Rangkuman Matematika Kelas 10 Bab 1 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman materi matematika kelas 10 SMA/SMK Bab 1 “Eksponen dan Logaritma” pembelajaran semester 1 kurikulum merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan, pada
postingan kali ini admin akan membahas tentang salah satu materi yang ada pada
mata pelajaran matematika di kelas 10 SMA/SMK kurikulum merdeka.
Seperti kita ketahui bahwa materi yang
terdapat pada mata pelajaran matematika lumayan banyak khususnya di kelas 10
SMA/SMK sehingga untuk memudahkan dalam mempelajarinya maka kita dapat membuat
sebuah ringkasan materi dari sumber materi yang ada di buku teks pelajaran
matematika.
Nah di kesempatan kali ini admin telah
menyiapkan ringkasan/rangkuman materi untuk mata pelajaran matematika kelas 10
SMA/SMK khususnya pada Bab 1 tentang Eksponen dan Logaritma yang nantinya akan
di pelajari di semester 1 kurikulum merdeka.
Admin membuat ringkasan materi
matematika kelas 10 bab 1 “Eksponen dan Logaritma” ini dengan tujuan agar dapat
memudahkan bagi siswa yang ingin menggunakannya sebagai bahan belajar baik
untuk belajar di rumah maupun di sekolah.
Ringkasan materi matematika kelas 10 Bab
1 Eksponen dan Logaritma semester 1 kurikulum merdeka yang akan admin bagikan
ini seluruhnya bersumber dari buku siswa matematika kelas 10 SMA/SMK kurikulum
merdeka sehingga bagi anda yang di sekolahnya telah belajar dengan menggunakan
kurikulum merdeka maka bisa memanfaatkan materi ringkasan ini sebagai bahan
pembelajaran.
Ada beberapa sub materi yang nantinya
akan di pelajari di mata pelajaran matematika kelas 10 SMA/SMK Bab 1 Eksponen
dan Logaritma pada kurikulum merdeka, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Deinisi Eksponen
2. Sifat-sifat Eksponen
3. Fungsi Eksponen
a. Pertumbuhan Eksponen
b. Peluruhan Eksponen
4. Bentuk Akar
a. Hubungan Bilangan Pangkat dan Akar
b. Merasionalkan Bentuk Akar
Baiklah untuk anda yang ingin melihat
lebih lengkap tentang ringkasan materi pelajaran matematika kelas 10 SMA/SMK
Bab 1 “Eksponen dan Logaritma” semester 1 kurikulum merdeka, maka silahkan di
lihat sajiannya di bawah ini:
Bab 1 Eksponen dan Logaritma
A. Eksponen
Perkalian berulang adalah perkalian yang dilakukan secara berulang dengan faktor yang sama.
Perhatikan contoh berikut ini.
1. 2×2×2×2×2×2 ditulis dengan 26
2. 5×5×5×5×5×5×5×5 ditulis dengan 58
3. 15×15×15×15 ditulis dengan 154
4. 7×7×7×7×7×7×7×7×7×7 ditulis dengan 710
5. a×a×a×a×a×a×a ditulis dengan a7
1. Deinisi Eksponen
Jadi, banyaknya orang yang tertular pada
setiap fase adalah perkalian bilangan 2 sebanyak “fase ke-“ kali.
Jika kalian mencari banyak orang yang
tertular pada fase ke-5, maka banyak orang yang tertular sama dengan 25
= 32 orang.
Jika banyak orang yang tertular pada
fase ke-n dinyatakan dengan m, maka berdasarkan eksplorasi di atas m dapat
dinyatakan dalam n sebagai m(n) yaitu: m(n) = 2n
Bentuk 21 , 22 , 23
, 24 dan 2n ini merupakan bentuk bilangan pangkat.
Bilangan berpangkat atau disebut juga
eksponen dideinisikan sebagai berikut.
Jika a adalah bilangan real dan n
adalah bilangan bulat positif, maka a n menyatakan hasil kali bilangan a
sebanyak n faktor dan ditulis dengan :
Berikut adalah beberapa deinisi penting
yang perlu di ketahui.
2. Sifat-sifat Eksponen
Berikut sifat-sifat eksponen yang perlu
di ketahui.
Contoh:
3. Fungsi Eksponen
Deinisi Fungsi Eksponen
Sebuah fungsi eksponen dinyatakan dengan
f(x) = n × ax
di mana a adalah bilangan pokok, a >
0, a ≠ 1, n adalah bilangan real tak nol dan x adalah sebarang bilangan real.
berikut ini contoh fungsi eksponen
1. f(x) = 4x
2. f(x) = 3x+1
Grafik fungsi eksponen pada f(x) = 3x
ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Fungsi eksponen dibedakan menjadi dua
bentuk, yaitu pertumbuhan eksponensial dan peluruhan eksponensial.
a. Pertumbuhan Eksponen
Fungsi pertumbuhan eksponen dituliskan
dengan:
f(x) = ax dengan a > 1
Contoh :
Seorang peneliti mengamati pertumbuhan
bakteri selama beberapa jam. Setelah diamati, bakteri tersebut membelah menjadi
n bakteri setiap jam. Setelah diamati, jumlah bakteri pada 2 jam pertama adalah
8.000 bakteri. Dua jam kemudian jumlah bakteri sudah mencapai 32.000 bakteri.
Berapakah jumlah bakteri setelah 10 jam?
Jawaban:
Misalkan x0 adalah banyaknya
bakteri pada waktu t = 0.
Jika a adalah banyaknya bakteri setelah
pembelahan setiap jam, maka
Untuk t = 0, banyak bakteri = x0;
Untuk t = 1, banyak bakteri = a1.
x0;
Untuk t = 2, banyak bakteri = a2.
x0;
Untuk t = 3, banyak bakteri = a3.
x0;
Untuk t = 4, banyak bakteri = a4.
x0;
dan seterusnya.
Kalian harus mencari nilai a terlebih
dahulu untuk mengetahui banyak bakteri yang dihasilkan ketika sebuah bakteri
membelah dalam 1 jam. Jika banyak bakteri pada 2 jam pertama adalah x2
dan banyak bakteri pada 2 jam berikutnya (4 jam kemudian) adalah x4
, maka:
Jadi, setiap 1 jam bakteri akan membelah
menjadi dua bakteri.
Selanjutnya kalian akan mencari banyak
bakteri di awal yaitu x0 Kalian bisa menggunakan persamaan x2
= a2 .x0 Substitusikan nilai a = 2 pada x2 = a2
.x0
Jadi, banyaknya bakteri mula-mula adalah
2.000 bakteri.
Untuk mencari banyak bakteri pada 10 jam
kemudian, maka digunakan persamaan x10 = a10 .x0 .
substitusikan nilai a = 2 dan x0 = 2.000 pada x10 = a10
.x0.
Jadi, banyaknya bakteri setelah 10 jam
adalah 2.048.000 bakteri.
b. Peluruhan Eksponen
Fungsi eksponen tidak hanya
menggambarkan pertumbuhan yang signiikan dari waktu ke waktu. Fungsi eksponen
juga menggambarkan penurunan secara konsisten pada periode waktu tertentu. Ini
disebut peluruhan eksponen.
Fungsi peluruhan eksponen dapat
dituliskan sebagai
f(x ) = n × ax, dengan 0 <
a < 1, n bilangan real tak nol, x adalah sebarang bilangan real.
Contoh:
Obat penahan rasa sakit disuntikkan
kepada pasien yang mengalami luka berat akibat kecelakaan. Dosis obat yang
disuntikkan adalah 50 mikrogram. Satu jam setelah penyuntikan, setengah dosis
tersebut akan luruh dan dikeluarkan dari dalam tubuh. Proses tersebut akan
terus berulang setiap jam.
1. Berapa banyak dosis obat yang masih tertinggal di dalam tubuh pasien
setelah 1 jam, 2 jam, dan 3 jam?
2. Bagaimana model matematika yang dapat menyatakan peluruhan dosis
obat tersebut?
Jawaban:
1. Dosis awal = 50 mikrogram
Misalkan dosis pada x waktu dilambangkan
dengan f(x), maka
Jadi, dosis pada 1 jam pertama tersisa
25 mikrogram, pada 2 jam pertama tersisa 12,5 mikrogram, dan setelah 3 jam
tersisa 6,25 mikrogram.
2. Berdasarkan bagian a, fungsi eksponen
yang dapat menyatakan peluruhan dosis obat tersebut dari dalam tubuh pasien
pada jam tertentu adalah f(x) = 50(1/2)x dengan x adalah waktu yang dibutuhkan obat
tersebut untuk meluruh sebanyak setengah dosis dari dosis sebelumnya.
4. Bentuk Akar
a. Hubungan Bilangan Pangkat dan Akar
Contoh
b. Merasionalkan Bentuk Akar
Untuk merasionalkan bentuk akar, maka
yang dapat dilakukan adalah dengan mengalikannya dengan bentuk akar sekawannya.
B. Logaritma
1. Deinisi Logaritma
Misalkan a adalah bilangan positif
dengan 0 < a < 1 atau a > 1, b > 0,
a log
b = c jika dan hanya jika b = ac
Di mana,
a adalah bilangan pokok atau basis
logaritma
b adalah numerus
c adalah hasil logaritma
Jadi, antara eksponen dan logaritma
saling terkait. Logaritma adalah inversi atau kebalikan dari eksponen.
Contoh Bentuk Eksponen dan Bentuk
Logaritma disajikan pada yabel di bawah ini:
Bentuk logaritma yang juga perlu kalian
ketahui adalah logaritma dengan basis 10 yang biasa disebut dengan Logaritma
Umum.
Definisi Logaritma Umum
Logaritma yang memiliki basis 10 disebut
dengan logaritma umum dan dituliskan sebagai berikut:
10
log a = log a
2. Sifat-sifat Logaritma
Berikut ini Sifat-sifat logaritma
Contoh 1:
Contoh 2:
Demikianlah ringkasan materi matematika kelas 10 SMA Bab 1 tentang Eksponen dan Logaritma yang bisa admin bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga sajian materi diatas dapat membantu rekan-rekan pendidikan yang ingin lebih mendalami materi tentang Eksponen dan Logaritma yang nantinya akan di pelajari di kelas 10 kurikulum merdeka.