Rangkuman Materi Prakarya Kelas 10 BAB 3 Semester 1
Kherysuryawan.id – Ringkasan materi prakarya dan kewirausahaan kelas 10 BAB 3 semester 1 tentang Kewirausahaan Budi daya Tanaman Pangan.
Sahabat pendidikan, pada kesempatan kali ini izinkan
saya untuk bisa membahas seputar materi yang ada pada mata pelajaran prakarya
dan kewirausahaan kelas 10 semester 1 khususnya pada pembelajaran di BAB 3 yang
mana materinya yaitu tentang Kewirausahaan Budi daya Tanaman Pangan.
Melalui pelajaran PKWU maka siswa akan dilatih untuk
mengenal keragaman teknik untuk menghasilkan produk kerajinan, produk rekayasa,
produk budi daya, dan produk pengolahan. Teknik yang dilatihkan dapat
dimanfaatkan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal yang khas di daerah
masing-masing. Peserta didik akan dengan kreatif dan terampil mengembangkan
potensi khas daerah. Produk-produk tersebut berpotensi memiliki nilai ekonomi
melalui wirausaha.
Pada pembelajaran prakarya dan kewirausahaan (PKWU)
ada 4 jenis aspek yang akan menjadi materi inti bagi siswa yang akan
mempelajarinya, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1.
Kerajinan
2.
Rekayasa
3.
Budi
daya
4.
Pengolahan
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang
materi prakarya yang ada pada kelas 10 semester 1 khususnya pada BAB 3.
Adapun materi yang akan di pelajari
pada mata pelajaran Prakarya kelas 10 BAB 3 ini yaitu sebagai berikut :
A. Perencanaan Usaha Budi
daya Tanaman Pangan
B. Proses Produksi Budi
daya Tanaman Pangan
C. Perhitungan Harga Pokok
Usaha Budi daya Tanaman Pangan
D. Pemasaran Langsung Budi
Daya Tanaman Pangan
Adapun rangkuman materi prakarya kelas
10 BAB 3 semester 1 ini bersumber dari buku siswa prakarya dan kewirausahaan kelas
10 kurikulum 2013 edisi revisi terbaru. Bagi anda yang sedang membutuhkan
rangkuman materi ini kiranya bisa memanfaatkannya untuk bahan pembelajaran
sehingga bisa lebih mudah dalam memahami materi yang ada pada pembelajaran
prakarya kelas 10 di semester 1 ini.
Perlu di ketahui bahwa bagi para
peserta didik yang akan mempelajari materi prakarya ini maka Pada pembelajaran
PKWU kelas 10 BAB 3 semester 1 ini ada beberapa tujuan pembelajaran yang
diharapkan untuk bisa dicapi oleh peserta didik, diantaranya yaitu sebagai
berikut ;
Setelah mempelajari bab ini, siswa
mampu:
- Menyajikan simulasi wirausaha budi daya tanaman pangan,
sesuai dengan jenis tanaman pangan yang ada di daerahnya masing-masing,
berdasarkan analisis keberadaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar
- Mengidentifikasi dan memproduksi budi daya tanaman pangan,
sesuai dengan jenis yang ada di daerahnya masing-masing, meliputi: teknik produksi,
perhitungan biaya, sistem pemasaran, model promosi
- Mempresentasikan peluang dan perencanaan usaha sesuai pilihan
budi daya tanaman pangan yang dipilihnya dengan sungguh-sungguh dan percaya
diri; pengembangan bisnis budi daya tanaman pangan, meliputi teknik produksi, perhitungan
harga, promosi dan pemasaran, sesuai dengan produk yang dipilihnya
Baiklah bagi anda bapak dan ibu guru
ataupun para peserta didik yang sedang membutuhkan rangkuman materi prakarya
dan kewirausahaan kelas 10 SMA BAB 3 semester 1, maka berikut ini ringkasan materinya :
Bab 3.
Kewirausahaan Budi daya Tanaman Pangan
A. Perencanaan
Usaha Budi Daya Tanaman Pangan
Indonesia
dikenal sebagai negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya
mempunyai mata pencaharian di berbagai bidang pertanian, seperti budi daya
tanaman pangan. Kelompok tanaman yang termasuk komoditas pangan adalah tanaman
pangan, tanaman hortikultura nontanaman hias dan kelompok tanaman lain
penghasil bahan baku produk pangan.
Tanaman pangan
adalah sumber kehidupan bagi manusia. Jadi, keberadaannya akan selalu
dibutuhkan selagi manusia masih hidup. Maka, wirausaha di bidang budi daya
tanaman pangan akan terus menjadi peluang yang baik, selama manusia masih
membutuhkan pangan untuk kehidupannya.
Tanaman pangan
dikelompokkan berdasarkan umur, yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan.
Tanaman semusim adalah tanaman yang dipanen dalam satu musim tanam, yaitu
antara 3-4 bulan, misal jagung dan kedelai atau antara 6-8 bulan, seperti
singkong. Tanaman tahunan adalah tanaman yang terus tumbuh setelah bereproduksi
atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun,
misalnya sukun dan sagu.
Tanaman pangan
juga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu serealia, kacang[1]kacangan
dan umbi-umbian. Kelompok serealia dan kacang-kacangan menghasilkan biji
sebagai produk hasil budi daya, sedangkan umbi-umbian menghasilkan umbi batang
atau umbi akar sebagai produk hasil budi daya.
Berbagai jenis
tanaman pangan yang tumbuh di negeri kita tercinta Indonesia, adalah sebagai
berikut :
1. Padi (Oryza sativa L.)
2. Jagung (Zea mays L.)
3. Sorgum (Sorghum bicolor L.)
4. Kedelai (Glycine max L.)
5. Kacang Tanah (Arachis hipogeae L.)
6. Kacang Hijau (Vigna radiata L.)
7. Singkong (Manihot utilissima)
8. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)
Banyak usaha di
sektor budi daya tanaman yang perlu dikembangkan melalui wirausaha sehingga
dapat meningkatkan produksi pangan maupun meningkatkan nilai tambah produk
pangan hasil pertanian. Berikut adalah contoh beberapa contoh wirausaha di
bidang budi daya tanaman pangan:
a. Budi daya
padi untuk menghasilkan beras
b. Budi daya
kedelai untuk menghasilkan biji
c. Budi daya
kedelai untuk dipanen muda
d. Budi daya
kacang tanah untuk menghasilkan biji
e. Budi daya
kacang tanah untuk panen konsumsi
f. Budi daya
kacang hijau untuk panen biji
g. Budi daya
sorgum untuk panen biji
h. Budi daya
sorgum untuk bahan baku bioetanol
i. Budi daya
sorgum untuk dijadikan ikut pakan hijauan
j. Budi daya
jagung untuk menghasilkan biji
B. Proses
Produksi Budi Daya Tanaman Pangan
Budi daya
tanaman pangan membutuhkan lahan atau media tanam, bibit, nutrisi dan air serta
pelindung tanaman untuk pengendalian hama dan organisma lain sebagai sarana
budi daya. Seluruh sarana budi daya harus sesuai dengan pedoman yang dibuat
oleh pemerintah untuk menjamin standar mutu produk.
1. Lahan
Pemilihan lahan
sangat menentukan tingkat keberhasilan dari usaha budi daya tanaman pangan yang
dilakukan. Akibatnya, harus dilakukan pemilihan lahan dengan baik, sejak awal
sebelum usaha tersebut dimulai.
Pemilihan lahan
meliputi hal-hal berikut:
a. Pemilihan Lokasi
b. Riwayat Lokasi Diketahui
c. Pemetaan Lahan
d. Kesuburan Lahan
e. Saluran drainase atau saluran air
f. Konservasi lahan
2. Benih
Jenis
benih juga sangat menentukan kualitas dan produktivitas dari usaha budi daya
tanaman pangan yang dilakukan.
Dengan
demikian, harus diperhatikan beberap hal penting, seperti berikut.
(1) Varietas yang dipilih untuk ditanam, yaitu
varietas unggul atau varietas yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian.
(2) Benih atau bahan tanaman disesuaikan dengan
agroekosistem budi dayanya serta memiliki sertifikat dan label yang jelas
(jelas nama varietasnya, daya tumbuh, tempat asal dan tanggal kedaluwarsa), serta
berasal dari perusahaan/penangkar yang terdaftar.
(3) Benih atau bahan tanaman harus sehat,
memiliki vigor yang baik, tidak membawa dan atau menularkan organisme
pengganggu tanaman (OPT) di lokasi usaha produksi.
(4) Apabila diperlukan, sebelum ditanam,
diberikan perlakuan (seed treatment).
Berikut ini
contoh gambar benih tanaman pangan
3. Pupuk
Pupuk adalah
bahan yang diberikan pada tanaman atau lahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
tanaman. Pupuk terdiri atas dua jenis, yaitu pupuk organik dan anorganik.
Pupuk dapat digolongkan juga ke dalam 3 jenis pupuk, yaitu :
(1) Pupuk anorganik yang digunakan, yaitu jenis
pupuk yang terdaftar, disahkan atau direkomendasikan oleh pemerintah.
(2) Pupuk organik yaitu pupuk yang sebagian
besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau
hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair
(1) yang digunakan untuk menyuplai bahan
organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
(2) Pembenah tanah yaitu bahan-bahan sintetis
atau alami, organik atau mineral berbentuk padat atau cair yang mampu
memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah
4. Pelindung
Tanaman
Perlindungan
tanaman harus dilaksanakan sesuai dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu
(PHT), menggunakan sarana dan cara yang tidak mengganggu kesehatan manusia,
serta tidak menimbulkan gangguan dan kerusakan lingkungan hidup. Perlindungan
tanaman dilaksanakan pada masa pratanam, masa pertumbuhan tanaman dan/atau masa
pascapanen, disesuaikan dengan kebutuhan.
5. Pengairan
Setiap budi
daya tanaman pangan hendaknya didukung dengan penyediaan air sesuai kebutuhan
dan peruntukannya. Air hendaknya dapat disediakan sepanjang tahun, baik
bersumber dari air hujan, air tanah, air embun, tandon, bendungan ataupun
sistem irigasi/pengairan. Air yang digunakan untuk irigasi memenuhi baku mutu
air irigasi, dan tidak menggunakan air limbah berbahaya. Air yang digunakan
untuk proses pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan memenuhi baku mutu
air yang sehat. Pemberian air untuk tanaman pangan dilakukan secara efektif,
efisien, hemat air dan menfaat optimal. Apabila air irigasi tidak mencukupi
kebutuhan tanaman guna pertumbuhan optimal, harus diberikan tambahan air dengan
berbagai teknik irigasi.
6. Panen dan
Pasca Panen
Panen adalah
tahap terakhir dari budi daya tanaman pangan. Setelah panen, hasil panen akan
memasuki tahapan pascapanen. Standar panen seperti.
(1) Pemanenan harus dilakukan pada umur/waktu
yang tepat sehingga mutu hasil produk tanaman pangan dapat optimal pada saat
dikonsumsi.
(2) Penentuan saat panen yang tepat untuk
setiap komoditi tanaman pangan mengikuti standar yang berlaku.
(3) Cara pemanenan tanaman pangan harus sesuai
dengan teknik dan anjuran baku untuk setiap jenis tanaman sehingga diperoleh
mutu hasil panen yang tinggi, tidak rusak, tetap segar dalam waktu lama, dan
meminimalkan tingkat kehilangan hasil.
(4) Panen bisa dilakukan secara manual maupun
dengan alat mesin pertanian.
(5) Kemasan (wadah) yang akan digunakan harus
disimpan (diletakkan) di tempat yang aman untuk menghindari terjadinya
kontaminasi.
C. Perhitungan
Biaya Budi Daya Tanaman Pangan
Perhitungan
biaya produksi budi daya tanaman pangan pada dasarnya sama dengan perhitungan
biaya suatu usaha pada umumnya. Biaya yang harus dimasukkan ke dalam
perhitungan penentuan harga pokok produksi, yaitu biaya investasi, biaya tetap
(listrik, air, penyusutan alat, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga
kerja dan overhead). Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan tambahan maupun bahan kemasan.
Harga jual
produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari
biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan
promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk
terjadinya produksi usahan, budi daya tanaman pangan. Unsur biaya produksi
adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara umum,
biaya overhead dibedakan atas biaya overhead tetap yaitu biaya overhead yang
jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan biaya overhead
variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional
sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk ke dalam overhead
adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan
untuk mendukung proses produksi. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut
menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).
Metode
Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan,
berikut.
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand
Approach)
2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
3. Pendekatan Pasar (market approach)
D. Pemasaran
Langsung Budi Daya Tanaman Pangan
Dalam
pengembangan usaha budi daya tanaman pangan, selain aspek perencanaan usaha,
produksi dan aspek perhitungan biaya, aspek pemasaran juga perlu mendapatkan
perhatian agar tingkat keberhasilan usaha budi daya tanaman pangan lebih tinggi
sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Strategi pemasaran yang
tepat akan memperpendek sistem atau mata rantai perdagangan, sehingga lost of
benefit atau keuntungan yang hilang akibat panjangnya tata niaga perdagangan
bisa dihindari. Proses akhir dari suatu rangkaian perencanaan usaha adalah
pemasaran. Seringkali pemasaran dianggap sebagai ujung tombak suatu bisnis,
walaupun semestinya semua tahap pada perencanaan bisnis tetap penting.
Banyak strategi
pemasaran yang bisa digunakan untuk memasarkan produk Budi daya Tanaman Pangan.
Pada tahap awal, pemilihan pemasaran secara langsung disarankan karena masih
terbatasnya jangkauan pasar yang ada. Ke depannya, bisa dikembangkan sistem
pemasaran lainnya.
Sistem
pemasaran langsung, ialah sistem pemasaran tanpa menggunakan perantara.
Penjualan langsung juga terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya penjualan
dengan mempunyai toko sendiri, atau sistem penjajaan langsung pada konsumen.
Pemilihan sistem pemasaran yang tepat menjadi salah satu penentu keberhasilan
dari penerimaan produk tersebut di tangan konsumen. Banyak sisi positif dari
sistem pemasaran langsung, di santaranya penghematan waktu dan bisa
memperkenalkan langsung produk kita kepada konsumen, tidak kebergantungan pada
pihak lain, serta waktu yang fleksibel.
Salah satu
ujung tombak pemasaran adalah promosi. Berbagai media promosi bisa digunakan
untuk membantu meningkatkan pemasaran dari produk Budi daya Tanaman Pangan.
Media yang bisa digunakan untuk memasarkan produk, tentu disesuaikan dengan
kapasitas produksi yang sudah dibuat.
a.
Tahap
pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan lidah buaya kepada teman teman
dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah
sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi produk buah buatan Anda supaya
mereka tertarik membeli.
b.
Bila
produk mulai bisa di terima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar baru
dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah
c.
Manfaatkanlah
teknologi internet dan social network seperti facebook dan twiter sebagai
sarana penjualan yang lain. Perbanyaklah teman dan follower, untuk memperluas
pemasaran. Bisa juga dengan membuat blog gratis atau website yang berbayar
dengan relatif terjangkau harganya.
d.
Gunakan
penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh
bisa memanfaatkan munculnya fenomena “pasar kaget” di hampir setiap kota di
Indonesia, juga saat ada momen “Car free day”, atau pada kesempatan lainnya.
Demikianlah ringkasan
materi prakarya kelas 10 bab 3 tentang Kewirausahaan Budi daya Tanaman Pangan
yang bisa disajikan pada postingan ini. Kiranya sajian rangkuman materi diatas
bisa membantu para guru maupun para siswa yang akan menggunakannya sebagai
bahan pembelajaran baik untuk belajar di rumah maupun belajar di sekolah.
Sekian dan terimakasih.