Soal dan Pembahasan Pedagogik Umum PPPK Terbaru 2024
Kherysuryawan.id – Kumpulan soal latihan pedagogik PPPK terbaru lengkap dengan kunci jawaban serta pembahasannya untuk memudahkan para guru dalam mempelajarinya.
Sahabat Pendidikan yang berbagia, pada kesempatan yang
indah ini isinkan saya untuk kembali membagikan soal-soal latihan PPPK yang bisa
dijadikan sebagai dasar pembelajaran untuk menambah wawasan anda.
Sebelum anda mempelajari soal latihan yang akan saya
bagikan melalui postingan ini perlu anda ketahui bahwa soal latihan PPPK yang
akan saya bagikan disini ialah soal dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan
jawaban dan di dalam setiap soal telah di berikan kunci jawabannya dengan lengkap
dan juga di lengkapi dengan pembahasan yang sangat mendetail yang tentunya bisa
membantu anda dalam mempelajarinya.
Soal latihan PPPK yang akan saya bagikan ini ialah soal
pedagogik umum, dan bagi anda yang ingin belajar soal-soal latihan pedagogik
umum maka anda sangat tepat sekali mengunjungi nlog Pendidikan ini. Selain soal
pedagogik umum disini juga saya membagikan soal-soal latihan formatif yang juga
di setiap soalnya sudah di sediakan kunci jawabannya.
Mengapa soal yang di tampilkan disini lengkap dengan
kunci jawaban serta pembahasan yang mendetail. Jawabannya tentu untuk membantu
para guru maupun siapa saja yang ingin mempelajari soal-soal pedagogik. Dengan melihat
soal dan juga pembahasan yang detail maka pastinya akan membuat siapapun yang
mempelajarinya akan mudah dalam memahami soal yang di berikan.
Bagi bapak dan ibu guru serta bagi masyarakat umum yang
ingin mendapatkan contoh soal latihan pedagogik lengkap dengan kunci jawaban
serta pembahasannya maka melalui postingan ini anda bisa mendapatkannya, namun
jika anda juga ingin memiliki dan mempelajari soal-soal latihan PPPK professional
sesuai bidang study anda baik jenjang SD. SMP hingga SMA maka anda pun bisa
mendapatkannya dengan mudah melalui blog Pendidikan ini karena di blog ini saya
telah mempublish banyak sekali contoh-contoh soal PPPK mulai dari soal
pedagogik hingga soal professional.
Baiklah sesuai judul portingan ini maka bagi anda yang
membutuhkan soal-soal latihan pedagogik untuk seleksi PPPK tahun ini, maka
silahkan anda simak soal dan juga penjelasannya lengkap dengan kunci jawaban di
bawah ini :
SOAL, KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN PEDAGOGIK UMUM
1. Pada rancangan pembelajaran terdapat contoh kompetensi
dasar yaitu mengidentifikasi jenis, sifat, dan fungsi bahan alam dari tanaman
untuk produk karya seni rupa dan kriya, maka rumusan indikator yang bisa
dikembangkan guru pada tingkatan kognitif mencipta (C6) yang tepat, adalah….
A. Mengelompokan bahan alam dari tanaman pandan untuk produk
karya seni rupa
B. Menyebutkan fungsi tanaman pandan untuk produk karya
seni rupa
C. Menjelaskan sifat tanaman pandan untuk produk karya
seni rupa
D. Membedakan sifat tanaman pandan dengan tanaman suji
untuk produk karya seni rupa
E. Membuat produk karya sei rupa dari tanaman pandan
Jawaban: E
PEMBAHASAN :
Untuk menjawab soal tersebut peserta harus memahami
tingkatan kognitif dengan kata kerja operasionalnya contoh;
-
C1: Mengingat menyebutkan, menghafalkan,
mengetahui, menuliskan, memberi label
-
C2: memahami Membedakan, menerangkan,
mengartikan, merangkum, mengelompokan
-
C3: Menerapkan Melaksanakan, melakukan,
melatih, membiasaan, membedakan, menyelesaikan, menggunakan
-
C4: Menganalisis Memilih, menata, menyeleksi,
megdiagnosis, mengedit, menguraikan
-
C5: Mengevaluasi Membuktikan, memisahkan,
menguji, mengukur, mengkritik, memvalidasi, memonitor
-
C6: Mencipta Membangun, membentuk, membuat,
menamilkan, memperjelas, menemukan, menyususn
Kata kerja operasional “membuat” termasuk dalam tingkatan
kognitif C6 (Mencipta).
2. Pada sebuah rancangan pembelajaran (RPP) tertulis
contoh rumusan indikator kompetensi yaitu “menjelaskan kondisi operasi sistem
dan komponen perangkat keras”, jika seorang pendidik akan menyusun menjadi
tujuan pembelajaran maka rumusan yang tepat adalah….
A. Setelah melaksanakan proses pembelajaran melalui
praktik, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat
keras berupa komponen input, proses dan output
B. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi
melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen
perangkat keras secara benar
C. Siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen
perangkat keras berupa komponen input, proses dan output secara benar
D. Menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen
perangkat keras komponen input, proses dan output tanpa melihat catatan
E. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi
melalui diskusi, materi kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras
secara benar tanpa melihat catatan.
Jawaban: B
PEMBAHASAN :
Unsur-unsur dalam merumuskan tujuan pembelajaran
hendaknya memenuhi kaidah ABCD yaitu;
-
A : Audience, adalah peserta didik yang akan
belajar
-
B : Behavior, adalah perilaku yang spesifik
yang akan dimunculkan oleh peserta didik setelah selesai memperoleh pengalaman
belajar dalam pelajaran tersebut
-
C : Condition ,adalah kondisi, yang berarti
batasan yang dikenakan kepada peserta didik atau alat/peralatan yang digunakan
peserta didik pada saat dilakukan penilaian
-
D : Degree, adalah tingkat keberhasilan
peserta didik dalam mencapai perilaku
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali
informasi melalui diskusi (C) , siswa (A) dapat menjelaskan kondisi operasi
sistem dan komponen perangkat keras (B) secara benar (D).
3. Pada saat menyusun perencanaan pembelajaran pokok
materi tentang Unggas, seorang guru merumuskan tujuan pembelajaran agar siswa
dapat mendefinisikan hewan unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis
unggas. Adapun pilihan strategi pembelajaran untuk menjelaskan materi kepada
siswa tersebut yaitu strategi pembelajaran deduktif. Mendasarkan tujuan dan
strategi pembelajaran tersebut mencerminkan ragam pengetahuan yang jenisnya….
A. Fakta
B. Prosedur
C. Keterampilan
D. Konsep
E. Prinsip
Jawaban: D
PEMBAHASAN :
Berikut merupakan tabel untuk mempermudah dalam
menentukan jenis materi Jenis Materi Indikator hasil belajar yang harus dikuasai
siswa
-
Fakta, Apabila siswa
diminta untuk menyebutkan nama, kapan, dimana suatu peristiwa terjadi
-
Konsep, Apabila siswa
diminta untuk mengemukakan definisi, membedakan dua hal, mengklasifikasikan
-
Prosedur, Apabila siswa
diminta untuk menjelaskan langkah-langkah pemecahan suatu persoalan menurut
prosedur tertentu
-
Prinsip, Apabila siswa
diminta untuk menjelaskan hubungan antar berbagai konsep, sebab akibat
-
Keterampilan, Apabila siswa
diminta untuk membuat sesuatu
-
Aspek afektif, Apabila siswa
diminta memilih dan melakukan sikap tertentu terhadap suatu kejadian
-
Aspek motorik, Apabila siswa
diminta untuk melakukan kegiatan menggunakan anggota badan
Tujuan pembelajaran yang meminta siswa dapat mendefinisikan
hewan unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis
unggas termasuk jenis materi berupa konsep
4. Perencanaan pembelajaran yang menenkankan pada proses
keterlibatan peserta didik secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan dihubungkan dengan situasi kehidupan sehari-hari sehingga mendorong
peserta didik dapat menerapkan dalam kehidupan mereka, pilihan strategi
pembelajaran yang tepat yaitu….
A. Kooperatif
B. Inkuiri
C. Problem solving
D. Discovery
E. Kontekstual
Jawaban: E
PEMBAHASAN :
Untuk menjawab soal di atas peserta harus memahami
model-model pembelajaran dan karateristiknya, seperti;
-
Kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran
yang terstruktur secara sistematis di mana siswa-siswa bekerjasama dalam
kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai lima orang secara
heterogen untuk mencapai tujuan[1]tujuan
bersama
-
Problem solving merupakan kerangka konseptual
tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam
kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk
merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk memecahkannya.
-
Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna mencari
jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan berpikir kritis dan logis
-
Discovery learning adalah model pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif untuk mencari dan menyelidiki suatu
permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari pembelajaran yang
telah dipelajari
-
Kontektual (Contextual Teaching and Learning)
adalah konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan-nya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
5. Saat merancang pembelajaran seorang guru ingin
menyederhanakan konsep/prinsip /hukum yang kompleks sehingga dapat memperjelas
penyajian pesan secara tertulis, media apa yang paling tepat dipilih oleh guru
tersebut....
A. Bagan
B. APE (Alat Permaian Edukadif)
C. Flip Chart
D. Foto
E. Gambar
Jawaban: A
PEMBAHASAN :
Untuk menjawab soal ini, peserta harus memahami
pengertian, jenis, keunggulan dan kelemahan masing-masing media pembelajaran;
1. Media foto
Kelebihan
-
Sifatnya konkret, menunjukkan pokok masalah
dibanding media verbal.
-
Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
-
Mengatasi keterbatasan pengamatan
-
Dapat memperjelas suatu masalah
-
Murah harganya dan gampang didapat serta
digunakan.
Kelemahan:
-
Hanya menekankan persepsi indera mata
-
Gambar /foto yang terlalu kompleks kurang
efektif untuk kegiatan pembelajaran
-
Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok
besar.
Syarat pembuatan media foto yang baik:
-
Autentik
-
Sederhana
-
Ukuran relatif (menyesuaikan ruang)
-
Mengandung gerak atau perbuatan
-
Gambar hendaklah bagus dari sudut seni
2. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, draft kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain dapat
memeperjelas penyampaian pesan, menghindari verbalisme, menarik perhatian siswa,
harganyapun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Sketsa, yang dibuat secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai
untuk tujuan tersebut.
3. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan
garis-garis dan simbol, diagram, atau skema menggambarkan struktur dari
obeyeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya
atau sifat-sifat proses yang terjadi. Ciri-ciri diagram yang perlu diketahui:
-
bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang
sulit dimengerti
-
untuk dapat membaca diagram seoarang harus
punya latar belakang tentang apa yang didiagramkan
-
walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya
yang padat, diagram dapat memperjelas arti
Diagram yang baik sebagai media pendidikan:
-
Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan
penjelasan[1]penjelasan
yang perlu.
-
Cukup besar dan ditempatkan secara strategis
-
Penyusunanya disesuaikan dengan pola membaca
yang umum, dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah.
4. Bagan/chart
Seperti halnya media grafis yang lain, fungsinya yang
pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit disampaikan secara
tertulis atau secara. Syarat bagan yang baik, adalah:
-
Dapat dimengerti anak
-
Sederhana dan lugas, tidak rumit dan
berbelit-belit
-
Diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap
termasa juga tidak kehilangan daya tarik.
Contoh: bagan organisasi, bagan alur siklus air
5. Grafik
Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar
sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Grafik disusun berdasarkan
prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif. Kelebihan
grafik sebagai media adalah:
-
Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat
data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
-
Memungkinkan secara cepat kita mengadakan
analisis, interpretasi, dan perbandingan anatara data-data yang disajikan baik
dalam hal ukuran, pertumbuhan dan arah.
-
Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik,
ringkas, dan logis.
Media grafis dikatakan baik, jika memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
-
Jelas untuk dilihat seluruh kelas
-
Hanya menyajikan satu ide setiap grafik
-
Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom
bagiannya
-
Warna yang digunakan kontras dan harmonis
-
Berjudul dan ringkas
-
Sederhana
-
Mudah dibaca
-
Praktis, mudah diatur
-
Menggambarkan kenyataan/realisme
-
Menarik
-
Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan
-
Teliti
6. APE
Alat permainan edukatif (APE) adalah alat yang digunakan
oleh anak untuk bermain sambil belajar artinya alat dan bermain itu sendiri
merupakan sarana belajar yang menyenangkan. Anak tidak akan bosan-bosan
bermain, di samping itu dengan bermain akan membawa anak kepada pengalaman yang
positif dalam segala aspek, seperti aspek pengembangan keimanan dan ketakwaan,
daya pikir, daya cipta, kemampuan olah tubuh (jasmani)”.
6. Seorang guru merancang evaluasi dengan mendasarkan
pada indikator dan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan di RPP. Evaluasi
tersebut dimaksudkan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa, maka
jenis evalausi yang tepat dipilih oleh guru adalah….
A. Evaluasi formatif
B. Evaluasi sumatif
C. Evaluasi selektif
D. Evaluasi diagnostik
E. Evaluasi penempatan
Jawaban: B
PEMBAHASAN :
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
1. Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan
untuk menelaah kelemahan- kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk
memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan
tertentu.
3. Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan
untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan
untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk
menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
1. Evaluasi konteks adalah valuasi yang ditujukan untuk
mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program,
maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan.
3. Evaluasi proses adalah evaluasi yang ditujukan untuk
melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan
rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan,
dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk adalah evaluasi yang
diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk
menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau
dihentikan.
5. Evaluasi outcome atau lulusan adalah evaluasi yang
diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yaitu evaluasi
lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
1. Evaluasi program pembelajaran; evaluasi yang mencakup terhadap
tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar,
aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran; evaluasi yang mencakup
kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program
pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran; evaluasi hasil belajar
mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan,
baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek:
1. Evaluasi input adalah evaluasi terhadap siswa mencakup
kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2. Evaluasi transformasi adalah evaluasi terhadap
unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode
dan lain-lain.
3. Evaluasi output adalah evaluasi terhadap lulusan yang
mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
Berdasarkan subjek:
1. Evaluasi internal adalah evaluasi yang dilakukan oleh
orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal adalah evaluasi yang dilakukan oleh
orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
7. Seorang Guru mencari materi dan media dari internet
saat menyusun rencana pembelajaran (RPP), materi dan media tersebut akan
disampaikan pada proses pembelajaran dengan maksud agar siswa tidak mengalami
kesulitan memahami pelajaran.
Langkah apa yang harus dilakukan oleh seorang Guru saat
memilih materi pelajaran….
a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam
kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
b. Menganalisis potensi peserta didik; relevansi dengan
karakteristik daerah; dan struktur keilmuan
c. Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik
d. Melihat kebermanfaatan bagi peserta didik; aktualitas,
kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
e. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan, alat dan sumber bahan, dan alokasi waktu
Jawaban: A
PEMBAHASAN :
Langkah-langkah dalam memilih materi pelajaran
-
Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat
dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
-
Mengidentifikasi jenis-jenis materi pelajaran
-
Memilih materi pembelajaran yang sesuai atau
relevan dengan KD dan indicator pencapaian
-
Memilih sumber materi pelajaran Sementara
-
Potensi peserta didik, relevansi dengan
karakteristik daerah, dan struktur keilmuan
-
Tingkat perkembangan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spritual peserta didik
-
Kebermanfaatan bagi peserta didik,
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
-
Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan
tuntutan lingkungan, alat dan sumber bahan, dan alokasi waktu Bukan termasuk
langkah-langkah memilih materi tetapi prinsip dalam memilih materi
8. Dengan mencermati silabus, seorang guru akan merancang
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud RI
No 22 tahun 2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mencakup
sekurang-kurangnya....
A. Kompetesi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran,
materi ajar, model pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran,
dan penilaian hasil belajar
B. Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi ajar, model pembelajaran, metode pengajaran, sumber
belajar, penilaian hasil belajar, dan bobot penilaian hasil belajar
C. Standar kompetensi, kompetensi dasar, metode
pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah pembelajaran, tes hasil
belajar, dan kunci jawaban tes
D.Identitas mata pelajaran, tujuan pembelajaran, materi
ajar, model pembelajaran, media, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan
penilaian hasil belajar
E. Identitas sekolah, identitas mata pelajaran, tujuan
pembelajaran, materi ajar, media, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan
penilaian hasil belajar
Jawaban: E
PEMBAHASAN :
Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang standar proses
pendidikan dasar dan menengah menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih.
Dalam Permendikbud No 22 tahun 2016, secara tegas
menjelaskan komponen minimal RPP terdiri atas:
-
Identitas sekolah yaitu nama satuan
pendidikan;
-
Identitas mata pelajaran atau tema/subtema,
mencakup: 1) kelas/semester, 2) materi pokok, dan 3) alokasi waktu ditentukan
berdasarkan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar, dengan
mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
-
Kompetensi Dasar, adalah sejumlah kemampuan
minimal yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator pencapaian kompetensi. Kompetensi dasar dalam RPP,
merujuk kompetensi dasar yang tercantum dalam silabus;
-
Indikator pencapaian kompetensi adalah
perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu. Indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi disusun guru dengan
merujuk kompetensi dasar. Dengan pertimbangan tertentu, guru dapat menentukan
tingkatan indikator lebih tinggi dari kompetensi dasar (kemampuan minimal) yang
ditentukan silabus. Pertimbangan tertentu yang dimaksud, antara lain: agar
lulusan memiliki nilai kompetitif, atau kelengkapan fasilitas laboratorium
lebih baik dari satuan pendidikan sejenis. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati
dan/atau diukur, yang mencakup kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap
(afektif) dan keterampilan (psikomotor);
-
Tujuan Pembelajaran dirumuskan lebih spesifik
atau detail dengan merujuk indikator pencapaian kompetensi. Jika cakupan dan
kedalaman materi pembelajaran sudah tidak dapat dijabarkan lebih detail dan
spesifik lagi, maka tujuan pembelajaran disusun sama persis dengan indikator
pencapaian kompetensi.
-
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep,
prinsip dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir pokok
bahasan/sub pokok bahasan sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi. Materi pembelajaran secara lengkap dalam bentuk Lembar Kerja
Peserta Didik dapat dilampirkan.
-
Model/Metode pembelajaran, model pembelajaran
(lebih luas dari metode, dan mempunyai sintak jelas) digunakan guru untuk
mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar yang mengaktifkan peserta
didik untuk mencapai kompetensi dasar. Penggunaan model pembelajaran hendaknya
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, dan karakteristik materi
pembelajaran. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu
(tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (model pembelajaran
discovery/inquiry). Untuk mendorong kemampuan berpikir peserta didik abad 21,
baik secara individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan model
pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem based learning). Untuk
menstimulan kemampuan ketrampilan dan berkarya peserta didik, baik secara
individual maupun kelompok, maka pemilihan model pembelajaran berbasis proyek
sangat tepat. Tentunya para guru harus memahami berbagai model pembelajaran
lain yang dapat mengaktifkan pengalaman belajar peserta didik.
-
Media Pembelajaran, berupa alat bantu guru
untuk menyampaikan materi pembelajaran, agar peserta didik termotivasi, menarik
perhatian, dan berminat mengikuti pelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran dan
karakterisnya, perlu dipahami pada guru, sehingga pemilihan media pembelajaran
dapat mengoptimalkan perhatian dan hasil belajar peserta didik.
-
Sumber belajar, dapat berupa buku cetak, buku
elektronik, media yang berfungsi sebagai sumber belajar, peralatan, lingkungan
belajar yang relevan;
-
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
serangkaian aktivitas pengelolaan pengalaman belajar siswa, melalui tahapan
pendahuluan, inti dan penutup.
Pada tahapan
pendahuluan, guru melakukan kegiatan: 1) memimpin doa dan
mempresensi kehadiran peserta didik, 2) memberikan apersepsi, 3) menyampaikan
tujuan pembelajaran, dan 4) memotivasi peserta didik.
Pada tahapan inti, guru
mengelola pembelajaran merujuk pada sintak (prosedur) model pembelajaran yang
dipilihnya. Tahapan penutup, guru melakukan kegiatan: 1) rangkuman materi
pembelajaran, 2) penilaian, dan 3) tindak lanjut pembelajaran berikutnya.
-
Penilaian, penilaian proses belajar dan hasil
belajar dikembangkan oleh guru, dilakukan dengan prosedur: 1. menetapkan tujuan
penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun; 2. menyusun kisi-kisi
penilaian; 3. membuat instrumen penilaian serta pedoman penilaian; 4. melakukan
analisis kualitas instrumen penilaian; 5. melakukan penilaian; 6. mengolah,
menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian; 7. melaporkan hasil
penilaian; dan 8. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
9. Seorang guru senior mengajar siswanya dengan metode diskusi
dan menggunakan media gambar yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Pada
awal semester baru 2019 siswa dikelas tersebut diketahui 70% memiliki
preferensi belajar kinestetik sehingga mereka tidak fokus saat pembelajaran dan
diskusi berlangsung, siswa lebih senang jika mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru. Dari kasus tersebut strategi pembelajaran yang paling tepat dipilih
guru….
A. Kooperatif
B. Project based learning
C. Kontekstual
D. Inqury
E. Discovery
Jawaban: B
PEMBAHASAN :
Untuk menjawab pertanyaan, anda harus memahami
macam-macam strategi pembelajaran;
-
Kooperatif pada intinya adalah suatu strategi
pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa-siswa bekerjasama
dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai lima orang
secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama
-
Problem solving merupakan kerangka konseptual
tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam
kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk
merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk memecahkannya.
-
Project based learning atau PjBL merupakan
strategi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penerapan proyek dengan
melibatkan siswa menyelidiki masalah dunia nyata
-
Inkuiri adalah proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna mencari
jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah
dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
-
Discovery learning adalah model pembelajaran
yang melibatkan siswa secara aktif untuk mencari dan menyelidiki suatu
permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari pembelajaran yang
telah dipelajari
-
Kontektual kontekstual (Contextual Teaching
and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidu-pan mereka sehari-hari.
10. Di sekolah seorang guru menuliskan beberapa aturan
seperti dilarang menginjak rumput dan mencoret-coret meja hal ini merupakan
pembiasaan kepada peserta didik agar berkembang kecerdasan….
A. Naturalis
B. Kinestetis
C. Visual spasial
D. Verbal linguistic
E. Logis matematis
Jawaban: A
PEMBAHASAN :
Pembelajaran logis matematis di sekolah dapat
dikembangkan melalui beberapa strategi seperti berikut ini:
1. Menceritakan masalah yang dihadapi sehari-hari,
kemudian dipecahkan dengan bantuan pemikiran matematis dengan mengatur waktu
penyelesaian dengan tepat dan efektif.
2. Merencanakan suatu eksperimen dengan menggunakan
metode ilmiah yang diawali dengan mengungkapkan masalah, membuat hipotesis,
melakukan percobaan, menafsirkan data, dan menarik kesimpulan.
3. Membuat diagram venn untuk mempolakan masalah agar
mudah membangun pengertian sehingga mudah dipecahkan.
4. Membuat analogi untuk menjelaskan sesuatu sehingga
mudah dipahami, misalnya menjelaskan tentang peristiwa erosi diwujudkan dengan
analogi menumpahkan air pada kepala yang tidak berambut, air akan cepat
mengalir ke badan.
5. Menggunakan ketrampilan berpikir dari tingkat rendah
hingga berpikir tingkat tinggi untuk menyelesaikan masalah.
6. Mengkategorikan fakta–fakta yang dipelajari sesuai
sifat dan jenisnya untuk memudahkan mengingat.
7. Merancang suatu pola atau kode, atau simbol untuk
mengetahui obyek yang ingin dipelajari.
Pembelajaran yang dirancang untuk mengaktifkan kecerdasan
visual spasial adalah
1. Visualisasi Penerapan metode ini dengan menciptakan
“layar lebar” di benak siswa, guru dapat membimbing dengan memejamkan mata dan
membayangkan apa yang baru saja mereka pelajari dan diminta untuk menceritakan
kembali.
2. Penggunaan warna Penggunaan warna untuk memberi
penekanan pada pola peraturan atau klasifikasi selama proses pembelajaran,
misal warna merah pada semua kata–kata penting yang harus dipahami peserta
didik. Warna juga sebagai penghilang stress peserta didik ketika menghadapi hal
sulit menemukan makna.
3. Metafora gambar Metafora gambar adalah pengekspresian
gagasan melalui pencitraan visual. Nilai pendidikan metafora ada pembentukan
hubungan hal yang sudah diketahui siswa dan yang diajarkan.
4. Sketsa gagasan Strategi sketsa gagasan ini meminta
peserta didik menggambarkan poin kunci, gagasan utama, tema sentral, atau
konsep yang diajarkan, agar cepat dan mudah sketsa tidak harus rapi menyerupai
kenyataan.
5. Simbol grafis Pembelajaran yang dapat membangkitkan
kecerdasan linguistik dalam diri peserta didik dengan strategi berikut;
-
Bercerita Peserta didik akan senang
menceritakan kisah yang dimiliki kepada temannya sebayanya, sebagian yang lain
merasa malu. Mendengarkan cerita melibatkan keterampilan mendengar dan linguistik.
Metode bercerita bisa diajarkan kepada peserta didik dengan pendahuluan yang
menarik, pemilihan karakter, cerita yang dipilih mengandung imajinasi yang bias
dibayangkan oleh pendengar, memakai efek suara, tangan dan gerakan tubuh, suara
jelas serta ekspresif, dan kontak mata dengan pendengar.
-
Diskusi Diskusi kelas digunakan hampir
disetiap mata pelajaran dan semua tingkat. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi
agar hasilnya positif dan memuaskan.
-
Merekam dengan tape recorder Tape recorder
digunakan untuk sebagai pengumpul informasi, wawancara, dan dapat digunakan
untuk menyediakan informasi. Peserta didik dapat menggunakan untuk
mempersiapkan tulisan, mengolah gagasan, sekaligus membicarakan topic mereka.
Peserta didik yang kurang cakap menulis mungkin bisa merekam pemikiran mereka
sebagai mode ekspresi alternative. Manfaat lain bias digunakan mengirim surat
lisan kepada peserta didik lain untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka,
dan memperoleh umpan balik tentang sosialisasi di lingkungan kelas.
-
Menulis jurnal Jurnal ini dapat dibuat sangat
pribadi dan hanya diceritakan pada guru atau dibacakan secara teratur di depan
kelas. Jurnal ini dapat merangkum kecerdasan majemuk dengan menggunakan gambar,
sketsa foto, dialog, dan data non verbal. Topic yang ditulis bias bidang umum,
spesifik, catatan matematika, gagasan baru, dan mata pelajaran lain
-
Publikasi Publikasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Tulisan peserta didik dapat difotocopi dan disebarkan.
Tulisan–tulisan dapat dijilid dalam bentuk buku dan ditempatkan khusus dikelas
atau perpustakaan, dan dipublikasikan di web site sekolah. Jika memungkinkan
membentuk kelompok khusus kepenulisan utuk diskusi buku dan tulisan peserta
didik. Apabila peserta didik tahu bahwa orang lain menggandakan, mendiskusikan,
bahkan memperdebatkan tulisan mereka, hal itu memotivasi untuk terus mengembangkan
keahliannya.
Pembelajaran dikelas yang dapat mengaktifkan kecerdasan
kinestetik adalah;
-
Respon tubuh Mintalah peserta didik
menanggapi pelajaran menggunakan tubuh sebagai media respon misalnya mengangkat
tangan, mengangguk, atau tersenyum jika memahami penjelasan guru.
-
Teater kelas Meminta peserta didik memerankan
teks, soal, atau materi lain yang harus dipelajari dengan mendramakan isinya.
-
Konsep kinestetis Permainan tebak–tebakan
yang dilakukan dengan gerakan yang menantang kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan pengetahuan dengan cara tidak konvensional.
-
Hands on thinking Memberi kesempatan peserta
didik untuk memanipulasi obyek atau menciptakan sesuatu dari tangan mereka
dengan membuat patung, kolase, atau bentuk kerajinan lain.
-
Peta tubuh Tubuh manusia dapat digunakan
sebagai alat pedagogis yang berguna, missal jari untuk menghitung, dengan
menggunakan gerakan fisik akan menginternalisasikan gagasan.
Pembelajaran di kelas yang mengembangkan kecerdasan
naturalis adalah;
-
Jalan–jalan di alam terbuka Cara ini untuk
menguatkan materi yang akan dipelajari untuk semua mata pelajaran, misalnya
untuk melukiskan perjuangan pahlawan, mempelajari pertumbuhan dan cuaca.
-
Melihat keluar jendela Untuk mengurangi
kebosanan peserta didik di kelas, metode ini dapat dilakukan oleh guru dengan
observasi diluar kelas, melakukan pengamatan, dan mencatatat hasilnya.
-
Ekostudi Strategi ini mengintegrasikan
kepedulian peserta didik pada kelangsungan bumi untuk semua mata pelajaran,
misal; tidak menginjak rumput, tidak membuang sampah sembarangan.
11. Seorang guru ingin mengetahui kemampuan siswa dalam
mengatur dan mengelola perbedaan pendapat ketika dilakukan diskusi kelompok.
Guru tersebut membuat lembar daftar cek (check list) dalam bentuk skala yang
harus diisikan oleh siswa untuk menilai teman kelompoknya. Jenis penilaian
otentik-holistik yang dapat dipilih oleh guru tersebut yaitu….
A. Penilaian kinerja
B. Penilaian proyek
C. Penilaian portofolio
D. Pertanyaan terbuka
E. Penilaian diri
Jawaban: A
PEMBAHASAN :
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk
kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur
status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu
tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan
tugas belajar tertentu dengan maksud agar peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan
untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek
(check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) adalah bentuk
penilaian yang diujudkan dalam bentuk pemberian tugas kepada peserta didik
secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap tugas
belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/waktu
tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk
penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan
karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan penilaian
proyek pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta
didik dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data,
sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan.
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian
otentik yang dikenakan pada sekumpulan karya peserta didik yang diambil selama
proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan
dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir. Proses
penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan
guru. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses
bagaimana fakta[1]fakta
tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik telah memiliki
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal
seperti berikut ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan
peserta didik, kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik, kepuasan,
milik bersama antara pendidik guru dan peserta didik, penilaian proses dan
hasil.
Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa
yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari.
Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau meringkas aspek-aspek
yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari. Misalnya, perasaan
siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan di
dalam memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar
yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk
menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses
pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga diartikan sebagai catatan pribadi siswa
tentang materi yang disampaikan oleh guru di kelas maupun kondisi proses
pembelajaran di kelas.
Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik
penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan
dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya dalam pelajaran
tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas pendidik untuk
menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan
melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi dan
menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik. Untuk melaksanakan penilaian
diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal seperti:
menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah
berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format
penilaian yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau
skala penilaian; peserta didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik
mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik
supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif; dan
pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan pada
hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Penilaian Antarteman
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peseta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan
pencapain kompetensi, sikap, dan perilaku keseharian peserta didik. Penilaian
ini dapat dilakukan secara berkelompok untuk mendapatkan informasi sekitar
kompetensi peserta didik dalam kelompok. Informasi ini dapat dijadikan sebagai
bahan menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Pertanyaan Terbuka
Penilaian otentik juga dilakukan dengan cara meminta peserta didik membaca
materi pelajaran, kemudian merespon pertanyaan terbuka. Penilaian ini lebih
difokuskan terhadap bagaimana peserta didik mengaplikasikan informasi daripada
seberapa banyak peserta didik memanggil kembali apa yang telah diajarkan.
Pertanyaan terbuka tesebut harus dibatasi supaya jawabannya tidak terlalu luas
dan bermakna sesuai dengan tujuannya.
12. Jika guru memberikan penugasan kepada siswa yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam menghasilkan karya tertentu dan
dilakukan secara berkelompok. Maka jenis penilaian otentik yang tepat adalah….
A. Peniaian kinerja
B. Peniaian portofolio
C. Penilaian proyek
D. Penilaian jurnal
E. Penilaian diri
Jawaban: C
13. Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk
mendemonstrasikan tugas belajar yang diberikan guru dengan tujuan agar siswa
tersebut mengaplikasikan kemampuan keterampilan yang dimilikinya dan guru dapat
menilai kompetensinya. Instrumen yang dapat dipilih oleh guru untuk merekam
hasil belajar yaitu….
A. Daftar cek (check list)
B. Benar salah (true false)
C. Pilihan ganda (multiple choice)
D. Menjodohkan (matching)
E. Jawaban bebas (Completion test)
Jawaban: A
PEMBAHASAN :
Penilaian Kinerja
Secara umum tes dapat dipilahkan kedalam bentuk tes
penampilan atau unjuk kerja (performance test), tes lisan, dan tes tulis.
Tes penampilan adalah tes dalam bentuk tindakan atau
unjuk kerja untuk mengukur seberapajauh seseorang dapat melakukan sesuatu tugas
atau pekerjaan sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan. Misalnya
tes keterampilan dalam mengoperasikan alat atau peralatan seperti komputer,
peralatan produk teknologi, memperagakan gerakan, dan kegiatan belajar lain
yang sejenis. Dengan menggunakan tes penampilan atau tes keterampilan maka
dapat diketahui secara langsung tingkat atau kualitas keterampilan peserta
didik yang sudah dirumuskan dan ditetapkan dalam kompetensi dasar. Di samping
itu, tes keterampilan atau tes praktek dapat berfungsi sebagai media belajar
untuk mengurangi kejenuhan. Namun demikian, penggunaan tes keterampilan akan menghadapi
kendala jika peralatan yang digunakan tidak memadai untuk mendukung pelaksanaan
tes itu sendiri. Dilihat dari segi biaya, tes keterampilan relatif mahal
manakala dibutuhkan kelengkapan fasilitas tes keterampilan yang lebih kompleks.
Tes lisan (oral test) yang dilaksanakan secara lisan, soal atau pertanyaan
diberikan secara lisan dan jawaban yang diberikan juga dinyatakan secara lisan.
Tes tulis (written test) adalah tes yang dilaksanakan secara tertulis, pertanyaan
atau soal dinyatakan secara tertulis dan jawaban yang diberikan oleh peserta
tes juga dinyatakan secara tertulis. Tes tulis dapat dikelompokkan menjadi dua
yakni tes bentuk uraian (essay test) dan tes bentuk obyektif (objective test).
Tes bentuk uraian adalah tes yang jawabannya tidak disediakan pada lembar soal,
tetapi harus diungkap atau diberikan sendiri oleh peserta tes. Pengungkapan
jawaban oleh peserta tes sangat bervariasi dilihat dari sisi gaya bahasa dan
keluasan lingkup jawaban.
Berdasarkan sifat jawaban inilah maka tes bentuk uraian
dapat dipilah menjadi uraian bebas dan uraian terbatas. Tes uraian bebas
memberi keleluasaan pada peserta tes untuk mengungkapkan secara panjang lebar
jawaban yang diberikan. Tes uraian terbatas membatasi peserta tes dalam
menjawab berdasarkan aspek-aspek tertentu dari materi yang diujikan. Tes bentuk
obyektif adalah yang jawabannya disediakan oleh pembuat soal, peserta tes hanya
memilih jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X), tanda centang
(V), atau lingkaran (O). Secara umum tes bentuk obyektif dapat dipilahkan
menjadi dua yaitu tes menyajikan (supply test) dan tes pilihan (selection
test). Tes bentuk pilihan (selection test) dapat dipilah menjadi benar – salah
(true – false), menjodohkan (matching test), pilihan ganda (multiple choice),
tes analogi (analogy test), dan tes menyusun kembali (rearrangement test) . Tes
menyajikan (supply test) adalah tes yang pertanyaan atau soalnya disusun
sedemikian rupa dengan maksud agar peserta tes memberikan jawaban cukup dengan
satu atau dua kata saja. Tes bentuk pilihan (selection test) adalah tes yang
formatnya disusun sedemikian rupa yang mengharuskan peserta tes menjawab dengan
cara memilih alternatif jawaban yang disediakan dengan memberi tanda sesuai
petunjuk. Tes bentuk pilihan ini dapat disusun dalam bentuk benar-salah,
menjodohkan, dan pilihan ganda. Tes benar[1]salah (true-false)
adalah bentuk tes yang soal atau pertanyaannya berupa pernyataan. Pernyataan
tersebut dapat berupa pernyataan yang benar dan pernyataan yang salah. Peserta
tes diminta untuk merespons pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda atau
memilih huruf B jika pernyataan benar dan memberi tanda atau memilih S jika
pernyataan salah. Tes menjodohkan (matching test) adalah format tes yang
disusun dalam dua bagian yaitu bagian pertanyaan atau pernyataan dan bagian
jawaban.Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang disusun berupa pertanyaan
sebagai pokok soal (stem) dan alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan
jawaban dapat terdiri tiga, empat, atau lima. Peserta tes diminta memilih satu
jawaban yang benar dari alternatif jawaban yang disediakan dengan cara memberi
tanda sesuai dengan petunjuk. Tes pilihan ganda ini dapat dipilah menjadi
pilihan ganda, pilihan ganda sebab–akibat, pilihan ganda analisis kasus,
pilihan ganda kompleks, dan pilihan ganda membaca diagram/grafik/peta. Tes
analogi (analogy test) adalah jenis tes bentuk obyektif yang disusun sedemikian
rupa dimana dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan peserta tes diminta
memilih bentuk yang sesuai dengan pernyataan sebelumnya. Tes menyusun kembali
(rearrangement test) adalah jenis tes obyektif yang disusun sedemikian rupa
sehingga format pernyataan atau pertanyaan tersusun dalam kalimat yang tidak
teratur. Dalam tes jenis ini peserta tes diminta untuk menyusun kembali
rangkaian kalimat yang tidak teratur tersebut menjadi urutan pengertian atau
proses yang benar. Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk
kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur
status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu
tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan
tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.
Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil
belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list),
catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
14. Sebagian siswa mengalami kesulitan menjawab soal tes
pilihan ganda yang disusun oleh guru hal tersebut disebabkan materi dalam soal
sebagian belum dipelajari oleh siswa, karena materi tersebut seharusnya
diberikan pada pertemuan berikutnya. Hal yang seharusnya dilakukan guru dalam
menyusun soal tes pilihan ganda pada aspek materi yaitu….
A. Soal harus sesuai dengan indikator
B. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas
C. Pilihan jawaban harus homogen dan logis
D. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama
E. Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya
Jawaban: A
PEMBAHASAN :
Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang
difokuskan pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Penelaahan kualitas soal
bentuk obyektif pada aspek materi dimaksudkan untuk mengetahui apakah materi
yang diujikan sudah sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang
ditetapkan, dan apakah materi soal sudah sesuai dengan tingkat atau jenjang
kemampuan berpikir peserta tes, serta apakah kunci jawaban sudah sesuai dengan
isi pokok soal. Telaah kualitas soal pada aspek konstruksi dimaksudkan untuk
mengetahui teknik penulisan butir-butir soal sudah merujuk pada kaidah-kaidah
penulisan soal yang baik. Pada aspek bahasa, telaah soal dimaksudkan untuk
mengetahui apakah bahasa yang digunakan cukup jelas dan mudah dimengerti, tidak
menimbulkan multi interpretasi, serta sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa
yang berlaku.
Secara teoritis, kualitas soal tes bentuk objektif dapat
ditelaah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
-
Butir harus sesuai dengan indicator yang
ditetapkan
-
Hanya ada satu jawaban yang benar
-
Pengecoh homogin, dan berfungsi
Kelebihan tes bentuk obyektif
-
Lingkup materi yang diujikan luas sehingga
dapat mewakili materi yang sudah diajarkan (representatif)
-
Tingkat validitas isi relatif tinggi
-
Proses koreksi dan penyekoran mudah dan
obyektif
-
Tidak memungkinkan peserta tes untuk
mengemukakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pertanyaan
-
Informasi hasil tes dapat lebih cepat
-
Tingkat reliabilitas tinggi
-
Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada
wilayah yang luas
Kelemahan tes obyektif
-
Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes
-
Peserta tes cenderung menjawab dengan jalan
menerka
-
Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling
menyontek
-
Mengembangkan dan menyusun soal relatif sulit
dan waktu lama
-
Membutuhkan waktu untuk membaca soal dan
jawabannya sehinnga mengurangi waktu ujian
Salah satu bentuk tes obyektif yaitu tes pilihan ganda.
Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang jawabannya harus
dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
15. Hasil penilaian akhir yang dilakukan oleh guru
diketahui beberapa siswa telah memenuhi ketuntasan belajar dan ada juga siswa
yang belum memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Mendasarkan pada kasus
tersebut guru dapat melakukan tindak lanjut hasil penilaian yang dapat
dimanfaatkan untuk beberapa hal. Berikut merupakan pemanfaatan hasil penilaian
oleh Guru, kecuali…
A. Memperbaiki program pembelajaran
B. Menyelenggarakan program remedial bagi siswa yang
hasilnya rendah
C. Menyelenggarakan program pengayaan bagi siswa yang
hasilnya tinggi
D. Mengadministrasikan hasil penilaian
E. Menyusun laporan hasil penilaian
Jawaban: D
PEMBAHASAN :
Hasil tes atau hasil penilaian dapat digunakan untuk
mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan
dalam tugas tertentu. Di samping itu hasil penilaian dapat juga memberi
gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan. Berdasarkan
analisis hasil penilaian, dapat ditentukan langkah atau upaya yang harus
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar. Oleh sebab itu hasil penilaian yang diperoleh harus
diinformasikan langsung kepada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan peserta didik (assessment as learning), pendidik (assessment for
learning), dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran berlangsung
(melalui Penilaian Harian/pengamatan harian) maupun setelah beberapa kali
program pembelajaran (Penilaian Tengah Semester), atau setelah selesai program
pembelajaran selama satu semester.
Hasil penilaian berupa informasi tentang peserta didik
yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)/ Ketuntasan Belajar
Minimal (KBM) dan peserta didik yang belum mencapai KKM/KBM, perlu
ditindaklanjuti dengan program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi peserta
didik yang telah melampaui KKM/KBM. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik juga
digunakan untuk mengetahui capaian akhir penguasaan kompetensi peserta didik
yang dituangkan dalam rapor. Hasil penilaian merupakan cerminan prestasi dan
tingkah laku peserta didik selama melakukan kegiatan belajar. Dengan melihat
hasil akhir beserta keterangan yang ada peserta didik dapat mengetahui kekuatan
dan kelemahan dirinya sehingga dia dapat memperbaiki sikap dalam pembelajaran
selanjutnya. Bagi pendidik, hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan
cerminan prestasi dan kondisi yang dapat dicapainya dalam mengimplementasikan
program pembelajaran yang sudah dirancang di dalam Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Oleh karena itu, hasil penilaian yang diperoleh peserta
didik menjadi bahan untuk memperbaiki program pembelajaran yang disusunnya
sekaligus mencari upaya untuk meningkatkan keprofesionalannya. Selain itu,
pendidik bertanggung jawab pula untuk memperbaiki prestasi peserta didik yang
belum berhasil melalui program perbaikan/remediasi. Bagi peserta didik yang
sudah mencapai batas maksimum, pendidik dapat memberi program pengayaan dengan
tujuan mengembangkan prestasinya. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam
pemanfaatan hasil penilaian peserta didik adalah untuk menyusun laporan hasil
penilaian sebagai fungsà administrasi.
Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah
gabungan dari seluruh pencapaian KD yang ditargetkan. Dengan demikian, pendidik
harus membuat tabel spesifikasi yang memuat macam KD dan pencapaian hasil
setiap KD, termasuk aspek yang dinilai dalam setiap KD. Pendidik juga harus
membuat pembobotan atas dasar hasil yang diperoleh sesuai dengan jenis
penilaian yang dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa yang lebih penting adalah
penilaian harus terbuka dalam arti bahwa peserta didik sejak awal sudah
memahami bagaimana pendidik dalam menilai keberhasilan belajarnya.
SOAL-SOAL FORMATIF
1. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dengan mengintegrasikan
teknologi merupakan kompetensi inti pedagogik pada aspek…
A. Penguasaan terhadap karateristik peserta didik
B. Penguasaan pada teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran
C. Pengembangan kurikulum
D. Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
E. berkomunikasi pada peserta didik
KUNCI JAWABAN : B
2. Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari
pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari
siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara
rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya
(law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah….
A. Behaviorisme
B. Kognitif
C. Humanistik
D. Sibernetik
E. Kontruktivisme
KUNCI JAWABAN : A
3. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan
dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan
(hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan
(pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan
benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar….
A. Sibernetik
B. Kognitif
C. Humannistik
D. Behaviorisme
E. Konstruktivisme
KUNCI JAWABAN : E
4. Seorang guru yang mengembangkan tujuan pembelajaran
untuk menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam....
A. Silabus
B. RPP
C. Silabus dan RPP
D. SKL
E. Lembar penilaian
KUNCI JAWABAN : B
5. Dalam mempersiapkan pembelajaran seorang guru akan
selalu bertemu dengan istilah silabus dan RPP. Silabus dan RPP sama-sama
sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut...
A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp
mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar
B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar
lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan
C. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat
oleh tim guru
D. RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan
pendidikan.
E. Dalam silabus dijelaskan metode, media pembelajaran,
sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi secara rinci
KUNCI JAWABAN : A
6. Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara
lain; berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara
realistis, merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….
A. Role Playing
B. Inquiry
C. Problem Solving
D. Picture and Picture
E. Kontektual
KUNCI JAWABAN : C
7. Seorang guru mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan
tujuan agar siswa tersebut mengingat kembali materi pelajaran yang sudah
dipelajari sebelumnya, hal tersebut termasuk kegiatan...
A. Memberikan acuan
B. Melaksanakan tes awal
C. Memberikan bimbingan
D. Membuat kaitan
E. Meningkatkan motivasi
KUNCI JAWABAN : D
8. Seorang guru menjumpai kebiasaan belajar yang kurang
tepat yang dilakukan oleh salah seorang siswa-nya sehingga kesulitan dalam
mengikuti pelajaran. Langkah awal yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar
demikian yaitu....
A. Tunjukkan akibat atau dampak kebiasaan belajar yang
salah terhadap prestasi belajar
B. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan
aspirasinya secara rasional
C. Ciptakan iklim sosial yang sehat antara guru dengan
siswa dan antar siswa didalam kelas
D. Susun aturan dan batasan-batasan dalam proses
pembelajaran
E. Berikan kesempatan memperoleh pengalaman yang
menyenangkan atau memperoleh sukses dalam belajar meskipun prestasinya minimal
KUNCI JAWABAN : E
9. Faktor yang penting dipertimbangkan oleh seorang guru
dalam melaksanakan diskusi pemecahan masalah pada proses pembelajaran
adalah....
A. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi
B. Rumusan masalah yang harus didiskusikan
C. Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran
D. Motivasi belajar siswa
E. Ruang yang tersedia
KUNCI JAWABAN : B
10. Seorang guru menjumpai kelas yang motivasi dan
prestasi belajar siswanya rendah, hal utama yang menyebabkan motivasi dan
prestasi belajar rendah karena....
A. Suasana kelas kurang kondusif karena tidak tersedia
sarana belajar yang lengkap.
B. Siswa pasif dalam belajar dan lebih senang bemain.
C. Siswa tidak mendapat bimbingan belajar dari orang tua.
D. Pembelajaran kurang menghargai perbedaan individu
siswa.
E. Siswa cenderung lebih suka belajar dalam kelompok
KUNCI JAWABAN : D
11. Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru
dapat menyusun strategi pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan
dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru
terkait dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah…
A. Guru harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan
sekolah
B. Guru mengetahui cara mengevaluasi pembelajarang dengan
media
C. Guru harus memahami karakteristik dari media
pembelajaran tersebut.
D. Guru harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.
E. Guru menyesuaikan dengan materi pembelajaran
KUNCI JAWABAN : C
12. Seorang guru harus mampu memanfaatkan media
pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh.
Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah...
A. Media pembelajaran yang paling baik adalah media yang
berbasis TIK
B. Sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan
pembelajaran
C. Semua media pembelajaran sama cara pemanfaatannya
D. Media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam
suatu kegiatan pembelajaran
E. Memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar
tidak merepotkan
KUNCI JAWABAN : D
13. Setiap materi pembelajaran memiliki tingkat kesukaran
yang bervariasi. Untuk memudahkan siswa memahami materi yang memiliki tingkat
kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan media pembelajaran. Misalnya, media
gambar atau tayangan video yang berisi sistem peredaran darah. Fungsi media
pada pernyataan tersebut adalah….
A. Menampilkan objek yang terlalu besar
B. Menampilkan obyek yang sulit diamati
C. Membuat konkrit konsep yang abstrak
D. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata
telanjang.
E. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di
dalam lingkungan belajar
KUNCI JAWABAN : C
14. Jika guru melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta
didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum. Pembelajaran yang dilakanakan oleh guru merupakan strategi
pembelajaran....
A. Projek based learning
B. Kontektual
C. Discovery Learning
D. Problem Based Learning
E. Inquiry learning .
KUNCI JAWABAN : A
15. Seorang guru melaksanakan pembelajaran yang
mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan
terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam
alternatif pendapat. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut merupakan
implementasi strategi pembelajaran ....
A. Project based learning
B. Inquiry learning
C. Discovery learning
D. Kooperatif
E. Problem based learning
KUNCI JAWABAN : E
16. Seorang guru mengajak siswa melakukan kunjuangan ke
suatu lembaga, namun sesampai dilembaga tersebut belum ada petugas dan nara
sumber yang melayani. Untuk mengisi kekosongan waktu guru tersebut memulai
pembelajaran dengan memilih menggunakan strategi pembelajaran ekspositori,
pertimbangan guru memilih strategi tersebut yaitu....
A. Waktu belajar cukup banyak
B. Sumber belajar hanya dimiliki pendidik
C. Sedikitnya jumlah guru
D. Ruang kelas yang terbatas
E. Tidak ada sumber belajar dan media pembelajaran
KUNCI JAWABAN : B
17. Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran
dengan model pembelajaran project based learning :
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar,
2) Mendesain Perencanaan Proyek,
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule),
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor
the Students and the Progress of the Project),
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome),
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).
Urutan yang benar adalah ....
A. 1-2-3-4-5-6
B. 1-2-4-3-5-6
C. 1-3-2-4-5-6
D. 1-3-2-5-6-4
E. 1-2-3-5-4-6
KUNCI JAWABAN : A
18. Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
masih acak berikut ini!
1) Mengorganisasi siswa dalam belajar
2) Orientasi siswa pada masalah
3) Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau
kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan
model pembelajaran Problem Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah
....
A. 1-2-3-4
B. 1-3-2-4
C. 2-3-1-4
D. 3-2-1-4
E. 2-3-1-4
KUNCI JAWABAN : C
19. Siswa melakukan kegiatan dengan berpedoman pada
langkah-langkah yang telah ditetapkan guru, yaitu mengamati fenomena sosial
disekeliling sekolah dan hasil pengamatan ditulis, disusun menjadi laporkan
serta didiskusikan bersama guru dan teman sekelas, pilihan strategi yang
digunakan….
A. Discovery
B. Heuristik
C. Pemecahan Masalah
D. Belajar Aktif
E. Projek Based Learning
KUNCI JAWABAN : A
20. Seorang guru ingin membelajarkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif. Maka urutan tahapan yang tepat pada model
pembelajaran kooperatif adalah…
A. Orientasi, bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok
B. Kuis, penghargaan kelompok, bekerja kelompok,
orientasi
C. Kuis, bekerja kelompok, orientasi, penghargaan
kelompok
D. Orientasi, penghargaan kelompok, bekerja kelompok,
kuis
E. Orientasi, pengamatan, bekerja kelompok, kuis,
penghargaan kelompok
KUNCI JAWABAN : A
21. Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal (KBM).
KKM/KBM adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk
menentukan KKM diperlukan faktor-faktor….
A. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan
guru
B. Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa
C. Daya dukung, tingkat kesulitan, dan kemampuan guru
D. Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa
E. Kemampuan guru, tingkat kesulitan kompetensi dasar,
dan intake siswa
KUNCI JAWABAN : D
22. Seorang guru harus menentukan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal (KBM). Berikut merupakan fungsi
KKM/KBM, kecuali....
A. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran
B. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran
C. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
D. Untuk bahan laporan dan kelengkapan administrasi
sekolah
E. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat
dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif.
KUNCI JAWABAN : E
23. Pada proses pembelajaran seorang guru ingin melakukan
penilaian terhadap prilaku siswa, maka Instrumen yang diguanakan dalam proses
pembelajaran tersebut adalah….
A. Pedoman observasi
B. Kuesioner
C. Tes tulis
D. Pedoman wawancara
E. Tes hasil belajar
KUNCI JAWABAN : A
24. Setiap kali diakhir pembelajaran seorang guru akan
melakukan proses penilaian. Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil
belajar siswa, manakah yang pertama kali harus dipelajari....
A. Buku sumber yang digunakan
B. Kurikulum dan silabus
C. Karateristik siswa
D. Indikator pencapaian kompetensi
E. Kemampuan awal siswa
KUNCI JAWABAN : D
25. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai
berikut….
A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari
pengarang yang berbeda
B. Memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran
lebih tinggi
C. Memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam
dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
D. Diberi soal serupak untuk memastikan tingkat
keberhasilan belajar
E. diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi
tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi
KUNCI JAWABAN : E
26. Dalam kegiatan penilaian otentik banyak model yang
dapat digunakan. Pada suatu penilaian seorang guru meminta siswa untuk
mendemonstrasikan tugas belajar tertentu. Bentuk penilaian otentik tersebut
merupakan contoh penilaian otentik berbentuk….
A. Penilaian proyek.
B. Peniaian kinerja
C. Peniaian portofolio
D. Penilaian antar teman
E. Penilaian diri
KUNCI JAWABAN : B
27. Setiap akhir evaluasi dimungkinkan ada siswa yang
prestasi belajarnya belum memenuhi ketuntasan, sehingga guru perlu melakukan
remedi. Dasar rancangan program remedi bagi siswa yang capaian prestasinya di
bawah ketuntasan belajar yaitu….
A. Proses Pengajaran Remedial Pada Dasarnya Adalah Proses
Belajar Mengajar Biasa
B. Tujuan Pengajaran Remedial Adalah Sama Dengan Test
Diagnostik
C. Sasaran Terpenting Pengajaran Remedial Adalah
Peningkatan Kecerdasan Siswa
D. Strategi Yang Dipilih Hanya Berbentuk Test Ulang
E. Agar prestasi sekolah menjadi meningkat
KUNCI JAWABAN : C
28. Jika seorang guru ingin melakukan kegiatan remedi
maka salah satu prinsip yang penting dipahami guru dalam merancang program
remedial bagi siswa yaitu tampak dalam kegiatan berikut….
A. Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa
peserta remedial
B. Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat
dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa
C. Menurunkan standar ketuntasan belajar
D. Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda
sama sekali dengan rancangan yang ada.
E. Merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan
penjelasan materi
KUNCI JAWABAN : D
29. Jika seorang guru ingin melakukan penilaian
portofolio pada proses pembelajaran, maka Penilaian portofolio dapat
dilaksanakan dengan cara….
A. Memberikan penilaian menyeluruh terhadap tugas-tugas
siswa
B. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test
harian dan sumatif tiap siswa
C. Memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di
rumah
D. Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang
telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album
sebagai bukti hasil belajar
E. Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan
tiap siswa untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu
dan kemudian diberikan pengajarandan test remedial
KUNCI JAWABAN : D
30. Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang
memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa
dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remedial.
Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan.
Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan cara....
A. Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD
tersebut
B. Diberikan bahan ajar berupa modul
C. Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial
D. Melanjutkan materi pada KD selanjutnya
E. Memberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa
KUNCI JAWABAN : A
Demikianlah kumpulan soal latihan pedagogik PPPK terbaru
yang bisa saya bagikan pada postingan kali ini, semoga informasi ini bisa
bermanfaat dan bisa menjadi bahan pembalajaran bagi anda yang ingin
mempersiapkan diri dalam menghadapi seleksi PPPK nantinya.
Sekian dan selamat Belajar !