Rangkuman Materi Prakarya Kelas 12 BAB 2 Semester 1
Kherysuryawan.id – Ringkasan materi prakarya kelas 12 SMA BAB 2 Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan Profesionalisme untuk pembelajaran semester 1.
Sahabat Pendidikan yang berbahagia, pada postingan kali
ini saya akan membagikan atau menyajikan materi prakarya dan kewirausahaan kelas
12 SMA khususnya yang ada pada BAB 2 semester 1 yang mana materinya adalah
berupa ringkasan atau rangkuman.
Rangkuman materi Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) kelas
12 SMA BAB 2 Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan Profesionalisme yang akan saya
sajikan pada postingan ini ialah ringkasan dari keseluruhan materi yang ada
pada pembelajaran prakarya kelas 12 BAB 2 pada buku k13 prakarya kelas 12 revisi
terbaru.
Dengan membuat ringkasan materi dan menggunakannya untuk
bahan pembelajaran maka tentunya akan memudahkan bagi para siswa yang akan
belajar. Pastinya dengan mempelajari materi hasil ringkasan maka akan
memudahkan siswa untuk menggunakannya dalam belajar sebab dapat menghemat waktu
belajar karena materi yang disajikan adalah materi yang penting-penting saja.
Di dalam Rangkuman materi Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)
kelas 12 SMA BAB 2 Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan Profesionalisme yang ada
pada postingan ini materi yang di ambil hanyalah pokok-pokoknya saja atau
materi penting saja sehingga akan lebih terlihat sedikit dibandingkan dengan
mempelajari buku yang sebenarnya.
Sebagai bahan informasi bahwa
materi prakarya yang akan di pelajari pada BAB 2 WIRAUSAHA REKAYASA JASA
PROFESI DAN PROFESIONALISME adalah sebagai berikut :
A. Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme
B. Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme
C. Penghitungan Harga Jual Produk Jasa
D. Media Promosi Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme
E. Penjualan Produk Jasa dengan Sistem Konsinyasi
Bagi para pendidik ataupun siswa yang membutuhkan
rangkuman atau ringkasan materi pelajaran prakarya kelas 12 BAB 2 semester 1
maka anda bisa melihatnya pada artikel ini. Baiklah sebelum saya menyajikan Rangkuman
materi Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) kelas 12 SMA BAB 2 Wirausaha Rekayasa
Jasa Profesi dan Profesionalisme maka untuk mengetahui apa saja tujuan yang
harus dicapai oleh peserta didik dalam mempelajari materi ini maka berikut ini
tujuan pembelajaran pada materi BAB 2 Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan
Profesionalisme
Setelah mempelajari Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan Profesionalisme ini, peserta didik diharapkan mampu:
- Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat produk rekayasa serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan.
- Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam membuat karya rekayasa untuk pasar lokal guna membangun semangat usaha.
- Mendesain dan produksi jasa profesi dan profesionalisme berdasarkan identifi kasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya.
- Mempresentasikan, mempromosikan dengan pemilihan media yang tepat, dan menjual karya produk rekayasa dengan perilaku jujur dan percaya diri melalui penjualan konsinyasi.
- Menyajikan wirausaha rekayasa untuk pasar lokal berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
Setelah anda membaca secara seksama tujuan yang harus
dicapai pada pembelajaran Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan Profesionalisme
maka berikut ini sajian rangkuman materi prakarya kelas 12 SMA BAB 2 Wirausaha
Rekayasa Jasa Profesi dan Profesionalisme.
BAB II. WIRAUSAHA REKAYASA JASA PROFESI DAN
PROFESIONALISME
A. Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme
Konsep Diri
Konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu
terhadap dirinya sendiri yang meliputi dimensi fi sik, karakteristik
individual, dan motivasi diri. Konsep diri merupakan inti kepribadian individu
yang berperan untuk menentukan dan mengarahkan perilaku dan kepribadian.
Profesional adalah orang yang berprofesi mempraktikkan
keahlian tertentu sebagai kegiatan pokok untuk dapat memperoleh nafkah hidup.
Jasa Profesi dan Profesionalisme
Jasa profesi menuntut profesionalisme dari seorang
profesional pada setiap sektor. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang
profesional. Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur
perilaku yang tinggi, yaitu pola perilaku yang baik dalam pelayanan untuk
kepentingan masyarakat di segala bidang kegiatan dan kehidupan, sehingga
tercipta kualitas masyarakat yang semakin baik.
Ciri profesional seperti di antaranya:
(1) terus menerus mengembangkan ilmu dan keahlian;
(2) memiliki keahlian khusus dengan latar belakang
pendidikan tertentu;
(3) mandiri independen;
(4) bekerja sebagai kegiatan utama;
(5) cara kerja tertib dan bertanggung jawab;
(6) berorientasi pada pelayanan mengabdi kepentingan
umum.
B. Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme
1. Identifi kasi Produk Jasa
Produk jasa berdasarkan keinginan pasar saat ini semakin
bersaing di mana pelayanan yang lebih baik dapat menciptakan pelanggan yang
loyal. Jasa profesi dan profesionalisme sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
dan memperlancar aktivitas kehidupan, dapat digali dengan cara mengidentifi
kasi kebutuhan hidup manusia sehari-hari.
Produk jasa memiliki ciri tidak berwujud, tidak dapat
dipisahkan dari sumbernya, mudah berubah-ubah tergantung pada kapan, di mana,
dan siapa penyedia jasanya, dan daya tahan yang tergantung permintaan.
Kunci dari keberhasilan usaha jasa adalah terus melakukan
inovasi dan belajar untuk menyempurnakan kompetensi dalam menjalankan usaha
yang sedang ditekuni dan menjadi pilihan untuk benar-benar bertindak secara
profesionalisme dengan memperhatikan rambu-rambu yang harus dikuasai untuk
mendukung profesi tersebut.
Usaha jasa berbasis pelanggan dimaksudkan adalah jasa
yang dibuat atas dasar sasaran layanan pasar dan variabel yang berpengaruh
signifi kan atas penggunaan jasa oleh pelanggan. Usaha jasa diawali dengan
berusaha mendapatkan informasi dari kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga
mendapatkan informasi yang tepat, akurat, dan bermanfaat untuk ditindaklanjuti
dalam menyiapkan jasa sesuai dengan harapan pelanggan, sehingga didapatkan
layanan yang tepat, efektif, dan efi sien.
2. Sistem Produksi Usaha Jasa
a. Ide dan Peluang
Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme
Ide dan peluang usaha
jasa profesi dibangun melalui kreativitas dan inovasi pelaku usaha. Perkembangan
industri kreatif (creative industry) dapat membawa arena baru untuk terus
meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi sumber daya manusia yang ada.
Industri kreatif
digital di bidang pendidikan (Education), dapat dikembangkan antara lain sistem
informasi aplikasi pendidikan, media pembelajaran interaktif, promosi produk,
pariwisata, dan budaya.
b. Sumber Daya yang
Dibutuhkan dalam Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme
Sumber daya manusia
sebagai pelaku usaha jasa profesi dan profesionalisme harus memiliki
persyaratan-persyaratan yang disesuaikan dengan sektor yang membutuhkan jasa
tersebut. Persyaratan berupa kompetensi kerja, perlu dikembangkan pada seorang
profesional. Kompetensi kerja yang dimaksud antara lain :
1.
Kompetensi personal (emotionalstability,
selfmanagement, orientation towards work)
2.
Kompetensi sosial (capability for
communication and teamwork)
3.
Kompetensi teknis (subject related skill,
knowledge, and abillities)
4.
Kompetensi metodologi (analysis, planning,
abstract thinking, implementation and control, information)
Keterampilan bekerja
yang dikembangkan oleh seorang profesional meliputi:
1.
komunikasi, berkontribusi produktif dan
hubungan yang harmonis di antara karyawan dan pelanggan
2.
teamwork, berkontribusi produktif terhadap
hubungan dan hasil kerja
3.
problem solving, berkontribusi produktif
terhadap hasil guna
4.
inisiatif dan enterprise, berkontribusi untuk
hasil guna yang inovatif
5.
self-management, berkontribusi untuk kepuasan
dan pertumbuhan pekerja
6.
belajar, berkontribusi pada peningkatan
berkelanjutan dan ekspansi pada pekerja dan operasi perusahaan dan hasilnya
7.
teknologi, berkontribusi untuk melaksanakan
pekerjaan secara efektif
c. Potensi Produk
Jasa di Daerah
Wilayah kerja
pembangunan di daerah terbagi menjadi wilayah yang diarahkan pada kegiatan
pembangunan, di antaranya di bidang: industri, perdagangan, pemukiman,
pariwisata, pertanian, pertambangan, kehutanan, pendidikan.
Jasa profesi
berkembang tergantung wilayah setempat di mana masyarakat membutuhkan layanan
jasa tersebut, di antaranya:
1. Wilayah Industri,
2. Wilayah
Perdagangan
3. Wilayah Pemukiman
4. Wilayah Pariwisata
5. Wilayah Pertanian
6. Wilayah Peternakan
dan Perkebunan
7. Wilayah Pendidikan
d. Proses Produksi
Proses produksi jasa profesi dikembangkan sesuai potensi
daerah masing-masing, sesuai dengan bakat, minat, dan daya dukung di daerah
setempat dengan memperhatikan kebutuhan pasar melalui beberapa langkah-langkah
pelaksanaan.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam Proyek
kegiatan usaha jasa profesi dan profesionalisme dengan tahapan sebagai berikut
:
1. Informasi Proyek
2. Pelaksanaan Tugas
3. Jargon
4. Pendidikan dan Pekerjaan
5. Pengorganisasian
6. Penyelesaian Proyek
7. Lampiran
C. Penghitungan Harga Jual Produk Jasa
Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat
dilakukan dengan tiga pendekatan:
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply and demand
approach), dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga
keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar
konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang
diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach), menentukan
harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat
keuntungan yang diinginkan, baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach), merumuskan harga
untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang
mempengaruhi pasar dan harga, seperti situasi dan kondisi politik, persaingan,
dan sosial budaya.
Penghitungan harga jual produk jasa ditentukan oleh
faktor-faktor sebagai berikut.
1. Standar upah atau gaji, terkait sertifi kasi profesi
yang dimiliki
2. Tingkat kesulitan pekerjaan, seperti pada pekerjaan
service kendaraan
3. Bahan atau suku cadang yang digunakan
4. Standar upah minimum tiap daerah
D. Media Promosi Produk Jasa Profesi
1. Pengertian Media Promosi
Promosi adalah suatu kegiatan komunikasi bidang pemasaran
yang dilaksanakan oleh produsen kepada konsumen untuk menyebarkan informasi,
mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atas produk yang ditawarkan guna
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang dan mencoba produk baru.
Adapun tujuan dari promosi penjualan adalah meningkatkan permintaan dari
konsumen, kinerja perusahaan, dan mendukung serta mengkoordinasikan kegiatan
personal selling dan iklan. Media promosi adalah sarana untuk terjadinya
promosi.
2. Macam-Macam Media Promosi
Media promosi yang marak saat ini adalah media online.
Strategi promosi melalui online dapat dilakukan melalui
beberapa cara, di antaranya:
a. Website bisa menjadi cara promosi berbasis komunitas
yang dibangun melalui gambar bergerak maupun tidak bergerak.
b. Berbagi gambar melalui pinterest.
c. Aktif di media sosial dengan postingan foto, kutipan,
jejak pendapat yang berhubungan dengan bisnis dan secara bertahap dapat
mendorong produk yang dipromosikan.
d. Membuat blog tentang produk yang dipromosikan yang
langsung link ke facebook atau twitter.
e. Jaringan sesama bisnis.
f. Menggunakan iklan.
g. Menulis di media online lain.
3. Media Promosi Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme
Media promosi produk jasa profesi dapat dilakukan melalui
iklan pada media cetak, radio, televisi, brosur, poster dengan tujuan untuk
memberikan informasi utama dan daya tarik melalui teks, gambar diam, gambar
bergerak, dan suara.
E. Penjualan Produk Jasa dengan Sistem Konsinyasi
1. Pengertian Sistem Konsinyasi
Penjualan dengan sistem
konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pihak lain
untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian
antara pemilik produk dan penjual. Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak
dan kewajiban kedua belah pihak.
2. Penjualan dengan Sistem Konsinyasi
Penjualan merupakan sumber utama penghasilan dan hasil
akhir yang ingin dicapai. Informasi yang harus ada dalam perjanjian konsinyasi
adalah nama pihak pemilik barang (konsinyor), nama pihak yang dititipi barang
(konsinyi), nama dan keterangan teknis barang yang dititipkan, ketentuan
penjualan, ketentuan komisi (keuntungan yang akan diperoleh toko). Kegiatan
penjualan tidak terbatas pada tempat tertentu atau melibatkan banyak orang
(penjualan secara langsung), tetapi dapat melakukannya dengan sistem online,
termasuk juga promosi dan penerapannya.
Demikianlah isi dari rangkuman materi prakarya kelas 12
SMA BAB 2 tentang Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan Profesionalisme, yang
bisa saya sajikan pada artikel ini, semoga materi diatas bisa membantu para
pendidik dan peserta didik untuk menjadikannya sebagai bahan pembelajaran.
Sekian dan Terimakasih