yang sama dalam berbagai aspek
kehidupan.
d.
Kenakalan Remaja
Berbicara
masalah kenakalan remaja dalam konteks sosial dan budaya sangatlah luas,
berikut jenis-jenis kenakalan remaja:
1) Vandalisme.
Vandalisme
merupakan aksi merusak dan menghancurkan barang berharga atau karya seni lain
yang bukan miliknya. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan cara mencorat-coret
tembok dengan kata-kata atau gambar tanpa izin.
2) Tawuran antarpelajar
Tawuran
antarpelajar merupakan permasalahan sosial budaya yang telah menimbulkan banyak
korban dan keresahan warga sekitar. Sebagai remaja, generasi penerus bangsa dan
penentu peradaban, pelajar harus mampu menjadi contoh bagi mereka yang tidak
berkesempatan merasakan aktivitas belajar di sekolah. Rasa dendam dan
permusuhan sebaiknya tidak perlu diwariskan dari angkatan atas ke angkatan di
bawahnya. Alangkah indahnya jika kita justru memupuk rasa persahabatan
antarpelajar, bukan permusuhan.
3) Penyalahgunaan narkotika
Narkotik seperti
opium dan ganja sejatinya adalah obat untuk menenangkan saraf dan menghilangkan
rasa sakit. Obat ini biasa digunakan dalam dunia kedokteran pada pasien dengan
gangguan saraf. Selain narkotika dikenal pula istilah “napza” yang merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
C. Pemberdayaan Masyarakat
Dalam memenuhi
kebutuhan, manusia membutuhkan pengorbanan ekonomi berupa uang. Uang merupakan
benda yang memiliki satuan hitung dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran
yang sah untuk melakukan transaksi dan berlaku di suatu wilayah. Untuk
mendapatkan uang manusia melakukan pekerjaan dan setiap pekerjaan memberikan
hasil uang (pendapatan) yang beragam. Kebutuhan yang tidak terbatas
mengakibatkan masalah keuangan dalam masyarakat.
Sebelum
membahas mengenai pengelolaan keuangan, kita akan belajar mengenai konsep uang,
pendapatan, tabungan, investasi serta literasi keuangan.
1.
Uang
Sebelum uang
digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, masyarakat menerapkan sistem
barter. Barter merupakan pertukaran antar barang untuk memenuhi kebutuhan.
Namun, seringkali pertukaran barang yang dibutuhkan ini tidak menemui titik
temu karena perbedaan keinginan seseorang terhadap barang yang ditukar dengan
barang lain. Selain itu dalam sistem barter sulit ditentukan nilai untuk
standar pertukaran.
Berdasarkan
permasalahan tersebut munculah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat
diterima secara umum. Di Indonesia berdasarkan lembaga pembuatnya, uang
dibedakan menjadi dua yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal yaitu uang
logam dan kertas yang diterbitkan oleh pemerintah. Sedangkan uang giral merupakan
deposito atau simpanan di bank yang dapat diambil melalui cek, giro, atau surat
perintah pembayaran lain yang sah .
2. Pendapatan
Jumlah
pendapatan yang diperoleh tidak menentukan cukup tidaknya pendapatan tersebut
untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Seseorang dengan pendapatan besar belum
tentu dapat memenuhi semua kebutuhannya karena pengelolaan yang kurang baik.
Sebaliknya, pendapatan yang kecil dapat memenuhi kebutuhan seseorang selama
mampu mengelolanya dengan baik. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku
konsumsi adalah besar kecilnya pendapatan. Seseorang dengan pendapatan yang
sedikit akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk membeli makanan
sedangkan semakin besar pendapatan seseorang maka persentase pendapatan yang
digunakan untuk kegiatan konsumsi semakin kecil dan mengalihkannya dalam bentuk
tabungan. Hubungan antara pendapatan dan perilaku konsumsi ini dikenal sebagai
Hukum Engel. Hukum Engel menyatakan bahwa: “Semakin kecil pendapatan, semakin
besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk konsumsi. Begitu pula sebaliknya,
semakin besar pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk
tabungan”.
Pendapatan
seseorang dapat digunakan untuk melakukan konsumsi maupun disimpan dalam bentuk
tabungan. Sehingga besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi
ditambah dengan tabungan. Keyness menyatakan bahwa : “Setiap pertambahan
pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan”,
atau dapat ditulis dengan:
∆Y=∆C+∆S
keterangan:
∆Y : pertambahan pendapatan
∆C : pertambahan konsumsi
∆S : pertambahan tabungan
3.
Tabungan
Tabungan
merupakan simpanan yang berasal dari pendapatan, berupa uang yang belum atau
tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari atau kepentingan lain. Saat ini
masyarakat lebih sering menabung di bank. Tren menabung di rumah mulai berganti
karena lebih berisiko terhadap pencurian maupun bencana alam. Menabung di bank
dipilih karena lebih aman terlebih lagi sudah banyak bank yang terdaftar pada
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS berfungsi
sebagai penjamin keamanan tabungan nasabah hingga 2 milyar. Ada beberapa
manfaat seseorang menabung yaitu:
a. Melatih gaya hidup hemat
b. Uang tersedia untuk hal mendesak
c. Meminimalkan hutang
4.
Investasi
Tabungan dan
investasi sering kali dianggap sama oleh masyarakat. Tabungan dan investasi
merupakan dua hal yang berbeda. Jika tabungan bertujuan untuk menyimpan uang
yang tidak digunakan sementara investasi bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah yang dimiliki. Seseorang, yang melakukan investasi berharap mendapatkan
imbalan berupa laba, deviden ataupun bunga dari hasil investasinya.
Ada beberapa instrumen investasi yang dapat
dipilih seperti saham, obligasi dan reksadana. Namun, perlu diingat bahwa memilih
intrumen investasi juga perlu beberapa pertimbangan karena banyak investasi
bodong yang merugikan masyarakat. Ada beberapa tawaran investasi yang perlu
dihindari oleh masyarakat yaitu:
a)
Imbalan hasil investasi terlalu
tinggi dengan waktu yang singkat
b)
Sedikit informasi atau bahkan
tidak ada mengenai perusahaan investasi yang dipilih
c)
Investor seringkali diminta
mencari orang lain untuk bergabung
d)
Tidak jelas jenis usaha yang
dijalankan
e)
Biasanya dipromosikan oleh
tokoh masyarakat atau artis untuk memikat investor Investasi dapat ditempuh
dengan modal kecil, investasi tersebut berupa reksadana dan investasi emas.
Reksadana adalah
salah satu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat dan
kemudian diinvestasikan kembali dalam bentuk portofolio efek oleh Manajer
investasi. Dengan berinvestasi pada reksadana berarti kita menitipkan uang
untuk diinvestasikan kembali dalam bentuk portofolio efek. Investasi dengan
reksadana tidak memerlukan dana yang besar, bahkan mulai dari Rp10.000 kita
dapat mulai berinvestasi. Selain reksadana, investasi dengan dana yang kecil
dapat dilakukan dengan membeli emas. Karena nilai emas cenderung selalu naik,
invetasi emas menjadi salah satu alternatif investasi yang mudah. Investasi
emas dapat dimulai dari 1 gram bahkan sekarang tersedia minigold yang berukuran
0.05 gram, 0,1 gram, 0,25 gram dan 0,5 gram.
Sebagai contoh, Lili membeli emas seberat 1
gram pada tanggal 1 Juli 2018 dengan harga Rp701.000. Kemudian pada tanggal 11
Oktober 2020 Lili menjual emasnya tersebut sesuai dengan harga pasaran sebesar
Rp1.007.000. Berdasarkan contoh tersebut investasi emas yang dilakukan Lili
menghasilkan keuntungan sebesar Rp306.000
5.
Literasi Keuangan
Setiap hari
manusia melakukan keputusan keuangan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Keputusan keuangan merupakan hal yang dilakukan oleh setiap individu baik dalam
hal pembelian, penjualan, tabungan, investasi ataupun kegiatan lain yang
berhubungan dengan keuangan. Prinsip dasar keuangan tradisional adalah perilaku
rasional, yang artinya setiap manusia diasumsikan selalu rasional dalam
pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Pembuatan keputusan salah satunya disebabkan oleh pengetahuan keuangan
(literasi keuangan), literasi yang kurang akan mengakibatkan keputusan keuangan
n yang tidak terarah. Pengetahuan tentang literasi sangat penting pada masa
sekarang karena pertumbuhan produk keuangan sangat cepat dan mudah diakses oleh
semua orang di dunia.
Hasil survei
nasional literasi keuangan nasional yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) pada tahun 2019, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar
38,03% . Angka tersebut tergolong rendah dan menunjukkan bahwa kemampuan
masyarakat dalam membuat keputusan dan pengelolaan keuangan masih tergolong
rendah. Hal ini akan berdampak pada keputusan keuangan yang diambil oleh
masyarakat. Masyarakat yang tidak memahami konsep tentang keuangan akan
menghabiskan pendapatannya untuk transaksi dan melakukan pinjaman yang lebih
besar dibandingkan dengan jumlah uang yang disimpan. Mereka juga cenderung
membayar bunga pinjaman yang tinggi. Prinsip dasar ekonomi yang digunakan
sebagai dasar literasi keuangan diantaranya penganggaran, tabungan, investasi,
pinjaman, asuransi, diversifikasi, dan membuat perbandingan.
Literasi
keuangan menurut Organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan atau
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) didefinisikan
sebagai gabungan antara kesadaran, pengetahuan, kemampuan, sikap dan perilaku
yang dibutuhkan untuk menyusun keputusan keuangan dalam rangka mewujudkan
individu yang sejahtera secara keuangan. Literasi keuangan menurut OJK
merupakan serangkaian aktivitas atau proses untuk meningkatkan pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill) konsumen maupun masyarakat luas, kemampuan
(competence) agar dapat mengelola keuangan secara lebih baik. Kemampuan
seseorang dalam memahami tentang literasi keuangan menurut OJK dibagi menjadi
empat tingkatan yaitu:
a. Well literate, yaitu ketika seseorang mempunyai keterampilan untuk
memanfaatkan layanan dan produk keuangan karena keyakinan dan pengetahuan yang
dimiliki terhadap layanan dan produk keuangan tersebut.
b. Sufficient literate, yaitu ketika seseorang mempunyai keyakinan dan
pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan
c. Less literate, yaitu ketika seseorang kurang mempunyai pengetahuan
mengenai lembaga jasa keuangan serta beberapa pengetahuan tentang produk
lembaga serta jasa keuangan.
d. Illiterate, yaitu ketika seseorang tidak mempunyai keyakinan dan pengetahuan
terhadap layanan dan produk keuangan serta tidak mempunyai keterampilan dalam
memanfaatkan layanan dan produk keuangan.
Seseorang
dengan literasi keuangan yang baik atau well literate akan lebih mudah
melakukan pengelolaan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Mereka
cenderung paham tentang bagaimana mengelola keuangan dan mencapai tujuan
keuangannya. Adapun manfaat memahami literasi keuangan bagi masyarakat adalah:
1)
Mampu menyeleksi, memanfaatkan
produk, layanan keuangan sesuai kebutuhan, kemampuan, dan melakukan perencanaan
keuangan yang baik
2)
Terhindar dari investasi yang
tidak jelas
6.
Pengelolaan Keuangan Keluarga
Pengelolaan
keuangan merupakan suatu hal yang penting karena cukup tidaknya pendapatan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tergantung pada pengelolaan keuangan
keluarga. Pengelolaan memiliki berbagai tujuan, yakni:
v Meminimalkan pengeluaran dana yang tidak diinginkan pada masa
mendatang
v Mengalokasikan dana yang tersedia secara efektif dan efisien
v Mencapai target perencanaan keuangan jangka panjang
v Meningkatkan dan melindungi kekayaan yang dimiliki
v Mengatur pemasukan dan pengeluaran kas
v Mengelola utang dan piutang
v Mencegah pemborosan
Langkah utama
dalam mengelola keuangan adalah membuat perencanaan atau anggaran. Perencanaan
adalah proses dalam menetapkan tujuan, strategi untuk mencapai tujuan serta
langkah yang diperlukan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Perencanaan yang
baik akan menghasilkan kebebasan keuangan, terhindar dari kesulitan keuangan
akibat hutang dan berhasil mencapai tujuan hidup baik dalam jangka pendek,
menengah dan panjang. Perencanaan berfungsi untuk menekan resiko hal-hal yang
tidak diinginkan pada masa mendatang. Misalnya ketika terjadi bencana,
seseorang yang memiliki perencanaan baik pasti memiliki dana darurat dan dapat
digunakan ketika terjadi bencana yang datang tiba-tiba. Anggaran disusun oleh
rumah tangga dengan membuat daftar pendapatan dan pengeluaran. Pengeluaran yang
disusun harus lebih kecil dari pendapatan seseorang. Adapun langkah pengelolaan
keuangan adalah
a.
Menyusun Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan
yang akan dicapai pada waktu tertentu harus disusun untuk jangka pendek (kurang
dari satu tahun), jangka menengah (antara satu sampai lima tahun) dan jangka
panjang (lebih dari lima tahun). Tujuan keuangan ini menjadi tolak ukur
keberhasilan perencanaan keuangan seseorang. Seseorang yang berhasil meraih
tujuan keuangannya dapat dikatakan sudah mampu mengelola keuangan dengan baik.
b.
Menyusun Rencana Pendapatan
Pendapatan dapat berasal dari gaji dan pendapatan lain yang diperoleh oleh
seseorang misalnya bunga tabungan, bunga deposito dan lain sebagainya. Langkah
dalam menyusun daftar pendapatan adalah:
v Mencatat semua pendapatan rutin yang diperoleh setiap bulan
v Pendapatan yang tidak pasti seperti upah lembur, hadiah, THR, dan
bonus tidak perlu dicatat
c.
Menyusun Rencana Pengeluaran
Pengeluaran disusun berdasarkan prioritas pemenuhan kebutuhan. Pengeluaran
rutin per bulan perlu dicatat untuk memastikan prioritas konsumsi. Pencatatan
keuangan juga berfungsi untuk memberikan informasi mengenai banyaknya uang yang
telah dikeluarkan dan sebagai dasar pertimbangan pengeluaran di bulan
selanjutnya. Dalam menyusun daftar pengeluaran, perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
■ Membedakan kebutuhan dan
keinginan
Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang
berlainan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi apabila tidak terpenuhi
maka dapat memengaruhi hingga bahkan mengganggu keberlangsungan hidup
seseorang. Sedangkan keinginan merupakan kebutuhan yang dipengaruhi oleh faktor
lain seperti lingkungan, selera, pendapatan, dan lainnya. Misalnya seseorang
membutuhkan makan cukup dipenuhi dengan makan makanan bergizi untuk memenuhi
asupan nutrisi.
■ Memilih
prioritas pengeluaran
Prioritas
pengeluaran dimulai dari biaya hidup sehari hari, angsuran utang, dan iuran
asuransi. Biaya hidup merupakan semua biaya yang dibayarkan guna menjaga
kelangsungan hidupnya. Biaya hidup meliputi biaya makan, membeli pakaian,
membayar internet, air dan listrik. Cicilan utang merupakan alokasi pembayaran
tagihan yang harus dibayarkan setiap bulan misalnya membayar Kredit Pemilikan
Rumah (KPR), cicilan barang elektronik, maupun cicilan kendaraan. Sedangkan
premi asuransi tidak dimiliki semua orang dan meliputi asuransi jiwa, asuransi
kesehatan, dan asuransi kerugian.
■ Melakukan
penghematan pada pos pengeluaran
Penghematan
dapat dilakukan dengan membelanjakan uang yang lebih sedikit untuk meraih
tujuan yang sama
■ Menabung
secara periodik
Langkah ini
dilakukan untuk meminimalkan keinginan menggunakan tabungan untuk kegiatan
konsumsi
■ Merencanakan
program untuk masa mendatang
Mempunyai
rencana program khusus pada masa depan. Dengan program pada masa mendatang
seseorang dapat memperkirakan jumlah pengeluaran yang dibutuhkan dan uang yang
perlu disisihkan untuk mencapai tujuan di masa depan
d.
Melakukan Review
Review dilakukan
untuk mengetahui pencapaian target keuangan. Review keuangan dapat dilakukan
secara periodik atau disesuaikan dengan target waktu yang ingin dicapai.
Dalam
melaksanakan pengelolaan keuangan keluarga, ada beberapa model yang dapat diterapkan.
Adapun model tersebut antara lain:
■ Sistem amplop
Amplop digunakan
sebagai tempat menyimpan uang sementara yang akan digunakan sesuai dengan
alokasi yang telah dianggarkan. Pendapatan yang diperoleh dibagi ke dalam
amplop sesuai dengan rencana pengeluaran dan ditulis tujuan pengeluaran di
bagian luar.
■ Sistem buku
kas harian
Sistem buku kas
dilakukan dengan membuat pencatatan sederhana pemasukan dan pengeluaran yang
didapatkan selama satu bulan. Semua pendapatan dan pengeluaran setiap hari dicatat
dalam catatan sederhana. Tujuannya adalah untuk mengontrol jumlah pengeluaran
pada masa mendatang dan meminimalkan pengeluaran yang tidak terlalu penting.
■ Sistem kas
keluarga
Sistem kas
keluarga menitikberatkan pada alokasi anggaran pengeluaran menjadi beberapa
pos, seperti pos pengeluaran tetap, pos pengeluaran harian dan pos pengeluaran
tak terduga. Semua pengeluaran dicatat dan ditotal sesuai dengan kelompoknya.
Sistem ini cocok digunakan untuk rumah tangga keluarga.
D. Peranan Komunitas dalam Kehidupan Masyarakat
Komunitas
secara umum dapat diartikan sebagai hubungan sosial antarmanusia dalam kelompok
guna mendukung tercapainya tujuan maupun keinginan komunitas tersebut secara
bersama-sama. Adanya komunitas-komunitas dalam masyarakat dengan latar belakang
budaya yang beragam, diharapkan dapat meningkatkan kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
Komunitas
dapat terbentuk di antara mereka yang memiliki kesamaan hobi. Komunitas sering
berperan dalam melakukan perubahan atau meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap suatu isu atau fenomena. Komunitas juga dapat berperan penting dalam
kegiatan pembangunan. Tidak hanya pembangunan secara umum, tetapi juga
komunitas cenderung memiliki pengaruh dalam pembangunan berkelanjutan. Manusia
dalam memanfaatkan alam harus memiliki kesadaran dan kewajiban untuk menjaga
lingkungan tetap lestari. Berikut merupakan peran komunitas dalam pembangunan
berkelanjutan:
v Memberikan pengaruh agar individu memiliki pemikiran (mind set)
ramah lingkungan dengan menyadari adanya hubungan timbal balik dengan alam.
v Berlaku aktif melalui berbagai dimensi pembangunan yang tercermin
dalam tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
v Berperan aktif dalam menjaga alam dan melakukan kegiatan sosial dan ekonomi
secara bertanggung jawab. Komunitas dalam pembangunan berkelanjutan bertujuan
untuk membangun manusia dan masyarakat yang berkualitas diri sehat, cerdas,
bermental baik, dan mencerminkan sifat gotong royong bangsa Indonesia. Contoh
peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan yaitu komunitas peduli sampah
yang membuat bank sampah agar masyarakat memiliki kebiasaan memilah sampah
untuk didaur ulang.
Peran
komunitas dalam pembangunan berkelanjutan memiliki tantangan tersendiri karena
kesadaran dan konsistensi setiap orang terhadap kelestarian lingkungan berbeda.
Perilaku manusia, sebagai individu dan masyarakat, merupakan kunci terwujudnya
pembangunan berkelanjutan di lingkungan organisasi pemerintah, perusahaan, dan
di lembaga-lembaga nonpemerintah. Meski tantangannya tidak mudah, pembangunan
manusia berkualitas tetap harus dilakukan untuk mewujudkan rasa tanggungjawab
terhadap bumi sebagai tempat tinggal.
Demikianlah
rangkuman materi pelajaran IPS kelas 7 Bab 4 semester 2 kurikulum merdeka.
Semoga postingan yang berisi materi IPS kelas 7 ini dapat bermanfaat dan dapat
membantu rekan guru maupun siswa yang akan belajar tentang pemberdayaan
masyarakat di kelas 7 SMP kurikulum merdeka.