Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Bab 2 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman materi pelajaran PENDAIS Kelas 7 Bab 2 “Meneladan Nama Dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup” semester 1 kurikulum merdeka.
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh, halo sahabat kherysuryawan bagaimana kabar anda hari ini ? semoga
kita semua selalu dalam keadaan sehat wal afiat.
Melalui kesempatan kali ini admin akan
kembali berbagi materi khususnya materi pada mata pelajaran PAI kelas 7
kurikulum merdeka. Jika pada postingan sebelumnya admin telah membagikan materi
pendais kelas 7 bab 1 maka pada kesempatan ini admin akan melanjutkannya dengan
memberikan materi PAI kelas 7 bab 2 kurikulum merdeka yaitu tentang “Meneladan
Nama Dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup” yang akan di pelajari pada pembelajaran
di semester 1.
Untuk lebih jelas tentang susunan atau
jenis-jenis materi yang akan di pelajari di kelas 7 Bab 2 “Meneladan Nama Dan
Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup” maka berikut ini susunan materinya :
2. Mengenal Allah Swt melalui beberapa lafal al-Asmā’ al-Husnā
3. Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah
4. Perilaku yang mencerminkan al-Asmā’ al-Husnā al-‘Alīm, al-Khabīr, al-Samī’, dan al-Baṣir
Setelah mengamati susunan materi PAI
kelas 7 Bab 2 “Meneladan Nama Dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup” yang telah
di sajikan di atas, maka bagi anda yang ingin melaihat rangkuman materi PAI
kelas 7 bab 2 semester 1 kurikulum merdeka, maka di bawah ini sajian lengkapnya
:
BAB II MENELADAN NAMA DAN SIFAT ALLAH UNTUK KEBAIKAN HIDUP
1. Nama-Nama Indah bagi Allah Swt. Allah Swt.
Memiliki nama-nama yang indah. Hal ini
dapat diperhatikan pada salah satu ayat-Nya.
Dan Allah memiliki Al-Asmā’ al-Husnā
(nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya
al-Asmā’ al-Husnā itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan
nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan (Q.S. al-A’rāf/7: 180)
Al-Asmā’ al-Husnā dibentuk dari kata
al-Asma’ (bentuk jamak) dari kata al-ism, memiliki arti “nama” dan al-Husna’
berarti “yang terbaik atau indah”. Dalam hal ini, al-Asmā’ al-Husnā dapat
diartikan sebagai nama-nama-Nya yang baik dan indah.
Di antara pendapat para ulama yang
paling populer adalah bahwa jumlah al-Asmā’ al-Husnā adalah 99 buah. Pada salah
satu hadis disebutkan bahwa, “Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh
sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia
akan masuk surga”. (H.R. al-Bukhari).
2. Mengenal Allah Swt melalui beberapa lafal al-Asmā’ al-Husnā
Berikut ini beberapa al-Asmā’ al-Husnā :
a. Al-’Alīm
Kata al-’Alīm terambil dari kata
al-‘ilm, memiliki makna sesuatu yang terjangkau sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Pengertian ini mengarah pada sesuatu yang jelas dan tidak
menimbulkan keraguan. Al-’Alīm dalam hal ini dapat diartikan pengetahuan Allah
Swt sangat jelas juga mengungkap hal-hal yang kecil.
Karakteristik pengetahuan Allah Swt.
dapat dipahami pada Al-Qur’an seperti pada ayat berikut.
Dan kaumnya membantahnya. Dia (Ibrahim)
berkata, “ Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia
benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku? Aku tidak takut kepada (malapetaka
dari) apa yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali Tuhanku menghendaki
sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil
pelajaran? (Q.S. al-An’ām/6: 80)
b. Al-Khabīr
Al-Khabīr artinya Maha Memberitahu.
Al-Qur’an sebagai kalam Allah Swt memberikan informasi kisah dan perisiwa
orang-orang terdahulu. Melalui Al-Qur’an pula, dapat diketahui bahwa peristiwa
kiamat dan kehidupan akhirat diberikan gambaran informasi oleh-Nya.
Hal itu tercantum dalam Q.S. al-Mulk/67:
14.
Apakah (pantas) Allah yang menciptakan
itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus, Maha Mengetahui (Q.S. al-Mulk/67:
14).
c. Al-Samī’
Al-Samī’ memiliki arti bahwa Allah Swt.
Maha Mendengar. Suara apapun di alam semesta ini dapat terdengar oleh-Nya. Tidak
ada satu suarapun yang tidak luput dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu
pelan.
Hal ini dapat diperhatikan pada Q.S.
al-Baqarah/2: 137:
“Maka jika mereka telah beriman
sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika
mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu), maka
Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan pertolongan[1]Nya). Dan Dia Maha
Mendengar, Maha Mengetahui (Q.S. al-Baqarah/2: 137).
d. Al-Baṣīr
Al-Baṣīr memiliki makna bahwa Allah Swt.
Maha Melihat segala sesuatu. Penglihatan-Nya menjangkau segala sesuatu, bahkan
yang lembut dan kecil sekalipun. Langit dan bumi dan seluruh alam semesta tidak
luput dari penglihatan-Nya Allah Swt.
Hal ini dapat dipahami melalui firman-Nya
berikut ini:
“Maha Suci (Allah), yang telah
memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke
Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha
Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. al-Isra’/17:1)
3. Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah
Al-Asmā’ al-Husnā dijadikan sarana untuk
berzikir juga pengantar doa kepada-Nya. Orang yang mengucapkannya akan
mendapatkan kebaikan dalam kehidupannya. Bahkan, menghafal al-Asmā’ al-Husnā
mempunyai keutamaan sendiri
Abu̅ Hurairah ra. Pernah berkata,
“Sesungguhnya Allah Swt. memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kecuali
satu, siapa pun yang bisa menghafal nama-nama tersebut, maka ia akan masuk
surga.(H.R. al-Bukhari)
Seorang muslim harus memahami al-Asmā’
al-Husnā karena dibalik nama tersebut ada keutamaan-keutamaan yang bermanfaat
agar diri menjadi lebih baik. Pemahaman tersebut diharapkan menumbuhkan
nilai-nilai yang dapat diwujudkan pada perilaku sehari-hari.
4. Perilaku yang mencerminkan al-Asmā’ al-Husnā al-‘Alīm, alKhabīr, al-Samī’, dan al-Baṣīr
Berikut ini beberapa perilaku yang baik
yang mencerminkan al-Asmā’ al-Husnā al-‘Alīm, alKhabīr, al-Samī’, dan al-Baṣīr
:
a. Mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah Swt.
untuk menjelaskan kebenaran.
b. Tekun dalam belajar dan pada sesuatu yang dianggap baik oleh agama.
c. Berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan dalam sehari-hari.
d. Teliti dalam belajar, mengerjakan soal, dan dalam menjalani
aktivitas sehari-hari.
e. Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat Bapak/ Ibu Guru.
f.
Menjadi pendengar yang baik.
g. Memiliki pandangan ke depan (visioner) sehingga mampu secara
bertahap mewujudkan cita-cita yang dikehendaki.
Demikianlah ringkasan materi pendidikan agama islam untuk kelas 7 SMP bab 2 tentang “Meneladan Nama Dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup” yang nantinya akan di pelajari di mapel PAI kelas 7 semester 1. Semoga ringkasan materi tersebut dapat bermenfaat dan bisa membantu rekan siswa dan guru yang membutuhkannya.