Jenis-Jenis PPK Yang Harus Di Terapkan Di Sekolah
Salam Pendidikan,
Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) yang merupakan penguatan karakter penerus bangsa.
Seperti yang kita ketahui Bersama bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
merupakan salah satu program prioritas presiden joko Widodo dan wakil presiden
jusuf kalla dimana Dalam nawa cita disebutkan bahwa pemerintah akan melakukan
revolusi karakter bangsa.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai PPK maka kita harus
dapat mengetahui apa sebenarnya pengertian dari PPK itu sendiri.
Sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter, PPK adalah gerakan pendidikan di bawah
tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik
melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan
pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat
sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
PPK merupakan upaya untuk menumbuhkan dan membekali
generasi penerus agar memiliki bekal karakter baik, keterampilan literasi yang
tinggi, dan memiliki kompetensi unggul abad 21 yaitu mampu berpikir kritis dan
analitis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Pendidikan karakter sangat di harapkan untuk bisa di
terapkan di setiap sekolah dengan tujuan mengembangkan platform pendidikan
nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam
penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan dukungan pelibatan publik
yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan keberagaman budaya Indonesia serta merevitalisasi dan memperkuat
potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, Peserta Didik,
masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan penguatan Pendidikan
karakter (PPK).
Dengan adanya kebijakan PPK maka dapat mendorong sekolah
agar mampu membangun kerjasama dengan sumber-sumber belajar di luar sekolah,
seperti institusi pendidikan keagamaan, lembaga seni dan budaya, komunitas
sastra, klub olah raga, dan sebagainya.
Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa setiap satuan Pendidikan
telah menggunakan kurikulum 2013 dan dengan adanya kurikulum 2013 pada setiap
satuan Pendidikan maka di harapkan kurikulum 2013 dapat menjadi inti dalam
penguatan Pendidikan karakter (PPK).
Pada intinya, Penguatan Pendidikan Karakter mempergunakan
tiga basis pendekatan utama PPK, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas,
pendidikan karakter berbasis budaya sekolah dan pendidikan karakter berbasis
masyarakat. Tiga pendekatan ini merupakan pendekatan pendidikan karakter utuh
dan menyeluruh yang harus diterapkan di satuan Pendidikan.
Fokus pendekatan PPK dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah pada pendidikan karakter berbasis kelas. Pendidikan karakter berbasis
kelas merupakan keseluruhan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pemelajaran untuk
memenuhi tuntutan minimal dalam kurikulum yang disepakati. Pendidikan karakter
berbasis kelas berbicara tentang bagaimana relasi atau hubungan antara guru dan
peserta didik dalam konteks pembelajaran formal isi kurikulum. Selain itu,dalam
pendekatan ini, bagaimana guru mengintegrasikan nilai-nilai pembentukan
karakter dalam proses pembelajaran yang terintagrasi dalam kurikulum menjadi
sangat penting. Guru perlu memahami bagaimana cara mempersiapkan dan
mengintagrasikannya dalam proses
pembelajaran melalui pemilihan metodologi pembelajaran, pengelolaan kelas, dan cara
membuat evaluasi.
Dalam pengembangan Gerakan penguatan Pendidikan karakter
(PPK) terdapat 5 Jenis nilai karakter utama yang bersumber dari pancasila yaitu
:
1.
RELIGIUS
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap
Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama
dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi
sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Implementasi nilai karakter religius
ini ditunjukkan dalam sikap cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama
dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama
dan kepercayaan, anti perundungan dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak
memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2.
NASIONALISME
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir,
bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
diri dan kelompoknya. Sikap nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi
budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul,
dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin,
menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
3.
INTEGRITAS
Adapun nilai karakter integritas merupakan nilai yang
mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki
komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Karakter
integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat
dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang
berdasarkan kebenaran. Seseorang yang berintegritas juga menghargai martabat
individu (terutama penyandang disabilitas), serta mampu menunjukkan
keteladanan.
4.
KEMANDIRIAN
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak
bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu
untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki
etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian,
dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
5.
GOTONG ROYONG
Nilai karakter gotong royong mencerminkan
tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan
persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan
pada orang-orang yang membutuhkan. Diharapkan siswa dapat menunjukkan sikap
menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, mampu berkomitmen atas
keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, memiliki empati dan
rasa solidaritas, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
Kelima nilai karakter tersebut di harapkan dapat di
wujudkan dalam berbagai contoh di kehidupan nyata khususnya di dalam lingkungan
sekolah dan juga dalam kehidupan bermasyarakat sehingga apa yang menjadi
harapan dalam pengembangan PPK dapat benar-benar tercapai sehingga akan
terlahir generasi penerus bangsa yang memiliki jiwa patriotisme yang tinggi.