Rangkuman Materi Prakarya Kelas 9 BAB 1 Kerajinan Bahan Keras
Kherysuryawan.id – Materi prakarya kelas 9 SMP BAB 1 Kerajinan Bahan Keras pada pembelajaran di semester 1.
Sahabat Pendidikan, pada postingan kali ini saya akan
menyajikan rangkuman materi khususnya pada mata pelajaran prakarya. Adapun rangkuman
materinya yaitu materi prakarya kelas 9 BAB 1 Kerajinan Bahan Keras. Jika anda
yang membaca postingan ini sedang membutuhkan rangkuman materi sesuai judul
diatas, maka anda bisa mendapatkannya melalui postingan ini.
Untuk memudahkan siswa dan guru dalam melakukan proses
pembelajaran maka di butuhkan suatau ringkasan materi dari apa yang di
pelajari. Di dalam sebuah rangkuman materi tentunya yang akan di ambil hanya
materi inti atau point-point pentingnya saja sehingga akan memudahkan bagi para
pelajara dalam menggunakannya sebagai bahan pembelajaran.
Dengan mempelajari rangkuman materi maka akan menghemat
waktu belajar dan juga inti dari materi akan lebh cepat untuk di pahami jika dibandingkan
dengan mempelajari seluruh isi materi yang ada pada buku pelajaran. Bagi anda
yang terbiasa belajar dari rangkuman materi maka anda bisa berkreasi sendiri
untuk membuat rangkuman materi sesuai kebutuhan masing-masing.
Di kesempatan ini saya akan membantu para pelajar dalam
membuat rangkuman materi untuk mata pelajaran prakarya kelas 9 BAB 1 Kerajinan
Bahan Keras. Adapun isi rangkuman yang saya sajikan pada postingan ini ialah
bersumber dari buku siswa prakarya kelas 9 SMP kurikulum 2013 edisi revisi
terbaru. Bagi anda yang ingin mengetahui isi dari rangkuman materi tersebut
maka silahkan di simak rangkuman materinya di bawah ini :
BAB I KERAJINAN BAHAN KERAS
A. Prinsip Kerajinan Bahan Keras
Pengetahuan dalam keragaman bahan dan alat serta teknik
yang digunakan dalam pembuatan kerajinan bahan keras merupakan cermin dari
kepiawaian perajin dalam penciptaan karyanya.
Adapun prinsip pembuatan kerajinan bahan keras meliputi:
1. Keunikan Bahan Kerajinan
Bahan dasar yang dapat digunakan sebagai kerajinan yaitu
dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan
limbah anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri,
bahkan hingga memanfaatkan bahan limbah yang ada di lingkungan sekitar. Seorang
perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk
kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual.
2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan
Banyaknya bentuk produk kerajinan tidak lepas dari
gagasan ataupun ide manusia yang dapat berawal dari suatu pikiran dan kehendak
melalui tindak cipta karsa. Apa yang selanjutnya dihasilkan dapat merupakan
seperangkat karya dengan muatan pesan tertentu yang sangat ditentukan oleh
penciptaan kreatif manusia. Oleh sebab itu pesan yang dapat kita peroleh
berdasarkan proses berkarya ini dapat kita pilah sebagai berikut:
1. Produk dengan
nilai fungsional.
2. Produk dengan
nilai informatif.
3. Produk dengan
nilai simbolik.
4. Produk dengan
nilai prestise (wibawa).
3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan
Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas
dari salah satu unsur penting yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat
membuat rancangan yang dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta
mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk kerajinan
mengandung banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan.
Adapun faktor-faktor permasalahan obyektif yang
diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan adalah sebagai berikut:
1. Faktor Teknis
• metode produksi
yang handal
• penerapan daya
mesin atau manual, dan,
• tingkat kemahiran
sumber daya manusianya.
2. Faktor Ekonomis
• pemasaran yang
tahan persaingan,
• sistem pemasokan
atau distribusi,
• kebijakan
penciptaan (hak cipta),
• nilai jual dan
keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat), serta
• selera masyarakat
terhadap produk tersebut.
3. Faktor Ergonomis
• kenyamanan
• keamanan
• kesesuaian
• kepraktisan
4. Faktor Sains dan Teknologi
• terdapat unsur
kebaruan atau temuan baru (inovasi atau modifi kasi)
• selalu mengikuti
perkembangan pengetahuan dan teknologi
5. Faktor Estetika
• menampilkan bentuk
keindahan
• memiliki daya pikat
• terjadi keserasian
• penggarapan yang
rinci/detail
• perupaan atau
pewarnaan
• kesan atau gugahan
yang ditampilkan
6. Faktor Kondisi Lingkungan
• nilai budaya
• kondisi lingkungan
atau wilayah setempat
B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Keras
Beberapa bahan keras yang digunakan dalam pembuatan
produk kerajinan terbagi dalam dua jenis, yaitu:
1. Bahan Keras Alam
Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang
dipereloh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi,
maupun perairan Indonesia. Sifatnya pejal, solid, kuat, padat, dan tidak mudah
berubah bentuk. Contoh bahan keras alam yang kita kenal adalah kayu, bambu,
rotan dan sebagainya.
Berikut ini Aneka bahan keras alam;
a. kayu
b. bambu, dan
c. rotan.
2. Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan
yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan
memiliki sifat kuat dan tahan lama. Beragam karya kerajinan dari bahan keras
buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang
digunakan bisa berupa kaleng, kaca, dan sebagainya.
Berikut ini Bahan keras buatan;
a. kaleng,
b. kaca.
Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari bahan keras,
yaitu:
1. Bahan Keras Alam
Bahan keras alam adalah bahan yang berasal dari sumber
daya alam hutan, bumi, dan laut yang bersifat keras.
a. Kayu
• Kayu terdiri dari
berbagai macam jenis, diantaranya; mahoni, pinus, jati, hitam, nangka, kelapa,
lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dan sebagainya.
• Masing-masing kayu
memiliki ciri yang berbeda. Tetapi selain keras rata-rata memiliki serat atau
urat kayu yang indah.
• Memiliki lingkaran
tahun.
• Tahan lama dan
dapat dibentuk dengan diukir.
• Ada yang memiliki
beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati.
• Sebagian dapat memuai
karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati.
b. Bambu
• Batangnya kuat,
namun akan terjadi pelapukan jika terkena air terus menerus.
• Memiliki rongga
dari ukuran 1 cm hingga 20 cm. Sehingga dapat dibuat sebagai wadah dalam
kerajinan.
• Memiliki ruas
batang. Ruas inilah yang unik. Terkadang dalam pembuatan kerajinan sangat
ditonjolkan.
• Tekstur batangnya
halus meskipun tidak diamplas.
• Dapat dipotong
berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan.
c. Rotan
• Batangnya kuat,
lebih kuat dari bambu. Terutama serat batangnya sangat kokoh.
• Rotan yang
dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada yang tidak. Yang
berongga mempunyai ukuran ½ cm hingga 1 cm. Sedangkan yang tidak berongga
merupakan bagian dalam dari rotan.
• Memiliki ruas batang
namun lebih samar dibanding bambu.
• Tekstur batangnya
halus meskipun tidak diamplas.
• Dapat dipotong
berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan.
• Rotan memiliki
bentuk yang panjang bisa mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan
melilit, sedangkan panjangnya selalu bertambah.
2. Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah sesuatu yang diolah manusia
dari beberapa bahan dan bersifat keras.
a. Kaca
• Kaca wujudnya
transparan dan bening.
• Ketebalannya
bervariasi antara 1 mm – 2cm tergantung pada kebutuhan.
• Permukaannya licin
dan kilap. Jika dilukis harus menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada
permukaan kaca.
• Kaca dapat dilebur
dan dibentuk dalam kondisi panas.
b. Logam
• Logam terdiri dari
berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan/kecoklatan, dan juga
berwarna perak keabu-abuan.
• Bentuknya ada yang
tebal dan berat, ada pula yang pipih dan tipis lagi ringan.
• Logam mudah
terkorosi oleh udara, maka kadang dilapisi dengan krom atau lapisan emas murni.
Ada pula yang melapisinya dengan cat. Oleh sebab itu perawatan pada produk
kerajinan logam cukup membutuhkan perhatian agar tidak pudar.
C. Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras
1. Kerajinan Bahan Keras Alam
Berikut ini Beberapa kerajinan bahan keras :
a. Kerajinan Kayu
Kayu-kayu yang tergolong keras dapat dibuat karya
kerajinan dengan teknik ukir atau pahat, selain itu juga dapat dengan teknik
tempel atau sambung baik dengan perekat maupun dengan paku.
1) Bahan Produksi
Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu
Bahan utama yang
digunakan dalam membuat kerajinan ini adalah kayu. Jenis kayu dapat dipilih dan
disesuaikan dengan rancangan.
Berikut ini contoh Bahan
pembuatan kerajinan kayu;
a. aneka kayu,
b. lem kayu, dan
c. cat kayu.
2) Alat Produksi
Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu
Peralatan kerajinan
bahan kayu diataranya; gergaji, pahat, cukil, palu, kuas, amplas, dan beberapa
mesin seperti; mesin bubut, mesin pemotong kayu, dan sebagainya.
Berikut ini Alat
pembuatan kerajinan bahan kayu;
a. gergaji,
b. pahat,
c. palu,
d. cukil,
e. amplas,
f. kuas,
g. mesin bubut, dan
h. mesin potong.
3) Produk Kerajinan
Kayu
Bahan keras kayu
telah banyak diproduksi perajin dan seniman di berbagai daerah menjadi
kerajinan yang kreatif dan berkualitas tinggi serta telah menjadi unggulan
produk Indonesia. Dunia sudah mengakui keanekaragaman ukiran kayu buatan
tangan-tangan terampil masyarakat Indonesia. Baik dari teknik manual hingga
cetak, semua dibuat sangat apik dan unik.
Berikut ini adalah
beberapa contoh Produk kerajinan kayu dengan berbagai teknik ukir dan bubut;
a. bingkai foto ukir,
b. vas bubut dan
ukir,
c. aneka rumah adat
dan kendaraan, dan
d. miniatur
kendaraan.
4) Proses Pembuatan
Kerajinan Kayu
Membuat kerajinan
kayu dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Dalam bahasa Inggris biasa disebut
dengan woodcraft.
Teknik yang dapat
dilakukan dalam pembuatan kerajinan dari kayu diantaranya adalah teknik ukir,
teknik bubut, teknik potong sambung, teknik bor, dan beberapa teknik lainnya.
Dari sekian teknik tentunya yang paling sulit adalah teknik ukir, karena
mengukir tidak sembarang orang bisa, diperlukan keterampilan yang baik agar
hasilnya juga berkualitas dan tidak boros bahan dasar.
Berikut ini contoh
gambar Proses pembuatan kerajinan dari kayu dalam bentuk papan nama:
5) Ragam Hias dalam
Produk Kerajinan Kayu
Setiap ragam hias
mempunyai makna simbol tertentu. Ragam hias dapat diperoleh pada benda-benda
seperti kain, ukiran kayu, rumah adat, pakaian adat beserta asesorisnya,
senjata daerah, musik daerah, dan lainnya.
Berikut ini contoh
ragam hias dari beberapa daerah :
b. Kerajinan Bambu
Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat
diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.500 spesies bambu
di dunia, 125 spesies asli tumbuh di Indonesia. Bambu yang dipanen dengan benar
dan diawetkan merupakan bahan yang kuat, fl eksibel, dan murah, yang dapat
dijadikan bahan alternatif pengganti kayu yang kian langka dan mahal. Bambu
dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi
tinggi.
1) Bahan Pembuatan
Kerajinan Bambu
Bahan yang digunakan
untuk membuat kerajinan bambu adalah bambu batangan atau pun yang sudah
disayat, dan sebagainya. Adapun beberapa jenis tanaman bambu yang dapat
dijadikan produk kerajinan adalah; bambu andong, bambu tali, bambu atter, bambu
talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya.
Bahan pembuatan
kerajinan bambu;
a. aneka bambu,
b. pewarna politur,
c. lem kayu, dan
d. paku.
2) Alat Pembuatan
Kerajinan Bambu
Alat yang digunakan
untuk membuat kerajinan bambu adalah parang, palu, gergaji, pisau raut, tang,
tatah, meteran, kuas, bor, dan sebagainya.
Alat pembuatan
kerajinan bambu;
a. parang,
b. palu,
c. gergaji,
d. pisau raut,
e. tang,
f. pahat,
g. meteran,
h. kuas, dan
i. bor
3) Produk Kerajinan
Bambu
Produk kerajinan dari
bahan bambu sudah banyak dibuat orang sejak dahulu kala. Keberadaaan sumber
daya alamnya yang melimpah membuat kerajinan dari bahan bambu menduduki nilai
jual yang relatif rendah, kecuali produk-produk berkualitas tinggi seperti
interior rumah.
Berikut ini contoh Produk
kerajinan dari bambu,
a. sandal,
b. aneka alat rumah
tangga
4) Proses Pembuatan
Kerajinan Bambu
Berikut ini cara memilih
bambu yang baik untuk digunakan adalah:
• Pilihlah bambu yang
tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
• Setelah ditebang,
lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga ruas.
• Simpan di tempat
yang sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari.
• Pilihlah bambu yang
memiliki ruas paling panjang agar mudah dibentuk kerajinan apa saja.
c. Kerajinan Rotan
Rotan atau dalam Bahasa Inggrisnya adalah rattan
merupakan sejenis tanaman akar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan
hujan tropis. Penghasil rotan mentah terbesar di Indonesia adalah Pulau
Sulawesi dan Kalimantan, namun tumbuh juga di hutan hutan Sumatera, Jawa dan
daerah lainnya.
1) Bahan Pembuatan
Kerajinan Rotan
Bahan yang dibutuhkan
untuk pembuatan kerajinan rotan adalah rotan, yang terbagi dalam 3 bagian; rotan
kupasan/ kulit luar (pell) sebagai pengikat atau bahan anyaman, rotan batang
yang langsung dipoles, dan rotan isi yang biasa disebut dengan fi trit/petrik.
Selain rotan bahan lainnya adalah miyak tanah atau belerang untuk pemasakan.
Politur dan cat warna.
Berikut ini contoh
gambar rotan:
a. rotan batang,
b.rotan kupasan/kulit
luar,
c. rotan isi / fi
trit
2) Alat Pembuatan
Kerajinan Rotan
Alat yang digunakan
untuk membuat kerajinan rotan adalah gunting rotan, palu, alat pembengkok, bor,
amplas, gergaji, kompor, kuas cat, dan sebagainya.
3) Produk Kerajinan
Rotan
Produk kerajinan
rotan banyak dibuat perajin di berbagai daerah dengan beraneka bentuk.
Kerajinan rotan
dibuat dalam bentuk benda pakai hingga benda hias. Diantaranya adalah kursi
meja, lemari/rak, pembatas ruang, kuda-kudaan, lampit, tempat tidur bayi, aneka
perabotan rumah tangga, tas wanita, hiasan dinding, dan masih banyak lagi.
4) Proses Kerajinan
Rotan
Secara garis besar
terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan, yaitu; pemasakan dengan minyak
tanah untuk rotan berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk
rotan berukuran kecil.
Proses pembuatan
anyaman rotan dilakukan beberapa tahapan antara lain:
a. Pembuatan
kerangka.
Untuk produk ukuran
besar seperti kursi, meja, lemari, rak, dan sebagainya dibentuk kerangka
menggunakan rotan dengan diameter besar. Dimana dalam proses pembuatan kerangka
menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa dilekukkan sesuai dengan
model desainnya.
b. Penganyaman.
Tujuannya untuk
membentuk produk sesuai desain. Rotan yang digunakan dapat berupa rotan polis
yang sudah dibersihkan kulitnya berwarna putih atau kulit rotan.
c. Pengecatan.
yaitu memberikan
warna dasar pada produk tesebut dengan menggunakan kuas.
d. Proses finishing.
adalah proses yang
merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan produk. Dimana dalam prosesnya
yaitu antara lain dengan pengamplasan untuk menghilangkan bulu-bulu rotan. Baru
kemudian rotan di vernis atau dipolitur.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
a. Kerajinan Kaca
Kaca dapat dibentuk dengan cara dilukis. Lukis kaca
adalah jenis kerajinan yang menampilkan gaya lukisan di atas media kaca. Gaya
lukisan yang sering digunakan adalah dekoratif, karena lukisan dibuat dengan
banyak elemen hiasan pada setiap ornamen yang digunakan.
1) Bahan Pembuatan
Lukis Kaca
Bahan yang diperlukan
dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca, cat, dan tiner.
2) Alat Pembuatan
Lukis Kaca
Dalam pembuatan
produk kerajinan lukis kaca diperlukan alat utama yaitu pena khusus yang
berfungsi untuk mengeluarkan tinta outline pada obyek hias pada lukis kaca.
Berikut alat pembuat
lukis kaca :
• Pena, digunakan
untuk membuat outline obyek gambar sesuai desain.
• Kertas rancangan, digunakan
sebagai obyek yang akan dilukis pada kaca.
• Pisau kertas, digunakan
untuk mengerok gambar yang salah.
• Kuas, digunakan
untuk mengecat. Kuas memiliki beberapa bentuk bulu/rambutnya, ada yang ujungnya
terlihat rata dan ada yang terlihat lancip. Semua dipakai sesuai dengan
kebutuhan saat melukis obyeknya.
• Meja, digunakan
untuk alas pembuatan hiasan lukis kaca. Diperlukan meja dengan permukaan rata.
• Lap Lap digunakan
untuk membersihkan sisa cat pada ujung pena ataupun pada kaca.
3) Produk Kerajinan
Lukis Kaca
Kerajinan lukis kaca
tidak hanya dibuat pada kaca dengan bentuk datar saja melainkan juga dalam
bentuk cembung atau cekung. Banyak pula yang dilukis di permukaan gelas, piring
atau botol. Dengan menggunakan teknik yang berbeda, hasilnya pun unik dan
berbeda.
4) Proses Pembuatan
Lukis Kaca
Di bawah ini
ditampilkan proses pembuatan kerajinan lukis kaca. Tema yang diambil adalah
wayang.
Tahap-tahapnya
sebagai berikut Tampak pada gambar :
b. Kerajinan Logam
Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau
asesoris, berkembang pula sebagai benda hias dan fungsional lainnya, seperti
gelas, teko, nampan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol
kejuaraan. Bahan logam diolah dengan teknik bakar/ pemanasan, dan tempa.
1) Bahan Pembuatan Kerajinan Logam Bahan utama pembuatan
kerajinan logam (besi, aluminium, perunggu, perak, emas, dan timah), biasanya
berupa lembaran atau batangan, dan cat warna untuk logam yang tahan lama.
2) Alat Pembuatan Kerajinan Logam Alat pembuatan
kerajinan logam di antaranya gunting, seng, cetakan, dan kuas.
3) Produk Kerajinan Logam Produk kerajinan logam yang
dihasilkan para perajin dibuat dengan cara-cara tradisional. Produk yang dibuat
biasanya sebagai asesoris, hiasan interior, perabotan rumah tangga dan
sebagainya.
4) Proses Pembuatan Kerajinan Logam
Pembuatan kerajinan logam dilakukan dengan cara
tradisional yaitu dibentuk dengan tangan dan bantuan alat seadanya. Di bawah
ini disajikan pembuatan kaleng wadah kerupuk yang dibuat dengan desain
sederhana dan sudah sejak lama desain tidak berubah namun menjadi unik dan
masih banyak dicari orang karena klasiknya.
D. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras
Kemasan secara umum dimaksudkan adalah sebagai bagian
terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari
cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain.
Untuk menampilkan kesan dan pandangan terhadap suatu isi
produk, maka packaging biasanya dibentuk atau di desain sedemikian rupa,
sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk
dengan baik.
E. Berkarya Kerajinan Bahan Keras
Dalam melakukan atau membuat karya kerajinan bahan keras,
maka ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu sebagai berikut :
a. Perencanaan
Meliputi : identifikasi
kebutuhan, ide/gagasan
b. Pelaksanaan
meliputi : Menyiapkan
bahan pembuatan kerajinan, Menyiapkan alat pembuatan kerajinan, Proses
pembuatan kerajinan.
Dari ringkasan materi diatas, maka dapat diambil inti materi
yaitu sebagai berikut :
-
Kerajinan dari bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras yaitu bersifat
pejal, solid, kuat, padat, dan tidak mudah berubah bentuk.
-
Bahan keras terbagi dua yaitu bahan keras
alam dan buatan.
-
Bahan keras alam adalah bahan untuk karya
kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik
hutan, bumi, maupun perairan Indonesia.
-
Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya
kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi
keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama.
-
Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam
dan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang
digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa kayu, bambu, rotan, kaleng,
kaca dan sebagainya.
-
Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi,
diantaranya bisa berupa teknik pahat/ukir, cukil, anyam, potong sambung, lukis,
batik, tatah, dan sebagainya.
-
Kemasan merupakan wadah sebuah produk
kerajinan yang dapat melindungi produk, memudahkan penggunaan produk,
memperindah penampilan produk, dan meningkatkan nilai jual sebuah produk.
UNTUK RANGKUMAN MATERI PRAKARYA KELAS 9 BAB 2, 3, 4 SEMESTER 1 SILAHKAN LIHAT DI BAWAH INI :
- RANGKUMAN MATERI PRAKARYA KELAS 9 BAB 2 DISINI
- RANGKUMAN MATERI PRAKARYA KELAS 9 BAB 3 DISINI
- RANGKUMAN MATERI PRAKARYA KELAS 9 BAB 4 DISINI
Demikianlah rangkuman materi prakarya kelas 9 BAB 1 Kerajinan
Bahan Keras pada semester 1 yang bisa saya sajikan melalui postingan ini,
kiranya materi pelajaran prakarya yang telah saya sajikan diatas bisa bermanfaat
bagi para siswa maupun guru yang akan menggunakannya sebagai bahan
pembelajaran.
Sekian dan Terimakasih.