Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab 4 Kuriklum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman materi pelajaran IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 4 “Gerak dan Gaya”.
Sahabat pendidikan yang berbahagia,
selamat berjumpa kembali di website pendidikan yang selelu memberikan informasi
terupdate seputar dunia pendidikan. Pada postingan kali ini admin akan membahas
tentang isi materi yang ada pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
kelas 7 SMP khususnya pada Bab 4 tentang “Gerak dan Gaya”.
Admin sengaja membuat
ringkasan/rangkuman materi IPA Kelas 7 Bab 4 “Gerak dan Gaya” kurikulum merdeka
ini dengan harapan agar dapat membantu pelajar dan pendidik yang akan belajar
mata pelajaran IPA di kelas 7 SMP kurikulum merdeka sehingga akan lebih mudah
dalam memahami materi yang di sajikan dalam bentuk ringkasan.
Seluruh materi yang telah diringkas pada
mata pelajaran IPA kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Bab 4 “Gerak dan Gaya” yang akan
di disajikan ini semuanya bersumber dari buku siswa IPA kelas 7 Kurikulum
Merdeka sehingga bagi anda yang di sekolahnya telah menggunakan kurikulum
merdeka maka akan sangat terbantu dengan adanya ringkasan materi ini.
Dengan memiliki ringkasan materi maka
akan lebih mudah bagi siswa dalam memahami keseluruhan materi yang di sajikan
sebab materi hasil ringkasan yang telah admin buat ini semuanya telah di susun
sedemikian rupa agar materi penting yang ada pada mata pelajaran IPA Kelas 7
Bab 4 “Gerak dan Gaya” semuanya telah di masukkan kedalam ringkasan ini.
Kita ketahui Bersama bahwa pada mata
pelajaran IPA di kelas 7 kurikulum merdeka khususnya pada Bab 4 “Gerak dan Gaya”
ada beberapa sub materi yang akan di
pelajari di dalamnya, diantaranya yaitu sebagai berikut :
A. Gerak Benda
B. Gaya
Baiklah untuk anda yang membutuhkan rangkuman materi IPA Kelas 7 Bab 4 “Gerak dan Gaya” maka silahkan lihat selengkapnya di bawah ini :
BAB 4: GERAK DAN GAYA
A. Gerak Benda
1. Perpindahan dan Jarak Tempuh Benda
Makhluk hidup bergerak dengan kemauan dirinya
sendiri untuk mencari makanan. Lemari bergerak karena didorong oleh ayah. Gerak
semua benda tersebut memerlukan informasi besarnya perpindahan yang diperlukan
dari satu posisi ke posisi lainnya atau informasi tentang nilai lintasan yang
dilalui gerak benda yang dikenal dengan jarak tempuh.
Sebuah benda dikatakan bergerak
tergantung dari pengamat dan titik acuan yang dipergunakan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa gerak benda bersifat relatif atau tidak mutlak.
2. Apakah Kita Semua Bergerak Relatif?
Gerak semu adalah benda yang sebenarnya
diam namun oleh pengamat teramati bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak.
Gerak semu biasanya diakibatkan oleh karena keadaan pengamat yang sedang berada
dalam suatu sistem yang bergerak.
Contoh gerak semu yaitu pada saat kita
naik bus, pohon-pohonan di tepi jalan seperti bergerak berlari meninggalkan
kita. Padahal sebenarnya, yang bergerak adalah bus saat kita sedang berada di
dalamnya. Jadi kita semua bergerak relatif.
3. Kenapa Waktu Tiba Bisa Berbeda?
Jarak yang ditempuh suatu benda diukur
dari seberapa jauh benda itu telah bergerak dari titik acuan sebagai posisi
awal.
Perpindahan adalah seberapa jauh suatu
benda berpindah dihitung dari titik awal acuan, tanpa memperhatikan bentuk
lintasan, apakah berkelok-kelok atau lurus. Semuanya diukur dengan menarik
garis lurus dari posisi awal hingga posisi akhir benda.
Dengan membandingkan jarak tempuh terhadap waktu, akan mendapatkan nilai kelajuan sebuah benda ketika bergerak.
Kelajuan dapat ditulis dalam persamaan berikut.
Keterangan:
v = Kelajuan, satuannya m/s
s = Jarak tempuh, satuannya meter (m)
t = waktu, satuannya adalah sekon atau
detik (s)
Kelajuan yang konstan atau bernilai
tetap adalah kelajuan gerak suatu benda ketika setiap bagian jarak itu ditempuh
dalam waktu yang sama.
Kelajuan tetap atau konstan ini biasanya
hanya bisa terjadi dalam waktu sesaat atau sebentar saja (dalam hitungan detik
atau menit). Maka dari itu laju tetap ini sering disebut laju sesaat. Pada
kenyatannya, sangat sulit untuk membuat sebuah benda melaju dengan konstan dalam
waktu yang lama. Untuk itu diperlukan konsep yang lebih praktis, yang dikenal
sebagai kelajuan rata-rata.
Kelajuan rata-rata ialah kelajuan gerak
benda yang menempuh jarak perpindahan tertentu di mana tidak setiap bagian dari
jarak itu ditempuh dalam waktu yang realatif sama.
Untuk kelajuan rata-rata berlaku
persamaan berikut.
4. Apakah Kelajuan Sama Dengan Kecepatan? Kenapa Orang Jarang Menyebutkan Kelajuan?
Kelajuan adalah seberapa cepat sebuah
jarak ditempuh dalam waktu tertentu tanpa memperhitungkan arah, karena kelajuan
termasuk besaran skalar (besaran di dalam Sains yang hanya memiliki nilai besar
dan satuan).
Adapun kecepatan adalah besarnya
perpindahan persatuan waktu. Kecepatan adalah besaran vektor (memiliki nilai
besar dan satuan dan juga harus dinyatakan arah kemana benda tersebut
bergerak).
5. Bagaimana Kita Menghitung Kecepatan Sebuah Benda?
Kecepatan rata-rata dapat dinyatakan
oleh persamaan berikut.
6. Adakah Faktor Lain Dari Gerak Benda Selain Kecepatan?
Besaran yang digunakan untuk mengukur perubahan dinamakan percepatan.
Percepatan adalah besarnya pertambahan
kecepatan tiap satuan waktu.
Percepatan dapat dituliskan dengan
persamaan berikut.
Untuk gerak dipercepat beraturan nilai a
positif. Adapun untuk gerak diperlambat beraturan nilai a negatif. Contohnya
adalah ketika mobil direm saat tiba di sekolah.
B. Gaya
1. Pengertian Gaya
Gaya adalah sesuatu berupa dorongan atau
tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak.
Tidak hanya itu, gaya juga dapat
menyebabkan perubahan arah, bentuk dan kecepatan sebuah benda.
2. Apakah Gaya Dapat Bernilai Nol?
Gaya dapat merubah arah gerak, maka gaya
termasuk besaran vektor.
Jika gaya yang diberikan sama besar maka
gaya total yang dirasakan meja saling meniadakan dari arah kanan maupun dari
arah kiri.
3. Apakah Paduan atau Resultan Gaya Itu?
Gaya-gaya yang dirasakan oleh meja yang
berlawanan arah, kita tuliskan F1 dan –F2 . Tanda minus pada F2 menunjukkan
arah berlawanan. Besar gabungan kedua gaya tersebut adalah jumlah kedua gaya.
Hal ini dikenal sebagai paduan gaya/resultan gaya. Arah resultan untuk kasus
gaya pada meja yang didorong tersebut total kedua gaya yang saling berlawanan.
Resultan kedua gaya adalah:
R
= F1 + (- F2)
Arah dan resultan kedua gaya adalah nol.
Jika ada gaya-gaya yang segaris dan searah lebih dari satu, maka besar resultan
gaya-gaya tersebut adalah jumlah semua gaya itu.
R
= F1 + F2 + F3 + ………. dan seterusnya
4. Macam-Macam Gaya
Ada berbagai maca gaya yang dapat
langsung kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya seperti gaya otot, gaya pegas,
gaya magnet, gaya mesin, gaya listrik, gaya gravitasi dan gaya gesekan.
5. Kenapa Saat Mendorong Meja atau Sebuah Benda Terasa Sedikit Getaran dan Terdengar Suatu Bunyi?
Apakah gaya gesek itu?
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan
oleh dua benda yang saling bergesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak
benda. Gaya gesek dapat dipengaruhi oleh kekasaran permukaan benda dan berat
benda, tetapi tidak dipengaruhi luas permukaan benda.
6. Kenapa Ketika Mendorong Benda Pertama Kali Terasa Lebih Berat Dibandingkan dengan Ketika Mendorong Saat Benda Sudah Mulai Bergerak?
Gaya gesek yang terjadi pada saat benda
belum bergerak sama sekali disebut gaya gesek statis. Adapun gaya gesek yang
terjadi setelah benda bergerak disebut gaya gesek kinetis.
7. Apakah Gaya Gesek Menguntungkan?
Beberapa contoh berikut adalah gaya
gesek yang menguntungkan. Sepatu dan sandal dari bahan karet yang tidak licin
jika dipakai akan menahan pemakainya untuk tidak terpeleset. Kemudian, ban
mobil, ban sepeda motor dibuat dari karet keras dan bentuknya didesain sehingga
akan memperbesar gaya gesek antara ban dengan jalan raya untuk mempercepat laju
kendaraan.
8. Apakah Ada Gaya Gesek yang Merugikan?
Gaya gesek dapat pula menimbulkan
kerugian, di antaranya adalah gir dan rantai pada sepeda motor yang sering
bergesekan. Gesekan yang lama akan membuat aus dan rusak.
9. Adakah Hukum yang Melandasi Gaya terhadap Benda?
Semua benda yang ada di alam ini berada
dalam kondisi diam, atau bergerak dengan tidak terjadi secara tiba-tiba atau
tidak ada penyebabnya. Meski ada penyebabnya, proses gerak sebuah benda pun
tidak terjadi secara bebas.
Dapat kita katakan bahwa gerak benda
umumnya bersifat determinsitik, artinya dapat dihitung di mana lintasan yang
akan diambil, ke mana arah kecepatan pada tiap titiknya, dan berapa percepatan
yang terjadi di tiap saat.
Melalui sifat yang dapat dihitung atau
diramalkan (deterministik) tersebut tentu ada hukum alam yang dibaliknya.
Dengan hukum tersebut kita dapat memperkirakan ke mana benda akan bergerak jika
diberikan dorongan tertentu.
Pada abad ke-17 atau sekitar tahun
1600-an, seorang pemikir sekaligus ilmuan bernama Isaac Newton merumuskan
hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa. Newton menemukan bahwa persoalan
gerak yang terjadi di alam semesta dapat diterangkan dengan hanya tiga hukum
yang sederhana.
10. Hukum I Newton
Bila resultan atau jumlah gaya-gaya yang
bekerja pada benda bernilai nol atau tidak ada gaya yang bekerja sama sekali
pada benda, benda itu akan diam selamanya (tidak bergerak) atau akan bergerak
lurus beraturan dengan kecepatan tetap. Fenomena tersebut dijabarkan dalam
Hukum I Newton.
Hukum tersebut berbicara tentang konsep
kelembamam benda atau dikenal juga sebagai sifat kemalasan benda untuk merubah
posisinya.
Semakin besar kelembaman benda maka
semakin malas benda tersebut bergerak atau mempertahankan sifat kelembamannya.
Untuk dapat menggerakannya diperlukan pengganggu yang lebih besar untuk
mengubah kecepatan benda. Semakin besar massa maka benda semakin lembam. Itulah
penyebabnya bahwa kita sangat sulit mendorong benda yang memiliki massa lebih
besar daripada benda yang memiliki massa lebih kecil.
11. Hukum II Newton
Hukum I Newton belum membahas penyebab
benda bergerak atau berhenti. Kita memerlukan hukum selanjutnya yang
menjelaskan perubahan keadaan gerak benda. Hukum tersebut menyatakan bahwa
benda dapat diubah keadaan geraknya jika pada benda bekerja gaya. Gaya yang
bekerja berkaitan langsung dengan perubahan keadaan gerak benda. Hukum tersebut
dikenal dengan nama Hukum II Newton.
Besaran penting dari Hukum II Newton
adalah yang disebut sebagai percepatan. Percepatan sebuah benda sebanding
dengan gaya yang diberikan pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan
massa benda itu. Arah percepatan sama dengan arah gaya itu.
12. Hukum III Newton
Ketika suatu benda memberikan gaya pada
benda kedua, benda kedua juga akan memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah. Hukum yang mengatur konsep tersebut di atas sering disebut
dengan “Hukum Aksi-Reaksi”. Secara sederhana bunyi Hukum III Newton tersebut
menyatakan, “Untuk setiap aksi akan ada reaksi yang sama tetapi berlawanan
arah”
Perlu ditekankan, bahwa “gaya aksi” dan
“gaya reaksi” bekerja pada benda yang berbeda. Jika benda pertama melakukan
gaya pada benda kedua (gaya aksi), maka benda kedua melakukan gaya yang sama
besar pada benda pertama tetapi arahnya berlawanan (gaya reaksi). Hukum
tersebut mengungkapkan keberadaan gaya reaksi yang sama besar dengan gaya aksi,
tetapi berlawanan arah.
Demikianlah ringkasan materi IPA Kelas 7
Bab 4 tentang “Gerak dan Gaya” yang akan di pelajari pada kurikulum merdeka. Semoga
dengan adanya ringkasan materi seputar “Gerak dan Gaya” yang nantinya akan di
pelajari pada mata pelajaran IPA di kelas 7 SMP kurikulum merdeka maka dapat
membantu siswa dalam belajar sehingga dapat lebih mudah memahami materi tersebut.