Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 1 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman materi pelajaran IPS Kelas 7 SMP kurikulum merdeka Bab 1 “Keluarga Awal Kehidupan” yang akan di pelajari pada pembelajaran di semester 1.
Halo sahabat kherysuryawan, belajar
tentunya membutuhkan sebuah materi olehnya itu bagi siswa dan guru yang akan
melaksanakan aktivitas pembelajaran di kelas maka pastinya memerlukan buku teks
pelajaran yang menjadi sarana dalam proses belajar mengajar.
Pada kesempatan kali ini admin akan
mencoba untuk membantu siswa dan guru yang akan melakukan aktivitas belajar
khususnya pada mata pelajaran IPS di jenjang SMP kelas 7 yaitu dengan cara
memberikan sebuah ringkasan atau rangkuman materi yang tentunya akan memudahkan
bagi siswa dalam melakukan akivitas belajar baik untuk pembelajaran di sekolah
maupun di rumah masing-masing.
Adapun materi IPS yang akan admin
berikan disini ialah materi IPS kelas 7 SMP untuk sekolah yang telah
menggunakan kurikulum merdeka. Bagi para siswa dan guru yang di sekolahnya
telah menggunakan kurikulum merdeka maka bisa memanfaatkan ringkasan materi IPS
kelas 7 Tema 1 “Keluarga Awal Kehidupan” ini sebagai bahan belajar.
Pada mata pelajaran IPS di kelas 7 khususnya
materi bab 1 “Keluarga Awal Kehidupan” ada beberapa materi yang nantinya akan
di pelajari di dalamnya, diantaranya yaitu sebagai berikut :
A. Keberadaan Diri dan Keluarga
B. Mengenal Lokasi Tempat Tinggal
1. Lokasi
2. Kondisi
Wilayah Indonesia
3. Pemahaman
Lokasi Melalui Peta
C. Sosialisasi dalam Masyarakat
1. Sejarah
Lisan
2. Manusia
sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
3.
Sosialisasi
4. Nilai dan
Norma
5. Interaksi
Antarwilayah
D. Aktivitas Memenuhi Kebutuhan
1. Kebutuhan
Hidup Manusia
Semua materi diatas telah admin buatkan
ringkasan / rangkuman materinya dengan harapan akan dapat membantu rekan
pelajar dan guru yang membutuhkannya. Seluruh materi hasil ringkasan IPS Kelas
7 SMP kurikulum merdeka Unit 1 “Keluarga Awal Kehidupan” semester 1 merupakan
materi yang bersumber dari buku siswa IPS kelas 7 SMP kurikulum merdeka,
Sebelum admin menyajikan ringkasan materinya,
maka berikut ini yang perlu di ketahui tentang beberapa tujuan yang akan di
capai dalam pembelajaran bab 1 “Keluarga Awal Kehidupan”.
Tujuan dan Indikator Capaian
Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, peserta
didik diharapkan mampu:
• Mendeskripsikan sejarah asal-usul
keluarga.
• Menjelaskan interaksi antarwilayah.
• Menguraikan proses sosialisasi di
lingkungan keluarga dan masyarakat.
• Menganalisis pengaruh keluarga dan
masyarakat terhadap pem[1]bentukan karakter dan
gaya hidup
Baiklah untuk anda yang ingin melihat
ringkasan materi pelajaran IPS kelas 7 bab 1 “Keluarga Awal Kehidupan”
kurikulum merdeka, maka di bawah ini sajian lengkapnya :
Tema 01 Keluarga Awal Kehidupan
A. Keberadaan Diri dan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama
dan terdekat bagi sebagian besar kehidupan kita. Keluarga menjadi tempat untuk
tumbuh dan berkembang yang disertai dengan cinta dan kasih.
Tahukah anda apa itu silsilah keluarga ?
Silsilah keluarga merupakan cerminan
dari sejarah. Kata sejarah berasal dari kata syajarah yang bermakna pohon.
Peristiwa keluarga yang terjadi di masa
lalu dapat diamati pada masa sekarang dengan melihat jejak-jejaknya, seperti
kebiasaan, norma, dan benda-benda peninggalan yang dapat menjadi pedoman untuk
hidup.
Pengetahuan tentang silsilah keluarga
ini menggambarkan keterkaitan antara manusia, waktu, dan ruang sebagai
unsur-unsur sejarah.
manusia merupakan pelaku sejarah yang
beraktivitas pada masa lampau. Unsur waktu menggambarkan periode berlangsungnya
perjalanan kisah manusia tersebut. Unsur ruang dalam sejarah berfungsi
menjelaskan lokasi atau tempat di mana aktivitas manusia pada masa lampau.
Ruang ini merupakan tempat di bumi dalam bentuk perairan di darat maupun laut,
daratan permukaan maupun di dalam bumi yang memengaruhi kehidupan. Berbagai
makhluk hidup di bumi menjadi bagian dari ruang.
B. Mengenal Lokasi Tempat Tinggal
1. Lokasi
Lokasi merupakan
letak objek di permukaan bumi.
Lokasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
lokasi
absolut
Lokasi absolut merupakan letak yang bersifat tetap terhadap sistem
koordinat.
Contoh dari
lokasi absolut yaitu Indonesia terletak pada 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT. Letak
ini tidak akan berubah selama sistem koordinat yang digunakan sebagai dasar
perhitungan masih menggunakan garis ekuator dan meridian Greenwich.
2.
lokasi relative
Lokasi relatif merupakan letak tempat yang dapat berubah karena keadaan
di sekitarnya.
Sebagai
contoh, awalnya Kabupaten Tanatidung termasuk dalam Provinsi Kalimantan Timur,
tetapi saat ini merupakan Kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara. Selain itu,
lokasi relatif memiliki pengaruh pada nilai suatu objek. Lokasi di dekat jalan
raya memiliki harga tanah yang lebih mahal tetapi kurang sesuai untuk tempat
tinggal karena suara bising dan bahaya polusi udara dari kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa lokasi yang berkaitan dengan keadaan
sekitarnya memiliki kelebihan dan kekurangan.
2. Kondisi Wilayah Indonesia
a. Letak dan Luas
Indonesia adalah negara terluas di Asia
Tenggara dengan luas daratan sebesar 1.910.932,37 km2 dan luas
lautan mencapai 5,8 juta km2 (Kemenko Maritim, 2019).
Letak geografis adalah posisi suatu
wilayah berdasarkan kenyataan di permukaan bumi.
Secara geografis, Indonesia berada di
antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua Asia dan Australia serta Samudra
Hindia dan Pasifik. Letak geografis tersebut memberikan keuntungan bagi
Indonesia seperti:
v Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional
v Memiliki kebudayaan yang beragam, salah satunya bahasa, karena
adanya akulturasi budaya asing dan lokal.
v Transportasi laut semakin berkembang dan mendapat per[1]hatian karena sebagai
jalur perdagangan internasional
Letak astronomis merupakan posisi suatu
tempat yang didasarkan pada garis lintang dan bujur.
Garis lintang merupakan garis khayal
yang melingkari bumi secara horizontal.
Garis bujur merupakan garis khayal yang
melingkari bumi secara vertikal serta menghubungkan Kutub Utara dan Kutub
Selatan.
Sebagai contoh, Indonesia memiliki letak
astronomis 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT. Dampak letak ini menyebabkan perbedaan
waktu sehingga terdapat tiga pembagian zona waktu di Indonesia.
Penetapan tiga zona waktu seperti
sekarang ini dimulai sejak 1 Januari 1988. Penetapan zona waktu tersebut
menyebabkan perbedaan waktu beribadah, jam beraktivitas, dan tantangan
komunikasi antarzona waktu.
Berikut merupakan pembagian wilayah
berdasarkan zona waktu di Indonesia:
1) Waktu Indonesia Barat (WIB)
Zona waktu ini berdasarkan garis
meridian pangkal 105ºBT. Wilayah zona waktu ini mencakup provinsi di Pulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
2) Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Zona waktu ini didasarkan pada meridian
pangkal 120ºBT. Cakupan wilayahnya meliputi Provinsi Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT),
dan provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi.
3) Waktu Indonesia Timur (WIT)
Zona waktu yang didasarkan pada meridian
pangkal 135ºBT. Wilayah zona waktu ini mencakup provinsi di Pulau Papua dan
Maluku.
b. Cuaca dan Iklim
Cuaca merupakan kondisi rata-rata udara
di suatu wilayah yang relatif sempit dan dalam waktu yang singkat. Sedangkan
iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata tahunan pada wilayah dengan cakupan
yang luas.
Contoh dari cuaca yaitu: suhu udara di
Kabupaten Bantul pagi ini mencapai 24 oC, kemarin Kabupaten Berastagi diguyur
hujan deras, sore ini terjadi hujan lebat disertai angin di Kabupaten Bogor
dengan arah angin dari selatan dan kecepatan mencapai 25 km/jam.
Contoh iklim yaitu: Indonesia ber[1]iklim tropis, pada
tahun 2017 suhu udara rata-rata di Yogyakarta yaitu 26,05 ºC, dan rata-rata
curah hujan terjadi pada bulan November sebanyak 692,50 mm3 .
Indonesia memiliki iklim tropis yang
terdiri dari dua musim yaitu :
1. musim hujan, dan
2. kemarau.
Keadaan iklim dapat diamati dengan
memperhatikan unsur-unsur cuaca dan iklim. Unsur-unsur tersebut antara lain,
penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, angin, dan hujan.
Berikut pengaruh unsur-unsur iklim
terhadap tanaman:
v Penyinaran matahari
Penyinaran
matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah yang dihitung dari matahari
terbit hingga terbenam. Lamanya penyinaran matahari dapat memengaruhi
fotosintesis tanaman dan dapat meningkatkan suhu udara.
v Suhu
Suhu
merupakan derajat panas atau dingin yang diukur dengan skala tertentu. Pengaruh
suhu terhadap tanaman yaitu mengurangi kadar air sehingga cenderung menjadi
kering.
v Kelembaban
Kelembaban
udara adalah kemampuan udara dalam mengandung uap air. Tingkat kelembaban udara
dipengaruhi kandungan jumlah uap air dalam udara. Pengaruh kelembaban udara
terhadap tanaman yaitu membatasi hilangnya air.
v Angin
Angin adalah
pergerakan alami udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Faktor terjadinya
angin yaitu perbedaan tekanan atmosfer dari satu tempat dengan tempat lainnya.
Pengaruh angin terhadap tanaman yaitu membantu proses penyerbukan secara alami,
mengurangi kadar air.
v Curah Hujan
Curah hujan
merupakan intensitas air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akibat kondensasi
selama periode waktu tertentu. Pengaruh hujan terhadap tanaman yaitu dapat
meningkatkan kadar air dan mengikis tanah.
c. Kondisi Geologis
Letak geologis adalah posisi suatu
wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau susunan batuan di
sekitarnya.
Secara geologis, Indonesia dilalui dua
jalur pegunungan dunia yaitu :
1. Pegunungan Sirkum Pasifik dan
2. Sirkum Mediterania.
3. Pemahaman Lokasi Melalui Peta
a. Komponen Peta
Peta merupakan gambaran permukaan bumi
yang diperkecil dalam bidang datar menggunakan skala tertentu. Prihandito
mendefinisikan peta sebagai penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan
keruangan berbagai perwujudan yang diwakili.
v Judul peta
Judul peta
merupakan identitas untuk mengetahui dan meng[1]interpretasikan
daerah yang tergambar dalam peta.
v Skala peta
Skala
merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya.
Skala terdiri
dari tiga jenis yaitu, skala numerik, skala verbal, dan skala grafis.
Skala numerik
merupakan skala yang dinyatakan dengan angka pecahan seperti 1:100.000.
Skala verbal
merupakan skala yang menunjukan jarak inci di peta sesuai jumlah mil di
lapangan seperti one inch to four mile yang berarti 1 inci di peta mewakili 4
mil jarak sebenarnya di lapangan.
Skala grafis
merupakan skala yang ditunjukan dengan garis atau grafik.
Perhitungan
skala dapat dilakukan dengan rumus:
a)
Membandingkan jarak di peta dengan jarak sebenarnya
b)
Membandingkan dengan peta lain yang telah diketahui skalanya
v Simbol peta
Simbol peta
mewakili objek sebenarnya di lapangan.
Berikut
merupakan jenis-jenis simbol yang ada di peta:
a) Simbol
titik: untuk menggambarkan tempat atau data personal. Contoh: Ibukota kabupaten
b) Simbol
garis: untuk menggambarkan kenampakan yang berhubungan dengan jarak. Contoh:
rel kereta api, sungai
c) Simbol
area: untuk menggambarkan objek yang memiliki luas tertentu. Contoh: rawa,
danau.
v Warna peta
Warna peta
menggambarkan kenampakan yang ada di peta.
Berikut
merupakan warna yang biasa digunakan untuk menggambarkan berbagai kenampakan
dalam peta:
Biru :
Perairan, daerah dingin Kuning :
Gurun,
dataran tinggi, vegetasi yang kering
Hijau :
Hutan, dataran rendah, vegetasi
Coklat :
Daerah perbukitan, kontur
Merah :
Gunung api, kota, jalan protokol
Hitam : Batas
wilayah
v Legenda
Legenda
merupakan keterangan simbol-simbol yang ada dalam peta untuk mempermudah
pengguna dalam membaca dan menginterpretasikan peta.
b. Fungsi Peta
Pembuatan peta ditujukan untuk
mempermudah pengguna dalam mencari informasi.
Berikut merupakan fungsi peta:
1. Memperlihatkan letak suatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan
bumi.
2. Menunjukan ukuran suatu objek seperti jarak dan luas daerah.
3. Menampilkan bentuk objek di permukaan bumi misalnya bentuk benua dan
negara.
4. Menyajikan data mengenai potensi suatu daerah.
5. Memudahkan suatu pekerjaan seperti untuk perencanaan pembangunan
jalan.
C. Sosialisasi dalam Masyarakat
1. Sejarah Lisan
Budaya tradisi
lisan sudah diturunkan dari masa lalu oleh nenek moyang, sebagai contoh adalah
cerita rakyat.
Cerita rakyat pada
mulanya tidak dibuat untuk anak-anak.
Namun pada abad
ke-19, cerita rakyat dibuat untuk digunakan sebagai bahan pendidikan bagi
anak-anak.
Cerita rakyat dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu:
v
Mitos
(myth) : cerita yang dianggap benar terjadi dan suci oleh masyarakat pemilik
cerita tersebut
v
Legenda
(legend): cerita rakyat jaman dahulu yang dianggap benar-benar terjadi oleh
pemilik cerita
v
Dongeng
(folktale): prosa yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang memiliki
cerita
Jejak-jejak masa
lampau sebagai sumber sejarah digolongkan dalam tiga jenis yaitu:
v
sumber
tertulis : prasasti, silsilah keluarga, surat kabar, buku harian, piagam, dll.
v
sumber
lisan: oral history dan oral tradition
v
sumber
benda (artefak) : monumen, ornamen, fonografis.
Ciri-ciri cerita
rakyat:
v
Penyebaran
dan pelestariannya dilakukan dengan tradisi lisan yaitu melalui penuturan dari
orang ke orang lain.
v
Bersifat
tradisional dan disebarkan antargenerasi dalam waktu yang cukup lama.
v
Cerita
rakyat itu ada dengan versi-versi dan perbedaan dari setiap daerah sehingga
menjadi berbeda alur dari ceritanya satu sama lain.
v
Penciptanya
tidak diketahui.
v
Menjadi
milik bersama.
v
Mempunyai
kegunaan dalam kehidupan.
v
Mempunyai
logika sendiri yang membedakan dengan logika umum.
Cerita rakyat
memiliki banyak nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan nilai-nilai budi
pekerti seperti:
v
keimanan
v
jujur
v
adil
v
bekerja
keras
v
rendah
hati
v
dll
2. Manusia
sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
Manusia sebagai
makhluk sosial adalah manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri
dan membutuhkan bantuan orang lain.
Sebagai makhluk
ekonomi yang bermoral, manusia setidaknya memiliki lima ciri yaitu:
v
Melakukan
tindakan rasional.
v
Fokus
pemenuhan kebutuhan untuk kepentingan diri sendiri tanpa mengabaikan
norma/nilai/aturan yang berlaku di masyarakat.
v
Pengambilan
keputusan dalam rangka memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan.
v
Sulit
merasa puas.
v
Ada
preferensi pribadi dalam menentukan aktivitas pemenuhan kebutuhan.
3. Sosialisasi
Hakikat
Sosialisasi
Sosialisasi adalah
proses sosial seumur hidup untuk mempelajari pola budaya, perilaku, dan
harapan.
Dapat dikatakan,
sosialisasi merupakan proses seumur hidup yang berkaitan dengan cara individu
mempelajari nilai dan norma sosial yang ada atau berlaku di masyarakat agar
dapat diterima kelompoknya.
Interaksi sosial
meliputi perpindahan individu dari satu tempat ke tempat yang lain, peran dalam
hidup mereka mulai dari lulus sekolah, memperoleh pekerjaan menikah, memiliki
anak, hingga pensiun.
Agen
Sosialisasi
Berikut merupakan
agen-agen sosialisasi:
v
Keluarga
v
Sekolah
v
Kelompok
Sepermainan
v
Media
Massa
Proses
Sosialisasi
Jean Piaget
menjelaskan adanya perbedaan tahap anak-anak dalam belajar untuk berpikir
tentang diri mereka sendiri dan lingkungan mereka.
Tahapan tersebut
adalah:
v
Sensorimotor
(0-2 tahun)
v
Pra-operasional
(2-7 tahun)
v
Operasional
konkret (7-11 tahun)
v
Operasional
formal (11-15 tahun)
Pada tahap
sensorimotor bayi belajar terutama dengan menyentuh benda, memanipulasinya, dan
secara fisik menjelajahi lingkungannya.
Pada tahap
pra-operasional anak sudah menguasai bahasa dan menggunakan kata-kata untuk merepresentasikan
objek dan gambar secara simbolis.
Pada tahap
operasional konkret anak-anak telah memahami pengertian logis seperti hubungan
sebab dan akibat.
Pada tahap
operasional formal anak yang beranjak dewasa lebih mampu memahami ide-ide yang
sangat rumit.
4. Nilai dan
Norma
Definisi
Nilai dan Norma
Nilai dapat dilihat
sebagai sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri manusia, dan
identik dengan perilakunya.
Norma merupakan
aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang
dianut oleh masyarakat setempat.
Norma diturunkan
dari nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat.
Jenis-Jenis
Nilai dan Norma
Notonagoro membagai
nilai menjadi tiga macam, yaitu:
v
nilai
material: segala hal yang bermanfaat bagi jasmani manusia
v
nilai
vital : segala hal yang bisa digunakan manusia untuk melakukan kegiatan
v
nilai
kerohanian: segala sesuatu yang bermanfaat bagi rohani manusia
-
Nilai
Kebenaran : bersumber dari unsur akal manusia
-
Nilai
Keindahan : berasal dari perasaan dan estetis manusia
-
Nilai
Kebaikan/Moral : berasal dari kehendak atau kemauan manusia
-
Nilai
Religius: merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak
Norma dapat dibagi
menjadi emapt yaitu:
v
Norma
agama : aturan yang bersumber dari Tuhan
v
Norma
kesusilaan : berasal dari hati nurani yang dipraktikkan secara berulang dan
menjadi kebiasaan
v
Norma
kesopanan : berisi seperangkat aturan yang menjadi panduan tingkah laku
v
Norma
hukum: tersusun atas aturan-aturan yang dibuat lembaga-lembaga resmi tertentu
Peranan Nilai
dan Norma
Peran nilai dan
norma adalah:
v
Mengatur
kehidupan masyarakat untuk membentuk pola perilaku masyarakat yang tidak
merugikan atau merusak tatanan yang ada dalam masyarakat.
v
Menyeimbangkan
hak dan kewajiban dalam masyarakat
v
Nilai
berfungsi sebagai alat motivasi dan kontrol sosial sedangkan norma merupakan
pedoman bagi individu untuk berlaku di dalam masyarakat.
5. Interaksi
Antarwilayah
Interaksi merupakan
peristiwa saling memengaruhi daya, objek, atau tempat satu wilayah dengan wilayah
lainnya.
Setiap wilayah
memiliki potensi sumber daya dan kebutuhan yang berbeda dengan tempat lain
sehingga memunculkan sebuah interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi
kebutuhan.
Sebagai contoh yang
mudah ada perbedaan jelas antara perdesaan dan perkotaan.
Penggunaan lahan di perdesaan didominasi
lahan pertanian termasuk perkebunan dan perikanan sehingga memiliki ruang
terbuka yang lebih luas dibandingkan areal terbangun. Sedangkan penggunaan
lahan di perkotaan memiliki heterogenitas yang lebih tinggi dibandingkan
wilayah perdesaan. Hal ini membuat wilayah perdesaan dapat menghasilkan bahan
pangan yang dibutuhkan penduduk perkotaan.
D. Aktivitas Memenuhi Kebutuhan
Berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kebutuhan berasal dari kata “butuh” yang bermakna yang
diperlukan atau yang dibutuhkan.
Sedangkan arti kata
kebutuhan sendiri merupakan sesuatu yang dibutuhkan dapat berupa tempat, orang,
atau semua benda dan yang dibendakan.
Philip Kotler
menyatakan, keinginan merupakan kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya
dan kepribadian seseorang.
Jenis-Jenis
Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia
dapat dikelompokan berdasarkan:
v
tingkat
kepentingan
v
waktu
pemenuhan kebutuha
v
sifat
v
subjek
pemenuh kebutuhan
Mari kita bahas
satu per satu masalah ini lebih rinci.
Kebutuhan
Berdasarkan Tingkat Kepentingan
Kebutuhan
berdasarkan tingkat kepentingannya dibedakan menjadi:
v
kebutuhan
primer
Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
manusia, apabila tidak terpenuhi atau pemenuhannya ditangguhkan akan
berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan primer meliputi kebutuhan akan makan, pakaian, tempat tinggal.
v
kebutuhan
sekunder
Kebutuhan sekunder termasuk dalam kebutuhan pelengkap karena
kebutuhan ini akan dipenuhi dan diusahakan setelah kebutuhan primer dapat
terpenuhi.
Contoh kebutuhan sekunder misalnya TV, radio, dan buku.
v
kebutuhan
tersier
Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan terhadap barang yang dianggap
mewah.
Contoh kebutuhan tersier misalnya membeli jam, tas atau mobil mewah
untuk meningkatkan status sosialnya di masyarakat.
Kebutuhan
Berdasarkan Waktu Pemenuhan Kebutuhan
Kebutuhan
berdasarkan waktu pemenuhan kebutuhan dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
v
kebutuhan
sekarang
v
kebutuhan
masa mendatang
v
Kebutuhan
Mendesak
v
Kebutuhan
Sepanjang Waktu
Kebutuhan
sekarang merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat dibutuhkan.
Contohnya apabila
sakit yang membutuhkan perawatan saat itu juga, tidak mungkin menunggu sampai
meninggoy dulu kan?
Kebutuhan masa
mendatang merupakan
kebutuhan yang waktu pemenuhannya bisa dilakukan pada masa mendatang.
Misalnya seseorang
yang ingin melakukan ibadah haji di masa mendatang, dapat menabung mulai saat
ini.
Kebutuhan
mendesak merupakan
kebutuhan yang terjadi secara tiba-tiba dan sifatnya insidental.
Misalnya terkena
musibah.
Kebutuhan
sepanjang waktu merupakan
kebutuhan yang dipenuhi sepanjang waktu sampai seseorang tersebut tidak
membutuhkannya lagi.
Misalnya
pendidikan.
Kebutuhan
Berdasarkan Sifat
Kebutuhan
berdasarkan sifatnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu kebutuhan
jasmani dan rohani.
Kebutuhan
jasmani (kebutuhan fisik) merupakan
kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya akan memberikan kepuasan kepada badan
atau jasmani seseorang.
Contohnya olahraga.
Kebutuhan rohani merupakan ke butuhan yang pemenuhan
kebutuhannya a kan memberikan kepuasan kepada ro hani atau batin seseorang.
Contohnya liburan
dan rekreasi.
Kebutuhan
Berdasarkan Subjek
Berdasarkan
subjeknya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan
individu dan kebutuhan kelompok.
Kebutuhan
individu merupakan
kebutuhan yang kepuasan dan tujuan pemenuhannya dirasakan oleh individu atau
seseorang.
Kebutuhan
kelompok merupakan
kebutuhan yang kepuasan dan tujuan pemenuhannya dirasakan oleh kelompok atau
golongan masyarakat tertentu.
Faktor yang
Memengaruhi Kebutuhan
Perbedaaan kebutuhan
setiap individu dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:
v
Jenis
Kelamin
v
Tingkat
Pendidikan
v
Lingkungan
Tempat Tinggal
v
Kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
v
Pendapatan
v
Status
Sosial
v
Selera
v
Adat
Istiadat
Jenis-jenis
Alat Pemuas Kebutuhan
v Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Cara
Memperolehnya
Berdasarkan
cara memperolehnya, alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi 3 yaitu barang bebas, barang
ekonomis dan barang illith
Barang bebas merupakan
barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya banyak bahkan tidak
terbatas serta tidak perlu pengorbanan untuk memperolehnya.
Contohnya udara, sinar matahari, air laut.
Barang ekonomis merupakan
barang yang membutuhkan pengorbanan untuk mendapatkannya.
Contohnya untuk mendapatkan uang seseorang harus bekerja dengan
pengorbanan fisik dan waktu.
Barang illith merupakan
barang yang ketika jumlah barangnya terbatas dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, sedangkan ketika jumlah barang ini berlimpah justru
menyebabkan bencana bagi manusia.
Contohnya api, sedikit bisa dipakai masak, kebanyakan dapat menyebabkan
kebakaran.
v Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Hubungannya
dengan Barang Lain
Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, alat pemuas kebutuhan dapat
dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.
Barang substitusi merupakan
alat pemuas kebutuhan yang berfungsi sebagai pengganti barang lainnya dengan
syarat barang tersebut memiliki kegunaan sama.
Contoh nya adalah
pertalite dan pertamax yang merupakan bahan bakar kendaraan, keduanya bisa
saling menggantikan kebutuhan bahan bakar kendaraan.
Barang komplementer merupakan
alat pemuas kebutuhan yang berfungsi sebagai pelengkap barang lainnya. Contoh lain adalah handphone dan charger, handphone tidak dapat
berfungsi jika tidak ada charger untuk mengisi daya baterai handphone.
v Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Tujuan
Penggunaanya
Berdasarkan tujuan penggunaanya, alat pemuas kebutuhan dapat dibedakan
menjadi barang produksi dan barang konsumsi.
Barang produksi merupakan
barang yang digunakan sebagai alat bantu atau bahan baku untuk menghasilkan
barang lain.
Contohnya tanah yang digunakan untuk menanam sayuran dan berbagai buah.
Barang konsumsi merupakan
barang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan secara langsung, sering
disebut juga barang jadi.
Contohnya pakaian, makanan, barang elektronik, motor, dan lain-lain.
v Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Proses
Pembuatannya
Berdasarkan proses pembuatannya, alat pemuas kebutuhan dibedakan
menjadi barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi.
Barang mentah merupakan
barang yang perlu melalui proses produksi sebelum digunakan oleh masyarakat,
sering disebut juga bahan baku.
Contohnya padi yang masih perlu diolah menjadi beras terus baru diolah
menjadi nasi.
Barang setengah jadi adalah
barang yang belum dapat dikonsumsi dan masih dalam proses produksi.
Contohnya tepung gandum yang masih perlu diproses untuk membuat roti.
Barang
jadi merupakan barang yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Barang jadi merupakan hasil akhir dari pengolahan
barang mentah dan barang setengah jadi. Misalnya adalah roti, kapas kemasan,
meja,
Demikianlah ringkasan/rangkuman materi
untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas 7 SMP kurikulum
merdeka khususnya materi yang terdapat pada bab 1 tentang “Keluarga Awal
Kehidupan” yang nantinya akan di pelajari di semester 1.
Semoga ringkasan materi IPS Kelas 7 SMP Kurikulum merdekaunit 1 Keluarga Awal Kehidupan yang telah admin sampaikan tersebut bisa menjadi bahan pembelajaran yang memudahkan bagi siswa dan guru yang akan melakukan aktivitas belajar mengajar pada mata pelajaran IPS.