Rangkuman Materi B.Indonesia Kelas 10 Bab 5 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman materi Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/SMK Bab 5 MEMETIK KETELADANAN DARI BIOGRAFI PAHLAWAN Kurikulum Merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan, bagaimana
kabar anda hari ini ? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat sehingga dapat
menjalankan aktivitas keseharian dengan baik.
Pada kesempatan kali ini admin akan
memberikan informasi berupa rangkuman materi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas 10 semester 2 kurikulum merdeka. Adapun materi yang akan admin bagikan
dalam bentuk rangkuman disini ialah materi Bahasa Indonesia kelas 10 Bab 5
tentang MEMETIK KETELADANAN DARI BIOGRAFI PAHLAWAN.
Rangkuman materi Bahasa Indonesia kelas
X Bab 5 kurikulum merdeka yang akan admin sajikan disini seluruh materinya
bersumber dari buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 kurikulum merdeka. Admin
sengaja membuat rangkuman materi ini agar dapat memudahkan bagi siapapun yang
akan belajar pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 10 khususnya pada materi
Bab 5 tentang Memetik Keteladanan Dari Biografi Pahlawan.
Bagi anda yang saat ini ingin belajar Bahasa
Indonesia khususnya di kelas 10 semester 2 kurikulum merdeka maka anda bisa
mendapatkan rangkuman materinya yang akan admin sajikan melalui artikel ini.
Setelah melakukan pembelajaran pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 bab 5 ini maka diharapkan mampu memahami
pengertian dan karakteristik biografi, menyimak pembacaan biografi dengan
kritis dan reflektif, membaca untuk menganalisis biografi, menulis biografi
dengan logis dan kreatif, dan mempresentasikan teks biografi dengan metode yang
tepat.
Berikut ini sajian rangkuman materi Bahasa
Indonesia kelas 10 Bab 5 Memetik Keteladanan Dari Biografi Pahlawan yang akan
di pelajari di semester 2 kurikulum merdeka:
RANGKUMAN BAHASA INDONESIA KELAS 10 KURIKULUM MERDEKA BAB 5 MEMETIK KETELADANAN DARI BIOGRAFI PAHLAWAN
Dalam pembelajaran kali ini, kita akan
mempelajari teks biografi. Untuk itu, kita harus dapat memahami terlebih dulu
pengertian biografi.
Kata biografi secara harfiah berakar dari bahasa Yunani, yaitu kata bios
yang bermakna hidup dan kata graphein yang artinya tulis. Dengan
kata lain, biografi adalah sebuah tulisan yang isinya memaparkan tentang kisah
kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Umumnya, biografi berisi tulisan yang
memaparkan riwayat kehidupan seseorang berdasarkan fakta, data, dan peristiwa
atau kejadian yang dialami. Bahasa yang digunakan dalam teks biografi harus
lugas, jelas, dan tidak bertele-tele agar tidak menimbulkan pemahaman yang
berbeda dan bias pada pembaca.
Tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa, melainkan orang yang berpengaruh, telah sukses, orang yang berjasa, dan sebagainya.
A. Memahami dan Menganalisis Ide
Pokok dan Ide Penjelas
Untuk memahami informasi dalam biografi
melalui kegiatan menyimak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni
sebagai berikut.
1. Siapkan indra pendengaran dengan fokus dan konsentrasi pada teks
yang dibacakan!
2. Siapkan alat tulis dan catatlah hal-hal penting atau informasi
rinci!
3. Pahami hal-hal umum atau pokok informasi dari teks simakan!
4. Siapkan beberapa pertanyaan prediksi yang jawabannya bisa ditemukan
dalam teks!
5. Setelah selesai menyimak, tuliskan juga pendapat atau komentar
kalian terhadap tokoh dalam teks biografi tersebut!
6. Berilah tanggapan berupa kelebihan atau kekurangan teks biografi
tersebut dalam menyajikan atau memaparkan isi teks!
Dalam memahami sebuah teks biografi, kita
perlu memperhatikan ide pokok dan ide penjelas di dalamnya. Ide pokok merupakan
sebuah topik yang menjadi pokok atau inti pengembangan suatu paragraf. Karena
itu, bentuk kalimatnya bersifat umum. Letak ide pokok umumnya mengikuti
keberadaan kalimat utama, yaitu bisa pada awal paragraf (deduktif), pada akhir
paragraf (induktif), atau campuran keduanya.
Berikut ini contoh letak ide pokok pada
paragraf deduktif dan induktif.
1. Ide pokok pada
paragraf deduktif
"Aman Datuk
Madjoindo lebih dikenal sebagai penulis cerita anak-anak. Ketenarannya sebagai
penulis cerita anak disebabkan profesinya sebagai pengasuh rubrik cerita
anak-anak di majalah Panji pustaka. Di majalah mingguan itu, ia sering
memublikasikan cerita anak. Sudah tidak terhitung jumlah cerita anak yang telah
ditulisnya selama bekerja di majalah tersebut."
-
Ide pokok
: Aman Datuk Madjoindo penulis cerita anak
-
Kalimat
utama : Aman Datuk Madjoindo lebih dikenal sebagai penulis cerita anak-anak
-
Ide
penjelas :
·
Ketenarannya
karena mengasuh rubrik cerita di Panji Pustaka.
·
Ia sering
memublikasikan cerita anak.
·
Tidak
terhitung jumlah cerita anak yang ditulisnya.
2. Ide pokok
pada paragraf induktif
"Kartini saat
itu menganggap wanita pribumi banyak yang tidak memiliki pendidikan layak
sehingga tidak mengenal baca tulis. Mereka juga sering mendapat perlakuan
diskriminasi jenis kelamin. Selain itu, wanita pribumi juga kerap tidak
mendapatkan persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan kesetaraan hukum. Itulah
beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin memajukan wanita Indonesia.
-
Ide
penjelas :
·
Kartini
menganggap wanita pribumi tidak memiliki pendidikan.
·
Mereka
mendapat perlakukan diskriminasi.
·
Wanita
pribumi tidak mendapat persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan kesetaraan
hukum.
-
Kalimat
utama : Itulah beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin memajukan wanita
Indonesia.
-
Ide pokok
: Alasan Kartini ingin memajukan wanita Indonesia.
B. Menganalisis Teks Rekon untuk
Menemukan Gagasan, Pikiran, dan Pesan
Inspirasi, motivasi,
dan pelajaran hidup dari tokoh tidak hanya bisa kalian dapatkan dari teks yang
berbentuk biografi. Akan tetapi, kalian juga bisa menemukannya dalam bentuk
teks rekon.
Teks rekon
merupakan jenis teks yang
menceritakan kembali suatu kronologi peristiwa tertentu berdasarkan pengalaman
yang dialami di masa lalu dengan tujuan untuk memberi informasi atau menghibur
pembaca.
Untuk memahami
sebuah teks, kalian juga perlu mendalami struktur atau bagian-bagiannya. Teks
biografi dan teks rekon berisi kisah kehidupan atau pengalaman seseorang yang
berbentuk cerita dengan penyajian secara kronologis sesuai urutan waktu. Untuk
itu, teks biografi dan teks rekon memiliki struktur yang sama terdiri atas tiga
bagian, yaitu :
1. Orientasi
merupakan pengenalan tokoh atau gambaran awal mengenai identitas tokoh atau
sosok biografi. Orientasi umumnya berisi nama, tempat dan tanggal lahir, latar
belakang keluarga, serta riwayat pendidikan.
2. Masalah atau
peristiwa/kejadian penting berupa paparan suatu cerita yang berisi berbagai
kejadian/peristiwa saat tokoh mengalami masalah, memecahkan masalah, proses
karier, peristiwa menyenangkan, menegangkan, menyedihkan, atau mengesankan
hingga akhirnya mengantarkannya mencapai mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.
3. Reorientasi
merupakan bagian penutup atau simpulan. Bagian ini berisi pandangan, ulasan,
atau pemikiran penulis secara pribadi atas biografi tokoh yang dikisahkan.
Reorientasi ini bersifat pilihan semata, jadi boleh ada maupun tidak ada.
Sebagai contoh, berikut ini merupakan
struktur teks biografi Ki Hadjar Dewantara. Cermati dengan saksama!
C. Menelaah
Penggunaan Tanda Baca dan Kata Serapan dalam Teks Biografi
Penggunaan tanda
baca sangat penting dalam suatu teks. Secara lengkap, kaidah penggunaan tanda
baca terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang saat ini
dapat kalian temukan dalam bentuk cetak, buku elektronik, aplikasi, maupun
daring/ online.
Dalam PUEBI
tersebut, tidak hanya mencakup kaidah tanda baca, tetapi juga pemakaian huruf,
penulisan kata, dan penulisan unsur serapan. Kalian juga dapat menemukan
beberapa contoh penggunaan kaidah tersebut.
PUEBI diterbitkan
oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Adapun berkas PUEBI versi buku elektronik
terbaru dapat kalian unduh di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa. Berikut tampilan untuk mengunduh berkas PUEBI di laman resmi Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Setelah mencermati kaidah tanda baca,
pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur serapan dalam PUEBI,
kalian dapat berlatih menganalisis teks berdasarkan kaidah-kaidah tersebut.
Berikut ini adalah beberapa contoh
analisis penggunaan tanda baca dalam teks biografi Ki Hadjar Dewantara: Bapak
Pendidikan Indonesia.
1. Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah
nama pemberian orang tuanya sejak lahir.
Kalimat tersebut menggunakan tanda titik
pada akhir kalimat. Hal tersebut sudah tepat karena kaidah PUEBI menyatakan
bahwa tanda titik digunakan sebagai tanda akhir kalimat.
2. Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara
tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya.
Penggunaan tanda koma dalam kalimat
tersebut sesuai dengan kaidah karena menurut PUEBI, tanda koma dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu,
jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Pada
kalimat tersebut, terdapat kata penghubung antarkalimat sementara itu yang
kemudian diikuti dengan tanda koma.
3. Kemampuan menulisnya terasah ketika
ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo,
Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan
Poesara.
Tanda koma juga digunakan dalam kalimat
tersebut sebagai pemisah di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan. Selain itu, terdapat penggunaan huruf miring untuk penggunaan nama
surat kabar dalam kalimat tersebut.
4. Ki Hadjar Dewantara menamatkan
Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) dan melanjutkan sekolahnya ke
STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak
dapat ia selesaikan.
Dalam kalimat tersebut terdapat tanda
kurung yang berfungsi mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
5. Tulisan “Seandainya Aku Seorang
Belanda” dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker. Pada
kalimat di atas terdapat dua tanda baca, yaitu tanda petik dan tanda titik.
Tanda petik
Pada kalimat tersebut digunakan untuk
mengapit judul sebuah tulisan dari Ki Hadjar Dewantara. Sebagaimana tertera
dalam PUEBI bahwa tanda petik digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film,
sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Selain
itu, kalimat tersebut juga mengandung tanda titik. Tanda titik tertera pada dua
tempat. Pertama sebagai pemisah untuk gelar dokter yang disingkat dan tanda
titik sebagai akhir kalimat.
D. Memahami
Unsur Kebahasaan Teks Biografi
Setiap teks
memiliki ciri kebahasaannya masing-masing. Sebagai teks yang menceritakan kisah
hidup seseorang, teks biografi memiliki unsur-unsur kebahasaan yang sering
terdapat di dalamnya. Beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks
biografi adalah sebagai berikut.
1. Kata ganti
(pronomina)
Kata ganti dipakai
untuk mengacu pada kata benda (nomina) lain. Kata ini sering digunakan untuk
menggantikan nomina yang sudah diketahui agar tidak disebutkan berulang-ulang.
Kata ganti biasanya terletak pada subjek atau objek. Terdapat berbagai jenis
kata ganti, tetapi dalam teks biografi yang sering digunakan adalah kata ganti
orang (pronomina persona). Adapun kata ganti orang terdiri atas beberapa jenis,
yaitu :
2. Kata kerja
material
Kata yang
menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan subjek atau menunjukkan adanya
tindakan fisik atau mental. Sebagai contoh, kata membentuk dan bekerja terdapat
dalam kalimat berikut merupakan kata kerja material.
3. Kata sifat
(adjektiva)
Kata sifat umumnya
berupa kata yang menjelaskan atau membuat kata benda atau kata ganti orang
lebih spesifik. Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan,
kualitas, maupun penekanan suatu kata.
4. Kata kerja pasif
Kata kerja pasif
berupa kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan. Umumnya kata kerja
yang memiliki imbuhan -di atau -ter.
5. Kata kerja
aktivitas mental
Kata kerja
aktivitas mental ini merupakan jenis kata kerja yang mengutarakan suatu respons
atau reaksi individu terhadap sebuah sikap, kondisi, atau pengalaman tertentu.
6. Kata-kata
penanda urutan waktu
Kata-kata penanda
urutan waktu ini terdiri atas kata hubung (konjungsi), kata depan (preposisi),
dan kata benda (nomina) yang berkenaan dengan urutan waktu (kronologis).
E. Menulis Teks
Biografi secara Logis dan Kreatif
Untuk mengasah
kemampuan menulis biografi, kalian dapat belajar dengan mengembangkan tulisan
biografi berdasarkan bentuk informasi lain. Salah satu contohnya adalah menulis
biografi berdasarkan infografik.
Langkah-langkah
menulis biografi sebagai berikut:
a)
Memilih
tokoh atau sosok
b)
Menentukan
teknik pencarian data
c)
Mencari
data tentang tokoh
d)
Memilah
data yang relevan tentang tokoh
e)
Menyusun
kerangka tulisan
f)
Mengembangkan
kerangka menjadi bentuk biografi
g)
Merevisi
kembali hasil tulisan utuh
h) Publikasikan
F.
Mempresentasikan Teks Biografi
Setelah mampu
menulis biografi, kalian dapat mempresentasikan hasil tulisan di depan kelas
kepada teman-teman dan guru. Sebelum itu, penting juga untuk memperhatikan
beberapa hal agar kalian dapat tampil secara maksimal. Untuk itu, cermati
beberapa hal berikut.
1.
Kuasai dan
pahami materi dengan baik
2.
Buat media
pendukung presentasi yang menarik
3.
Kenali
tempat presentasi, alat pendukung, dan audiensi
4.
Lakukan
simulasi presentasi
5.
Perhatikan
kontak mata
6.
Perhatikan
gerak tubuh dan ekspresi
7.
Pengaturan
suara
8.
Perhatikan
pakaian yang digunakan
Demikianlah sajian ringkasan/rangkuman
materi Bahasa Indonesia kelas 10 SMA Bab 5 tentang Memetik Keteladanan Dari
Biografi Pahlawan yang akan di pelajari pada semester 2 di kurikulum merdeka. Semoga
sajian ringkasan materi diatas dapat membantu aktivitas bapak/ibu guru maupun
para siswa yang akan belajar materi Bahasa Indonesia kelas 10 Bab 5 kurikulum
merdeka.