Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab 2 Kurikulum Merdeka
Kherysuryawan.id – Rangkuman materi pelajaran IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 2 “Zat dan Perubahannya”.
Halo sahabat kherysuryawan, berjumpa
kembali pada pembahasan tentang materi IPA kelas 7 SMP Bab 2“Zat dan
Perubahannya” pada pembelajaran di kurikulum merdeka.
Di kesempatan kali ini admin akan
membuat sebuah ringkasan materi yang kiranya bisa memnbantu rekan-rekan pelajar
maupun pendidik dalam memudahkan siswa dan guru yang akan melakukan proses
belajar mengajar di sekolah.
Dengan memiliki ringkasan materi maka
akan lebih mudah bagi siswa dalam memahami kesluruhan materi yang di sajikan
sebab materi hasil ringkasan yang telah admin buat ini semuanya telah di susun
sedemikian rupa agar materi penting yang ada pada mata pelajaran IPA Kelas 7
Bab 2 “Zat dan Perubahannya” tidak terlewatkan.
Perlu di ketahui bahwa seluruh materi
hasil ringkasan pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas 7 SMP Kurikulum merdeka
Bab 2 tentang “Zat dan Perubahannya” ini semua materinya bersumber dari buku
teks pelajaran IPA Kelas 7 kurikulum merdeka atau lebih tepatnya berasal dari
buku siswa IPA Kelas 7 SMP Kurikulum merdeka.
Bagi anda yang di sekolahnya telah
menggunakan kurikulum merdeka dan sedang membutuhkan ringkasan atau rangkuman
materi IPA kelas 7 Bab 2 “Zat dan Perubahannya” maka anda bisa mendapatkan
rangkumannya pada artikel ini.
Kita ketahui Bersama bahwa pada mata
pelajaran IPA di kelas 7 kurikulum merdeka khususnya pada Bab 2 “Zat dan
Perubahannya” ada beberapa sub materi yang akan di pelajari di dalamnya,
diantaranya yaitu sebagai berikut :
A. Wujud Zat
dan Model Partikel
B. Perubahan
Wujud Zat
C. Perubahan
Fisika dan Kimia
D. Kerapatan
Zat
Baiklah untuk anda yang membutuhkan rangkuman
materi IPA Kelas 7 Bab 2 “Zat dan Perubahannya” maka silahkan lihat selengkapnya
di bawah ini :
BAB 2: ZAT DAN PERUBAHANNYA
Dengan adanya perubahan iklim di dunia
saat ini, mengakibatkan suhu secara global mengalami peningkatan. Kenaikan suhu
ini mengakibatkan lapisan es di wilayah kutub meleleh. Hal ini dapat
mendatangkan bencana di Bumi.
A. Wujud Zat dan Model Partikel
Semua benda kita kenal sebagai materi. kita
akan gunakan istilah materi untuk menunjukkan benda-benda. Menurut wujudnya,
materi dibedakan atas zat padat, zat cair dan gas.
Pasti kalian masih ingat keunikan air
karena kita dapat melihat dalam tiga wujud yang berbeda, yaitu es sebagai zat
padat, air sebagai zat cair dan uap air sebagai wujud gas.
Perbedaan sifat antara tiga wujud zat
ini dapat dijelaskan melalui model partikel. Model biasanya digunakan oleh
ilmuwan untuk menjelaskan mengenai sesuatu yang sangat kecil, yang tidak dapat
dilihat agar dapat dipahami cara kerjanya.
Sementara partikel adalah bagian
terkecil yang ada dalam materi. Partikel-partikel yang ada dalam materi ini,
selalu bergerak dan ada tarikan antara partikel yang satu dengan partikel
lainnya. Nah, ternyata keadaan partikel-partikel dalam zat padat, zat cair dan
gas berbeda-beda.
Aroma kopi, aroma masakan, parfum dan
bau-bauan lainnya, dibawa oleh udara, yang merupakan partikel gas untuk sampai
pada indera penciuman kalian. Ingatlah bahwa partikel gas bergerak secara acak,
dapat bertabrakan (atau bertumbukan) dan sangat cepat sehingga bau-bau tersebut
dapat kalian rasakan walaupun jarak kalian cukup jauh dengan sumber bau. Proses
ini disebut difusi.
Difusi adalah pergerakan partikel dari
daerah yang partikelnya lebih banyak ke tempat yang lebih sedikit sampai
keadaaannya seimbang. Ketika partikel saling bertumbukan maka bau menjadi
menyebar karena bercampur dengan partikel lainnya.
Difusi juga terjadi pada zat cair karena
partikel[1]partikel dalam zat
cair dapat bergerak.
Bagaimana cara kita mencium aroma
masakan ibu atau aroma parfum, bahkan bau dari tumpukan sampah?
Berikut ini gambar Anatomi hidung
manusia.
Aroma dan bau-bauan masuk melalui rongga
hidung atau nostril saat kita bernapas. Aroma dan bau-bauan tadi kemudian masuk
melalui rambut-rambut halus atau silia yang ada di ujung saraf pembau. Aroma
dan bau-bauan itu melalui saraf disalurkan ke otak sehingga kita mengetahui bau
tersebut.
B. Perubahan Wujud Zat
1. Meleleh dan Membeku
Ketika kalian memanaskan es batu, maka
dalam waktu singkat es akan meleleh atau mencair, bukan? Ini adalah salah satu
contoh perubahan wujud suatu materi, yaitu es yang merupakan zat padat berubah
menjadi zat cair.
Namun apa yang sebenarnya terjadi pada
partikel-partikel di dalam zat padat saat dipanaskan? Menaikkan suhu, melalui
pemanasan, berarti memberikan energi untuk partikel-partikel sehingga mereka
bergerak atau bergetar lebih cepat. Sama seperti manusia, ketika kita lapar
maka kita cenderung diam, tidak banyak bergerak. Namun setelah kita makan, ada
energi yang kita peroleh, maka kita akan bergerak lebih lincah.
Dalam hal perubahan pada zat padat,
panas dari api atau dari lingkungan sekitar membuat partikel-partikel dalam zat
padat bergetar lebih cepat sehingga terbentuk sedikit ruang antara partikel.
Dengan panas yang terus diberikan, maka ikatan antara artikel lama kelamaan
akan berkurang kekuatannya sehingga terbentuklah zat cair. Peristiwa tersebut dikenal
dengan sebutan meleleh.
Berikut ini gambar Keadaaan partikel
pada perubahan wujud meleleh dan membeku
Kebalikannya, apabila air disimpan dalam
suhu yang sangat dingin, maka air tersebut akan membeku dan berubah wujud dari
zat cair (air) menjadi zat padat, yaitu berupa es. Ketika air kehilangan energi
panas karena didinginkan (artinya panas dari air keluar kepada udara dingin di
sekitarnya), maka partikel-partikel air bergerak lebih lambat dan saling
mendekat sampai terbentuk ikatan yang lebih kuat antara partikel dan partikel
tidak dapat bergerak lagi. Mereka hanya bergetar saja. Saat inilah air berubah
menjadi es.
2. Menguap dan Mengembun
Ketika kalian memanaskan air dalam panci
maka lama kelamaan akan muncul gelembung-gelembung pada air. Saat muncul
gelembung di mana air naik ke permukaan lalu dilepaskan ke udara berupa uap air
itu disebut sebagai peristiwa mendidih.
Adapun saat air, yang merupakan zat
cair, berubah menjadi uap air, yang merupakan gas, disebut sebagai proses
menguap. Proses menguap dapat terjadi di bawah titik didih zat cair.
Berikut ini gambar Perbandingan proses
mendidih dan menguap
Kebalikan dari proses menguap disebut
mengembun atau kondensasi. Pada proses kondensasi, panas dari gas yang
terbentuk berpindah ke udara di sekitarnya. Karena kehilangan energi panas,
maka gas berubah menjadi zat cair.
3. Menyublim dan Mengkristal
Perubahan dari padatan yang dipanaskan,
sampai menjadi gas, tanpa melalui tahapan menjadi cairan, disebut menyublim.
Peristiwa sublimasi es kering (dry ice) sering dimanfaatkan untuk menyebabkan efek
asap atau kabut saat konser musik, pertunjukan dan pagelaran seni bahkan acara
pernikahan. Contoh lainnya adalah kapur barus yang digunakan untuk pengharum
kamar mandi atau lemari.
Proses kebalikan dari menyublim, disebut
sebagai mengkristal. Mengkristal merupakan perubahan wujud dari gas langsung
menjadi padatan.
4. Titik Leleh dan Titik Didih
Gambar diatas merupakan Grafik perubahan
wujud zat per satuan waktu yang menunjukkan kenaikan suhu akibat adanya
pemanasan es hingga menjadi uap air.
Dari grafik di atas, kita melihat bahwa:
1) Suhu awal sebelum percobaan adalah -20°C, saat itu isi dalam gelas
semuanya berupa es batu.
2) Dengan adanya pemanasan (energi) maka suhu di dalam gelas naik
sampai pada 0°C, dimana suhu tidak mengalami perubahan selama proses meleleh.
Mengapa hal ini bisa terjadi padahal gelas ini tetap dipanaskan? Ingatlah bahwa
meleleh adalah proses perubahan dari zat padat menjadi zat cair yang
membutuhkan energi. Energi berupa panas digunakan untuk membuat
partikel-partikel dalam es bergerak lebih cepat. Panas juga diperlukan untuk
melepaskan ikatan yang sangat kuat antara partikel-partikel dalam es sehingga
memungkinkan adanya ruang antara partikel-partikel air.
Temperatur
atau suhu pada saat suatu padatan berubah menjadi cairan disebut sebagai titik
leleh. Sementara suhu pada saat suatu cairan berubah menjadi padatan disebut
sebagai titik beku. Titik leleh dan titik beku suatu zat adalah sama. Jadi
titik leleh dan titik beku air adalah 0°C.
3) Ketika semua es telah berubah menjadi air, maka suhu di dalam cairan
yang terus dipanaskan ini naik lagi sampai mencapai 100°C.
4) Suhu kemudian konstan atau tetap lagi pada 100°C saat air menguap
membentuk uap air. Suhu yang tetap ini disebut sebagai titik didih.
Titik didih adalah suhu ketika cairan
mengalami proses mendidih, dilepaskan ke udara dalam bentuk gas. Misalnya titik
didih air adalah 100°C, artinya pada suhu pemanasan itu cairan mulai berubah
menjadi gas, dan suhu akan berubah sampai semua cairan sudah menguap.
Tidak semua materi memiliki titik didih
atau titik leleh yang sama dengan air. Setiap materi atau zat memiliki titik
didih dan titik leleh masing[1]masing, yang dapat
membedakannya dengan materi atau zat yang lain.
Berikut ini tabel Titik Leleh dan Titik
Didih Beberapa Materi pada Tekanan Normal.
C. Perubahan Fisika dan Kimia
1. Perubahan Fisika
Mengubah ukuran
kertas dari ukuran yang lebih besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Sifat
materi kertas tetap, walaupun telah disobek, tidak mengalami perubahan.
Maksudnya kertas yang awal memiliki ciri-ciri yang sama dengan kertas yang
telah kalian sobek. Perubahan seperti ini disebut sebagai perubahan fisika.
Ciri-ciri perubahan
fisika yang kedua adalah dapat kembali ke bentuk semula atau reversibel. Memang benar es dan air memiliki sifat yang berbeda namun zat yang
ada dalam keduanya sama, yaitu H2O. Perubahan fisika juga terjadi apabila kalian mencampurkan gula ke dalam
air. Istilah yang digunakan adalah melarutkan.
2. Siklus Air
Penjelasan siklus
air yaitu air dari laut, sungai maupun danau serta dari tumbuhan menguap karena
adanya panas dari matahari sehingga membentuk uap air. Uap air yang tidak
terlihat ini naik sampai mencapai tempat yang tinggi.
Ketika bertemu
udara dingin maka uap air akan mengembun sehingga membentuk awan. Awan terdiri
atas tetesan-tetesan air yang sangat kecil. Awan terbawa oleh angin. Bila awan
mencapai titik ketinggian yang sangat tinggi, yang suhunya sangat dingin, maka
tetesan-tetesan air yang kecil akan bergabung sehingga membentuk tetesan air
yang lebih besar, yang akan turun sebagai hujan.
Proses ini disebut
presipitasi. Ketika hujan turun, maka air hujan mengalir ke laut, sungai dan
danau serta diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Proses ini pun berulang lagi
terus-menerus. Oleh karena itulah disebut sebagai siklus air.
3. Perubahan Kimia
Membakar potongan
kertas menjadi serbuk atau abu yang dihasilkan adalah materi yang sama atau
berbeda dengan kertas? Nah inilah yang disebut sebagai perubahan kimia, yaitu
materi sebelum perubahan berbeda dengan materi yang ada setelah perubahan itu.
Abu yang telah terbentuk tidak dapat dibuat menjadi kertas lagi, artinya
perubahannya tidak bisa kembali ke bentuk semula atau disebut juga ireversibel.
Berikut ini
beberapa contoh gambar perubahan kimia :
Contoh-contoh perubahan kimia yaitu,
(a)
menyalakan korek api,
(b) kembang
api,
(c) ledakan,
(d) membuat
kue, dan
(e)besi
berkarat.
Persamaan kimia ini dapat ditulis dalam
bentuk kata atau simbol. Contohnya jika kalian membuat donat dari tepung,
mentega, telur dan gula, maka persamaan reaksi dapat ditulis dalam bentuk
kata-kata seperti ini:
Dalam persamaan di atas, tepung,
mentega, telur dan gula adalah bahan-bahan sebelum reaksi kimia atau disebut
sebagai pereaksi, sementara donat adalah hasil yang diperoleh setelah reaksi
kimia tersebut selesai. Donat adalah produk suatu reaksi. Dengan kata lain
persamaan kimia dapat ditulis sebagai:
Ada empat tanda-tanda
terjadinya reaksi kimia, yaitu sebagai berikut.
1)
Ada
perubahan warna
2)
Terbentuk
gas
3)
Terbentuk
endapan
4)
Ada
perubahan energi
D. Kerapatan Zat
Secara konsep IPA,
konsep yang membedakan keadaaan partikel-partikel dalam hal kerapatannya dalam
suatu materi disebut sebagai kerapatan atau massa jenis. Massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu
benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Walaupun emas dan
es sama-sama zat padat, namun ternyata keduanya memiliki kerapatan partikel
yang berbeda. Bahkan massa jenis setiap materi berbeda-beda, yang dapat
dijadikan sebagai penanda suatu zat. Massa jenis suatu zat yang sama tetap
sama, walaupun ukurannya berbeda.
1. Menentukan Massa Jenis Suatu Benda
Massa jenis termasuk besaran turunan. massa
jenis suatu benda bergantung pada massa dan volume benda. pada volume yang
sama, kerapatan ditentukan oleh massa suatu benda.
Dengan kata lain, massa jenis adalah
massa dari suatu materi yang volumenya 1 cm3 . Namun tidak semua
benda memiliki volume 1 cm3 sehingga massa jenis dapat dinyatakan
sebagai perbandingan antara massa dan volume atau dirumuskan:
Berikut ini adalah contoh soal untuk
menentukan massa jenis suatu benda.
2. Mengapung dan Tenggelam
Tidak semua batu akan tenggelam dalam
air, demikian juga tidak semua jenis kayu akan mengapung dalam air. Benda yang
memiliki massa jenis kurang dari massa jenis cairan di sekelilingnya akan
mengapung, sebaliknya apabila benda tersebut massa jenisnya lebih tinggi dari
mediumnya, maka benda akan tenggelam. Dengan kata lain:
Demikianlah ringkasan/rangkuman materi
untuk mata pelajaran IPA kelas 7 SMP Bab 2 tentang “Zat dan Perubahannya” yang
akan di pelajari di kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka pada pembelajaran di semester
1. Semoga ringkasan materi yang telah admin buat diatas bisa membantu para
siswa dalam memudahkan proses belajar dan memahami materi IPA di kelas 7 SMP
kurikulum merdeka.