Rangkuman Materi Informatika Kelas 10 Bab 6 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman materi pelajaran informatika kelas 10 SMA Bab 6 Semester 2 kurikulum merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan, pada
postingan kali ini admin akan menyajikan sebuah ringkasan materi yakni materi
pada mata pelajaran informatika kelas 10 SMA. Adapun materi yang akan di Bahas
dan disajikan pada postingan ini ialah materi informatika kelas 10 Bab 6 tentang
Analisis Data yang merupakan materi di semester 2 pada kurikulum merdeka.
Mata pelajaran informatika merupakan
salah satu mata pelajaran wajib yang akan di pelajari pada kurikulum merdeka. Bagi
anda yang di sekolahnya telah menggunakan kurikulum merdeka maka mau tak mau
harus dapat mempelajari mata pelajaran informatika. Untuk memudahkan dalam
mampelajari materinya maka disini admin kherysuryawan.id akan memberikan ringkasan
materi informatika kelas 10 bab 6 Analisis Data.
Sebelum Admin kherysuryawan.id
memberikan sajian rangkuman/ringkasan materi informatika kelas 10 Bab 6
analisis data maka terlebih dahulu kherysuryawan.id akan menyampaikan tentang
susunan materi yang nantinya akan di pelajari.
Adapun susunan materi yang nantinya akan
di pelajari pada mata pelajaran informatika kelas 10 Bab 6, diantaranya yaitu :
A. Pengenalan
Perkakas Analisis Data
B. Koleksi
Data
C.
Visualisasi Data
Dalam mempelajari materi informatika
kelas 10 Bab 6 Analisi Data pada kurikulum merdeka ini ada beberapa tujuan
pembelajaran yang diharapkan untuk di capai, diantaranya yaitu sebagai berikut
:
Setelah mempelajari bab ini, kalian
mampu
1. menggunakan alat bantu untuk menulis, menjalankan, dan mengembangkan
program analisis data;
2. memahami pengkoleksian data melalui berbagai cara, khususnya secara
otomatis melalui perangkat;
3. memahami transformasi data;
4. melakukan interpretasi data dan memahami aspek privasi dan keamanan
data.
Untuk lebih jelas mengenai materi yang
akan di pelajari pada mata pelajaran informartika kelas 10 Bab 6 kurikulum
merdeka, maka di bawah ini sajian rangkuman materinya :
BAB 6 ANALISIS DATA
Dalam kajian analisis data, terdapat
teknik yang disebut sebagai scraping. Scraping adalah salah satu bentuk
penyalinan, di mana data tertentu dikumpulkan dan disalin dari sebuah halaman
web, bisa ke dalam basis data, spreadsheet atau tampilan tertentu untuk
pengambilan atau analisis data. Scraping bisa dilakukan dengan menggunakan
sebuah bahasa pemrograman yang mendukung.
A. Pengenalan Perkakas Analisis Data
1. Google Colaboratory (Google Colab)
Google
Colab atau Google Colaboratory adalah salah satu lingkungan pengembangan
aplikasi terintegrasi yang disediakan oleh Google secara online (Online IDE).
Karena sifatnya yang online, maka pengguna tidak perlu melakukan instalasi dan dapat
langsung menggunakan Google Colab untuk menulis program dan melakukan
pengolahan data dari Internet. Selain itu, Google Colab juga memiliki banyak
fungsi serta library yang dapat digunakan untuk membantu pengolahan data,
termasuk untuk melakukan scraping.
Sebelum membuat program, berikut
beberapa langkah mengenal penggunaan Google Colab.
1. Buka Google Colaboratory melalui link https://colab.research.google.
com/ Jika diminta untuk Sign-In, silakan masuk dengan menggunakan akun
Google/GMail.
2. Buat catatan baru melalui pilihan NEW NOTEBOOK seperti diperlihatkan
pada Gambar 6.3. Notebook adalah penamaan untuk ile kerja di dalam Google
Colab, tempat membuat berbagai macam dokumen, termasuk teks dokumen/catatan dan
teks kode program Python.
Beberapa objek yang ada di Google Colab
diperlihatkan pada Gambar 6.3, yaitu seperti berikut.
a.
Nama Notebook, yang merupakan
nama ile berekstensi ipynb (Ipython Notebook). Kita bisa mengganti nama
notebook dengan mengklik nama notebook tersebut.
b.
Star, yang menandakan tingkat
kepentingan ile ini.
c.
Header Kanan, yang berisi
pilihan komentar, pilihan untuk berbagi (share), pengaturan (setting) ile,
serta pengaturan akun.
d.
Menubar, yang berisi pilihan
menu seperti File, Edit, View dan lain sebagainya.
e.
Panel Kiri, yang berisi
beberapa ikon menu seperti Daftar Isi, Pencarian, Penyisipan Kode, Pengelolaan
File, dan Pemilihan Perintah.
f.
Toolbar Atas, yang berisi
pilihan ikon untuk Penambahan Kode atau Teks, Pilihan Koneksi, dan Pilihan
Menutup Menubar.
g.
Konten Notebook, yang berisi
tulisan kode program atau teks yang kita tulis.
h.
Cell Toolbar, yang berisi
pilihan ikon untuk mengatur sel pada konten Pemindahan Atas atau bawah, Koneksi
Antarsel, Penambahan komentar, Pengaturan Editor, Penggandaan, Penghapusan Sel
dan lain sebagainya.
3. Mulailah untuk membuat kode program Python dengan mencetak sebuah
teks seperti contoh pada Gambar 6.5. Ketik satu baris kode tersebut di area
Konten Notebook.
4. Untuk menguji hasil dari kode program tersebut, tekan tombol “Run
cell” (bulat dan segitiga) yang ada di pojok kiri area Konten Notebook. Jika
berhasil, layar output akan menghasilkan teks sesuai yang diharapkan di bawah
Konten Notebook seperti pada Gambar 6.6. Setelah berhasil, kita siap untuk
membuat program Python menggunakan Google Colab ini.
2. Python
Ada berbagai jenis bahasa pemrograman
yang dapat digunakan untuk membuat program. Salah satu bahasa pemrograman yang
sering digunakan untuk melakukan analisis data karena menyediakan library untuk
berbagai tahap proses analisis data, ialah bahasa Python.
Python merupakan bahasa pemrograman yang
cukup populer, seperti halnya bahasa C yang digunakan dalam unit pembelajaran
Algoritma dan Pemrograman.
a. Cetak Data (print)
Perintah yang paling sederhana dalam
bahasa pemrograman ialah perintah untuk mencetak suatu nilai atau data
(output).
mencetak data dalam Python dapat dilakukan
dengan menggunakan perintah print.
Kalian dapat mengubah parameter atau isi
di dalam tanda kurung print dengan data yang lain, misalnya menggantinya dengan
“Selamat Datang”. Setelah kode program dieksekusi atau dengan menekan tombol
Run, program akan menampilkan data seperti yang diharapkan.
Tanda petik digunakan untuk mencetak
data string, yang berupa nilai alfanumerik dan tanda baca, yang tidak memiliki
nilai aritmatika. Artinya, string “2” ditambah (atau lebih tepatnya dijejerkan)
dengan string “3”, hasilnya string “23”. Tidak masuk akal string “2” dikurangi
atau dikalikan string “3”, sedangkan jika bilangan 2 dikurangi atau dikalikan 3,
pasti ada nilai bilangannya.
b. Pemberian Nilai Data (Assignment)
Selain mencetak langsung dari data yang
ada di dalam tanda kurung, data lain yang pengisiannya di luar tanda kurung
juga dapat dicetak. Pengisian atau pemberian nilai data ini disebut assignment.
Assignment dilakukan dengan menyediakan sebuah nama (variabel) yang kemudian
diisi dengan suatu nilai data menggunakan tanda sama dengan (“=”). Perhatikan
baris perintah pertama pada Gambar 6.7. Dalam baris tersebut, variabel bil1
diisi dengan nilai 10. Sebelum ke baris keempat, perhatikan catatan berikut.
Setelah dilakukan penjumlahan dan data
nilai hasilnya disimpan ke dalam variabel jumlah, data ini kemudian dicetak
pada baris 4. Kita dapat melihat hasil cetak atau keluaran (output) dari variabel
jumlah setelah program ditulis lengkap kemudian di-Run. Perhatikan bahwa
mencetak dapat dilakukan cukup dengan menuliskan nama variabel yang akan
dicetak tanpa menggunakan perintah print, khususnya jika berada di baris
terakhir kode program.
c. Banyak Nilai untuk Satu Variabel
(Array)
Perhatikan bahwa pada variabel bil1,
bil2, dan jumlah, kita menyimpan data dengan satu nilai saja untuk setiap
variabel. Jika kita mengisi kembali variabel dengan nilai yang lain, nilai yang
lama akan hilang atau ditimpa dengan nilai baru. Namun demikian, kita masih
bisa menyimpan lebih dari satu nilai dalam satu variabel saja, yang disebut
variabel array. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemui data yang
memiliki banyak nilai, termasuk daftar nilai mata pelajaran Informatika sebuah
kelas, misalnya. Menuliskan sebuah array dapat dilakukan dengan menggunakan
tanda kurung siku seperti diperlihatkan pada Gambar 6.8 baris pertama.
Karena satu variabel menyimpan banyak
nilai, kita dapat menyebutkan nilai[1]nilai tersebut
sebagai nilai pertama (atau elemen indeks pertama), elemen kedua, elemen
ketiga, dan seterusnya. Dalam bahasa pemrograman, mengakses nilai ke-n dari
suatu array dapat dilakukan dengan menggunakan kurung siku persis setelah nama
variabel array tersebut, misalnya pada baris kedua Gambar 6.8.
d. Penelusuran Data/Pengulangan (Loop:
for)
Perhatikan bahwa dalam Gambar 6.8 baris
pertama, kita hanya mencetak satu elemen sebuah data array pada indeks pertama.
Pada baris ketiga dan kelima, kita mencetak banyak elemen, tetapi sebagai satu
data utuh. Bagaimana jika kita ingin mencetak array sebagai elemen-elemen
terpisah? Misalnya, kita ingin mencetak setiap elemen dengan memberikan
keterangan indeksnya. Kita dapat menggunakan konsep Perulangan atau Loop dengan
menggunakan perintah for, seperti ditunjukkan Gambar 6.9. Perintah for
digunakan dengan menyertakan sebuah variabel baru untuk menelusuri setiap
elemen di dalam variabel yang diberikan (setelah perintah in). Perhatikan baris
ketiga Gambar 6.9.
Karena for merupakan perintah blok
(mengandung beberapa perintah lain), perlu diakhiri dengan tanda titik dua.
Perintah-perintah yang dimaksudkan untuk ikut berulang mengikuti for ini dibuat
menjorok ke kanan misalnya 1 tab. Perhatikan penulisan baris keempat dan kelima
Gambar 6.9.
e. Uji Kondisi (Branch: try)
Perhatikan bahwa kode program pada
Gambar 6.9, array diisi dengan satu jenis data, yaitu data bilangan. Namun
demikian, sebuah array bisa diisi dengan data yang bervariasi, misal data
bilangan dan data tekstual (karakter dengan tanda petik).
Salah satu perintah dalam Python yang
dapat digunakan dalam percabangan ialah pasangan perintah try dan except
seperti diperlihatkan pada Gambar 6.11.
Secara umum, penggunaan blok try-except
dapat dijelaskan dengan terjemahannya. Kita mencoba (trying) untuk mengeksekusi
perintah-perintah (baris setelah try). Jika terjadi kesalahan, eksekusi akan
dilempar/lompat ke baris except dan mengeksekusi baris di dalamnya. Jika tidak
terjadi kesalahan hingga akhir perintah dalam try, akan keluar dari blok
perintah try-except (dalam hal ini kembali ke perintah for untuk perulangan
berikutnya). Dari mekanisme ini, muncul proses percabangan di mana ada
pemrosesan data yang membagi bilangan dan mencetak hasil pembagiannya, dan ada
pemrosesan data yang tidak mencetak bilangan, tetapi mencetak pesan “Bukan
bilangan”.
Blok perintah try-except merupakan salah
satu perintah yang digunakan untuk kasus percabangan untuk menguji suatu
kondisi, dalam hal ini kasus kesalahan atau tidak. Ada perintah lain yang dapat
digunakan untuk menangani kasus percabangan (branch), seperti perintah if dan
blok perintah if-else.
f. Pustaka Kode (Library import)
Saat memerlukan informasi yang mungkin
belum pernah dipelajari dan tidak ditemukan di buku mata pelajaran yang kalian
miliki, kalian akan pergi ke perpustakaan yang menyimpan banyak sekali buku dan
informasi yang dapat kita cari. Seperti halnya perpustakaan sekolah, itur
library atau pustaka di sebuah pemrograman memungkinkan kita untuk mendapatkan
fungsionalitas yang tidak ada di program kita. Fungsionalitas ini disediakan
oleh penyedia bahasa pemrograman atau komunitas tertentu yang memang sering
menggunakan fungsionalitas tersebut. Library atau pustaka adalah koleksi
program dan paket yang tersedia untuk berbagai penggunaan.
Sebagai contoh, terdapat library Pandas.
Kalian dapat mencoba untuk mengetikkan kode program seperti pada Gambar 6.12
sehingga menampilkan keluaran seperti pada Gambar 6.13. Perhatikan bahwa
sebelum libraryPandas digunakan di Baris 6 (pandas.DataFrame), kita perlu
import terlebih dahulu library tersebut di Baris 1. Library Pandas ini dapat
kalian pelajari lebih detil dari halaman webnya di https://pandas.pydata.org/.
B. Koleksi Data
Gambar 6.14 menunjukkan beberapa langkah
yang bisa diikuti untuk melakukan scraping dalam bahasa Python menggunakan
editor online Google Colab. Setelah editor siap digunakan, scraping bisa
dimulai dengan proses parsing. Parsing adalah mengambil kode program dari
sebuah halaman website secara utuh yang masih dalam bentuk kode HTML.
Selanjutnya, kode HTML tersebut diproses setiap elemennya untuk mendapatkan
data yang penting yang akan dirangkum. Hasilnya berupa kumpulan data yang
diperlukan saja (yang diambil dari data mentah HTML yang utuh sebelumnya).
Hasil keluaran sebelumnya masih berupa daftar atau array teks data pekerjaan
yang mungkin masih sulit dibaca. Data tersebut perlu ditampilkan secara lebih
tertata sehingga mudah dibaca. Proses membingkai data atau framing ini bisa
dilakukan dengan mudah jika data sudah diperoleh. Salah satu tampilan yang
memudahkan pembacaan daftar teks tersebut ialah dalam bentuk tabel. Dengan
demikian, kita peroleh hasil dari proses scraping ini dalam bentuk tabel data.
Mari, ikuti pembuatan proyek scraping
tersebut dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Buka Google Colaboratory melalui link https://colab.research.google.
com/. Kemudian, buka catatan baru melalui menu File > New notebook.
2. Parsing salah satu alamat website lowongan pekerjaan. Gambar 6.15
menunjukkan kode untuk melakukan parsing alamat website Lowongan Pekerjaan yang
digunakan sebelumnya. Ketik beberapa baris kode program berikut di layar Google
Colab kalian.
Jika
dijalankan, kode tersebut akan menyalin kode program yang ada di alamat website
yang di-request
3. Olah kode HTML tersebut hingga kalian bisa mengambil data posisi
pekerjaannya, instansi yang memberikan pekerjaan, serta gaji yang ditawarkan
seperti diperlihatkan Gambar 6.17. Tiga data ini bisa diperoleh dari elemen
kode website yang disebut tag. Setiap tiga elemen tersebut tersimpan di tag
tertentu untuk kemudian diambil
4. Terakhir, bingkai data array tersebut ke dalam tabel yang
ditampilkan oleh Python
C. Visualisasi Data
Data divisualkan dalam berbagai diagram
seperti diagram batang, diagram lingkaran, diagram garis, dan lain sebagainya.
Berikut ini data pada proyek sebelumnya akan disajikan dalam diagram batang.
Sebelum data bisa diolah dan disajikan
menjadi diagram, data tersebut perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Dalam
analisis data, proses persiapan ini disebut pra-pemrosesan data (data
preprocessing). Setelah dipersiapkan, baru kemudian data bisa diolah dan
divisualisasikan.
1. Pra-pemrosesan Data
Pra-pemrosesan data dilakukan agar data
siap untuk diolah. Data perlu dipersiapkan karena bisa jadi yang kita peroleh
masih mentah, banyak terdapat kesalahan sehingga tidak bisa dihitung untuk
dibuat visualisasinya.
2. Visualisasi Data: Barchart
Untuk membuat tampilan graik atau
diagram, kita dapat menggunakan library Python, yaitu Plotly. Library ini perlu
ditambahkan terlebih dahulu di kode program. Cara penambahannya menggunakan
import. Selanjutnya, setelah library-nya di-import, kita dapat menggunakan
fungsionalitas pada library Plotly untuk membuat diagram.
3. Prapemrosesan Data Lanjut
4. Visualisasi Data dengan Diagram lain
Setiap diagram dan chart memiliki
kegunaan masing-masing sesuai karakteristiknya. Diagram batang, misalnya,
digunakan untuk memperlihatkan beberapa item serupa yang perlu dibandingkan. Di
sisi lain, diagram lingkaran digunakan untuk memperlihatkan proporsi dari
beberapa item yang bisa menjadi bagian utuh dari suatu kasus.
Demikianlah ringkasan/rangkuman materi pelajaran informatika kelas 10 SMA Bab 6 Tentang Analisis Data yang akan dipelajari pada Semester 2 kurikulum merdeka. Semoga apa yang telah di sampaikan melalui artikel ini dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat dalam melakukan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran informatika.