Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Bab 1 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 7 SMP Bab 1 “AL-QUR’AN DAN SUNAH SEBAGAI PEDOMAN HIDUP” untuk pembelajaran semester 1 kurikulum merdeka.
Halo sahabat kherysuryawan, kembali lagi
pada kesempatan kali ini admin akan membahas seputar materi pelajaran untuk
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 7 SMP Bab 1 “AL-QUR’AN DAN
SUNAH SEBAGAI PEDOMAN HIDUP” yang akan di pelajari nantinya di semester 1 dan
di kurikulum merdeka.
Untuk memudahkan siswa dalam belajar,
maka di perlukan sebuah ringkasan materi. Dengan membuat sebuah ringkasan maka
tentunya akan lebih mudah bagi siswa dalam memahami materi yang di pelajari. Begitu
juga dengan guru yang mana dengan membuat ringkasan materi maka dapat lebih
mudah dalam menyajikan materi pelajaran.
Di kesempatan ini admin akan memberikan
sebuah ringkasan materi PAI kelas 7 bab 1 kurikulum merdeka yang mana materi
ini bersumber dari buku siswa PAI kelas 7 SMP kurikulum merdeka. Bagi anda yang
sekolahnya telah menggunakan kurikuilum merdeka dan ingin mendapatkan ringkasan
materi PAI kelas 7 bab 1 tentang “Al-Qur’an Dan Sunah Sebagai Pedoman Hidup”
maka dapat melihat sajiannya melalui artikel ini.
Sebelum admin membagikan dan menyajikan
materi ringkasan PAI kelas 7 bab 1 tentang “Al-Qur’an Dan Sunah Sebagai Pedoman
Hidup”, maka berikut ini susunan materi pelajaran PAI di kelas 7 yang akan di
pelajari pada Bab 1 kurikulum merdeka :
1. Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
a. Tilawah
b. Mengartikan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
c. Menerapkan bacaan Alif Lām Syamsiyyah, dan Alif Lām Qamariyyah
2. Memahami Isi Kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
3. Posisi Hadis terhadap Al-Qur’an
4. Perilaku semangat untuk mendalami Al-Qur’an dan Hadis sesuai dengan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
5. Hafalan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
Baiklah untuk lebih jelasnya mengenai
materi PAI kelas 7 bab 1 tentang “Al-Qur’an Dan Sunah Sebagai Pedoman Hidup”
maka di bawah ini sajian ringkasan materinya :
BAB I AL-QUR’AN DAN SUNAH SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
1. Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
Perhatikan dan baca Q.S. an-Nisā’/4: 59
dan Q.S. an-Naḥl/16: 64!
1) Q.S. an-Nisā’/4: 59
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah
Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di
antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya (Q.S. an-Nisā’/4:59).
2) Q.S. an-Naḥl/16: 64
Dan Kami tidak menurunkan Kitab
(Al-Qur’an) ini kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat menjelaskan
kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman (Q.S. an-Naḥl/16:64).
Menerapkan bacaan Alif Lām
Syamsiyyah, dan Alif Lām Qamariyyah
Pembacaan terhadap Al-Qur’an harus
mematuhi aturan ilmu tajwid. Salah satu aturan dalam ilmu ini adalah Alif Lām (ال
) syamsiyah dan Alif Lām (ال ) qamariyyah. Bacaan ini sering muncul pada ayat
Al-Qur’an.
a) Alif Lām Syamsiyyah
Huruf alim lam (ال) syamsiyyah terdiri
dari 14 (empat belas) huruf yaitu sebagai berikut:
b) Alif Lām (ال ) Qamariyyah
Alif lam (ال )Qamariyyah terdiri dari 14
(empat belas) huruf, yaitu:
2. Memahami Isi Kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
Al-Qur’an didefinisikan sebagai wahyu
Allah Swt yang menjadi mukjizat dan diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
ditulis dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya bernilai
ibadah. Al-Qur’an berbahasa Arab, dan tertulis pada mushaf mulai surat
al-Fātihah sampai al-Nās.
Kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59
menjelaskan untuk patuh dan taat kepada Allah Swt., Rasulullah saw. dan
pemimpin-pemimpin kita. Ketaatan ini adalah mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar
lagi. Orang yang taat kepada Rasulullah saw pada hakikatnya ia juga taat kepada
Allah Swt. Hal ini dikarenakan tidak ada satupun perintah Rasulullah saw. yang
bertentangan dengan perintah Allah Swt.
Pada Q.S. an-Naḥl/16: 64, Nabi Muhammad
saw. diperintahkan oleh-Nya untuk menjelaskan apa yang diperselisihkan dalam
perkara agama. Penjelasan ini akan menjadikan manusia dapat membedakan perkara
yang benar dan salah. Al-Qur’an menjadi tuntutan menuju jalan yang benar juga
menjadi rahmat (kebaikan) bagi semua orang.
Al-Qur’an berfungsi sebagai pedoman dan
sumber dasar, sedangkan Hadis berfungsi memberikan penjelasan atau rincian.
Yakni, dengan menjelaskan maksud ayat atau memberi bimbingan untuk berperilaku
sesuai tuntunan Al-Qur’an.
3. Posisi Hadis terhadap Al-Qur’an
a. Pengertian Hadis
Hadis adalah sumber hukum yang kedua
setelah Al-Qur’an. Orang yang beriman kepada Al-Qur’an sebagai sumber hukum
Islam, juga harus percaya pada Hadis sebagai sumber hukum Islam.
Terdapat ragam kata yang hampir sama
dengan Hadis. Kata tersebut adalah sunah, khabar, dan aṡar. Namun, keempat kata
ini memiliki perbedaan sebagai berikut:
b. Fungsi Hadis
Secara garis besar terdapat empat fungsi
Hadis terhadap Al-Qur’an, sebagai berikut:
1) Bayān al-Taqrīr disebut juga dengan
Bayān al-Ta’kīd dan Bayān al-Iṡbat. Bayān al-Taqrīr adalah menetapkan dan
memperkuat apa yang telah diterangkan di dalam Al-Qur’an. Fungsi Hadis ini
memperkokoh isi kandungan Al-Qur’an.
2) Bayān al-Tafsīr adalah penjelasan
terhadap ayat-ayat yang memerlukan perincian atau penjelasan lebih lanjut,
seperti pada ayat-ayat mujmal (umum/ global), mutlaq (tidak mempunyai batasan),
dan ‘ām (umum), sehingga fungsi Hadis ini adalah memberikan perincian (tafsīr)
dan penafsiran terhadap ayat-ayat yang masih mutlak dan memberikan takhsi̅s
(pengkhususan) terhadap ayat-ayat yang masih umum.
3) Bayān al-Tasyri’ adalah memberikan
kepastian hukum Islam yang tidak ada di Al-Qur’an. Biasanya Al-Qur’an hanya
menerangkan pokok-pokoknya saja, contohnya zakat fitrah.
4) Bayān al-Nasakh secara bahasa berarti
ibtāl (membatalkan), izālah (menghilangkan), tahwi̅l (memindahkan) dan tagyi̅r
(mengubah). Bayan al-Nasakh adalah membatalkan ketentuan terdahulu, sebab
ketentuan yang baru dianggap lebih maslahat.
4. Perilaku semangat untuk mendalami
Al-Qur’an dan Hadis sesuai dengan Q.S. an-Nisā’/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64.
a. Setiap orang beriman harus taat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.
b. Sebagai orang beriman, kita juga harus menaati pemimpin baik
pemimpin dalam pemerintahan maupun para ulama.
c. Apabila terjadi perdebatan dalam masalah agama, agar kembali kepada
Al-Qur’an dan Hadis.
d. Membaca Al-Qur’an dengan baik, memahami terjemah, dan membaca buku
tafsir.
e. Membaca buku-buku yang berkenaan dengan Hadis.
f.
Berkonsultasi dengan guru
terkait bacaan atau kandungan Al-Qur’an dan Hadis.
Dari ringkasan materi PAI kelas 7 Bab 1
semester 1 kurikulum merdeka yang telah di paparkan diatas, maka berikut ini
kesimpulannya :
1.
Al-Qur’an adalah wahyu Allah
Swt. berbahasa Arab, sebagai mukjizat, disampaikan secara mutawatir, tertulis
dalam mushaf, dan membacanya adalah ibadah.
2.
Sunah adalah semua yang
bersumber dari Nabi Muhammad saw. baik perkataan, perbuatan, taqri̅r, tabiat, budi
pekerti atau perjalanan hidupnya.
3.
Hadis adalah perkataan,
perbuatan, dan taqri̅r yang bersumber Nabi Muhammad saw. Ada pula ulama yang
menyamakan sunah dengan Hadis.
4.
Khabar adalah sesuatu yang
berasal atau disandarkan kepada nabi dan selain nabi.
5.
Aṡar adalah sesuatu yang
disandarkan sahabat dan tabiin.
6.
Fungsi sunah adalah menetapkan
dan memperkuat apa yang telah diterangkan di dalam Al-Qur’an, menafsirkan
terhadap ayat-ayat yang masih mutlak dan memberikan pengkhususan terhadap
ayat-ayat yang masih umum, memberikan kepastian hukum Islam yang tidak ada di
Al-Qur’an dan membatalkan ketentuan yang datang kemudian yang terdahulu, sebab
ketentuan yang baru dianggap lebih cocok dengan lingkungannya dan lebih luas.
7.
Kandungan Q.S. an-Nisā’/4: 59
adalah menjelaskan untuk patuh dan taat kepada Allah Swt., Rasulullah dan
pemimpin-pemimpin kita, serta menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber
hukum.
8.
Kandungan Q.S. an-Naḥl/16: 64
menjelaskan kepada seluruh manusia apabila ada perdebatan dalam masalah agama
seperti tauhid, takdir, dan hukum agar kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis.
Al-Qur’an dijadikan petunjuk dan rahmat bagi umat Islam.
Demikianlah informasi tentang rangkuman materi pelajaran PAI kelas 7 bab 1 kurikulum merdeka, semoga ringkasan materi yang telah di sajikan pada postingan ini dapat bermanfaat baik bagi siswa maupun bagi guru.