Rangkuman Materi PAI Kelas 12 Bab 1 Semangat Beribadah Dengan Meyakini Hari kiamat
Kherysuryawan.id – Ringkasan materi pendidikan agama islam dan budi pekerti kelas 12 SMA Bab 1 semester 1 tentang Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir.
Sahabat pendidikan yang berbahagia
pada kesempatan kali ini admin akan memberikan sebuah ringkasan materi
pelajaran yang tentunya akan sangat membantu para siswa dalam menggunakannya
sebagai bahan belajar.
Adapun materi yang akan diringkas dan
disajikan pada postingan ini ialah materi pendidikan agama islam untuk kelas XII
SMA khusus untuk Bab 1 yang merupakan materi yang dipelajari pada pembelajaran
di semester 1.
Dalam proses pembelajaran di sekolah
saat ini guru dan siswa telah di lengkapi dengan adanya buku paket pembelejaran
baik untuk guru dan juga untuk siswa. Buku paket untuk guru di sebut sebagai
buku guru sedangkan buku paket untuk siswa di sebut sebagai buku siswa. Dengan adanya
buku paket pelajaran yang telah di siapkan oleh sekolah maka tentunya akan
membantu siswa dan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di dalam
kelas.
Untuk memudahkan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran yang ada di dalam buku paket pelajaran maka diperlukan
sebuah ringkasan materi yang dapat memudahkan siswa dalam belajar. ringkasan
materi akan lebih terperinci dalam hal menyajikan materi yang ada sebab materi
yang diambil merupakan point pentingnya saja sehingga akan sangat bermanfaat
bagi siswa dalam menggunakannya sebagai bahan belajar baik untuk belajar
dirumah maupun belajar di sekolah.
Nah, melalui kesempatan ini admin akan
membantu untuk menyajikan ringkasan/rangkuman materi khususnya materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 12 Bab 1 semester 1. Materi Bab 1 yang akan
admin berikan disini yaitu tentang Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari
Akhir.
Adapun jenis – jenis materi yang akan
di pelajari pada mapel PAI kelas 12 bab 1 yaitu diantaranya sebagai berikut :
-
Makna Iman kepada
Hari Akhir
-
Periode Hari
Akhir
-
Hakekat Iman
kepada Hari Akhir
-
Hikmah Iman
kepada Hari Akhir
-
Menerapkan
Perilaku Mulia
-
Menghayati
Nilai-nilai Keimanan kepada Hari Akhir
-
Semangat
Beribadah
Baiklah bagi anda yang membutuhkan
rangkuman materi PAI kelas 12 Bab 1 tentang Semangat Beribadah dengan Meyakini
Hari Akhir, maka berikut ini sajian materinya:
MAKNA IMAN KEPADA HARI AKHIR
Hari Akhir menurut bahasa artinya
“Hari Penghabisan” (Q.S. al-Baqarāh/2:177), juga disebut “Hari Pembalasan”
(Q.S. al-Fātihah/1:4). Adapun menurut istilah, Hari Akhir adalah hari mulai
hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk
Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari Kiamat, yaitu hari penegakan hukum
Allah Swt. yang seadil-adilnya (Q.S. al-Mumtahanah/60:3).
Berikut disajikan informasi terkait
dengan Hari Akhir menurut ketiga sudut pandang tersebut.
1. Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn
Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut
al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Kiamat Sugrā (Kecil)
Kiamat Sugra adalah peristiwa
datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan
individu.
firman Allah Swt.
dalam Q.S. Ali Imran ayat 185:
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu, barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga,
maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan”.
Sebelum terjadi hari
kiamat, mereka yang telah mati mengalami proses awal kehidupan akhirat yang
disebut alam barzakh (Q.S. ar-Rum/30:55-56).
Barzakh adalah alam
yang menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat.
Pada masa itu roh
manusia sudah menyadari akan kebenaran janji Allah Swt. (Q.S.
al-Mu’minun/23:99-100), bahkan kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan
neraka dan siksa (Q.S. al-Mu’min/40:45-46).
Peristiwa-peristiwa
yang harus diimani yang akan terjadi sesudah mati antara lain:
·
Fitnah kubur: yaitu beragam pertanyaan yang diajukan kepada orang
yang meninggal tentang Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya, dan kiblatnya.
·
Siksa dan
nikmat kubur: siksa kubur
diperuntukkan bagi orang yang zalim, munafik, kafir dan musyrik (Q.S.
al-An’ām/6:93, Q.S. al- Mu’min/40:46, Q.S. Fussilat/41:30, Q.S.
al-Ahqāf/46:83-89). “Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang yang baik amal
ibadahnya di dunia” (Q.S. Ali ‘Imran/3:169-170 dan Q.S. al Baqarah/2:154).
b. Kiamat Kubra (Besar)
Peristiwa berakhirnya seluruh
kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam semesta secara total dan serentak.
Proses terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan oleh Allah Swt.
Dalam banyak ayat, di antaranya dalam
Q.S. at-Takwír/81:1-3:
Berdasarkan ayat-ayat tersebut,
peristiwa kiamat merupakan kejadian yang sangat hebat, yaitu tatkala Malaikat
Israfil meniup sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung dibenturkan
dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-benda bumi pun
bertebaran laksana kabut. Sementara manusia akan kacau balau kebingungan hanya
Allah Swt. saja yang Maha Kekal.
2. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan
a. Menurut Geologi
Bumi terjadi dari gas yang berputar
(chaos catastrope). Setelah diam gas itu menjadi dingin, maka gas yang berat
mengendap ke bawah, dan yang ringan berada di atas. Melalui proses evolusi yang
lama sekali, gas bagian luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan
sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas bercampur lava, lahar,
batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya tarik matahari terhadap
bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari matahari, sehingga putaran
bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti meteor (menyala/hancur)
b. Menurut Teori Fisika
Letak matahari adalah 149.597.870, 7
km, jauhnya dari bumi, sinar matahari sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik.
Garis tengah matahari = 1,4 juta km dan luas permukaannya 616 × 1010 km =
622.160 km. Menurut ahli fisika energi matahari dipancarkan ke angkasa dan
sekitarnya 5,7 × 1027 kalori = 5.853,9 kalori/menit dan mampu menyala 50 milyar
tahun dengan panas 15 juta derajat celcius
3. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir
Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir
berpendapat bahwa telah diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di
dunia sebagaimana berikut ini. a. Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan
oleh Bani Israel, akan dihidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan
perantaraan daging sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh (Q.S.
al-Baqarah/2:72-73). b. Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang
dicincangnya kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah
Swt. berfirman: “Panggillah! niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”
(Q.S. al-Baqarah/2:260).
Periode Hari Akhir
Setelah alam semesta
hancur secara total dan kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka mulailah
manusia menjalani tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’.
Ada beberapa tahapan,
yaitu:
1.
Yaumul Ba’ats
Sesudah
hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia, terjadilah hari kebangkitan.
Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur.
Firman Allah Swt.: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah Swt. semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja yang mereka telah kerjakan, dan
Allah Swt. mengumpulkan semua amal perbuatan mereka padahal mereka sudah
melupakannya dan Allah Swt. menyaksikan atas segala sesuatu.” (Q.S. al-Mujadalah/58:6).
2.
Yaumul Hasyr
Yaumul
Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya
masing-masing. Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang
Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.: “Dan (ingatlah) akan hari (yang
ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu
datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun
dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi/18:47).
3.
Buku Catatan
Setiap
manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang
sudah dicatat Malaikat Raqīb dan ‘Atīd. Kitab catatan ini berisi semua
perbuatan dan perkataan manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.: “Dan
diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap
apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata “Wahai celaka kami, kitab
apakah ini yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan
ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang telah
mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.” (Q.S.
al-Kahfi/18:49).
4.
Yaumul Hisab
dan Mizan
Yaumul
Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan di akhirat
untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti.
Ketika amalan mereka dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi.
Firman
Allah Swt.: “Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi
atas perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nµr/24:24). Tahapan
selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan yang adil berisi kebajikan dan
kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang amalnya
dengan seadil-adilnya.
Firman
Allah Swt.: “Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari kiamat dan
tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika amalan itu hanya seberat
zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang
memperhitungkannya.” (Q.S. al-Anbiya’/21:47).
5.
As-Sirat
As-Sirat adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga.
Mudah atau sulitnya melewati As-Sirat itu tergantung kepada amal setiap
manusia.
Rasulullah saw. bersabda: “Terbentanglah
jembatan (A¡-¢irā¯) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.” (H.R. Muslim).
6.
Yaumul Jaza’
Yaumul
Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan Allah Swt.
(Jaz±’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup
di dunia.
Firman
Allah Swt.: “Pada hari itu, tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah
diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya
Allah Swt. sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S al-Mukmin/40:17)
7.
Balasan
Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah
seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan balasan yang
sesuai dengan amal perbuatannya. Pada saat itu terbagilah manusia menjadi dua
golongan. Adapun bagi mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan
menerima balasan yang setara, yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt.
sebagai karunia kepada hamba-Nya (Perhatikan! Q.S. al-Hāqqah/69:21-24), (Q.S.
al-Wāqi’ah/56:8-40).
8.
Balasan
Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun
orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan perbuatan jahat,
maksiat, tercela, dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat
Allah Swt., maka akan menerima balasan yang sesuai dengan apa yang telah
dikerjakannya pula.
Sebagian
kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan melalui firman Allah Swt.
dalam Q.S. al-Gāsyiyah/88:4-7: “Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi
minuman dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh
makanan selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar.”
Hakikat Beriman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir merupakan rukun
iman yang kelima yang harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan
yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan kepada Hari
Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri agar selalu taat
kepada ajaran Allah Swt.
Banyak ayat dan hadis yang
memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya adalah
firman Allah Swt. pada Q.S. al-Baqarah/2:4 berikut:
Kemudian, dalam percakapan Rasulullah
saw. dengan malaikat Jibril yang panjang tentang iman, Islam, dan Ihsan, beliau
bersabda (ketika ditanya tentang iman):
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa
meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri orang beriman. Adapun
dalam penggalan hadis di atas, Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Hari Akhir
sebagai salah satu perkara yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun
iman. Iman kepada Hari Akhir berarti percaya dengan penuh keyakinan bahwa
kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat.
Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di
dunia mempunyai hikmah karena Allah Swt. tidak menjadikan sesuatu sia-sia
belaka tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya.
Di bawah ini beberapa hikmah iman kepada
Hari Akhir.
1.
Muncul rasa
kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang mengakibatkan
murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat.
2.
Menyejukkan dan
menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan akhirat yang
sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.
3.
Senantiasa
tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan mengharapkan
mau’nah-Nya pada hari itu.
4.
Senantiasa
termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
5.
Senantiasa
menghindari niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya;
6.
Menjauhkan diri
dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini dengan apa yang
ada di akhirat.
Menyajikan Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan Perilaku Jujur, Bertanggung Jawab, dan Adil
Keimanan kepada Hari Akhir juga
memiliki keterkaitan dengan perilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil.
Mengapa? Karena dengan memiliki keimanan yang teguh akan adanya Hari Akhir dan
pembalasan di akhirat, akan menumbuhkan kesadaran bahwa semua perbuatan yang dikerjakan
selama di dunia akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu,
segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama. Menyadari
bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga
diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya, selalu
berusaha melakukan amal salih, bersikap jujur, dan menghindari
perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma agama.
Allah Swt.berfirman yang artinya;
”Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah
sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah Swt. rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian
itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”(Q.S./98:7-8).
Menerapkan Perilaku Mulia
Keyakinan akan adanya hari akhir dapat
mengantarkan manusia untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam
kehidupannya. Khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan
nilai-nilai al-Qur’an.
Dari pembahasan di atas, perilaku yang
menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari Akhir adalah sebagai berikut ini.
1.
Menyadari bahwa
semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah
Swt. Untuk itu, segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan
agama.
2.
Menyadari bahwa
manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diharapkan
dapat menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya;
3.
Selalu berusaha
melakukan amal saleh dan menghindari semua perbuatan yang bertentangan dengan
norma agama;
4.
Membiasakan diri
dengan akhlakul karimah, seperti mawas diri, rendah hati, peduli kepada sesama,
dan lain-lain.
5.
Selalu berusaha mendekatkan
diri kepada Allah Swt. baik dengan melakukan ibadah (seperti salat) maupun
dengan ibadah sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama.
6.
Termotivasi untuk
selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.
Sahabat pendidikan, demikianlah ringkasan materi yang ada pada mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) kelas 12 Bab 1 semester 1 yang dapat admin bagikan pada kesempatan kali ini, semoga ringkasan materi ini senantiasa bisa bermanfaat dan bisa membantu para siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan pembelajaran.