Materi Peraturan Baris Berbaris (PBB)
Kherysuryawan.id – Tentang peraturan baris berbaris (PBB) mulai dari sejarahnya, pengertian PBB, maksud dan tujuan PBB, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selamat berjumpa kembali pada website
pendidikan milik kherysuryawan.id, pada pemabahasan kali ini admin akan
memberikan materi penejelasan seputar kegiatan pada peraturan baris berbaris
(PBB).
Seperti di ketahui bahwa pembelajaran tentang
peraturan baris berbaris itu sangatlah penting untuk di ketahui secara umum. Dalam
dunia pendidikan pun peraturan baris berbaris (PBB) menjadi salah satu
pembelajaran yang di terapkan kepada peserta didik untuk melatih pembiasaan dan
karakter dalam menjalani kehidupan.
Bagi anda yang mungkin pernah bahkan
sering mendengar tentang baris berbaris, namun belum mengetahui secara teori
maupun prakteknya maka melalui postingan kali ini admin akan memberikan
penjelasan tentang peraturan baris berbaris yang di sajikan dalam sebuah materi
yang bisa and abaca secara seksama pada artikel ini.
Baiklah berikut ini penjelasan/materi tentang peraturan baris berbaris (PBB) yang perlu untuk anda ketahui :
# SEJARAH
Berbaris pertama
kali dikenal pada jaman Kekaisaran Romawi pada saat Kaisarnya Julius
Caesar, dengan maksud agar pasukan yang berada dibawah kekuasaannya mempunyai
rasa tanggungjawab, disiplin yang tinggi dengan melihat hasil lahir, yaitu
Kerapihan, kekompakan, Ketertiban dan Kesigapan.
Pasukan Julius Caesar sangatlah terkenal pada jamannya (baca sejarah romawi)
# PENGERTIAN
Baris berbaris
adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan disiplin, patriotisme,
tanggung jawab serta membentuk sikap lahir dan bathin yang diarahkan pada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Sikap lahir yang
diperoleh :
Sikap lahir yang diperoleh : |
Sikap bathin yang diperoleh : |
·
Ketegaran ·
Ketangkasan ·
Kelincahan ·
Kerapihan ·
Ketertiban ·
Kehidmatan ·
Kekompakan ·
Keseragaman ·
Kesigapan ·
Keindahan ·
Ketanggapan ·
Kewajaran tenaga ·
Kesopanan ·
Ketelitian |
·
Ketenangan ·
Ketaatan ·
Keikhlasan ·
Kesetiakawanan ·
Kebersamaan ·
Persaudaraan ·
Keyakinan ·
Keberanian ·
Kekuatan ·
Kesadaran ·
Konsentrasi ·
Kebiasaan ·
Berani berkorban ·
Persatuan |
Berikut ini hal-hal penting pada Pelatihan Inti PBB, yaitu sebagai berikut :
- Sikap dan Penampilan
- Hentakan Kaki
- Patah – patah
- Rata – rata Air
- Irama Langkah
- Kewajaran Tenaga
- Konsentrasi
A. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu sebagai berikut :
1) Maksud
Umum
Yaitu suatu latihan
awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban
2) Maksud
Khusus
Yaitu menanamkan
rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan
Tujuan dari PBB adalah sebagai berikut :
Menumbuhkan sikap
jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan
demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan
individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas
pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib
sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan
tugas.
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang
hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati
sendiri.
B. Aba – aba
1. Pengertian
Suatu perintah
yang di berikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk di laksanakan
secara serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba
a. Aba-aba
petunjuk
Di gunakan
bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan.
b. Aba-aba
peringatan
Inti perintah
yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa rugu-ragu.
c. Aba-aba pelaksanaan
1) Ketegasan
mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak
atau berturut-turut.
2) Aba-aba
pelaksanaan yang di pakai :
a) GERAK
Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat
menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
b) JALAN
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka
di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.
c) MULAI
Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan
berturut-turut.
C. Gerakan
Perorangan Tanpa Senjata / Gerakan Dasar
a) Sikap Sempurna
1. Aba –aba :
” Siap – GERAK ”
2. Pelaksanaan :
-
Badan
/ tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
-
Lutut
lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
-
Perut
di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dantidakdinaikan.
-
Lengan
rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak
terpaksa, rapat di paha. bu jari segaris dengan jahitan celana.
-
Leher
lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan,bernafas
wajar.
b) Istirahat
1. Aba-aba :
” Istirahat Ditempat – GERAK ”
2. Pelaksanaan
a. Kaki kiri di pindahkan
kesamping kiri, sepanjang telapak kaki(± 30 cm).
b. Kedua belah lengan
dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak
tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang
pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan
di lemaskan.
c. Dapat bergerak.
c) Lencang Kanan / Kiri
1. Hanya dalam bentuk
bersaf.
2. aba-aba : ”
Lencang kanan / kiri – GERAK ”
3. Pelaksanaan
a) Mengangkat tangan
kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri menggenggam, punggung
tangan menghadap ke atas.
b) Bersamaan dengan ini
kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
c) Masing-masing
meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.
d) Jari-jari
menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
Catatan
:
1) Bila bersaf tiga, saf
tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut pula
memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2) Penjuru saf tengah dan
belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan.
3) Pada aba-aba : ”
Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka
kembali ke depan.
d) Setengah Lencang Kanan
/ Kiri
1. Aba-aba : ”
Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
2. Pelaksanaan
a. Seperti
pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak
pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
b. Pergelangan tangan
lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lain
di sebelah depan.
c. Pada aba-aba ”
Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.
e) Lencang Depan
1. Hanya dalam bentuk
banjar.
2. Aba-aba : ” Lencang
Depan - GERAK ”
3. Pelaksanaan :
a. Penjuru tetap sikap
sempurna.
b. Nomor dua dan
seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
c. Lengan kanan
lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak
atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
d. Pada aba-aba
”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap
sempurna.
f) Berhitung
1. Aba-aba
: ”Hitung - MULAI ”
2. Pelaksanaan :
a. Jika bersaf,penjuru
tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
b. Pada aba-aba
pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil
memalingkan muka ke depan.
c. Jika berbanjar,
semua dalam keadaan sikap sempurna.
d. Pada aba-aba
pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.
e. Penyebutan nomor
di ucapkan penuh.
g) Perubahan Arah
1. Hadap kanan / kiri
a. Aba-aba :
” Hadap kanan / kiri - GERAK ”
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kanan /
kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di
ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
2) Tumit kaki kanan
/ kiri dengan badan di putar ke kanan 90o.
3) Kaki kanan /
kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.
2. Hadap serong
kanan / kiri
a. Aba-aba :
” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kanan /
kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2) Berputar arah 45o ke
kanan / kiri.
3) Kaki kanan /
kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.
3. Balik kanan
a. Aba-aba :
” Balik kanan - GERAK ”
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kiri di ajukan
melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
2) Tumit kaki kanan
beserta badan di putar ke kanan 180o.
3) Kaki kiri di
rapatkan pada kaki kanan.
h) Membuka / Menutup
Barisan
1. Buka barisan
a. Aba –aba
: ” Buka Barisan - JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Regu kanan dan kiri,
masing-masing kembali membuat satu langkah ke samping kanan / kiri, sedangkan
regu tengah tetap.
i) Bubar
1. Aba-aba :
” Bubar jalan ”
2. Pelaksanaan :
a. Memalingkan muka ke
arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM )
b. Setelah di balas,
kembali bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam hati,
mengayuhkan kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan
kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.
j) Berhimpun
1. Aba-aba :
” Berkumpul - MULAI ”
2. Pelaksanaan :
a.Semua anggota datang di
depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga langkah
b. Bentuk mengikat,
jumlah saf tidak mengikat.
k) Berkumpul
1. Berkumpul bersaf
a. Aba-aba : ”
Bersaf kumpul - MULAI ”
b. Pelaksanan :
1) Pelatih menunjuk seorang
anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
2) Anggota lainnya berdiri
di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri ( lencang
kanan )
3) Penjuru melihat
ke kiri, setelah lurus,memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4) Pada isyarat ini
semua anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap sempurna
5) Bila bersenjata,
sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
2. Berkumpul
Berbanjar
a. Aba- aba
: ” Berbanjar kumpul MULAI ”
b. Pelaksanaan :
1) Pelatih menunjuk
seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di
depannya.
2) Anggota lainya berdiri
di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
3) Anggota yang paling
belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan ”
Lurus ”
4) Pada isyarat ini semua
anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
5) Bila bersenjata
sebelum meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
l) Meninggalkan
Barisan
1. Bila pelatih
memberikan perintah kepada anggota dalam barisan
a) Terlebih dahulu
anggota tersebut di panggil keluar dari barisan
b) Perintah di berikan
bila anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
c) Yang menerima perintah
harus mengulangi perintah tersebut.
2. Bila anggota
yang akan minta izin
a) Mengambil sikap
sempurna dahulu
b) Mengangkat tangan
kirinya ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
c) Menyampaikan
maksudnya.
d) Setelah mendapat izin,
ia keluar dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.
E. Gerakan
Berjalan Tanpa Senjata
a. Panjang, Tempo Dan
Macam Langkah
1. Langkah dapat di
bedakan sbb :
Macam Langkah Panjang
Tempo
a. Langkah biasa 70 cm 96 menit
b. Langkah tegap 70 cm 96 menit
c. Langkah perlahan 40 cm 30 menit
d. Langkah ke samping 40 cm 70 menit
e. Langkah ke belakang 40
cm 70 menit
f. Langkah ke depan 60 cm 70 menit
g. Langkah di waktu lari 80 cm 165 menit
2. Panjang langkah
di ukur dari tumit ke tumit
b. Maju Jalan
1. Dari sikap
sempurna
a. Aba-aba :
” Maju Jalan ”
b. Pelakasanaan :
1) Kaki kiri di
ayun ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi
15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya
berjalan dengan langkah biasa.
2) Langkah pertama di
lakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90o lengan
kiri 30o
3) Langkah-langkah
selanjutnya lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45o dan
ke belakang 300
4) Dilarang keras
berbicara, melihat ke kanan / kiri.
c. Langkah Biasa
1) Pada
waktu berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna.
2) Waktu
mengayunkan kaki ke depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
3) Di
letakan sesuai dengan jarak yang di tentukan.
4) Langkah
kaki seperti jalan biasa.
5) Pertama
tumit di letakan di tanah selanjutnya seluruh kaki.
6) Lengan
berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang.
7) Jari-jari
tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
d.
Langkah Tegap
1. Dari sikap sempurna
a. Aba-aba : ”
Langkah Tegap Maju JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah
langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di hentakan terus
menerus.
2) Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah,
lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi.
3) Bersamaan dengan langkah pertama,
genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat.
4) Lenggang tangan ke depan 900,
ke belakang 300.
2. Dari Langkah
Biasa
a. Aba-aba :
” Langkah Tegap JALAN ”
b. Pelaksanaan :
- Di berikan
pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah
- Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di
lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
3. Kembali ke langkah
biasa
a. Aba-aba : ” Langkah Biasa
JALAN ”
b. Pelaksanaan :
- Di berikan
pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
- Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu tangan
kembali menggenggam.
Catatan: Dalam keadaan
berjalan, cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap /
biasa jalan pada perubahan langkah.
e. Langkah
Perlahan
1. Untuk berkabung
( mengantar jenazah ) dalam upacara kemiliteran.
a. Aba-aba :
” Langkah perlahan maju JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kiri di langkahkan ke depan, setelah
kaki kiri menapak tanah di susul dengan kaki kanan di tarik ke depan dan di
tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di lanjutkan di tapakan di
depan kaki kiri.
2) Tapak kaki pada saat melangkah ( menginjak
tanah ) tidak di hentikan.
2. Berhenti dari
langkah perlahan
a. Aba-aba : ”
Henti GERAK ”
b. Pelaksanaan :
- Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di
tanah di tambah satu langkah.
- Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada
kaki kanan / kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna.
f. Langkah
Kesamping / Kebelakang / Depan
1. Aba-aba..........Langkah
ke samping/Kebelakang/Kedepan – JALAN
2.
Pelaksanaan :
- Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping /
kekanan / kedepan sepanjang / sesuai ketentuan.
- Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki
kanan / kiri.
- Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak
melenggang.
- Hanya boleh dilakukan sebanyak – banyaknya 4
langkah.
- Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan
dengan langkah tegap.
g.
Langkah di Waktu Lari
1. Dari sikap
sempurna :
a. Aba-aba : ”
Langkah Maju-JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Pada aba-aba peringatan, kedua tangan
di kepalkan dengan lemas di letakan di pinggang sebelah depan dengan punggung
tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, di mulai
lari dengan menghentakan kaki setengah langkah dan selanjutnya lari menurut
panjang langkah.
2. Dari Langkah
Biasa :
a. Aba-aba :
” Lari – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Pada aba-aba
peringatan, sama dengan di atas.
2) Pada aba-aba
pelaksanaan, di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di
tanah di tambah satu langkah.
3. Kembali ke
langkah Biasa :
a. Aba-aba :
” Langkah biasa – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di
tambah tiga lankah kemudian berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di
hentakan, bersamaan dengan itu kedua lengan di lenggangakan.
4. Berhenti
dari berlari
a. Aba-aba
: ” Henti – GERAK ”
b. Pelaksanaan
:
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di
tanah di tambah tiga Langkah, selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan,
kembali bersikap sempurna.
h. Ganti Langkah
1. Aba-aba : ”
Ganti Langkah JALAN ”
2. Pelaksanaan :
a) Gerakan dapat di lakukan pada waktu langkah
biasa / tegap.
b) Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri
jatuh di tanah di tambah satu langkah.
c) Ujung kaki kanan / kiri yang sedang
di belakang di rapatkan dengan tumit kaki sebelahnya.
d) Bersamaan dengan itu lenggang tangan di
hentikan tanpa di rapatkan di paha.
e) Selanjutnya di sesuaikan dengan
langkah baru.
f) Gerakan ini di lakukan dalam satu
hitungan.
i. Jalan di Tempat
1. Dari
sikap sempurna :
a. Aba-aba : ” Jalan
ditempat – GERAK ”
b. Pelaksanaan :
- Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti – ganti
diangkat hingga paha rata-rata.
- Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai
langkah biasa.
- Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan
di rapatkan pada badan (tidak melenggang)
2. Dari
Langkah Biasa :
a. Aba-aba : ” Jalan di
tempat – Gerak ”
b. Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di
tanah, di tambah satu langkah kemudian jalan di tempat.
3. Dari Jalan di
Tempat ke Langkah Biasa :
a. Aba-aba ; ” Maju –
JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di
tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah
ke depan.
4. Dari Jalan di Tempat ke
Berhenti :
a. Aba-aba : ”
Henti – GERAK ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di
tanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.
J. Berhenti
a. Aba-aba : ” Henti
GERAK ”
b. Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh
ditanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan.
k. Hormat Kanan / Kiri
1. Gerakan Hormat kanan /
kiri
a. Aba-aba hormat kanan
kiri – GERAK ”
b. Pelaksanaan :
1) Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap.
2) Di berikan pada waktu kaki kanan jatuh di
tanah di tambah satu langkah
3) langkah berikutnya di hentakan.
4) Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat
ke arah pelipis ( PPM ) kepala di palingkan dan pandangan mata di arahkan
kepada yang di beri hormat sampai 450 hingga ada aba-aba ”Tegak
gerak ”
5) Penjuru kanan / kiri tetap melihat
kedepan untuk memelihara arah.
6) Lengan kiri tidak melenggang, rapat
pada badan, pada waktu menyampaikan penghormatan.
2. Gerakan Selesai
Menghormat :
a. Aba-aba : ”
Tegak - GERAK ”
b. Pelaksanaan
:
Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah,
ditambah satu langkah, langkah berikutnya di hentakan.
Bersamaan dengan itu lengan kanan maupun kiri
kembali melenggang, pandangan kembali kedepan.
l. Perubahan Arah Dari
Berhenti ke Berjalan
1. Ke Hadap Kanan / Kiri
Maju Jalan :
a. Aba-aba : ”
Hadap Kanan / Kiri ” Maju - JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Membuat gerakan hadap kanan / kiri.
2) Pada hitungan ke tiga kaki kanan / kiri
tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
2. Ke Hadap Serong Kanan
/ Kiri Maju Jalan
a. aba-aba : ” Hadap
Serong kanan / kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1.Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri
2.Gerakan selanjutnya sama seperti diatas
3. Balik Kanan
Maju Jalan
a. Aba-aba : ” Balik
Kanan maju – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1. Membuat gerakan balik Kanan
2. Gerakan selanjutnya sama seperti di atas.
4. Ke Belok Kanan
/ Kiri Maju Jalan :
a. Aba-aba : ” Belok
kanan / kiri maju - JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1. Penjuru merubah arah 900 ke
kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu.
2. Anggota lainnya mengikuti.
j. Perubahan Arah
Dari Berjalan ke Berjalan
1. Ke Hadap Kanan /
Kiri Maju Jalan.
2. Ke Hadap Serong
Kanan / Kiri Maju Jalan.
3. Ke Balik kanan
maju jalan.
a.Aba-aba disesuaikan
b.Pelaksanaan :
- Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki kanan /
kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap
serong kanan / kiri, balik kanan / kiri.
- Gerakan selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki
kanan / kiri tidak dirapatkan, tetapi dilangkahkan.
4.Ke Belok Kanan / Kiri
a. Aba-aba : ”
Belok kanan / Kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah,
ditambah satu langkah.
- Penjuru depan merubah arah 900 ke
kanan / kiri dan mulai jalan ke arah yang baru.
- Anggota lainnya mengikuti.
Catatan :
1. a.
Aba-aba : ” Dua kali belok kanan / kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri
jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- Setelah dua langkah berjalan,
kemudian melakukan gerakan belok kanan / kiri – jalan.
2. a.
Aba-aba : ” Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan / kiri - JALAN”
b.
Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri
jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- Setelah dua langkah berjalan,
tiap-tiap banjar melakukan belok kanan / kiri, pada tempat dimana aba- aba di
berikan.
- Perubahan arah 1800.
k. Perubahan Arah Dari
Berjalan ke Berhenti
1. Ke hadap kanan / kiri
berhenti
2. Ke hadap serong kanan
/ kiri berhenti
3. Ke balik kanan
berhenti
a.
Aba-aba - Hadap kanan / kiri – henti GERAK
- Hadap serong kanan / kiri henti GERAK
- Balik kanan henti – GERAK
b. Pelaksanaan :
-
Aba-aba
pelaksanaan jatuh pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di tambah satu tanah.
-
Melakukan
hadap kanan / kiri, hadap serong kanan / kiri, balik kanan.
-
Pada
hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di rapatkan,kembali ke sikap sempurna.
l. Haluan Kanan / Kiri
Gerakan ini hanya dalam bentuk
bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk.
1. Berhenti ke Berhenti
a. Aba-aba : ”
Halauan Kanan / kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
- Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri
jalan di tempat,dengan merubah arah secara perlahan-lahan sampai 900.
- Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil meluruskan
safnya, hingga merubah arah 900, kemudian berjalan di tempat.
- Setelah penjuru kanan / kiri melihat safnya telah
lurus, ia memberi isyarat ” LURUS ”.
- Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti – Gerak .
2. Berhenti ke Berjalan
a. Aba-aba : ”
Haluan kanan / kiri maju – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
- Gerakan seperti tersebut di atas
- Setelah aba-aba ” Maju – Jalan ” ,pasukan mulai
berjalan.( aba-aba di berikan Komandan ).
3. Berjalan ke
Berhenti
a. Aba-aba : ” Haluan
kanan / kiri – jalan ”
b. Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di
tambah satu langkah.
- Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah
lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
- Pelatih memberi aba-aba ” Henti – Jalan ”
4. Berjalan ke
Berjalan
a.
Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju - Jalan ”
b.
Pelaksanaan :
- Pada saat kaki kanan / kiri
jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
- Setelah penjuru kanan/kiri
melihat safnya telah lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
- Pelatih memberi aba-aba ” Maju
– Jalan ”
- Seluruhnya melaksanakan berjalan.
m. Melintang Kanan / Kiri
Gerakan ini di lakukan dalam
bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap.
1. Berhenti ke
Berhenti
a. Aba-aba ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan
hadap kanan / kiri, kemudian barisan mebuat gerakan Haluan kiri / kanan.
2. Berhenti ke
Berjalan
a. Aba-aba :
Melintang kanan / kiri maju – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
- Setelah aba-aba pelaksanaan,
melakukan gerakan hadap kanan / kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan
kanan / kiri.
- Setelah beri aba-aba Maju –
Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
3. Berjalan ke
Berjalan
a. Aba-aba : ” Melintang Kanan / kiri Maju-Jalan ”
b. Pelaksanaan :
- Setelah aba-aba pelaksanaan
dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
- Setelah beri aba-aba Maju –
Jalan,barisan malakukan gerakan maju jalan.
4. Berhenti ke
Berhenti
a. aba-aba : ” Melintang kanan / kiri – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
- Setelah aba-aba
pelaksanaan dan ditambah satu langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
- Setelah aba-aba Henti – Gerak,
seluruhnya kembali ke sikap sempurna
Demikianlah materi tentang
peraturan baris berbaris (PBB) yang bisa di sajikan melalui postingan ini. Bagi
anda yang akan menggunakannya sebagai bahan pembelajaran maka kiranya dapat memetik
manfaatnya dan semoga artikel tentang pembahasan PBB ini senantiasa bermanfaat
bagi anda yang membutuhkannya.
Sekian dan Terimakasih.