Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab 7 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Materi Pelajaran IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Bab 7 “Bumi dan Tata Surya” yang akan di pelajari pada pembelajaran di semester 2.
Halo sahabat kherysuryawan, pada
kesempatan kali ini admin akan kembali membantu siswa dan guru yang ingin
memiliki dan mendapatkan ringkasan materi pada mata pelajaran IPA kelas 7 SMP
kurikulum merdeka.
Adapun ringkasan materi IPA kelas 7 yang
akan admin berikan disini ialah materi yang ada pada Bab 7 tentang “Bumi dan
Tata Surya” yang akan di pelajari pada kurikulum merdeka. Dengan memiliki
ringkasan atau rangkuman materi maka akan memudahkan siswa dan guru dalam melakukan
aktivitas pembelajaran.
Rangkuman materi IPA kelas 7 Bab 7 “Bumi
dan Tata Surya” untuk semester 2 kurikulum merdeka ini sengaja admin buat dan
bagikan dengan tujuan untuk bisa membantu siswa yang akan belajar baik belajar
di rumah maupun di sekolah. Seluruh materi hasil ringkasan ini bersumber dari
buku siswa IPA Kelas 7 kurikulum merdeka.
Jika di sekolah anda sudah menggunakan
kurikulum merdeka maka anda bisa memanfaatkan materi hasil ringkasan mapel IPA
kelas 7 Bab 7 “Bumi dan Tata Surya” ini untuk menjadi salah satu bahan belajar
yang dapat membantu anda dalam memudahkan untuk memahami materi yang ada pada
mata pelajaran IPA di kelas 7 bab 7.
Materi ringkasan IPA kelas 7 Bab 7 “Bumi
dan Tata Surya” kurikulum merdeka yang akan admin berikan ini merupakan materi
yang nantinya akan di pelajari pada pembelajaran di semester 2 kurikulum
merdeka.
Adapun jenis-jenis materi yang nantinya
akan di pelajari pada mata pelajaran IPA kelas 7 Bab 7 “Bumi dan Tata Surya”
diantaranya yaitu sebagai berikut :
A. Sistem Tata Surya
B. Bumi dan Satelitnya
C. Mengenal Matahari Lebih Dekat
Baiklah bagi anda yang ingin melihat ringkasan/rangkuman
materi IPA Kelas 7 Bab 7 “Bumi dan Tata Surya” pada pembelajaran kurikulum
merdeka, maka silahkan lihat selengkapnya di bawah ini:
BAB 7: BUMI DAN TATA SURYA
A. Sistem Tata Surya
Bumi adalah bagian dari sebuah sistem
besar yang disebut Tata Surya. Dalam Tata Surya terdapat berbagai benda langit
yang memiliki karakteristik tersendiri.
Penyelidikan-penyelidikan berkaitan
dengan sistem Tata Surya dan berbagai benda langit di dalamnya telah dilakukan
sejak zaman dahulu kala. Para ilmuwan terus mencari tahu keadaan di luar Bumi,
baik melalui pengamatan jarak jauh menggunakan teleskop maupun dengan
menjelajah antariksa dengan pesawat luar angkasa.
Berikut ini gambar Delapan planet dalam
Tata Surya.
Menurut NASA (Badan Penerbangan dan
Antariksa Amerika Serikat), Tata Surya terdiri atas 8 planet, 5 planet kerdil,
lebih dari 200 satelit, 995.369 asteroid, dan 3.679 komet. Setiap benda langit
ini bergerak dengan orbit tertentu, terus menerus bergerak.
1. Delapan Planet dalam Tata Surya
Planet adalah anggota utama Tata Surya.
Semua planet bergerak, gerakannya ada yang disebut revolusi dan ada yang
disebut rotasi.
Gerak revolusi adalah gerakan planet
memutari Matahari, sedangkan gerak rotasi adalah gerakan planet yang berputar
pada sumbunya. Setiap planet mempunyai waktu bergerak dengan periode tertentu.
Para ilmuwan membagi planet-planet dalam
Tata Surya ke dalam beberapa pengelompokan. Pengelompokan pertama menggunakan
Bumi sebagai pembatasnya. Pada pengelompokan ini, ada 2 kelompok yaitu Planet Inferior
dan Planet Superior.
Planet Inferior adalah planet-planet
yang letaknya diantara Matahari dan Bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Adapun
Planet Superior adalah planet-planet yang letaknya setelah Bumi, yaitu Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Pengelompokan kedua adalah pengelompokan
dengan menggunakan lintasan asteroid sebagai pembatasnya. Kelompok Planet Dalam
merupakan planet-planet yang berada dalam orbit lintasan asteroid, yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Kelompok Planet Luar berada di luar orbit
lintasan asteroid, beranggotakan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Pengelompokan ketiga, meski dengan
pembagian planet yang sama dengan pengelompokan kedua, dilakukan berdasarkan
ukuran dan komposisi zat pembentuknya. Kelompok Planet Terestrial (juga
biasanya disebut Planet Kuno-Ancient Planets) merupakan planet-planet yang
dapat diamati tanpa alat bantu, dan terdiri atas batuan sebagai bahan
penyusunnya. Kelompok Planet Jovian (disebut juga Planet Raksasa Gas-The Gas
Giants) merupakan planet-planet besar yang tersusun dari gas.
a. Planet Terestrial
1) Merkurius
Planet terdekat dengan Matahari ini
bergerak cepat di lintasannya. Dinamai Merkurius, seperti nama dewa Romawi yang
menjadi utusan para dewa yang geraknya juga cepat.
Oleh karena jaraknya sangat dekat dengan
Matahari, planet ini sulit untuk diamati dengan mata telanjang. Merkurius dapat
dilihat beberapa saat sebelum Matahari terbit (subuh) dan setelah Matahari
tenggelam, sehingga ia kadang disebut juga sebagai bintang fajar atau bintang
malam.
2) Venus
Planet yang terletak di urutan kedua
terdekat dari Matahari ini merupakan planet terpanas di Tata Surya. Gerak
rotasi Venus berlawanan arah dengan ketujuh planet lainnya. Ia berputar dari
timur ke barat, gerakan ini disebut gerakan retrograde.
Permukaan Venus sulit diamati dengan
teleskop. Hal ini disebabkan tebalnya lapisan atmosfer yang menyelimutinya.
Venus merupakan planet pertama yang
berhasil dijelajahi pesawat ruang angkasa, tepatnya pada tahun 1962.
3) Bumi
Bumi tempat tinggal kita ini merupakan
planet di urutan ketiga dalam Tata Surya. Lapisan atmosfer yang terdiri atas
nitrogen, oksigen, dan berbagai gas lain dalam jumlah yang tepat menjadikan
udara Bumi sempurna untuk kita dan makhluk hidup lainnya.
Bumi memiliki satu satelit yang kita
sebut Bulan. Bulan bergerak mengelilingi Bumi pada orbitnya.
4) Mars
Jika Venus adalah planet pertama yang
berhasil dijelajahi pesawat ruang angkasa, Mars merupakan planet yang paling
banyak diselidiki para ilmuwan.
Warna merah adalah ciri khas Mars.
Karena warna merah inilah Mars kerap disebut sebagai Planet Berkarat.
b. Planet Raksasa Gas
1) Jupiter
Sampai hari ini, Jupiter adalah planet
terbesar di Tata Surya kita. Ukurannya lebih dari dua kali ketujuh planet
disatukan. Jika dibandingkan dengan menganggap Bumi seukuran buah anggur, maka
Jupiter sebesar bola basket.
2) Saturnus
Disebut sebagai “Perhiasan Tata Surya”,
memang Saturnus memiliki penampilan yang sangat menarik. Ukuran diameternya
setara dengan 9 buah Bumi yang dijajarkan. Ini tidak termasuk dengan cincin-cincin
yang mengelilinginya. Susunan cincin-cincinnya pun mengagumkan, dengan 7 cincin
yang berjarak di antaranya, membuat visualisasi Saturnus selalu mengundang
decak kagum
3) Uranus
Saat pertama kali ditemukan melalui
teleskop, Uranus sempat dianggap sebagai komet atau bintang. Cincin yang
mengitarinya berjumlah 13 buah dengan gradasi warna dimulai dari yang paling
gelap yang terletak di bagian dalam. Uranus berotasi seperti Venus, dari barat
ke timur, namun ia berotasi menyamping. Itu sebabnya, Uranus disebut juga
Planet Samping.
4) Neptunus
Ini dia planet terjauh dari Matahari.
Namanya Neptunus. Jaraknya dengan Matahari 30 kali jarak Matahari ke Bumi.
Penemuan Neptunus cukup unik jika dibandingkan dengan planet lainnya. Jika
planet lain ditemukan dengan menggunakan teleskop, Neptunus ditemukan secara
matematis terlebih dahulu, sebelum kemudian ada yang menelitinya.
Neptunus memiliki 5 cincin utama dan 4
busur cincin yang tersusun dari gumpalan debu.
Ilmuwan menduga, terbentuknya cincin dan
busur cincin ini disebabkan adanya gaya gravitasi dari satelit-satelit yang
dimiliki Neptunus.
2. Benda Langit Lainnya
a. Satelit
Setiap benda langit yang berputar
mengelilingi benda langit lainnya disebut satelit.
Bumi disebut satelit Matahari karena
mengelilingi Matahari. Bulan disebut satelit Bumi karena mengelilingi Bumi.
Tercatat oleh NASA ada lebih dari 200
satelit di Tata Surya. Kali ini kita akan mengenal beberapa di antaranya.
1) Ganymede
Ganymede
adalah satelit Jupiter dan merupakan satelit terbesar di Tata Surya.
2) Titan
Titan adalah
satelit terbesar planet Saturnus dan menjadi satu-satunya satelit yang terbukti
memiliki lapisan atmosfer dengan kandungan yang penting.
3) Io
Io adalah
satelit ketiga terbesar milik Jupiter, dengan keaktifan vulkanis yang sangat
tinggi.
b. Planet Kerdil
Secara umum, planet kerdil memang
memiliki banyak kemiripan dengan planet biasa. Keduanya sama-sama mengelilingi
Matahari. Keduanya juga memiliki gaya gravitasinya sendiri. Hal yang membedakan
adalah pada planet kerdil gaya gravitasi ini tidak cukup besar untuk menjaga
kestabilan bentuknya.
1) Pluto
Pluto adalah benda langit yang mencuri
perhatian. Pernah dianggap planet untuk waktu yang cukup lama tetapi ilmuwan
yang melakukan penyelidikan intensif menyadari ada perbedaan antara Pluto
dengan kedelapan planet lainnya di Tata Surya. Selain itu, planet kerdil ini
juga memiliki fisik yang menarik, yaitu satelit-satelit yang berputar[1]putar, gunung-gunung
yang tinggi, serta salju yang berwarna merah.
2) Ceres
Ceres adalah objek terbesar di Sabuk
Asteroid. Bahkan dibandingkan dengan asteroid lainnya, ukuran Ceres memang jauh
berbeda. Itu pula yang menjadi salah satu penyebab mengapa Ceres berganti status
menjadi planet kerdil.
3) Haumea
Planet kerdil ini berbentuk oval, tidak
bulat seperti kebanyakan planet. Haumea juga termasuk dalam objek
trans-Neptunus, dan memiliki dua satelit yang berputar mengelilinginya, yaitu
Namaka dan Hi’iaka. Bentuknya yang oval disebabkan oleh gerak rotasinya yang
sangat cepat.
4) Makemake
Makemake adalah objek paling terang
kedua di Sabuk Kuiper setelah Pluto. Penemuan Makemake dan Eris-lah yang
membuat ilmuwan kembali mempertimbangkan ulang mengenai syarat benda langit
yang disebut planet, hingga terciptalah istilah planet kerdil.
5) Eris
Ukuran Eris yang sedikit lebih besar
dari Pluto menyebabkan astronom berdebat mengenai definisi planet. Permukaannya
juga mirip seperti Pluto, berbatu-batu. Ilmuwan menduga suhu permukaannya
berkisar -217°C hingga -243°C.
c. Asteroid
Memiliki nama lain yaitu planet minor
atau planetoid, asteroid adalah benda langit yang juga mengorbit pada Matahari.
Ukurannya jauh lebih kecil dibanding planet.
Ada tiga kelompok asteroid yang
diketahui saat ini, yaitu Sabuk Asteroid Utama, Trojan, dan Asteroid Dekat
Bumi.
Secara ukuran, asteroid lebih kecil dari
planet, tetapi lebih besar dari meteoroid. Asteroid juga berbeda dengan komet.
Salah satu asteroid yang menarik untuk diamati adalah 243 Ida dan 4 Vesta.
d. Meteor, Meteorit, dan Meteoroid
Meteoroid adalah benda langit yang
ukurannya sangat bervariasi. Sebut saja mereka adalah batu luar angkasa. Saat
meteoroid itu memasuki atmosfer Bumi, ia akan terbakar dan jatuh ke permukaan
Bumi, lalu berubah nama menjadi meteor. Setelah berhasil melalui atmosfer Bumi,
terbakar, dan menyentuh tanah, inilah yang kita sebut Meteorit.
e. Komet
Komet adalah benda langit yang berasal
dari sisa[1]sisa pembentukan Tata
Surya. Ia dapat berupa debu, batu, maupun es.
Saat posisinya terlalu dekat dengan
Matahari, komet menjadi panas dan memuntahkan gas dan debu. Pemanasan yang lama
menyebabkan komet berpendar di bagian intinya dan membentuk semacam ekor cahaya
yang membentang panjangnya hingga jutaan km. Ukuran kepala yang bersinar ini
bisa berkali lipat besarnya dibandingkan ukuran semula.
Komet memiliki orbit yang lebih lonjong
dibandingkan benda langit lain. Sebagian komet muncul sekali saja selama
hidupnya, namun ada juga komet-komet yang muncul secara periodik, berulang
kehadirannya dalam kurun waktu tertentu. Contoh komet ini adalah Komet Halley
yang muncul setiap 76 tahun sekali, Komet Hartley setiap 6 tahun sekali, dan
Komet Encke setiap 3 tahun sekali. Kemunculan yang berulang ini berhubungan
dengan periode orbit mereka mengelilingi Matahari.
B. Bumi dan Satelitnya
1. Pergerakan Bumi dalam Sistem Tata Surya
Waktu yang digunakan planet untuk
mengitari Matahari disebut periode tahun, sedangkan waktu yang digunakan planet
untuk berputar pada sumbunya disebut periode hari.
a. Siang dan Malam
berikut ini gambar Pergantian siang dan
malam.
Ketika Bumi berputar mengitari poros
ini, saat itulah pergantian siang dan malam terjadi. Bagian Bumi yang menerima
sinar Matahari langsung akan mengalami siang, sebaliknya bagian Bumi yang lain
akan mengalami malam.
Gerakan Bumi pada porosnya terjadi dari
arah barat ke timur. Adanya arah gerak inilah yang mengakibatkan terjadinya perbedaan
waktu di Indonesia.
b. Pergantian Tahun
Bumi mengelilingi Matahari secara penuh
selama 1 tahun. Garis edar yang ditempuh Bumi dalam perjalanan itu disebut
sebagai orbit. Sambil bergerak mengelilingi Matahari di orbitnya, Bumi juga
berputar di porosnya.
Berikut ini gambar Aktivitas gerak Bumi
Bumi menyelesaikan putarannya dalam
waktu 365,25 hari. Itu sebabnya, untuk memudahkan penghitungan hari, setiap 4
tahun sekali akan ditambahkan 1 hari pada kalender tahunan kita.
c. Pergantian Musim
Selain pergantian tahun, gerak Bumi
mengelilingi Matahari juga menyebabkan pergantian musim. Musim yang dialami
suatu daerah sangat bergantung pada posisinya di Bumi.
Bumi dibagi oleh garis khatulistiwa,
garis yang berada tepat di tengah-tengah. Garis khatulistiwa ini membagi Bumi
menjadi dua, yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan. Indonesia
berada di daerah khatulistiwa, karena letaknya tepat di garis khatulistiwa.
Daerah yang berada di garis khatulistiwa hanya mengalami dua musim, yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Adapun di daerah yang berada di Belahan Bumi Utara dan
Belahan Bumi Selatan, keduanya mengalami empat musim, yaitu musim panas, musim
gugur, musim dingin, dan musim semi.
2. Bulan Sebagai Satelit Bumi
Bulan adalah benda langit yang paling
terang setelah Matahari. Meskipun demikian, cahayanya yang terang itu bukan
berasal dari dirinya sendiri. Bulan memancarkan cahaya yang diterimanya dari
Matahari dan dipantulkan ke Bumi.
a. Karakteristik Bulan
Ukuran Bulan memengaruhi gaya gravitasi
yang dimilikinya. Jarak yang tepat antara Bulan dan Bumi menyebabkan gaya
gravitasi Bulan turut berperan dalam menjaga kestabilan Bumi.
b. Fase Bulan
Dari Bumi, bentuk Bulan terlihat
berubah-ubah, bergantung pada posisi Bulan yang sedang berputar mengelilingi
Bumi. Perbedaan bentuk ini yang disebut sebagai Fase Bulan.
c. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan masuk
ke dalam bayangan Bumi, sehingga membuatnya lenyap baik secara utuh maupun
sebagian. Gerhana Bulan terjadi 3 kali dalam 1 tahun.
Ada dua jenis gerhana Bulan, yaitu
gerhana Bulan total dan gerhana Bulan sebagian. Gerhana Bulan total terjadi
saat Bulan dan Matahari berada pada posisi yang saling berseberangan dengan
Bumi berada di tengahnya. Adapun gerhana Bulan sebagian terjadi jika hanya
bayangan Bumi yang menutupi Bulan.
d. Pengaruh Gerak Bulan terhadap
Kehidupan Manusia
Bulan menjadi benda langit yang banyak
memengaruhi kehidupan manusia, terutama di sisi religius dan budaya. Selain itu,
aktivitas gerak Bulan juga digunakan dalam pelayaran dan melaut bagi para
nelayan.
1) Bulan Ramadhan
Hampir semua ibadah dalam agama Islam
ditentukan waktunya melalui gerak Bulan. Pergantian hari dimulai saat Matahari
tenggelam dan Bulan muncul, atau disebut waktu maghrib. Ibadah puasa pada bulan
Ramadhan dilakukan dari terbit fajar (subuh) hingga maghrib.
2) Hari Paskah
Umat Kristen biasanya merayakan Paskah sekitar
Maret-Mei. Siklus bulan digunakan untuk menentukan kapan tepatnya hari Paskah
itu jatuh. Diputuskan bahwa hari raya Paskah ini diperingati pada hari Minggu
pertama setelah bulan purnama Paskah, yang jatuhnya pada tanggal 21 Maret atau
sesudahnya.
3) Tilem
Umat Hindu melakukan ritual ibadah
setiap malam bulan purnama tiba, juga saat bulan baru. Hari suci pada malam
bulan purnama disebut sebagai Purnama, sedangkan malam bulan baru disebut
Tilem. Pada kedua waktu tersebut umat Hindu memohon berkah dan karunia Sang
Pencipta.
4) Industri Garam dan Perikanan
Selain kegiatan-kegiatan keagamaan,
gerak Bulan juga sangat bermanfaat bagi para pelaku industri yang berhubungan
dengan sumber daya laut. Contohnya, industri garam dan ikan.
Tambak-tambak garam umumnya terletak di
pesisir pantai. Saat air laut pasang, tambak-tambak itu terisi air. Setelah
surut, para petani garam mulai memisahkan garam laut yang terjebak dalam
tambak-tambak tersebut.
3. Satelit Bumi Selain Bulan
Satelit adalah setiap benda langit yang
berputar mengelilingi benda langit yang umumnya lebih besar. Bulan, Titan, atau
Io adalah satelit-satelit alami yang mengitari planet.
Selain satelit alami, ada juga yang
digolongkan ke dalam satelit buatan. Seperti namanya, tentu saja satelit buatan
ini tidaklah terbentuk di luar angkasa, tetapi dibuat oleh manusia dan
digunakan untuk berbagai keperluan manusia di Bumi, termasuk melakukan
penelitian di benda-benda langit lainnya.
C. Mengenal Matahari Lebih Dekat
1. Karakteristik Matahari
Sebagai bintang yang paling dekat dengan
Bumi, Matahari memegang peranan yang sangat penting. Tidak hanya sebagai
bintang terdekat, Matahari juga menjadi benda langit paling terang dan paling
besar di Tata Surya. Meski demikian, ternyata Matahari tergolong dalam bintang
kuning kerdil dikarenakan ukurannya yang relatif lebih kecil dibandingkan
bintang-bintang lain Tata Surya.
Beberapa karakteristik Matahari yang
dapat diamati dengan teleskop surya khusus dari Bumi adalah sebagai berikut.
1. Bintik Matahari, yaitu cekungan di
permukaan Matahari yang terlihat lebih gelap karena memiliki suhu beberapa ribu
derajat lebih rendah dibandingkan suhu di sekitarnya.
2. Suar surya, yaitu ledakan atau
semburan yang terjadi di atmosfer Matahari. Suar ini melepaskan sejumlah besar
energi. Meski dalam jumlah energi yang kecil, cukup untuk menyebabkan gangguan
pada alat komunikasi seluler, radio dan televisi di Bumi.
3. Prominensa Matahari, yaitu bagian
Matahari yang menyerupai lidah api di permukaannya,mulai dari lapisan fotosfer
hingga korona.
4. Angin Matahari, dibentuk oleh aliran
partikel yang dipancarkan Matahari secara terus menerus.
2. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan
hadir di tengah-tengah Matahari dan Bumi, sehingga bayangan Bulan-lah yang terlihat
dari Bumi. Ada tiga jenis gerhana Matahari :
a. Gerhana Matahari total terjadi saat Matahari tertutup Bulan.
b. Gerhana Matahari sebagian terjadi saat Bulan menutupi sebagian
Matahari.
c. Gerhana Matahari cincin terjadi saat Bulan yang menutupi Matahari
berada pada titik terjauhnya dari Bumi.
3. Peran Matahari dalam Kehidupan
Manusia
Tidak ada makhluk di muka Bumi yang
tidak membutuhkan Matahari, bahkan makhluk yang hidup di lingkungan dingin
sekalipun. Matahari memegang peranan sangat penting dalam kehidupan.
a. Energi Matahari dalam bahan bakar fosil
Tumbuhan dan
hewan yang mati ribuan tahun lalu dan terkubur di kerak Bumi dipanaskan terus
menerus oleh Matahari.
b. Kehangatan Matahari untuk kesehatan tubuh
Berjemur dan
mendapatkan sinar Matahari yang cukup seringkali menjadi resep hidup sehat.
“Berjemur 5-15 menit di pagi hari dipercaya cukup untuk menyehatkan tubuh
c. Kehangatan Matahari untuk Bumi
Sinar Matahari
yang terus menerus diserap Bumi menjadikan Bumi terasa hangat. Suhu yang tepat
membuat kehidupan di Bumi dapat terus berlangsung. Tumbuhan membutuhkan sinar
Matahari untuk melakukan fotosintesis.
d. Gravitasi Matahari menjaga Bumi
Gaya
gravitasi dengan kekuatan yang tepat turut berperan dalam menjaga kekokohan
posisi Bumi saat ini. Tidak hanya Bumi, gravitasi Matahari ini juga sangat
berpengaruh pada posisi planet-planet untuk tetap berada di orbitnya.
e. Matahari, Hujan dan Angin
Tanpa
Matahari, rasanya mustahil terjadi hujan di Bumi. Hujan turun karena adanya
penguapan air di lautan dan daratan yang disebabkan karena adanya panas
Matahari. Uap air dikumpulkan di awan yang kemudian akan dibawa angin berkelana
di langit, lalu turun sebagai air hujan yang membasahi tanah.
Demikianlah ringkasan materi IPA Kelas 7 Bab 7 “Bumi dan Tata Surya” yang nantinya akan di pelajari di kurikulum merdeka. Semoga seluruh ringkasan yang telah admin sampaikan diatas bisa membantu rekan siswa maupun guru dalam belajar mapel IPA di kelas 7 kurikulum merdeka.